Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL

OLEH : KELOMPOK I

1. FLORIDA IFONIA MANEHAT (21201227)


2. KATARINA SNAE (21201230)
3. ELFIDIANA ETI (21201228)
4. MARIA YOYASTRIAA GANUL (21201229)
5. MELANIA ERIKA DONI (21201231)
6. ALFONSIUS SAFRI 21201231)

UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA SANTU PAULUS RUTENG


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
TAHUN 2022/2023
Pengertian isolasi sosil
Isolasi sosial adalah keadaan dimana individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali
tidak mampu berinteaksi dengan orang lain disekitarnya (Damaiyanti, 2012). Klien mungkin
merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti
dengan orang lain (Keliat, 2011). Isolasi sosial juga merupakan kesepian yang dialami individu
dan dirasakan saat didorong oleh keberadaan orang lain sebagai pernyataan negatif atau
mengancam ( Damaiyanti, 2012).

Etiologi (penyebab)

Terjadinya Gangguan ini dipengaruhi oleh faktor predisposisi di antaranya perkembangan dan
sosial budaya. Kegagalan dapat mengakibatkan individu tidak percaya pada diri, tidak percaya
pada orang lain, ragu, takut salah, pesimis, putus asa terhadap orang lain, tidak mampu
merumuskan keinginan, dan merasa tertekan. Kedaan ini menimbulkan perilaku tidak ingin
berkomunikasi dengan orang lain, lebih suka berdiam diri, menghindar dari orang lain, dan
kegiatan sehari-hari (Direja, 2011).

Pohon Masalah Isolasi Sosial

Resiko Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi (effect)

ISOLASI SOSIAL

Mekanisme koping individu tidak


efektif
Gangguan konsep diri: Harga diri rendah (causa

tanda dan gejala dari isolasi sosial

 Mengurung diri
 Wajah murung
 Sulit tidur
 Gelisah, lemah
 Menarik diri.
 Menjauh dari orang lain
 Jarang melakukan komunikasi
 Tidak ada kontak mata

Komplikasi
Klien dengan isolasi sosial semakin tenggelam dalam perjalanan dan tingkah laku masa
lalu primitif antara lain pembicaraan yang austistik dan tingkah laku yang tidak sesuai
dengan kenyataan, sehingga berakibat lanjut menjadi resiko gangguan sensosi persepsi:
halusinasi, mencederai diri sendri, orang lain serta lingkungan dan penurunan aktifitas
sehingga dapat menyebabkan defisit perawatan diri (Damaiyanti, 2012)

Penatalaksanaan
1. Terapi Farmakologi
Chlorpromazine (CPZ)
Haloperidol (HLP
Trihexy Phenidyl (THP
2 .Terapi Psikososial
memberikan rasa aman dan tenang, menciptakan lingkungan yang terapeutik,
bersifat empati, menerima pasien apa adanya,
memotivasi pasien untuk dapat mengungkapkan perasaannya secara verbal,
bersikap ramah,
sopan,
jujur kepada pasien

3 .Terapi Individu
4 .Terapi okupasi
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Ny.M
DENGAN GANGGUAN ISOLASI SOSIAL

Seorang Ibu berusia 36 Tahun mengurung diri di kamar dan terlihat masih sering
menangis sambil memeluk boneka kesayangan putrinya yang telah meninggal 6
bulan yang lalu akibat kecelakaan. Sebagai seorang perawat bagaimana cara anda
untuk mengimplementasikan asuhan keperawatan pada klien tersebut?

A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS PASIEN:
Nama : Ny. M
Umur :36 tahun
Jenis kelamin : Perampuan
2. Keluhan utama : Selalu mengurung diri.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Isolasi sosial
C. RENCANA KEPERAWATAN

No Dianosa Tujuan Kriteria hasil Intervensi


keperawatan
1 Gangguan Setelah dilakukan pertemuan SP1: PASIEN
isolasi sosial  Pasien 2-3 kali diharapkan isolasi
mampu sosialnya membaik dengan  Mengidentifikasi
berinteraksi kriteria hasil: penyebab isolasi
dengan orang sosial pasien.
lain.  Ekspresi wajah cerah,  Berdiskusi dengan
 Pasien dan tersenyum. pasien tentang
mampu keuntungan
menyebutkan  Mau berkenalan. berinteraksi dengan
isolasi sosial.  Adanya kontak mata. orang lain.
 Pasien  Bersedia  Berdiskusi dengan
mampu menceritakan pasien tentang
menyebutkan perasaan. kerugian tidak
keuntungan berinteraksi dengan
berhubungan orang lain.
sosial dan  Mengajarkan pasien
kerugian dari cara berkenalan
isolasi sosial. dengan orang lain.
 Pasien dapat  Menganjurkan
melaksanakan pasien memasukan
hubungan kegiatan harian
sosial secara berbincang- bincang
bertahap. dengan orang lain
dalam kegiatan
harian.
SP2 PASIEN:
 Mengevaluasi
jadwal kegiatan
harian pasien.
 Memberikan
kesempatan kepada
pasien cara
berkenalan dengan
orang lain.
 Membantu pasien
memasukan
kegiatan
berbincang- bincang
dengan orang lain
sebagai salah satu
kegiatan harian.
SP 3 PASIEN:
 Mengevaluasi
jadwal kegiatan
harian pasien.
 Memberikan
kesempatan kepada
pasien,
mempraktekan
berkenalan dengan
dua orang atau
lebih.
 Menganjurkan
pasien memasukan
kedalam jadwal
kegiatan harian.

PELAKSANAAN DAN EVALUASI KEPERAWATAN PADA Ny. M

DENGAN GANGGUAN ISOLASI SOSIAL

TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI


Diagnosa keperawatan: Gangguan S:
Isolasi Sosial
O:
Strategi pelaksanaan I (SP I)  Pasien masih mengurung diri dikamar.
 Mengidentifikasi penyebab  Pasien masih sering mengangis sambil memeluk
isolasi sosial pasien. boneka kesayangan putrinya yang telah meninggal
 Berdiskusi dengan pasien tentang 6 bulan yang lalu.
keuntungan berinteraksi dengan  Pasien sudah bisa berkenalan dengan orang lain.
orang lain.  Pasien sudah bisa berinteraksi dengan orang lain
 Berdiskusi dengan pasien tentang A: SP I,Gangguan Isolasi sosial tercapai.
kerugian tidak berinteraksi P: Lanjutkan SP II
dengan orang lain.
 Mengajarkan pasien cara
berkenalan dengan orang lain.
 Menganjurkan pasien memasukan
kegiatan harian berbincang-
bincang dengan orang lain dalam
kegiatan harian.
Diagnosa keperawatan: Gangguan S:
O:
Isolasi Sosial
 Pasien sudah kurang mengurungkan dirinya di
Strategi pelaksanaan II (SP II) kamar.
 Mengevaluasi jadwal kegiatan  Pasien sudah bisa berinteraksi dengan baik.
harian pasien.  Pasien sudah memasukan kegiatan harian
 Memberikan kesempatan kepada dengan berbincang-bincang dengan orang lain
pasien cara berkenalan dengan dalam kegiatan hariannya.
orang lain. A: Gangguan isolasi sosial tercapai
 Membantu pasien memasukan P: Lanjutkan SP III
kegiatan berbincang- bincang
dengan orang lain sebagai salah
satu kegiatan harian.

Diagnosa keperawatan: Gangguan S:


O:
Isolasi Sosial
 Pasien sudah tidak mengurungkan dirinya di
Strategi pelaksanaan III (SP III) kamar.
 Mengevaluasi jadwal kegiatan  Pasien sudah bisa berinteraksi dengan orang lain
harian pasien. dengan sangat baik.
 Memberikan kesempatan kepada  Pasien sudah tahu bagaimana untung dan rugi
pasien, mempraktekan berkenalan kalau tidak berinteraksi dengan orang lain.
dengan dua orang atau lebih.  Pasien sudah bisa berkenalan dengan sangat baik.
 Menganjurkan pasien memasukan A: Gangguan isolasi sosial tercapai
kedalam jadwal kegiatan harian. P: Pertahankan intervensi

Anda mungkin juga menyukai