Anda di halaman 1dari 31

KEBUTUHAN DASAR IBU BERSALIN

Munica Rita Hernayanti


Materi
■ Asuhan tubuh dan fisik
■ Kehadiran seorang pendamping
■ Pengurangan rasa nyeri
■ Penerimaan terhadap perilaku dan tingkah lakunya
■ Informasi dan kepastian tentang hasil persalinan
yang aman
KALA I
Asuhan tubuh dan fisik
Lima kebutuhan wanita dalam persalinan antara lain :
■ Memberikan Asuhan Sayang Ibu
■ Perawatan Fisik
■ Mengatur Posisi
■ Kebutuhan Cairan dan Nutrisi
■ Kebutuhan Eliminasi
Asuhan Sayang Ibu Kala I
■ Menyapa ibu dengan ramah dan sopan
■ Bersikap dan bertindak dengan tenang
■ Berikan dukungan penuh selama persalinan dan kelahiran bayi
■ Jawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh ibu atau anggota keluarganya
■ Hadirkan suami dan anggota keluarga ibu untuk mendukung
■ Memberikan dukungan emosional
■ Membantu pengaturan posisi ibu
■ Memberikan cairan dan nutrisi
■ Melaksanakan pencegahan infeksi dengan baik
Perawatan Fisik
■ Ibu bersalin

– merasa sangat panas


– berkeringat banyak

– Mandi/ menyeka tubuh, gosok gigi


– berganti pakaian
■ Baju yang bersih
■ terbuat dari bahan katun
Mengatur Posisi
■ Anjurkan posisi yang paling nyaman
■ Beri tahu keluarga untuk membantu berganti posisi
– Berjalan
– Berdiri
– Duduk
– Jongkok
– Berbaring
– miring atau merangkak.
Posisi Ibu Bersalin Kala I
Kebutuhan Cairan dan Nutrisi
■ Diberikan dalam rangka mencegah dehidrasi
■ Tetap dianjurkan makan minum
– Hindari makanan padat lebih lama tercerna, bila bila sewaktu-waktu diberi
obat bisa merangsang mual muntahaspirasi ke dalam paru-paru.
– Lebih cocok di beri makanan lunak/lembek/ cair
■ minuman segar misal jus buah
■ Makanan berkuah
■ Bila mual atau muntah dapat diberikan cairan Ringer Laktat (RL)
Kebutuhan Eliminasi
■ BAK
– Kandung kencing harus dikosongkan setiap 2 jam selama
proses persalinan.
■ Sendiri
■ Kateterisasinelaton
– Apabila penuh:
■ menghambat penurunan bagian terbawah janin
■ Menambah ketidaknyamanan
– Jumlah dan waktu berkemih juga harus dicatatdi Partograf
■ BAB
– Rektum penuh akan menghambat proses persalinan
– Anjurkan pasien untuk BAB
Kehadiran seorang pendamping
Kehadiran pendamping di Kala I

■ Ibu bersalin harus ditemani oleh orang yang dipercaya dan


membuat nyaman
■ Orang tersebut dapat berupa pasangannya, sahabatnya atau
anggota keluarganya.

– mendukung ibu dalam menghadapi ketidaknyamanan


selama proses persalinan
Bentuk dukungan pendamping:
■ Dukungan fisik
– Dukungan langsung berupa pertolongan langsung yang diberikan oleh
keluarga atau suami kepada ibu bersalin.
■ Dukungan emosional
– Kehangatan
– kepedulian maupun ungkapan empati ibu merasa dicintai dan
diperhatikan oleh suami
■ Yang mempengaruhi peran pendamping persalinan:
– Sosial ekonomi
– Budaya
– Lingkungan
– Pengetahuan
– Umur
– Pendidikan
Pengurangan Nyeri
Nyeri dalam Persalinan
■ Nyeri adalah rasa tidak enak akibat perangsangan ujung-ujung saraf
khusus.
■ Selama persalinan dan kelahiran pervaginam nyeri disebabkan oleh
kontraksi rahim, dilatasi serviks dan distensi perineum.
■ Nyeri dari perineum berjalan melewati serat saraf aferan somatic,
terutama pada saraf pupendus dan mencapai medulla spinalis.
■ Selama bagian akhir dari kala I dan sepanjang kala II, impuls nyeri
bukan saja muncul dari rahim tetapi juga dari perineum saat bagian
janin melewati pelvis.
Faktor yang mempengaruhi nyeri persalinan:
■ Rasa takut atau kecemasan
– Cemas/ takut meninggikan respon individual pada rasa sakit.
■ Rasa takut terhadap hal yang tidak diketahui,
■ Rasa takut ditinggal sendiri pada saat proses persalinan
■ Rasa takut atas kegagalan dalam persalinan dapat meningkatkan kecemasan.
■ Kepribadian Ibu
– Ibu yang secara alamiah tegas dan cemas akan lebih lemah dalam
menghadapi stress
– Wanita yang rileks dan percaya dirilebih mampu hadapi nyeri
■ Kelelahan
– Lelah menyebabkan kurang mampu mentolerir rasa sakit.
KALA II
Tanda Kala II

■ His terkoordinasi,kuat,cepat dan lebih lama,kira-kira 2-3


menit sekali
■ Kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga
terjadilah tekanan pada otot-otot dasar panggul yang
secara reflektoris menimbulkan rasa mengejan
■ Tekanan pada rektum dan anus terbuka,serta vulva
membuka dan perineum
Asuhan tubuh dan fisik
Asuhan Sayang Ibu

■ Aman
– Sesuai dengan evidenced based dan memberikan sumbangan pada keselamatan
jiwa pasien
■ Memungkinkan pasien merasa nyaman, aman secara psikologis merasa didukung dan
didengar.
■ Menghormati praktik-praktik budaya, keyakinan agama, serta hak pasien atau
keluarganya sebagai pengambil keputusan
■ Menggunakan cara pengobatan yang sederhana sebelum memakai teknologi canggih
■ Memastikan bahwa informasi yang diberikan adekuat serta dapat dipahami oleh pasien
• Pengosongan kandung kemih
– Memfasilitai untuk BAK
■ Mengejan
– Memimpin mengejan secara efektif (saat ada his)
■ Menjaga kebersihan diri
– Membersihkan daerah kemaluan dengan air matang (DTT)Vulva
higiene
■ Berendam
■ Perawatan Mulut
■ Membantu mengatasi kegerahan
Mengatur posisi Ibu
■ Prinsip:
– Anjurkan ibu untuk mencoba posisi yang nyaman bagi dirinya
– Ibu boleh berjalan ,berdiri,duduk atau jongkok,berbaring miring atau
merangkak
– Hindari menempatkan ibu pada posisi telentang atau supine karena dapat
terjadi supine hypotension syndrom
Macam-macam posisi
■ Posisi terlentang (supine)
– Menyebankan waktu persalinan lebih lama
– Dapat menyebabkan hipotensi karena bobot uterus dan isinya
menekan aorta, vena cava inferior serta pembuluh-pembuluh darah
lain sehingga menyebabkan suplai darah ke janin menjadi berkurang,
dimana akhirnya ibu dapat pingsan dan bayi mengalami fetal distress
ataupun anoksia janin.
– Ibu mengalami gangguan untuk bernafas.
– Buang air kecil terganggu.
– Mobilisasi ibu kurang bebas.
– Ibu kurang semangat.
– Resiko laserasi jalan lahir bertambah.
– Dapat mengakibatkan kerusakan pada syaraf kaki dan punggung.
– Rasa nyeri yang bertambah
Macam-macam Posisi:
■ Posisi duduk/setengah duduk
– Membantu penurunan bagian terendah oleh gravitasi bumi
■ Posisi jongkok/ berdiri
– Membantu penurunan bagian terendah janin
– Memperluas panggul
– Memperkuat dorongan meneran.
– Beresiko terjadinya laserasi ( perlukaan jalan lahir).
– Mempermudah mengosongkan kandung kemih
Macam-macam posisi
■ Berbaring miring kekiri
– Mengurangi penekanan pada vena cava inferior
■ mengurangi kemungkinan terjadinya hipoksia, karena suplay oksigen tidak
terganggu,
■ Memberi suasana rileks bagi ibu yang mengalami kecapekan
■ Posisi merangkak
– Meningkatkan oksigenisasi bagi bayi
– Mengurangi rasa sakit punggung bagi ibu.
– Mempermudah janin dalam melakukan rotasi serta peregangan pada
perineum berkurang.
– Membantu penurunan kepala janin lebih dalam ke panggul
KALA III
Ibu memerlukan:
■ Dukungan mental dari bidan dan keluarga atau pendamping.
■ Penghargaan terhadap proses kelahiran janin yang telah dilalui
■ Informasi yang jelas mengenai keadaan pasien yang sekarang dan tindakan apa
yang dilakukan
■ Jaga kebersihan
– Bebas dari rasa risih akibat bagian bawah yang basah dari darah dan air
ketuban
KALA IV
Perhatian di Kala IV
■ Evaluasi uterus
■ Pemeriksaan dan evaluasi serviks,vagina,dan perineum
■ Pemeriksaan dan evaluasi plasenta,selaput,dan tali
pusat
■ Penjahitan kembali episiotomi dan laserasi (jika ada)
■ Pemantauan dan evaluasi lanjut tanda vital,kontraksi
uterus,lokea,perdarahan,kandung kemih.
■ Hidrasi dan Nutrisi
Perhatian di Kala IV
■ Hygiene dan kenyamanan pasien
■ Bimbingan dan dukungan untuk BAK
■ Informasi dan bimbinglah sejelas-jelasnya mengenai apa yang terjadi
dengan tubuhnya
■ Kehadiran pendamping
■ Dukungan ASI awal
■ Posisi yang nyaman
■ Tempat dan alas tidur yang bersih agar tidak terjadi infeksi
~00000~

Anda mungkin juga menyukai