Anda di halaman 1dari 6

KOMUNIKASI DALAM PRAKTEK KEBIDANAN

Disusun oleh :

Indah yulianti

22020170019

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS

APRIL 2021
1. Contoh kasus komunikasi non verbal pada pelayanan kebidanan

Pada saat memeriksa pasien


Bidan : assalamualikum ibu(sambil tersenyum), perkenalkan saya bidan indah yang jaga di
ruang multazam, mohon maaf, saya akan memeriksa ibu.
pasien : waalaikumsalam
Bidan : maaf ibu boleh tau nama ibu siapa?(sambil melihat gelang identitas pasien)
pasien : nama saya eva bu bidan.
Bidan : ibu ada keluhan?
Pasien : iya saya hamil 2bulan tapi 2hari saya keluar darah dari jalan lahir (ibu terlihat sedih)
dan saya sudah USG di dr.yogi,spog hasilnya janin tidak berkembang.
Bidan : ibu yang sabar yah. (sambil memegang pundak ibu)
Pasien : iya bu (ibu terlihat sedih)
Bidan : maaf ibu saya priksa dulu yah.
TD : 110/70 SB : 36,9
N : 88 x/m RR : 20x/m
Spo2 : 99%
VT : pembukaan seujung jari, ppv+
Nanti saya konsulkan dulu ke dr.yogi,spog dulu ya bu, nanti hasil konsulnya saya kasih
tau ibu.
Pasien : iya bu bidan terimakasih.
Bidan : iya bu sama-sama.

2. Contoh komunikasi tulisan pada pelayanan kebidanan


Pada saat konsul ke dokter SpAn melalui whatsapp
Bidan : assalamualaikum dokter, ngapunten mau melaporkan pasien di ruang multazam,
pasien rencana SC dr.yogi,SpOG.

Ny. Laeli umur 27tahun


G1P0A0 hamil 37minggu dengan letak oblig
Ku; cukup, kesadaran : cm
TD : 110/70 SB : 36,7 SPO2 : 99%
N : 89 x/m RR : 20x/m
DJJ : 145x/m
His : -
Hasil laborat :
HB : 11,0 HBSAG : negatif
AL : 12.000 B20 : NR
AT : 230.000 SWAB antigen : negative
Mohon advisnya dokter, matursuwun
Wassalamualaikum
Dokter : waalaikumsalam, ya acc SC dan puasakan.
Bidan : nggih dokter matursuwun.
3. Contoh kasus komunikasi verbal
pada saat bidan menjelaskan tentang cara minum obat
bidan : assalamualikum ibu,saya bidan indah. Saya akan memberikan obat batuk yang sudah
dokter resepkan untuk ibu. Boleh saya tau nama ibu?
Pasien : waalaikumsalam bu, nama saya eva. Ya terimakasih bu, bagaimana cara aturan
minumnya?
Bidan : iya saya akan menjelaskan aturan minumnya ya bu. Ini obat batuk sirupdiminum 3 kali
sehari 1 sendok takar pagi, siang , malam dan minumnya setelah makan ya bu.
Pasien : oh, iya ibu terimakasih penjelasanya.

Bidan : semoga setelah minum obat ini batuk ibu bisa sembuh.
Wassalamualikum.
Pasien : waalikum salam.

4. Contoh kasus komunikasi interprofesional pada pelayanan kebidanan


Pada saat memindahkan bayi ke ruang perinatologi
Bidan : (bidan pencet bel ruang peri)
Assalamualikum mba saya memindah bayi ny. Nina.
Perawat: waalaikumsalam iya mba, pasien dokter siapa?
Bidan : pasien dr.Runiawan,SpA, operan pasien dulu ya mba.
Bayi ny.nina umur 2hari bayi lahir SC, Air ketuban hijau kental.
Cek Darah rutin hasil : AL : 28.000
SB : 37 RR : 42x/m
HR : 143x/m SPO2 :98%
Dari dr.Runiawan,SpA dapat injeksi cefotaxim 2x150mg IM dan pindah ruang peri.
Ini injeksi cefo 150mg yang ke 3 masuk jam 08.00wib
Perawat: oke mba (sambil memeriksa TTV bayi)
Bidan : sudah jelas ya mba? Makasih.
Perawat : iya mba, sama-sama.

5. Teknik komunikasi dan pasien safety


Teknik komunikasi adalah suatu cara yang digunakan dalam menyampaikan informasi dari
komunikator ke komunikan dengan media tertentu. Dengan adanya teknik ini diharapkan setiap
orang dapat secara efektif melakukan komunikasi satu sama lain dan secara tepat
menggunakannya.

Patient Safety atau keselamatan pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien di
rumah sakit menjadi lebih aman. Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil.

Keselamatan pasien bisa di tingkatkan dengan model teknik SBAR yaitu:
S : SITUATION : kondisi terkini yang terjadi pada pasien
B : BACKGROUND : informasi penting apa yang berhubungan dengan kondisi pasien terkini
A : ASSESMENT : Hasil pengkajian kondisi pasien terkini
R : RECOMMENDATION : apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah pasien saat
ini

Keselamatan pasien dengan teknik SBAR dapat mengurangi resiko dari:

1. KTD (Kejadian Tidak Diharapkan),
2. KNC (Kejadian Nyaris Cedera),
3. KPC(Kejadian Potensial Nyaris Cedera),
4. KTC (Kejadian Tidak Cedera)
5. Sentinel(Kejadian Tidak Diharapkan yangmenimbulkan kematian maupun cidera yang 
serius/ fatal).

 Penggunaan komunikasi SBAR juga mencegah informasi salah
yang disampaikan oleh perawat kepada dokter, hal ini dikarenakan komunikasi SBAR merupakan 
komunikasi yang telah terstruktur dengan baik, benar dan jelas.

6. Tantangan Komunikasi dalam Memecahkan Isu dan Berita


1. Konflik peran
Tidak enak dan menjadi malas saat berkomunikasi dengan keluarga pasien
dikarenakan keluarga pasien terkadang bersikap jutek
2. Faktor demografi keluarga
a) Usia
Usia menjadi salah satu faktor demografi keluarga yang mempengaruhi
komunikasi. Hal ini dikarenakan cara kita berkomunikasi dengan orang lain
tentunya disesuaikan dengan faktor demografi orang tersebut salah satunya
adalah usia. Dalam hal ini kita sebagai tenaga medis harus bisa menyesuaikan
dan menempatkan diri dengan adanya perbedaan usia antara bidan dengan
keluarga pasien baik itu kepada yang lebih muda, sebaya, maupun kepada yang
lebih tua.
b) Pendidikan
Selain usia, status pendidikan juga sangat mempengaruhi komunikasi yang ada.
Adanya perbedaan tingkat pendidikan seseorang menjadikan setiap individu
memiliki pemahaman yang berbeda dalam mencerna informasi yang diberikan.
c) Ekonomi
Salah satu status sosial yang dapat mempengaruhi komunikasi yang ada adalah
ekonomi. Hal ini dikarenakan dibutuhkan banyak pemikiran dan pertimbangan
apabila menyangkut tentang pembiayaan mengingat hal ini merupakan sesuatu
yang sensitif bagi keluarga pasien.
3. Kesalahpahaman Keragaman budaya dan bahasa sering kali menjadi hambatan
seseorang dalam berkomunikasi. Hal ini dikarenakan setiap daerah memiliki perbedaan
budaya dan bahasa yang tentunya akan berpengaruh dalam komunikasi antar individu.
a) Bahasa
Setiap daerah bahkan setiap negara memiliki bahasanya masing-masing. Adanya
perbedaan bahasa dapat mempengaruhi komunikasi yang ada.
b) Budaya
Budaya setiap orang berbeda tergantung daerahnya masing-masing yang dapat
mempengaruhi komunikasi yang ada antar individu. Adanya perbedaan budaya
yang dirasakan oleh separuh dari informan dapat menimbulkan
kesalahpahaman saat mereka berkomunikasi dengan keluarga pasien.

7. Contoh kasus komunikasi persuasive pada pelayanan kebidanan


Konseling pada pasien ny.dewi tentang KB pada ibu riwayat SC 2x
Bidan : assalamualikum ibu dewi, saya indah bidan yg jaga pagi ini. Apa yg disamping ibu suami
ibu?.
Pasien : iya ini suami saya.
Bidan : ibu dan bapak, Saya akan menyampaikan tentang KB. Mohon maaf, apa sebelumya ibu
pernah KB?
Pasien : sebelum hamil ini saya tidak KB bu.
Bidan : ini hamil keberapa bu dan apa pernah keguguran?
Pasien : ini hamil ke3 dan tidak pernah keguguran.
Bidan : sebelumnya ibu persalinanya normal atau oprasi dan berapa jarak persalinanya?

Pasien : oprasi bu 2x, anak pertama umur 12tahun, anak kedua umur 5tahun.Bidan : apa
ibu ada rencana untuk KB setelah melahirkan ini?
Pasien : iya saya ingin ikut KB tapi bingung, suami saya juga bingung.
BIdan : sebaiknya ibu ikut KB karena ibu sudah resti dan ini juga mau oprasi lagi.
Pasien : kalau saya ikut KB sebaiknya KB apa ya bu bidan?
Bidan : karena melihat riwayat ibu, sebaiknya ibu sekalian steril saja bu. Jadi ibu nanti tidak
hamil lagi.
Pasien : iya bu saya tidak ingin hamil lagi. Saya mau bu kalau steril.
Bidan : bagaimana dengan bapak? Apa bapak juga setuju?
Suami pasien : iya saya jg setuju bu.
Bidan : iya bapak,ibu nanti saya minta persetujuan tertulis dan nanti saya laporkan lagi ke
dokternya.
Pasien : makasih bu bidan penjelasanya.
Bidan : iya bu sama-sama.
8. Contoh komunikasi efektif pada pelayanan kebidanan
Pada saat memeriksa pasien pindahan vk post partum spontan di ruaing nifas
Bidan : assalamualikum ibu, saya indah bidan yang jaga sore ini.
Boleh saya tau nama ibu?
Pasien : waalaikumsalam, nama saya sinta.
Bidan : ibu sinta apa keluhan ibu saat ini?
Pasien : saya habis melahirkan normal jam 11.00wib, tapi perut saya kok masih mules ya bu?
Bidan : saya jelaskan ya bu, perut mules itu karena rahim ibu masih kontraksi, dan rahim ibu
akan kambali seperti semula seperti sebelum hamil. itu normal bu, namanya involusi.
Pasien : oh seperti itu ya bu bidan.
Bidan : iya bu jadi ibu tidak usah khawatir, ini saya mau priksa perut ibu.
Perut ibu normal, rahim ibu keras itu yg namanya kontraksi bu.
Pasien : iya bu bidan terimakasih penjelasanya.
Bidan : iya ibu sama-sama.

Anda mungkin juga menyukai