Anda di halaman 1dari 28

Kontrasepsi Mantap

Tety Ripursari, S.Keb.,Bd.,M.Kes


Pengertian Kontrasepsi Mantap
 Kontrasepsi mantap : suatu tindakan untuk
membatasi kelahiran dalam jangka waktu
yang tidak terbatas, yang dilakukan
terhadap salah seorang dari
pasangan suami isteri atas permintaan
yang bersangkutan, secara sukarela.
 Kontrasepsi mantap : salah satu cara
kontrasepsi dengan tindakan pembedahan
pada saluran telur wanita atau saluran
mani yang mengakibatkan orang atau
pasangan yang bersangkutan tidak akan
memperoleh keturunan lagi.
Syarat Kontrasepsi Mantap
1. Sukarela → calon peserta kontrasepsi mantap harus secara sukarela
menerima pelayanan kontrasepsi mantap → tidak dipaksa/ditekan untuk
menjadi peserta kontrasepsi mantap →perlu dilakukan pelayanan informasi
konseling.
2. Bahagia → calon peserta tersebut terikat dalam perkawinan yang syah dan
harmonis, telah dianugerahi sekurang-kurangnya 2 orang anak dengan umur
anak terkecil 2 tahun, dengan mempertimbangkan umur istri sekurang-
kurangnya 25 tahun →dapat diketahui pada saat dilakukan pelayanan
informasi dan konseling.
3. Kesehatan → setiap calon peserta kontrasepsi mantap harus memenuhi
syarat kesehatan → tidak ditemukan kontra indikasi kesehatan jika kepada
calon peserta tersebut diberikan pelayanan kontrasepsi mantap.
Jenis-jenis Kontrasepsi Mantap

1. Vasektomi : yang dilakukan pada pria


2. Tubektomi : yang dilakukan pada wanita
MOW/Tubektomi
MOW (Tubektomi)
 Teknik ini pertama kali diperkenalkan oleh Uchida dkk (1961) di Jepang.
 Mark dan Webb (1968) melakukan sayatan kecil yang tersembunyi di balik lipatan kulit bawah pusat
pada akseptor pasca persalinan, sehingga parutnya tidak kelihatan.
 Vitoon Osathanondh (1972) dari Thailand mengembangkan teknik minilaparatomi yang sederhana
dengan memakai alat-alat yang sederhana pula, anestesi lokal tanpa tinggal di rumah sakit. Untuk
menempatkan rahim ke depan dinding perut dipergunakan elevator rahim Ramathibodi sehingga tuba
Fallopii dengan mudah ditampilkannya →dilakukan pengikatan/pemotongan →teknik yang sederhana
ini mudah, aman dan murah sesuai untuk program kontap di negara-negara berkembang.
 Pembedahan tubektomi minilap : salah satu teknik kontap pada wanita yang resikonya sedikit tetapi
manfaatnya banyak. Teknik ini sederhana, mudah serta aman untuk dipelajari oleh dokter umum atau
calon dokter.
 Teknik pembedahan tubektomi (Minilap) dapat dibedakan anatara pasca persalinan, pasca keguguran,
dan masa interval berdasarkan atas saat melakukan pembedahan, lokasi minilaparotomi untuk
mencapai tuba, dan teknik pembedahan tubektomi.
Pengertian MOW (Metode Operatif Wanita)
 MOW : tindakan penutupan terhadap kedua
saluran telur kanan dan kiri yang menyebabkan
sel telur tidak dapat melewati saluran telur,
dengan demikian sel telur tidak dapat bertemu
dengan sperma laki laki sehingga tidak terjadi
kehamilan, oleh karena itu gairah seks wanita
tidak akan turun (BKKBN).
 MOW adalah prosedur bedah sukarela untuk
menghentikan fertilitas atau kesuburan
perempuan dengan mengokulasi tuba fallopi
(mengikat dan memotong atau memasang cincin)
sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan
ovum (Noviawati dan Sujiayatini).
Program MOW

1. Program Rumah Sakit


a) Pelaksanaan MOW pasca
operasi /pasca melahirkan
b) Mempunyai penyakit ginekologi
2. Reguler → MOW dapat dilakukan
pada masa interval ( selama waktu
siklus menstruasi.
Teknik melakukan MOW

1. Tahap persiapan pelaksanaan


2. Informed consent
3. Riwayat medis/ kesehatan
4. Pemeriksaan laboratorium
5. Pengosongan kandung kencing, asepsis
dan antisepsis daerah abdomen
6. Anestesi
Tehnik tindakan pembedahan yang
digunakan dalam pelayanan MOW
1. Minilaparatomi → Tindakan ini dapat
dilakukan terhadap banyak klien, relative
murah, dan dapat dilakukan oleh dokter
yang mendapat pelatihan khusus. Operasi
ini juga lebih aman dan efektif
2. Laparoskopi → Prosedur ini memerlukan
tenaga Spesialis Kebidanan dan Kandungan
yang telah dilatih secara khusus agar
pelaksanaannya aman dan efektif.
Perawatan Post Operasi

1. Istirahat 2-3 jam


2. Pemberian analgetik dan antibiotik bila
perlu
3. Ambulasi dini
4. Diet biasa
5. Luka operasi jangan sampai basah,
menghindari kerja berat selama 1 minggu,
cari pertolongan medis bila demam
(>38), rasa sakit pada abdomen yang
menetap, perdarahan luka insisi.
Waktu pelaksanaan MOW
1. Masa Interval → selama waktu siklus menstruasi.
2. Pasca persalinan (post partum) → MOW pasca persalinan sebaiknya dilakukan dalam 24
jam, atau selambat lambatnya dalam 48 jam pasca persalinan → Jika lewat dari 48
jam akan dipersulit oleh edema tuba dan infeksi yang akan menyebabkan kegagalan
sterilisasi (Edema tuba akan berkurang setelah hari ke-7-10 pasca persalinan → karena
uterus dan alat alat genetal lainnya telah mengecil dan menciut, maka operasi akan
lebih sulit, mudah berdarah dan infeksi.
3. Pasca keguguran →Sesudah abortus dapat langsung dilakukan sterilisasi.
4. Waktu operasi membuka perut →Setiap operasi yang dilakukan dengan membuka
dinding perut hendaknya harus dipikirkan apakah wanita tersebut sudah mempunyai
indikasi untuk dilakukan sterilisasi → harus diterangkan kepada pasangan suami istri
karena kesempatan ini dapat dipergunakan sekaligus untuk melakukan kontrasepsi
mantap.
Indikasi MOW

1. Wanita yang berusia 26 tahun


2. Wanita dengan paritas lebih dari 2
3. Wanita yang yakin telah mempunyai besar
keluarga yang sesuai dengan kehendaknya
4. Wanita yang akan memiliki resiko
kesehatan yang serius apabila ia harus
hamil lagi
5. Wanita pasca persalinan dan pasca
keguguran
Kontraindikasi MOW
1. Wanita yang hamil atau di curigai hamil
2. Wanita penderita hipertensi
3. Wanita penderita diabetes
4. Wanita penderita penyakit jantung
5. Wanita penderita paru
6. Wanita yang mengalami perdarahan pervagina yang belum
terjelaskan (hingga harus di evalusi)
7. Wanita yang memiliki infeksi sistemik atau infeksi panggul yang
akut (hingga masalah itu di sembuhkan atau dikontrol
8. Wanita yang tidak boleh menjalani pembedahan
9. Wanita yang belum memberikan persetujuan tertulis
Keterbatasan MOW

1. Peluang kecil untuk memiliki anak kembali


2. Harus dipertimbangkan sifat permanen metode kontrasepsi ini tidak
dapat dipulihkan kembali.
3. Klien dapat menyesal dikemudian hari
4. Resiko komplikasi kecil meningkat apabila digunakan anestesi umum
5. Rasa sakit/ketidaknyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan.
6. Dilakukan oleh dokter yang terlatih, dibutuhkan dokter spesalis
ginekologi atau dokter spesalis bedah untuk proses laparoskopi.
7. Tidak melindungi dari IMS, HIV/AIDS
Efek samping MOW

1. Reaksi alergi
2. Infeksi luka bila terdapat abses
3. Luka pada kandung kemih
4. Perdarahan dalam
Tempat memperoleh pelayanan
kontrasepsi tubektomi
▪ Di RS
▪ Jika ada keluhan → harus
kembali ke RS.
MOP (Metode Operatif Pria)
Pengertian MOP
 Vasektomi berasal dari bahasa latin : vasa (saluran)
dan tomy (memotong).
 Vasektomi adalah pemotongan sebagian (0,5cm-
1cm) pada vasa deferensia atau tindakan operasi
ringan dengan cara mengikat dan memotong vas
deferen sehingga sperma tidak dapat lewat dan air
mani tidak mengandung spermatozoa, sehingga
tidak terjadi pembuahan, operasi berlangsung
kurang lebih 15 menit dan pasien tak perlu
dirawat.
 Sperma yang sudah dibentuk tidak akan
dikeluarkan oleh tubuh, tetapi diserap dan
dihancurkan oleh tubuh
Jenis-jenis Metode Operasi Pria (MOP)
 Vasektomi Tanpa Pisau/VTP atau No-scalpel Vasectomy) → diciptakan Key-Hole,
di mana hemostat tajam, untuk menusuk skrotum, sehingga mampu mengurangi
waktu penyembuhan serta menurunkan kesempatan infeksi (sayatan).
 Vasektomi dengan insisi skrotum (tradisional) → dilakukan pembedahan kecil
pada deferensia vasa manusia yang terputus, kemudian diikat/ditutup untuk
mencegah sperma dari memasuki aliran mani (ejakulasi).
 Vasektomi semi permanen → yakni vas deferen yang diikat dan bisa dibuka
kembali untuk berfungsi secara normal kembali dan tergantung dengan lama
tidaknya pengikatan vas deferen, karena semakin lama vasektomi diikat, maka
keberhasilan semakin kecil, sebab vas deferen yang sudah lama tidak dilewati
sperma akan menganggap sperma adalah benda asing dan akan menghancurkan
benda asing.
Cara kerja vasektomi

Vas deferes tertutup sehingga tidak


dapat menyalurkan spermatozoa
Keuntungan MOP

1. Permanen dan efektif


2. Tidak ada efek samping jangka panjang dan
tidak mengganggu hubungan seksual
3. Dapat mencegah kehamilan lebih dari 99 %
4. Tindakan bedah yang aman dan sederhana
5. Tidak mengganggu hubungan seksual
Kerugian MOP

1. Harus ada pembedahan minor


2. Tidak dapat dilakukan pada
orang yang masih ingin
memiliki anak
Indikasi pengguna yang dapat
menjalani vasektomi

▪ Pria subur yang sudah memiliki anak


cukup (2 anak) dan istri beresiko
tinggi apabila hamil lagi.
Kontraindikasi penggunaa yang
dapat menjalani vasektomi
1. Ada peradangan kulit atau jamur di
daerah kemaluan
2. Menderita diabetes melitus
3. Hidrokel atau varikokel
4. Hernia inguinalis
5. Anemia berat, gangguan pembekuan
darah
Tempat mendapatkan pelayanan
vasektomi

1. Rumah sakit
2. Puskesmas
3. Klinik KB
Thank You

Anda mungkin juga menyukai