Anda di halaman 1dari 4

IBU RINI PADENG

DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA

Kontrasepsi mantap
 Tubektomi
 Vasektomi
TUBEKTOMI
Profil
 Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilitas seorang
perempuan
 Sangat efektif dan permanen
 Tindakan pembedahan yang aman dan sederhana
 Tidak ada efek samping
Konseling dan Informed consent mutlak diperlukan
Jenis
 Minilaparotomi (pengambilan tuba dilakukan melalui sayatan kecil. Stlh tuba didapat,
kemudian dikeluarkan, diikat atau dipotong lalu dinding perut ditutup kembali)
 Laparoskopi(membuat sayatan pada dinding perut tepat di bawah pusat kemudian alat
laparoskop dimasukkan)
Mekanisme Kerja
Mengoklusi tuba falopii (mengikat dan memotong atau memasang cincin), sehingga sperma tidak
dapat bertemu dengan ovum.
Manfaat
 Sangat efektif (0,5 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama penggunaan)
 Tidak mempengaruhi proses menyusui
 Tidak bergantung pada faktor senggama
 Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi resiko kesehatan yg serius
 Pembedahan sederhana, dapat dilakukan dengan anestesi lokal
 Tidak ada efek samping dalam jangka panjang

 Tidak perubahan dalam fungsi seksual (tidak ada efek pada produksi hormon ovarium)
 Harus dipertimbangkan sifat permanen metode kontrasepsi ini (tdk dapat dipulihkan
kembali) kecuali rekanalisasi
 Klien dapat menyesal di kemudian hari
 Rasa sakit/ketidaknyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan
 Dilakukan oleh dokter yang terlatih
 Tidak melindungi dari IMS
Yang dapat menjalani Tubektomi
 Usia > 26 tahun
 Paritas > 2
 Yakin telah mempunyai besar keluarga yang sesuai dengan kehendaknya
 Pada kehamilannya akan menimbulkan risiko kesehatan yang serius
 Pascapersalinan
 Pascakeguguran
 Paham dan secara sukarela setuju dengan proses ini
Syarat tubektomi (Saiffudin, 2002)
 Syarat sukarela (meliputi pengetahuan pasangan ttg cara kontrasepsi lain, resiko dan
keuntungan kontap dan pengetahuan ttg sifat permanen pd kontap)
 Syarat bahagia (dilihat dari ikatan perkawinan yg sah dan harmonis, umur istri
sekurang2nya 25 tahun dan sekurang2nya memiliki 2 org anak hidup dan ana terkecil lebih
dari 2 tahun )
 Syarat medis
Keadaan yg memerlukan kehati-hatian
Keadaan
Mslh medis spt penyakit jantung atau pembekuan darah, penyakit radang panggul sblmnya/
sekarang, obesitas dan diabetes
Anak tunggal/dengan tanpa anak sama sekali
Anjuran
Klien dengan masalah medis spt ini prosedur tubektomi harus dilakukan di RS tipe A atau B atau
fasilitas swasta dan bukan di sebuah ambulatory facility . Bila memungkinkan harus dikontrol sblm
proses pembedahan
Nasihat yang sangat hti-hati dan membutuhkan waktu tambahan untuk mengambil keputusan yang
bijak. Bantulah klien untuk memilih metode yang lain
Yg sebaiknya tidak menjalani tubektomi
 Hamil
 Perdarahan vaginal yang belum terjelaskan
 Infeksi sistemik atau pelvik yang akut (hingga masalah itu disembuhkan)
 Tidak boleh menjalani proses pembedahan
 Kurang pasti mengenai keinginannya untuk fertilitas di masa depan
 Belum memberikan persetujuan tertulis
Kapan Dilakukan??
 Setiap waktu selama siklus menstruasi apabila diyakini secara rasional klien tersebut tidak
hamil
 Hari ke-6 hingga ke-13 dari siklus menstruasi (fase proliferasi)
 Pascapersalinan
 Minilap: di dalam waktu 2 hari atau stlh 6 minggu atau 12 minggu
 Laparoskopi: tidak tepat untuk klien pascapersalinan
 Pascakeguguran
 Triwulan pertama: dalam waktu 7 hari sepanjang tidak ada bukti infeksi pelvik (minilap
atau laparoskopi)
 Triwulan kedua: dalam waktu 7 hari sepanjang tidak ada bukti infeksi pelvik (minilap saja)
Instruksi bagi klien
 Jagalah luka operasi ttap kering hingga pembalut dilepaskan. Mulai lagi aktivitas normal
secara bertahap (sebaiknya dpt kembali aktivitas dalam waktu 7 hari setelah pembedahan)
 Hindari hubungan intim hingga merasa cukup nyaman. Setelah mulai kembali melakukan
hubungan intim, hentikanlah bila ada perasaan kurang nyaman
 Hindari mengangkat benda-benda berat dan bekerja keras selama 1 minggu
 Kalau sakit, minumlah 1 atau 2 tablet analgesik
 Jadwalkan kunjungan untuk pemeriksaan antara 7 dan 14 hari setelah pembedahan
 Kembalilah setiap waktu apabila anda menghendaki perhatian tertentu atau tanda-tanda yg
tidak biasa
Informasi umum
 Periode menstruasi akan berlanjut spt biasa
 Tubektomi tdk memberi perlindungan terhadap IMS
Vasektomi
Definisi
 Vasektomi adlh prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan jalan
melakukan oklusi vas deferens sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses
fertilisasi tidak terjadi
 Tindak bedah yang aman dan sederhana
 Konseling dan informed consent mutlak diperlukan
Kondisi yg memerlukan perhatian khusus bagi tindakan vasektomi
 Infeksi kulit pada daerah operasi
 Infeksi sistemik yang sangat mengganggu kondisi kesehatan klien
 Varikokel yang besar (pembengkakan pembuluh darah vena pda skrotum)
 Hernia inguinalis (sebagian usus masuk ke tabung tempat turunnya testis)
 Anemia berat, gangguan pembekuan darah atau sedang menggunakan antikoagulansi
Konseling, Informasi dan persetujuan tindakan medis
 Klien harus diberi informasi bahwa prosedur vasektomi tidak mengganggu hormon
pria atau menyebabkan perubahan kemampuan atau kepuasan seksual
 Setelah prosedur vasektomi, gunakan salah satu kontrasepsi terpilih hingga
spermatozoa yang tersisa dalam vesikula seminalis telah dikeluarkan seluruhnya .
Secara empirik, sperma-analisis akan menunjukkan hasil negatif setelah 15-20 kali
ejakulasi
Informasi bagi klien
 Pertahankan band aid selama 3 hari
 Luka yg sedang dalam penyembuhan jangan ditarik-tarik atau digaruk
 Boleh mandi setelah 24 jam, asal daerah luka tidak basah. Setelah 3 hari luka boleh
dicuci dengan sabun dan air
 Pakailah penunjang skrotum, usahakan daerah operasi kering
 Jika ada nyeri, berikan 1-2 tablet analgetik spt PCT atau ibuprofen
 Hindari mengangkat barang berat dan kerja keras untuk 3 hari
 Boleh bersenggama sesudah hari ke-2-3. namun untuk mencegah kehamilan, pakailah
kondom atau cara kontrasepsi lain selama 3 bulan atau sampai ejakulasi 15-20 kali
 Periksa semen 3 bulan pascavasektomi
Penilaian Klinik
Riwayat sosiomedik yg perlu diketahui dari seorang calon akseptor vasektomi
 Riwayat operasi atau trauma regio skrotalis
 Riwayat disfungsi seksual termasuk impotensi
 Kondisi area skrotalis
 Riwayat alergi
 Adanya proteinuria atau diabetes melitus
Komplikasi
 Hematoma skrotalis
 Infeksi/abses pada testis
 Atrofi tesis
 Epididimitis (peradangan saluran sperma yang terletak di belakang testis)
 Perdarahan
 Granuloma sperma
 Antibodi sperma

KONTRASEPSI DARURAT
Definisi

Anda mungkin juga menyukai