Anda di halaman 1dari 5

Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial

Oleh: Nur Azizah, 1806140211, Keperawatan Jiwa Kelas C


Fakultas Ilmu Keperawatan

Pasien dengan diagnosis medis skizofrenia paranoid biasanya memiliki masalah


keperawatan. Diagnosis keperawatan yang muncul sesuai dengan kasus pemicu antara lain
waham, isolasi sosial, harga diri rendah kronik, dan defisit perawatan diri. Sebagai perawat
sudah seharusnya untuk memberikan asuhan keperawatan terkait diagnosis-diagnosis
tersebut. Lembar tugas mahasiswa dengan metode literarur ini akan membahas mengenai
asuhan keperawatan isolasi sosial.

Isolasi sosial adalah kesendirian yang dialami oleh individu dan dianggap timbul
karena orang lain serta sebagai suatu keadaan negative atau mengancam (NANDA-I, 2018).
Mudahnya, isolasi sosial merupakan keadaan ketika seorang individu mengalami penurunan
atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya (Keliat et
al, 2007). Pasien merasa bahwa dirinya ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu
membina hubungan yang berarti dengan orang lain.

Proses pengkajian pada pasien isolasi sosial dapat dilakukan dengan menggunakan
teknik wawancara dan observasi. Teknik tersebut memungkinkan perawat untuk
mendapatkan data subjektif dan data objektif dari pasien isolasi sosial.

Tanda dan gejala isolasi sosial yang dapat ditemukan dari wawancara antara lain (Keliat,
2018):

a. Pasien menceritakan perasaan kesepian atau ditolak oleh orang lain


b. Pasien merasa tidak aman berada dengan orang lain
c. Pasien mengatakan hubungan yang tidak berarti dengan orang lain
d. Pasiem merasa bosan dan lambat menghabiskan waktu
e. Pasien tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan
f. Pasien merasa tidak berguna
g. Pasien tidak yakin dapat melangsungkan hidup
Tanda dan gejala pasien isolasi sosial yang didapat melalui observasi antara lain (Keliat,
2018):

a. Tidak mempunyai teman dekat


b. Menarik diri
c. Tidak ada kontak mata
d. Tampak sedih
e. Tidak bergairah atau lesu
f. Tidak komunikatif
g. Tindakan berulang dan tidak bermakna
h. Asyik dengan pikirannya sendiri

Rencana Asuhan Keperawatan

Diagnosis Tujuan Tindakan


Isolasi Sosial Tujuan tindakan pada pasien Tindakan keperawatan pada
Definisi: Kesendirian yang 1. Pasien dapat membina pasien:
dialami oleh individu dan hubungan saling percaya 1. Perawat membina hubungan
dianggap timbul karena 2. Pasien dapat menyadari saling percaya dengan
orang lain serta sebagai penyebab isolasi sosial menggunakan komunikasi
suatu keadaan negative atau 3. Pasien mengetahui keuntungan terapeutik.
mengancam (NANDA-I, berinteraksi dengan orang lain 2. Perawat menjelaskan
2018) 4. Pasien mengetahui kerugian mengenai proses/penyebab
berinteraksi dengan orang lain dari isolasi sosial.
5. Pasien memiliki keberanian 3. Mendiskusikan mengenai
untuk berinteraksi keuntungan berinteraksi
6. Pasien memiliki motivasi untuk dengan orang lain
berinteraksi 4. Mendiskusikan mengenai
7. Pasien mampu berinteraksi kerugian tidak berinteraksi
dengan orang lain dengan orang dan menjelaskan
pengaruh isolasi sosial
terhadap kesehatan fisik

5. Melatih klien untuk berkenalan


6. Melatih klien untuk bercakap-
cakap saat melakukan kegiatan
sehari-hari
7. Melatih klien untuk
berinteraksi dengan orang lain
seperti berbelanja, beribadah,
ke arisan, ke bank, dll
Tujuan tindakan keperawatan Tindakan keperawatan pada
keluarga: keluarga:
Keluarga dapat merawat pasien 1. Mendiskusikan masalah
isolasi sosial yang dirasakan keluarga
dalam merawat pasien.
2. Menjelaskan tentang
penyebab, proses, dampak
isolasi sosial pada pasien
3. Mendiskusikan cara
merawat pasien isolasi
sosial.
4. Melatih kelurga cara
merawat pasien isolasi
sosial seperti: membuat
jadwal bercakap-cakap,
melibatkan pasien dalam
kegiatan rumah, kegiatan
sosial, serta memberikan
dukungan dan pujian
kepada pasien isolasi
sosial.
5. Bantu keluarga
mempraktikan cara
merawat pasien yang telah
dipelajari, mendiskusikan
masalahnya.
6. Menjelaskantanda gejala
isolasi sosial yang
memrlukan rujukan serta
melakukan follow up ke
pelayanan kesehatan secara
teratur.
Tindakan pada kelompok klien:
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
Sosialisasi yang terdiri dari tujuh
sesi.
Sesi 1: Memperkenalkan diri
Sesi 2: Berkenalan
Sesi 3: Bercakap-cakap topik
umum
Sesi 4: Bercakap-cakap topik
tertentu
Sesi 5: Bercakap-cakap masalah
pribadi
Sesi 6: Bekerja sama
Sesi 7: evalasi kemampuan
sosialasasi
Tindakan Kolaborasi:
1. Melakukan kolaborasi
dengan dokter dgn ISBAR
TBaK
2. Memberikan program
terapi dokter (obat)
3. Mengobservasi manfaat
dan efek samping
Setelah diberikan tindakan keperawatan pada pasien, langkah selanjutnya sekaligus
tahap terakhir dari pemberian asuhan keperawatan adalah evaluasi. Evaluasi dilakukan
terhadap kemampuan pasien isolasi dan keluarganya. Adapun evaluasi yang diharapkan yaitu
adanya penurunan tanda dan gejala, peningkatan klien dalam bersosialisasi, dan peningkatan
keluarga dalam merawat klien (Keliat, 2018)

Daftar Pustaka

Keliat, et al. (2018). Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC

Keliat, et al. (2007). Kesehatan jiwa dan psikiatri : pedoman klinis perawat. Jakarta: EGC

NANDA-I. (2018). NANDA-I Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2018-


2020. Oxford: Wiley Blackwell.

Anda mungkin juga menyukai