1. Pertanyaan
Klinik
2. Pelacakan
5. Evaluasi
Bukti Ilmiah
dan
yang terkini
Pengawasan
dan terbaik
4. 3. Telaah
Implementasi Kritis
5. Penelusuran Evidence Based
Tradisional) Database
Evidence
Revisi, paling tidak - EBMR (EB-Medicine Reviews)
1 tahun sekali
- Evidence based medicine
Padat referensi yang updated - Evidence based nursing
(khususnya tentang diagnosis - Cancerlit
dan managemen - Aidsline
- MEDLINE
6. Evidence Based Prakonsepsi
Beberapa contoh Evidence Based pada Asuhan Kebidanan Prakonsepsi :
Melakukan Persiapan
Melakukan Skrining Mengatur Jarak
dan Perencanaan
Kehamilan Prakonsepsi Kehamilan
Mengatur Jarak
Kehamilan
Melakukan Persiapan
dan Perencanaan
Kehamilan
Melakukan Skrining
Prakonsepsi
Evidence Based terkait Asuhan Prakonsepsi
7. Contoh Kasus Evidence Based dalam Prakonsepsi
Masa prakonsepsi merupakan masa sebelum terjadinya pembuahan atau masa sebelum hamil yang
dapat terjadi sekitar tiga hingga enam bulan sebelum konsepsi (Huliana,
2007). Wanita prakonsepsi merupakan wanita yang siap menjadi ibu serta dapat memperhatikan
kesehatan dirinya (Rhode Island Department of Health, 2012). Penyebab utama KEK adalah kekurangan
asupan energi dalam waktu lama dan dapat diketahui dengan cara mengukur Lingkar Lengan Atas (LiLA)
melalui ambang batas <23,5 cm bagi WUS dan wanita hamil (Kemenkes, 2013).
Dampak yang dapat ditimbulkan dari keadaan ibu yang mengalami KEK baik sebelum dan selama
hamil adalah status gizi rendah atau biasa dikatakan IMT rendah, dan cenderung dapat melahirkan BBLR,
kelahiran prematur, bahkan kemungkinan bayi meninggal dunia (Devi, 2010; Grieger, 2014; dan
Apriadji, 2005 dalam Ervina dkk, 2014).
Maka, status gizi wanita terutama pada masa usia subur
merupakan elemen pokok dalam kesehatan reproduksi. Apabila
seorang wanita kekurangan gizi, maka akan berdampak pada penurunan
fungsi reproduksi. Pada manusia, periode kritis dalam tumbuh kembang
janin memang harus dimulai sejak masa prakonsepsi pada kaum wanita
atau ibu yang akan menikah dan akan merencanakan konsepsi. Selain itu,
beberapa hal yang harus menjadi perhatian serius calon ibu sejak
prakonsepsi hingga anak usia balita adalah aspek gizi, kesehatan, psikologis
dan sebagainya.
Berikut sekilas sumber nutrisi penting bagi wanita prakonsepsi hingga masa kehamilan (MacDougall, 2003):
Sumber
Nutrisi Penting
1. Vitamin A : Produk dari susu (susu, mentega, keju, dsb), telur,minyak ikan, sayuran berwarna hijau, dan kuning.
2. Vitamin B1 : Semua jenis beras atau gandum, ragi, kacang- kacangan, biji-bijian, dan sayuran daun-daunan hijau.
3.
Vitamin B2 : Semua jenis beras atau gandum, sayuran hijau, dan telur.
4.
Vitamin B3 : Semua jenis beras atau gandum, ragi, minyak ikan, telur, dan susu
5. Vitamin B5 : Telur, kacang-kacangan, biji-bijian, semua jenis beras- berasan atau gandum, alpukat.
6.
Vitamin B6 : Seluruh tepung, ragi, biji gandum, jamur, kentang.
7.
Vitamin B12 : Telur, daging, tiram, susu.
8.
Asam folat : Sayuran daun-daunan hijau, jeruk, dan kacang- kacangan.
9.
Vitamin C : Buah sitrun, stroberi, lada manis, tomat, dan kentang.
10.
Vitamin D : Susu asam, minyak ikan (sarden), margarin, kuning telur, sinar matahari.
11. Vitamin E : Minyak sayur, biji gandum, kacang-kacangan, biji bunga matahari, brokoli.
12. Kalsium : Produk susu, sardin kalengan, salmon termasuk tulangnya, sayur dan daun- daunan hijau, kacang- kacangan.
13.
Besi : Daging merah, kacang-kacangan, telur, sayuran daun- daunan hijau.
14. Seng : Biji gandum, bekatul, seluruh jenis tepung, kacang- kacangan, bawang, tiram.
Maka perlu diketahui terlebih dahulu bahwa kekurangan Energi Kronis (KEK)
merupakan keadaan status gizi kurang yang dapat terjadi pada Wanita Usia Subur (WUS)
maupun wanita hamil. Penyebab
utama KEK adalah kekurangan asupan energi yang terjadi dalam waktu lama, serta
dapatdiketahui dengan cara mengukur Lingkar Lengan Atas (LiLA) melalui ambang batas
<23,5 cm bagi WUS dan wanita hamil (Kemenkes, 2013).
Dampak yang dapat ditimbulkan dari keadaan ibu yang mengalami KEK baik sebelum
dan selama hamil adalah status gizi rendah atau biasa dikatakan Indeks Massa Tubuh (IMT)
rendah, dan cenderung dapat melahirkan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), kelahiran
prematur, bahkan kemungkinan bayi bisa meninggal dunia (Devi, 2010; Grieger, 2014;
dan Apriadji, 2005 dalam Ervina dkk, 2014).
. Oleh sebab itu, masa prakonsepsi ini harus diawali dengan hidup
sehat, seperti memperhatikan makanan yang dimakan oleh calon ibu.
Dalam hal ini yaitu Pedoman Gizi Seimbang yang diyakini mampu
mengatasi masalah gizi terutama dalam hal beban gizi ganda, baik
kekurangan maupun kelebihan gizi. Pedoman Gizi Seimbang merupakan
pedoman untuk konsumsi makan sehari-hari yang harus mengandung zat gizi
dalam jenis dan jumlah (porsi) yang sesuai dengan kebutuhan setiap orang
atau kelompok umur, mengandung berbagai zat gizi (energi, protein, vitamin
dan mineral), serta dapat dijadikan sebagai pedoman makan, aktivitas fisik,
perilaku hidup bersih dan mempertahankan berat badan normal (Kemenkes,
2014).
Sesuai penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kebutuhan gizi yang
diperlukan bagi wanita prakonsepsi benar harus mengandung berbagai zat