Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ISOLASI SOSIAL

Disusun oleh :

DEVI NOVITASARI

P.1337420919078

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


DAN PROFESI NERS

JURUSAN KEPERAWATAN- POLTEKKES SEMARANG

2019
SAP
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik / Judul : Gangguan Jiwa


Sub topic : Isolasi Sosial
Hari / tanggal : Jumat, 13 September 2019
Waktu : 30 Menit ( 10.00-10.30 WIB)
Sasaran : Keluarga Pasien
Pelaksana : Mahasiswa
Tempat : Poliklinik RSJD Amino Gondohutomo Semarang

A. PENDAHULUAN
Menarik diri (withdrawal) adalah suatu tindakan melepaskan diri, baik
perhatian maupun minatnya terhadap lingkungan sosial secara langsung
( isolasi diri ). Pada mulanya klien merasa dirinya tidak berharga lagi
sehingga merasa tidak aman dalam berhubungan dengan orang lain.
Pada klien dengan menarik diri diperlukan rangsangan/ stimulus yang
adequat untuk memulihkan keadaan yang stabil. Stimulus yang positif dan
terus menerus dapat dilakukan oleh perawat. Apabila stimulus tidak dilakukan
/ diberikan kepada klien tetap menarik diri yang akhirnya dapat mengalami
halusinasi, kebersihan diri kurang dan kegiatan hidup sehari –hari kurang
adequat.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum : Setelah dilakukan penyuluhan selama 15 menit
diharapkan keluarga klien dapat berinteraksi dengan orang lain secara
optimal.
2. Tujuan Khusus : Setelah dilakukan penyuluhan selama 15 menit keluarga
klien diharapkan dapat mampu memahami :
a. Mengetahui pengertian isolasi sosial
b. Mengetahui penyebab menarik diri
c. Mengetahui tanda dan gejala isolasi sosial
d. Mengetahui keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian
tidak berhubungan dengan orang lain
e. Mengetahui penatalaksanaan isolasi sosial

C. SASARAN
Sasaran dari pendidikan kesehatan ini adalah keluarga pasien isolasi sosial
D. MATERI
(Terlampir)
E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
F. MEDIA
Leaflet
G. STRATEGI PELAKSANAAN
Waktu : Jumat, 13 September 2019
Pukul : 10.00 WIB
Tempat : Poliklinik RSJD Amino Gondohutomo Semarang
H. SUSUNAN ACARA
KEGIATAN
No. WAKTU RESPON TTD
PENYULUHAN
Pre interaksi
1. Memberi salam 1. Menjawab
2. Memperkenalkan diri salam
3. Menjelaskan maksud dan 2. Mendengarkan
1. 10 Menit tujuan
4. Menanyakan kesiapan
pasien
5. Memilih media yang sesuai
(telah disiapkan)
2. 15 Menit Interaksi
1. Menjelaskan tentang 1. Keluarga klien
pengertian dari isolasi mendengarkan
social dan
2. Menjelasklan tentang apa memperhatikan
saja penyebab dari menarik penjelasan
diri seputar isolasi
3. Menjelaskan tentang tanda social.
dan gejala dari isolasi social
4. Menjelaskan tentang
keuntuntungan
berhubungan dengan orang
lain dan kerugian
berhubungan dengan orang
lain
5. Menjelaskan tentang
penatalaksanaan isolasi
sosial
Terminasi 1. Keluarga klien
1. Merapikan alat dapat
2. Menyimpulkan hasil menjawab
penyuluhan kesehatan pertanyaan
3. 5 Menit
3. Evaluasi keberhasilan yang diberikan
penyuluhan kesehatan oleh penyuluh.
4. Memberikan saran
5. Salam penutup .

I. KRITERIA EVALUASI
1. Apa pengertian dari isolasi sosial ?
2. Apa saja penyebab dari menarik diri ?
3. Apa tanda dan gejala dari isolasi sosial ?
4. Apa keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian tidak
berhubungan dengan orang lain
5. Sebutkan penatalaksanaan isolasi sosial?

J. DAFTAR PUSTAKA
Budi Ana Keliat. 2009. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa.
Jakarta: EGC
Kusumawati dan Hartono. 2010. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta:
Salemba Medika

Fitria, Nita. 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan


Pendahuluan dan Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan untuk 7
Diagnosis Keperawatan Jiwa Berat. Jakarta: Salemba Medika.

Rasmun. 2001. Keperawatan Kesehatan Mental Psikiatri Terintegrasi


Dengan Keluarga. Konsep, Teori, Asuhan Keperawatan dan Analisa
Proses Interaksi (API). Jakarta : fajar Interpratama.

Stuart dan Sundeen. 2006. Buku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC .


LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian
Isolasi social adalah suatu keadaaan kesepian yang diekspresikan oleh
individu dan dirasakan sebagai hal yang ditimbulkan oleh orang lain dan sebagai
suatu keadaan negative yang mengancam. ( Mary C. Townsend, Diagnose
Keperawatan. Psikiatri, 1998).
Isolasi social adalah suatu keadaan pasien yang mengalami ketidakmampuan
untuk mengadakan hubungan dengan orang lain atau dengan lingkungan.

B. Penyebab dari menarik diri


1. Faktor predisposisi
Kegagalan perkembangan yang dapat mngakibatkan individu tidak percaya diri,
tidak percaya orang lain, ragu takut salah, putus asa terhadap hubungan dengan
orang lain, menghindar dari orang lain, tidak mampu merumuskan keinginan, dan
merasa tertekan.
2. Faktor presipitasi
Dari factor sosio kultural karena menurunnya stabilitas keluarga dan berpisah
dengan orang yang terdekat atau kegagalan orang lain untuk bergantung, merasa
tidak berarti dalam keluarga sehingga menyebabkan klien berespon menghindar
dengan menarik diri dengan lingkungan.

C. Tanda dan Gejala

1. Apatis, ekspresi sedih.

2. Menghindari orang lain (menyendiri), klien tampak memisahkan diri dari


orang lain, misalnya pada saat makan.
3. Komunikasi kurang atau tidak ada. Klien tidak tampak bercakap-cakap
dengan klien lain, misalnya pada saat makan.
4. Tidak ada kontak mata, klien lebih sering menunduk.
5. Berdiam diri dikamar/tempat terpisah. Klien kurang mobilitasnya.
6. Menolak berhubungan dengan orang lain. Klien memutuskan percakapan
atau pergi jika diajak bercakap-cakap.
7. Tidak melakukan kegiatan sehari-hari. Artinya perawatan diri dan kegiatan
rumah tangga sehari-hari tidak dilakukan.
8. Posisi janin pada saat tidur.
9. Tidak mampu membuat keputusan.dan berkonsentrasi.
D. Keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian tidak
berhubungan dengan orang lain.
1. Keuntungan berhubungan dengan orang lain :
a. Menambah banyak teman
b. Bisa berbagi dengan sesama
c. Bisa saling membantu/menolong
d. Bisa melupakan semua kesedihan
e. Dihormati dan dihargai oleh orang lain
2. Kerugian tidak berhubungan dengan orang lain :
a. Tidak mempunyai teman
b. Tidak bisa mengenal orang lain
c. Selalu menyendiri
d. Tidak dihormati dan dihargai oleh orang lain
e. Tidak bisa berbagi pengalaman/selalu menghadapi masalah sendiri.

E. Penatalaksanaan
1. Bina hubungan saling percaya
2. Interaksi sering dan singkat
3. Dengarkan dengan sikap empati
4. Beri umpan balik yang positif
5. Jujur dan menepati semua janji
6. Bimbing klien untuk meningkatkan hubungan sosial secara bertahap
7. Berikan pujian saat klien mampu berinteraksi dengan orang lain
8. Diskusikan dengan keluarga untuk mengaktifkan support system yang
ada
9. Kolaborasi dengan dokter tentang pemberian obat anti depresan

Anda mungkin juga menyukai