Anda di halaman 1dari 19

FARMAKOLOGI DALAM KEBIDANAN

OBAT PRE-EKLAMPSIA

Disusun oleh :

Aulan muhtarina (22020170018)

Indah Yulianti (22020170019)

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
Obat pre-eklampsia

A. Otsu-MgSO4

1. Pengertian

Otsu-MgSO4 40% adalah cairan injeksi yang di produksi oleh Otsuka


Indonesia. Cairan Injeksi ini mengandung Magnesium Sulfate Heptahydrate
yang diindikasikan untuk mencegah tekanan darah rendah, mengobati kadar
magnesium rendah dalam darah, dan mencegah kejang pada wanita yang
mengalami eklamsia (risiko munculnya kejang pada trimester terakhir
kehamilan).

2. Indikasi

Diindikasikan untuk mencegah kejang yang berhubungan dengan pre-


eklampsia, dan untuk mengontrol kejang dengan eklampsia

3. Kontraindikasi

Hindari penggunaan Otsu-MgSO4 40 % pada penderita Blok jantung, gangguan


ginjal berat, kerusakan miokard.

4. Bentuk sediaan

 Golongan: Obat Keras


 Kelas Terapi: Dermatologis Lainnya /Pencahar / Antihipertensi /
Anticonvulsan / Elektrolit
 Kandungan: Magnesium Sulfate Heptahydrate
 Bentuk: Cairan Steril Injeksi
 Satuan Penjualan: Ampul
 Kemasan: Ampul Plastik @ 25 ml
 Farmasi: Otsuka Indonesia
 Harga: Rp10.000 - Rp16.000/ ampul

5. Dosis & Cara Penggunaan

Otsu-MgSO4 40% merupakan golongan obat keras. Obat ini memerlukan resep
dokter untuk pembelian serta penggunaannya perlu dibantu oleh tenaga medis
profesional.

 Edema Serebral

Dewasa: 2.5 g (25 ml larutan 10%) diberikan Intra Vena.

 Pre-Eklampsia dan eklampsia

Dewasa: Dosis umum: 4g selama 10-15 menit, dilanjutkan 6g per 6jam, di


lanjutkan dengan infus kontinyu 1 g / jam (setidaknya 24 jam setelah kejang
terakhir) atau dosis Intra Muskular dalam 4 g ke dalam bokong setiap 4 jam
(setidaknya 24 jam setelah kejang terakhir). Jika kejang berulang, dosis
tambahan 2-4 g Intra Vena dapat diberikan. Lanjutkan terapi sampai
paroxysms berhenti. Kadar magnesium serum 6 mg / 100 mL dianggap
optimal untuk kontrol kejang. Tidak melebihi 30-40 g per 24 jam.
 Efek Stimulasi Otot dari Keracunan Barium

Dewasa: 1-2 g diberikan Intra Vena.

 Persalinan Prematur (Off-label)

Digunakan sebagai tokolitik untuk menghentikan persalinan prematur. Dosis


pemuatan: 4-6 g IV selama 20 menit; pemeliharaan: 2-4 g/jam IV selama 12-
24 jam sesuai toleransi setelah kontraksi berhenti. Jangan melebihi 5-7 hari
perawatan berkelanjutan; durasi pengobatan yang lebih lama dapat
menyebabkan hipokalsemia pada perkembangan janin yang mengakibatkan
neonatus dengan kelainan tulang yang berhubungan dengan osteopenia

6. Kategori Kehamilan dan menyusui

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan


Otsu-MgSO4 40% ke dalam Kategori D:

Demineralisasi tulang janin, hipokalsemia, dan hipermagnesemia dilaporkan


dengan penggunaan jangka panjang terus menerus (yaitu, lebih lama dari 5-7
hari) untuk pengobatan off-label persalinan prematur pada wanita hamil; efek
pada janin yang sedang berkembang dapat menyebabkan neonatus dengan
kelainan tulang

Pemberian injeksi magnesium sulfat secara terus menerus untuk mengobati


persalinan prematur tidak disetujui dan bahwa keamanan dan kemanjuran
penggunaan untuk indikasi ini tidak ditetapkan.
Laktasi: Aman

Kategori Kehamilan:

J: Secara umum dapat diterima. Studi terkontrol pada wanita hamil tidak
menunjukkan bukti risiko janin.

B: Mungkin bisa diterima. Baik penelitian pada hewan tidak menunjukkan


risiko tetapi penelitian pada manusia tidak tersedia atau penelitian pada hewan
menunjukkan risiko kecil dan penelitian pada manusia dilakukan dan tidak
menunjukkan risiko.

C: Gunakan dengan hati-hati jika manfaatnya lebih besar daripada risikonya.


Penelitian pada hewan menunjukkan risiko dan penelitian pada manusia tidak
tersedia atau penelitian pada hewan maupun manusia tidak dilakukan.

D: Gunakan dalam keadaan darurat yang MENGANCAM HIDUP ketika tidak


ada obat yang lebih aman yang tersedia. Bukti positif dari risiko janin manusia.

X: Jangan gunakan pada kehamilan. Risiko yang terlibat lebih besar daripada
manfaat potensial. Alternatif yang lebih aman ada.

NA: Informasi tidak tersedia.

7. Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi, antara lain:


 Parenteral: Hypermagnesaemia (kadar magnesium dalam darah tinggi)
ditandai dengan mual, muntah, kemerahan, haus, hipotensi, kantuk,
kebingungan.
 Gangguan penglihatan.
 Bradikardia (denyut jantung yang lambat,).
 Kelemahan otot.
 Hipokalsemia (kadar kalsium dalam darah rendah).
 Ileus paralitik (kondisi dimana otot usus mengalami kelumpuhan).

8. Cara Penyimpanan

Simpan pada suhu dibawah 30 derajat Celcius.

B. Dopamet

1. Pengertian

Dopamet adalah obat yang mengandung metildopa. Dopamet merupakan obat


yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah. Mekanisme kerja Dopamet
adalah dengan cara mengendurkan pembuluh darah akibatnya darah dapat
mengalir dengan lancar, jika darah mengalir dengan lancar maka tekanan darah
dalam tubuh berangsur akan menurun.

2. Indikasi

Dopamet dapat digunakan untuk mengobati hipertensi. bersama dengan


diuretika; krisis hipertensi jika tidak diperlukan efek segera
3. Kontraindikasi

Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

 Pasien yang memiliki riwayat hipersensitifitas pada metildopa


 Pasien yang memiliki riwayat penyakit hipotensi.

4. Bentuk sediaan

 Golongan: Obat Keras


 Kelas Terapi: Anti Hipertensi
 Kandungan: Metildopa 250 mg
 Bentuk: Tablet
 Satuan Penjualan: Strip
 Kemasan: Box, Strip @ 10 Tablet
 Farmasi: Actavis

5. Dosis & Cara Penggunaan

Dopamet merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras


sehingga pada setiap pembelian nya harus menggunakan resep Dokter. Selain
itu, dosis penggunaan dopamet juga harus dikonsultasikan dengan Dokter
terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaan nya berbeda-beda
setiap individu nya tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.

 Dewasa: Dosis awal 250 mg, di minum tiga kali selama 2 hari, Dosis
pemeliharaan: di berikan dosis 500-2000 mg per hari, maksimal 3000 mg
per hari.
 Anak-anak usia < 12 tahun: Dosis awal 10 mg/kgBB atau 300 mg/m2 per
hari, di bagi menjadi 2-4 dosis terbagi. Dosis maksimal 65/kgBB atau
2000 mg/m2 - 3000 mg/m2
 Lansia: Dosis awal: di berikan dosis 125 mg, di minum 2 kali sehari. Dosis
maksimal 2000 mg per hari.

6. Kategori Kehamilan dan menyusuri

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan


Dopamet ke dalam Kategori B

Keamanan obat ini untuk ibu hamil, menyusui, serta bayi masih belum
diketahui. Sebab, tidak ada penelitian yang benar-benar membuktikan bahwa
obat ini aman untuk berbagai kondisi tersebut.

Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada
studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah
menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi
dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti
risiko pada trimester berikutnya).

7. Efek Samping

Efek samping penggunaan Dopamet yang mungkin terjadi adalah:

 Pusing.
 Mengantuk.
 Ruam.
 Impotensi
 Menurunkan libido (pria).
 Mual dan muntah
 Mulut kering dan lemas.

8. Cara Penyimpanan

Simpan pada suhu antara 20-25 derajat Celcius.

C. NIFEDIPIN

1. Pengertian

Nifedipine adalah obat yang memiliki fungsi untuk mencegah beberapa tipe
nyeri dada tertentu (angina). Nifedipine bekerja dengan melemaskan pembuluh
darah agar darah dapat mengalir lebih mudah. Obat ini harus digunakan secara
rutin agar efektif. Nifedipine tidak boleh digunakan untuk mengobati saat
terjadi serangan nyeri dada. Nifedipine adalah obat dengan nama generik, yang
diproduksi oleh beberapa perusahaan farmasi.

2. Indikasi

Nifedipine digunakan untuk membantu mengobati tekanan darah tinggi


(Hipertensi), nyeri dada (angina pektoris) dan sindrom Raynaud (penghambatan
penyaluran darah di pembuluh nadi kecil).
3. Kontraindikasi

Hindari pemberian kepada pasien dengan kondisi gangguan pencernaan,


gangguan otot jantung, dan pasien lanjut usia karena dapat menyebabkan
rendahnya tekanan darah.

4. Bentuk sediaan

 Golongan: Obat Keras


 Kelas Terapi: Antihipertensi
 Kandungan: Nifedipine 10 mg
 Bentuk: Tablet
 Satuan Penjualan: Strip
 Kemasan: Strip @ 10 Tablet
 Farmasi: Dexa Medica; Kimia Farma
 Merk dagang yang beredar di Indonesia: Zendalat, Farmalat ER, Niften,
Adalat Oros, Niprocor, Calcianta, Nifedin

5. Dosis dan cara penggunaan

Nifedipine merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras


sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu,
dosis penggunaan Nifedipine juga harus dikonsultasikan dengan dokter dan
apoteker terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya
berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.
 Hipertensi
Dewasa: dosis awal: dosis 5 mg diminum 3 kali sehari.
Dosis pemeliharaan: dosis 10-20 mg diminum 3 kali sehari.
 Angina
Dewasa: dosis awal: dosis 5 mg diminum 3 kali sehari.
Dosis pemeliharaan: dosis 10-20 mg diminum 3 kali sehari.

6. Kategori Kehamilan dan menyusui

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan


Nifedipine ke dalam Kategori C:

Laktasi: Obat didistribusikan ke dalam ASI; produsen menyarankan untuk


menghentikan obat atau menahan diri dari menyusui (namun, American
Academy of Pediatrics menyatakan bahwa obat tersebut aman untuk menyusui)

Kategori Kehamilan

J: Secara umum dapat diterima. Studi terkontrol pada wanita hamil tidak
menunjukkan bukti risiko janin.

B: Mungkin bisa diterima. Baik penelitian pada hewan tidak menunjukkan


risiko tetapi penelitian pada manusia tidak tersedia atau penelitian pada hewan
menunjukkan risiko kecil dan penelitian pada manusia dilakukan dan tidak
menunjukkan risiko.
C: Gunakan dengan hati-hati jika manfaatnya lebih besar daripada risikonya.
Penelitian pada hewan menunjukkan risiko dan penelitian pada manusia tidak
tersedia atau penelitian pada hewan maupun manusia tidak dilakukan.

D: Gunakan dalam keadaan darurat yang MENGANCAM HIDUP ketika tidak


ada obat yang lebih aman yang tersedia. Bukti positif dari risiko janin manusia.

X: Jangan gunakan pada kehamilan. Risiko yang terlibat lebih besar daripada
manfaat potensial. Alternatif yang lebih aman ada.

NA: Informasi tidak tersedia

7. Efek samping

Efek samping yang mungkin saja dapat timbul setelah mengonsumsi Nifedipine
adalah:

 Sakit kepala, pusing


 Mual, perut mulas
 Batuk
 Sesak napas
 Nyeri dada
 Jantung berdebar
 Kram otot
 Kejang
 Biduran (reaksi pada kulit yang ditandai dengan munculnya bentol
berwarna kemerahan, disertai rasa gatal)
 Gelisah
 Gatal

Overdosis

Gejala: Hipotensi yang jelas, bradikardia (denyut jantung dibawah normal),


hiperglikemia (kadar gula darah tinggi), kehilangan kesadaran yang
menyebabkan koma, gangguan irama jantung, asidosis metabolik, hipoksia
(kekurangan oksigen dalam sel dan jaringan tubuh), syok kardiogenik dengan
edema paru.

Penatalaksanaan: Pengobatan simtomatik dan suportif. Penanganan pasien


overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.

8. Cara penyimpanan

Simpan pada suhu dibawah 30 derajat Celcius.

D. CA GLUCONAS

1. Pengertian

Calcium Gluconate adalah obat generik yang digunakan untuk mengatasi


kekurangan kalsium (hipokalsemia), mengatasi kadar magnesium dalam darah
berlebih (hipermagnesemia) dan membantu mengatasi kadar kalium dalam
darah terlalu tinggi (hiperkalemia). Kalsium memiliki peran yang sangat
penting dalam tubuh karena sangat bermanfaat untuk pembuluh darah, sel-sel
tubuh, otot, dan tulang. Jika darah kekurangan kalsium, tubuh akan mengambil
kalsium dari tulang, sehingga tulang menjadi keropos.

2. Indikasi

Calcium Gluconate digunakan untuk menjaga kadar kalsium dalam darah,


mengatasi hipokalsemia, hipermagnesemia dan hiperkalemia.

3. Kontraindikasi

Tidak boleh diberikan pada pasien Dalam kondisi medis:

 Riwayat batu ginjal (suatu endapan kecil dan keras yang terbentuk di
ginjal dan sering menyakitkan saat buang air kecil).
 Riwayat Hiperkalsemia (terlalu banyak kalsium dalam darah) dan
hiperkalsiuria (kadar kalsium di dalam urin lebih besar dari 250-300
mg/24 jam).
 Penggunaan bersama ceftriaxone pada masa prematur
 Neonatus cukup bulan (usia kurang dari 28 hari)

4. Bentuk sediaan

 Golongan: Obat keras


 Kelas Terapi: Kalsium/ dengan Vitamin.
 Kandungan: Kalsium glukonat 100 mg/mL; Kalsium glukonat 94 mg/ mL;
Kalsium glukonat 94 mg/ 0.23 mmol/ mL.
 Bentuk: Cairan Injeksi.
 Satuan Penjualan: Ampul.
 Kemasan: Ampul @ 10 mL.
 Farmasi: PT. Ethica Industri Farmasi, Novell Pharmaceutical Lab, Dexa
Medica

5. Dosis dan cara penggunaan

Calcium Gluconate termasuk dalam golongan Obat Keras, maka dari itu
penggunaan obat ini harus dengan Anjuran Dokter dan dilakukan oleh Tenaga
Medis:

 Penawar (antidote) pada hipermagnesemia berat, hiperkalemia berat


 Dewasa: 10 ml larutan kalsium glukonat 10% diberikan selama 2
menit, ulangi pemberian setiap 10 menit jika perlu.
 Bayi dan Anak usia 1 bulan-18 tahun: dosis 0,5 ml / kg berat badan
larutan kalsium glukonat 10% sebagai dosis tunggal. Maksimal dosis:
20 ml larutan kalsium glukonat 10%.
 Diberikan melalui injeksi intravena (disuntikkan melalui pembuluh
darah)
 Tetani hipokalsemia, Hipokalsemia akut berat
 Dewasa: dosis 2,25 mmol diberikan melalui injeksi intravena
(disuntikkan melalui pembuluh darah) selama 10 menit, dilanjutkan
dengan 58-77 ml larutan kalsium glukonat 10% dalam 0,5-1L larutan
dekstrosa 5% melalui infus.
 Bayi dan Anak usia 1 bulan-18 tahun: dosis 0,5 ml / kg berat badan
larutan kalsium glukonat 10% sebagai dosis tunggal. Maksimal dosis:
20 ml larutan kalsium glukonat 10%.

Interaksi Obat

Pemberian bersama kalsium dosis tinggi dengan diuretik thiazide dapat


menyebabkan sindrom susu-alkali (konsumsi susu yang tinggi kalsium) dan
larut alkali-seperti antasid, terutama kalsium karbonat atau natrium
bikarbonat (baking soda) selama jangka waktu lama) dan hiperkalsemia
(terlalu banyak kalsium dalam darah)

Dapat mempotensiasi toksisitas terhadap digoxin

Kalsitriol (metabolit vitamin D): dapat meningkatkan penyerapan

6. Kategori Kehamilan dan menyusui

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan


Calcium Gluconate ke dalam Kategori C

Laktasi: Kalsium memasuki ASI; gunakan dengan hati-hati

Kategori Kehamilan

J: Secara umum dapat diterima. Studi terkontrol pada wanita hamil tidak
menunjukkan bukti risiko janin.
B: Mungkin bisa diterima. Baik penelitian pada hewan tidak menunjukkan
risiko tetapi penelitian pada manusia tidak tersedia atau penelitian pada hewan
menunjukkan risiko kecil dan penelitian pada manusia dilakukan dan tidak
menunjukkan risiko.

C: Gunakan dengan hati-hati jika manfaatnya lebih besar daripada risikonya.


Penelitian pada hewan menunjukkan risiko dan penelitian pada manusia tidak
tersedia atau penelitian pada hewan maupun manusia tidak dilakukan.

D: Gunakan dalam keadaan darurat yang MENGANCAM HIDUP ketika tidak


ada obat yang lebih aman yang tersedia. Bukti positif dari risiko janin manusia.

X: Jangan gunakan pada kehamilan. Risiko yang terlibat lebih besar daripada
manfaat potensial. Alternatif yang lebih aman ada.

NA: Informasi tidak tersedia

7. Efek samping

Efek samping yang umum terjadi ketika penggunaan obat Calcium Gluconate
adalah:

 Mual dan muntah-muntah


 Kehilangan nafsu makan
 Sembelit atau susah buang air besar
 Tenggorokan kering dan cepat haus
 Sering buang air kecil
Segera hentikan penggunaan jika pasien :

 Sedikit atau tidak bisa buang air kecil


 Pembengkakan dan penambahan berat badan yang cepat
 Perasaan pusing seperti akan pingsan
 Detak jantung lambat atau tidak teratur
 Kadar kalsium tinggi dalam darah yang disertai gejala mual, muntah,
sembelit, peningkatan rasa haus atau buang air kecil, kelemahan otot, nyeri
tulang, kebingungan, kurang energi, atau merasa lelah

8. Cara penyimpanan

Simpan antara 20-25°C. Jangan dibekukan

Anda mungkin juga menyukai