■ Aman
– Sesuai dengan evidenced based dan memberikan sumbangan pada keselamatan
jiwa pasien
■ Memungkinkan pasien merasa nyaman, aman secara psikologis merasa didukung dan
didengar.
■ Menghormati praktik-praktik budaya, keyakinan agama, serta hak pasien atau
keluarganya sebagai pengambil keputusan
■ Menggunakan cara pengobatan yang sederhana sebelum memakai teknologi canggih
■ Memastikan bahwa informasi yang diberikan adekuat serta dapat dipahami oleh pasien
• Pengosongan kandung kemih
– Memfasilitai untuk BAK
■ Mengejan
– Memimpin mengejan secara efektif (saat ada his)
■ Menjaga kebersihan diri
– Membersihkan daerah kemaluan dengan air matang (DTT)Vulva
higiene
■ Berendam
■ Perawatan Mulut
■ Membantu mengatasi kegerahan
Mengatur posisi Ibu
■ Prinsip:
– Anjurkan ibu untuk mencoba posisi yang nyaman bagi dirinya
– Ibu boleh berjalan ,berdiri,duduk atau jongkok,berbaring miring atau
merangkak
– Hindari menempatkan ibu pada posisi telentang atau supine karena dapat
terjadi supine hypotension syndrom
Macam-macam posisi
■ Posisi terlentang (supine)
– Menyebankan waktu persalinan lebih lama
– Dapat menyebabkan hipotensi karena bobot uterus dan isinya
menekan aorta, vena cava inferior serta pembuluh-pembuluh darah
lain sehingga menyebabkan suplai darah ke janin menjadi berkurang,
dimana akhirnya ibu dapat pingsan dan bayi mengalami fetal distress
ataupun anoksia janin.
– Ibu mengalami gangguan untuk bernafas.
– Buang air kecil terganggu.
– Mobilisasi ibu kurang bebas.
– Ibu kurang semangat.
– Resiko laserasi jalan lahir bertambah.
– Dapat mengakibatkan kerusakan pada syaraf kaki dan punggung.
– Rasa nyeri yang bertambah
Macam-macam Posisi:
■ Posisi duduk/setengah duduk
– Membantu penurunan bagian terendah oleh gravitasi bumi
■ Posisi jongkok/ berdiri
– Membantu penurunan bagian terendah janin
– Memperluas panggul
– Memperkuat dorongan meneran.
– Beresiko terjadinya laserasi ( perlukaan jalan lahir).
– Mempermudah mengosongkan kandung kemih
Macam-macam posisi
■ Berbaring miring kekiri
– Mengurangi penekanan pada vena cava inferior
■ mengurangi kemungkinan terjadinya hipoksia, karena suplay oksigen tidak
terganggu,
■ Memberi suasana rileks bagi ibu yang mengalami kecapekan
■ Posisi merangkak
– Meningkatkan oksigenisasi bagi bayi
– Mengurangi rasa sakit punggung bagi ibu.
– Mempermudah janin dalam melakukan rotasi serta peregangan pada
perineum berkurang.
– Membantu penurunan kepala janin lebih dalam ke panggul
KALA III
Ibu memerlukan:
■ Dukungan mental dari bidan dan keluarga atau pendamping.
■ Penghargaan terhadap proses kelahiran janin yang telah dilalui
■ Informasi yang jelas mengenai keadaan pasien yang sekarang dan tindakan apa
yang dilakukan
■ Jaga kebersihan
– Bebas dari rasa risih akibat bagian bawah yang basah dari darah dan air
ketuban
KALA IV
Perhatian di Kala IV
■ Evaluasi uterus
■ Pemeriksaan dan evaluasi serviks,vagina,dan perineum
■ Pemeriksaan dan evaluasi plasenta,selaput,dan tali
pusat
■ Penjahitan kembali episiotomi dan laserasi (jika ada)
■ Pemantauan dan evaluasi lanjut tanda vital,kontraksi
uterus,lokea,perdarahan,kandung kemih.
■ Hidrasi dan Nutrisi
Perhatian di Kala IV
■ Hygiene dan kenyamanan pasien
■ Bimbingan dan dukungan untuk BAK
■ Informasi dan bimbinglah sejelas-jelasnya mengenai apa yang terjadi
dengan tubuhnya
■ Kehadiran pendamping
■ Dukungan ASI awal
■ Posisi yang nyaman
■ Tempat dan alas tidur yang bersih agar tidak terjadi infeksi
~00000~