sama dengan steril dari kehamilan. Atau kontrasepsi permanen pada wanita.
Sedangkan Pengertian Tubektomi menurut penulis, yaitu di ikat dan di potong saluran Tuba
falofi agar sel telur tidak bisa di buahi oleh sel sperma, sehingga terjadi kemandulan.
Setelah terjadi pembuahan, seorang bisa di sebut telah hamil. Nah, agar tidak terjadi
pembuahan pada rahim wanita, maka Tuba falofi yang terdapat di kiri dan di kanan di ikat
dan di potong. (lihat gambar di atas).
Tubektomi dianjurkan oleh dokter ahli kebidanan, apa bila pasien telah 3 kali operasi Sectio
Caesaria. Jika masih hamil, beresiko terjadinya robek pada rahim (uterus). Sebab, dinding
rahim menipis. Seandainya robek saat hamil, perdarahan sulit di atasi, dan beresiko pada
kematian, baik ibu maupun janin yang ada dalam kandungan.
Indikasi Tubektomi ada berbagai aspek, misal penderita mengalami gangguan fisik dan
psikis. Seperti, mengalami kanker payaudara, jika ia melahirkan tidak bisa menyusui anak,
dan skizofrenia (gila) kalau ia melahirkan, siapa yang akan mengurus anaknya?
Yang pasti, resiko dari Tubektomi adalah terjadi kemandulan permanen. Jika berkeinginan
lagi punya anak, sangat sulit untuk menyambungkan Tuba Falofi yang telah putus. Jikapun
bisa, angka keberhasilan relatif kecil.
Jika suami telah sepakat, maka yang harus anda persiapkan menjelang operasi adalah puasa
kurang-lebih 6 jam sebelum operasi, mandi bersih, buka semua aksesoris yang ada di tubuh,
dan berdoa agar segala tindakan berjalan lancar.
Saat ini, pilihan yang bagus adalah Laparaskopi, dimana sayatan pada dinding perut minimal
invasif ( tidak banyak melukai). Dan, proses penyembuhannya cukup cepat. Bisa 1 hari rawat
inap. Seperti apa tindakan Tubektomi itu, dapat anda tonton di bawah ini :
Tubektomi ditujukan untuk menyelamatkan manusia dari resiko terburuk yang akan terjadi.
Tubektomi tidak diperuntukan memandulkan wanita sehat yang masih produktif.
Jika tidak ada indikasi medis yang kuat, Tubektomi bukanlah pilihan yang bijaksana. Masih
ada jenis kotrasepsi lain, yang tidak memberi efek mandul permanen.
Tubektomi
Kontrasepsi Mantap Untuk Wanita(Contraseptive for womens)
Profil
Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilitas (kesuburan) seseorang
perempuan
Mekanisme Kerja
Minilaparotomi
Laparoskopi
Dengan mengoklusi tuba falopi (mengikat dan memotong atau memasang cincin), sehingga sperma
tidak dapat bertemu dengan ovum
Keuntungan Kontrasepsi
Keuntungan Nonkontrasepsi
Sangat efektif (0,5 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama penggunaan)
Tidak mempengaruhi proses menyusui (breastfeeding)
Tidak bergantung pada faktor senggama
Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi risik kesehatan yang serius
Pembedahan sederhana, dapat dilakukan dengan anestesi lokal
Tidak ada efek samping dalam jangka panjang
Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual (tidak ada efek pada produksi hormon ovarium)
Keterbatasan
Harus dipertimbangkan sifat mantap metode kontrasepsi ini (tidak dapat dipulihkan kembali),
kecuali dengan rekanalisasi
Klien dapat menyesal di kemudian hari
Risiko komplikasi kecil (meningkat apabila digunakan anestesi umum)
Rasa sakit/ketidaknyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan
Dilakukan oleh dokter terlatih (dibutuhkan dokter spesialis ginekologi untuk proses
laparoskopi)
Tidak melindungi diri dari IMS, termasuk HBV dan HIV/AIDS
Isu-isu Klien
Klien mempunyai hak untuk berubah pikiran setiap waktu sebelum prosedur ini
Informed consent harus diperoleh dan standard consent form harus ditanda-tangani oleh klien
sebelum prosedur dilakukan
Kapan Dilakukan
Hamil
Perdarahan vaginal yang belum terjelaskan
Infeksi sistemik atau pelvik yang akut
Tidak boleh menjalani proses pembedahan
Kurang pasti mengenai keinginannya untuk fertilitas di masa depan
Belum memberikan persetujuan tertulis
Setiap waktu selama siklus menstruasi apabila diyakini secara rasional klien tidak hamil
Hari ke-6 hingga ke-13 dari siklus menstruasi (fase proliferasi)
Pascapersalinan; minilap di dalam waktu 2 hari atau hingga 6 minggu atau 12 minggu,
laparoskopi tidak tepat untuk klien pascapersalinan
Pascakeguguran; Triwulan pertama (minilap atau laparoskopi), Triwulan kedua (minilap saja)