STERILISASI
Disusun oleh:
Kelompok 2
Wilda Khaerita Putri (22020170015)
Riska Astari (22020170016)
Rokhyati (22020170017)
Aulan Muhtarina (22020170018)
Indah Yulianti (22020170019)
Wijiati (22020170020)
01
STERILISASI PADA WANITA (MOW)
Sterilisasi Pada Wanita
Medis operasi wanita (MOW) adalah tindakan pada kedua
saluran telur yang mengakibatkan orang atau pasangan yang
bersangkutan tidak akan mendapat keturunan lagi.
Kontrasepsi ini untuk jangka panjang dan sering disebut
tubektomi atau sterilisasi (Handayani, 2010).
MOW (Medis Operasional Wanita) atau bisa disebut dengan
metode kontrasepsi mantap pada wanita adalah Prosedur
bedah sukarela untuk menghentikan fertilitas (kesuburan
seorang perempuan dengan menyumbat atau memotong
kedua saluran telur (tuba fallopi) (Anggraini, 2011).
A. Penyinaran
Merupakan tindakan penutupan yang dilakukan pada kedua tuba falopii wanita mengakibatkan yang
bersangkutan tidak hamil atau tidak menyebabkan kehamilan lagi.
B. Opertif
Menurut Handayani (2010) metode operatif terdapat berbagai macam cara, cara-cara tersebut
dapat dilakukan dengan:
a) Abdominal
(1) Laparatomi
Laparatomi sudah tidak digunakan karena diperlukan insisi yang panjang. Kontrasepsi ini
diperlukan bila cara kontap yang lain gagal.
(2) Mini-laparatomi
Sayatan dibuat garis tengah diatas simpisis panjang 3 cm sampai menembus peritonium.
Untuk mencapai tuba diperlukan alat khusus (elevator uterus) ke dalam kavum uteri.
Dengan bantuan alat tersebut uterus dalam keadaan retrifleksi dijadikan letak antefleksi
kemudian didorong daerah lubang sayatan, lalu dilakukan penutupan tuba.
Lanjutan...
(3) Laparoskopi
Cunam serviks dipasang pada bibir depan posio uteri, supaya dapat menggerakan uterus jika hal
tersebut diperlukan saat laparaskopi. Sayatan dibuat dibawah pusat kurang lebih 1 cm.
Kemudian ditempat luka dilakukan pungsi sepanjang rongga peritonium dengan jarum khusus.
Melalui jarum dibuat pneumo peritoneum dengan memesukkan CO 2 sebanyak 1 sampai 3 liter
kecepatan kira-kira 1 liter permenit. Setelah jarum beres dikeluarkan, troika dimasukan
laparoskop melalui tabung dengan cunam yang dimasukan dalam rongga peritonium bersama
laparoskop, tuba dijepit dan dilakukan penutupan dengan kauterisasi.
b) Vaginal
(1) Kolpotomi
Sering dipakai adalah kolpotomi poterior. Insisis dilakukan di dinding vagina transvesal 3-5 cm,
kavum douglas yang terletak antara dinding depan rektumdam dinding belakang uterus dibuka
melalui vagina untuk sampai dituba.
(2) Kuldoskopi
Rongga pelvis dapat dilihat melalui alat koldoskup yang dimasukan kedalam cavum douglas.
Adanya laparoskopi trans-abdominal, maka kuldoskopi kurang mendapat perhatian atau minat
dan sekarang sudah jarang dikerjakan. Dalam posisi lutut dada kedua paha tegak lurus dan kedua
lutut terbuka, suatu rektraktor perineal dimasukan kedalam vagina. Bila fornik posterior terlihat
seperti bagian kubah yang kecil, maka cavum douglas bebas diperlekatkan, lalu dilakukan oklusi
tuba
c) Transcervikal
(1) Histereskopi
Prinsipnya seperti laparoskopi hanya pada histereskopi tidak dipakai trokar, tetepi suatu
vakum servikal adaptor untuk mencegah keluarnya gas saat dilatasi serviks atau cavum
uteri.
(2) Tanpa melihat langsung
Pada cara ini operator tidak melihat langsung cavum uteri untuk melikalisir orivisuim
tubae.
1) Penyumbatan tuba secara mekanis
Tubal clip penyubatan tuba mekanis dipasang pada isthimus tuba falopii, 2-3 cm dari uterus,
melalui laparatomi, laparoskopi, kolpotomi dan kuldoskopi. Tuba clips menyebabkan kerusakan
lebih sedikit pada tuba falopii dari pada oklusi tuba falopii lainya. Tuba ring dapat dipakai pada
mini- laparatomi, laparoskopi dan cara trans- veaginal, dan dipasang pada ampula 2-3 cm dari
uterus.