Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN

RETINOBLASTOMA

OLEH KELOMPOK II:

Anafitriyuni Mabilaka S2018001


Fatma Putri Mellese S2018006
Novi Trismawati Kargena S2018011
Gabriele Florence kelabora S2018003
Dilvayana S2018004

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NUSANTARA JAYA MAKASSAR


TAHUN AJARAN 2020/2021
Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa ata berkat dan
perlindungan-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah “Asuhan keperawatan
retinoblastoma
Semoga dengan adanya makalah ini diharapkan bisa membantu pembaca untuk
mengetahui lebih banyak mengenai “Asuhan keperawatan trombositpenia”.
Penulis menyadari makalah ini kurang dari sempurnah karena itu, kritik, masukan dan
saran dari pembaca diterimah untuk penyempurnaan makalah ini.

Makasar,11 Desember 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Kata pengantar........................................................................................................... i

Daftar isi..................................................................................................................... Ii

Bab I Pendahuluan.....................................................................................................

A. Latar belakang................................................................................................ 1
B. Tujuan............................................................................................................. 1

Bab II Pembahasan.....................................................................................................

A. Defenisi........................................................................................................... 2

B. Etiologi............................................................................................................ 4

C. Patofisiologi.................................................................................................... 8
D. Menifestasi klinis .......................................................................................... 9
E. Klasifikasi dan stadium ................................................................................. 10
F. Diagnose dan penatalaksanaan ...................................................................... 11
G. Pencegahann…………………………………………………………………
H. Komplikasi..................................................................................................... 11
Konsep asuhan keperawatan..........................................................................
1. Pengkajian.............................................................................................. 12
2. Diagnose................................................................................................. 14
3. Intervensi................................................................................................ 14
4. Implementasi.......................................................................................... 19
5. Evaluasi ................................................................................................. 19

Bab III Penutup..........................................................................................................

A. Kesimpulan..................................................................................................... 20
B. Saran .............................................................................................................. 20
C. Daftar pustaka.................................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Retinoblastoma adalah salah satu penyakit kanker primer pada mata yang paling sering
dijumpai pada bayi dan anak. Penyakit ini tidak hanya mengakibatkan kebutaan,melainkan
juga kematian. Dinegara berkembang,upaya pencegahan dan deteksi dini belum banyak
dilakukan oleh para orang tua. Salah satu sebabnya adalah pengetahuan yang masi minim
mengenai penyakit kanker tersebut.

Dalam penelitian menyebutkan bahwa 5-10% anak usia para sekolah dan 10% anak usia
sekolah memiliki masalah penglihatan. Namun sering kali anak anak sulit menceritakan
masalah penglihatan yang mereka alami.karena itu, skiring mata pada anak sangat diperlukan
untuk mendeteksi masalah penglihatan sedini mungkin. Skrining dan periksaan mata anak
sebaiknya dilakukan pada saat baru lahir,usia 6 bulan ,usia 3-4 tahun ,dan dilanjutkan dengan
pemeriksaan rutin pada usia 5 tahun keatas. Setidaknya anak diperiksakan kedokter mata
setiap 2 tahun dan harus lebih sering apabila telah ditemukan masalah spesifik atau terdapat
faktor resiko.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mengetahui secara umum mengenai penyakit retini blastoma serta asuhan keperawatan
yang tepat terhadap penyakit retinoblastoma tersebut
2. Tujuan khusus
1. Mengetahui pengertian dari penyakit retinoblastoma
2. Mengetahui etiologi dari penyakit retinoblastoma
3. Mengetahui menifestasi klinis dari penyakit retinoblastoma
4. Mengetahui patofisiologi dari penyakit retinoblastoma
5. Mengetahui penatalaksanaan terhadap pasien retinoblastoma
6. Mengetahui asuhan keperawatan yang tepat pada pasien retinoblastoma
7. Mengetahui web of caution ( woc ) dari penyakit retinoblastoma
8. Manfaat
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFENISI
Retinoblastoma adalah tumor endo-okular pada anak yang mengenai saraf
embrionik retina. Kasus ini jarang terjadi, sehingga sulit untuk dideteksi secara awal.
Rata rata usia klien saat diagnosis adalah 24 bulan pada kasus unilateral, 13 bulan
pada kasus kasus bilateral. Beberapa kasus bilateral tampak sebagai kasus unilateral,
dan tumor pada bagian mata yang lain terdeteksi pada saat pemeriksaan evaluasi. ini
menunjukkan pentingnya untuk memeriksa klien dengan dengan anestesi pada anak
anak dengan retinoblastoma unilateral. (Pudjo Hagung Sutaryo, 2006 ).
Retinoblastoma adalah kanker mata yang awalnya tumbuh di retina, yaitu
lapisan sensitif di bagian dalam mata.

Berikut beberapa faktor risiko retinoblastoma:

 Usia. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, retinoblastoma adalah bentuk


kanker yang lebih umum ditemukan pada anak-anak daripada orang dewasa.
 Faktor keturunan. Retinoblastoma yang terjadi pada anak-anak mungkin saja
disebabkan oleh mutasi gen yang diwariskan oleh orangtua.

Retinoblastoma adalah kanker mata pada anak. Kanker mata ini terjadi saat
sel-sel retina mata tumbuh cepat, tidak terkendali, dan merusak jaringan disekitarnya.
Salah satu tanda retinoblastoma adalah mata terlihat seperti “mata kucing” saat
terkena sinar.
Retina terletak pada dinding bola mata bagian belakang. Retina terdiri dari
jaringan saraf yang berfungsi untuk mengirimkan cahaya ke otak, sehingga seseorang
bisa melihat. Retinoblastoma akan menyebabkan terganggunya fungsi retina. Pada
tahap lanjut, kondisi ini akan merusak jaringan mata dan menyebabkan kebutaan.

B. ETIOLOGI

penyebab utama retinoblastoma adalah perubahan atau mutasi genetik yang


terjadi pada sel-sel mata.

Sejak kita lahir, sel-sel yang terdapat di mata bereplikasi dan berkembang
menjadi sel-sel baru yang mengisi retina. Pada satu waktu, sel-sel tersebut akan
berhenti berkembang dan menjadi sel-sel retina dewasa.

Akan tetapi, pada beberapa kasus, sel-sel tersebut terus tumbuh dan berkembang
secara tidak terkendali, sehingga menyebabkan munculnya jaringan tumor dan sel-sel
kanker.
Perubahan sel-sel pada retina ini disebabkan oleh mutasi gen. Beberapa jenis gen
yang berperan dalam pertumbuhan dan replikasi sel adalah onkogen. Sementara itu,
gen yang bertugas mengontrol sel-sel dan mengatur kapan sel harus mati adalah gen
penekan tumor atau antionkogen.

Pada kasus penyakit ini, kesalahan terjadi pada gen penekan tumor RB1 atau
retinoblastoma-1. Mutasi dapat terjadi karena dua hal, yaitu diwariskan dari orangtua
ke anak, atau didapatkan beberapa tahun setelah anak lahir.

1. Retinoblastoma turunan atau bilateral

Jenis ini terjadi pada 1 dari 3 anak yang menderita penyakit ini. Kondisi ini
diakibatkan oleh adanya mutasi germline pada salah satu gen RB1.

Mutasi tersebut muncul pada masa awal perkembangan anak, bahkan saat masih
berupa janin di dalam kandungan. Sebanyak 9 dari 10 anak yang lahir dengan mutasi
germline RB1 akan menderita penyakit ini, dan umumnya terjadi pada kedua buah
matanya.

2. Retinoblastoma non turunan atau sporadis

Pada jenis non turunan atau sporadis, kanker berkembang pada 2 dari 3 penderita.
Mutasi gen RB1 tidak terjadi sejak anak lahir, namun muncul pada satu waktu tertentu
dalam hidupnya (acquired).

Penderita kanker jenis ini tidak berpotensi mewariskan mutasi gen pada anak-
anaknya kelak. Namun, baik mutasi RB1 jenis turunan maupun non turunan,
keduanya masih belum diketahui apa penyebab pastinya.

C. PATOFISIOLOGI
Jika letak tumor di macula, dapat terlihat gejala awal strabismus. Massa tumor
yang semakin membesar akan memperlihatkan gejala leukokoria, tanda-tanda
peradangan vitreus yang menyerupai endoftalmitis. Jika sel-sel tumor terlepas dan
masuk ke segmen anterior mata, akan menyebabkan glaucoma atau tanda peradangan
berupa hipopion atau hifema. Pertumbuhan tumor ini dapat menyebabkan metastasis
dengan invasi tumor melalui; nervus optikus ke otak, sclera ke jaringan orbita dan
sinus paranasal, dan metastasis jauh kesumsum tulang melalui pembuluh darah. Pada
fundus terlihat bercak kuning mengkilat, dapat menonjol ke badan kaca. Dipermukaan
terdapat neovaskularisasi dan perdarahan. Warna iris tidak normal. Penyebaran secara
limfogen, ke kelenjar limfe preaurikuler dan submandibula serta secara hematogen ke
sumsum tulang dan visera , terutati.
D. MANIFESTASI KLINIS
Gejala retinoblastoma dapat menyerupai penyakit lain dimata. Bila letak tumor
dimakula, dapat terlihat gejala awal strabismus. Massa tumor yang semakin membesar
akan memperlihatkan gejala leukokoria, tanda-tanda peradangan di vitreus (Vitreous
seeding) yang menyerupai endoftalmitis. Bila sel-sel tumor terlepas dan masuk ke
segmen anterior mata , akan menyebabkan glaucoma atau tanda-tanda peradangan
berupa hipopion atau hifema. Pertumbuhan tumor ini dapat menyebabkan metastasis
dengan invasi tumor melalui nervus optikus ke otak, melalui sclera ke jaringan orbita
dan sinus paranasal, dan metastasis jauh ke sumsum tulang melalui pembuluh darah.
Pada fundus terlihat bercak kuning mengkilat, dapat menonjol kebadan kaca. Di
permukaan terdapat neovaskularisasi dan perdarahan. Warna iris tidak normal.
Penyebaran secara limfogen, ke kelenjar limfe preaurikular dan submandibula dan,
hematogen, ke sumsum tulang dan visera, terutama hati.
Kanker retina ini pemicunya adalag faktor genetik atau pengaruh lingkungan
dan infeksi virus. Gejala yang ditimbulkan retinoblastoma adalah timbulnya bercak
putih di bagian tengah mata atau retina, membuat mata seolah-olah bersinar bila
terkena cahaya. Kemudian kelopak mata menurun dan pupil melebar, penglihatan
terganggu atau mata kelihatan juling. Tapi apabila stadium berlanjut mata tampak
menonjol. Jadi apabila terihat tanda-tanda berupa mata merah, berair, bengkak,
walaupun sudah diberikan obat mata dan pada kondisi gelap terlihat seolah bersinar
seperti kucing jadi anak tersebut bisa terindikasi penyakit retinoblastoma.

E. KLASIFIKASI STADIUM
Terdapat beberapa tingkatan atau stadium dalam penyakit ini. Pembagian stadium
berdasarkan pada seberapa jauh sel-sel kanker atau tumor menyebar setelah prosedur
operasi dilakukan. Pembagian ini sesuai dengan standar The International
Retinoblastoma Staging System (IRSS).
1. Stadium 0
Pada tingkatan ini, tumor atau sel-sel kanker hanya terdapat di bagian mata.
Pengobatan masih dapat dilakukan tanpa prosedur operasi pengangkatan mata.

2. Stadium 1
Tumor hanya terdapat di bagian mata. Setelah prosedur bedah pengangkatan mata,
tidak ada lagi sel-sel kanker yang tersisa.
3. Stadium 2
Tumor hanya terdapat di bagian mata. Setelah prosedur operasi pengangkatan mata,
masih terdapat sel-sel kanker yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop.

4. Stadium 3
Stadium ini dapat dibagi menjadi stadium 3a dan 3b.

 Stadium 3a
Pada stadium ini, sel-sel kanker telah menyebar dari mata menuju jaringan sekitar
kantong mata.
 Stadium 3b
Sel-sel kanker telah menyebar dari mata menuju kelenjar-kelenjar limfa di sekitar
telinga atau leher.
5. Stadium 4
Stadium ini juga dibagi menjadi dua, yaitu stadium 4a dan 4b.

 Stadium 4a
Pada tingkatan ini, sel-sel kanker telah menyebar ke aliran darah, namun belum
mencapai otak dan saraf tulang belakang. Tumor mungkin telah menyebar ke
bagian tubuh lain, seperti tulang atau hati.
 Stadium 4b
Di stadium ini, sel-sel kanker telah menyebar ke otak, saraf tulang belakang, dan
bagian-bagian tubuh lainnya.

F. DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN


Dua aspek pengobatan retinoblastoma harus diperhatikan, pertama adalah
pengobatan local untuk jenis intraocular, dan kedua adalah pengobatan sistemik untuk
jenis ekstrokular, regional, dan metastatic.
Ketika Anda melihat adanya tanda-tanda dan gejala retinoblastoma pada anak
Anda, segera periksakan ke dokter terdekat.

Pertama-tama, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh.


Dokter juga akan menanyakan Anda mengenai faktor-faktor risiko seperti riwayat
penyakit keluarga.

Setelah itu, beberapa tes akan dilakukan untuk mendeteksi dan mendiagnosis
penyakit ini:

1. Tes mata dengan keadaan pupil melebar


Tes ini dilakukan dengan cara meneteskan obat tetes khusus agar pupil mata dapat
melebar. Dengan tes ini, dokter dapat melihat bagian dalam mata, termasuk retina dan
saraf optik. Tergantung pada usia anak, tes ini biasanya dilakukan dengan obat bius.

Beberapa jenis tes yang dilakukan adalah:

 Oftalmoskopi
 Biomikroskopi slit-lamp
 Fluorescein angiography

2. Tes genetik RB1


Dokter akan mengambil sampel darah atau jaringan tubuh anak dan diperiksa di
laboratorium. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah ada perubahan atau mutasi
pada gen RB1.

3. USG mata
Prosedur ini dilakukan dengan cara memancarkan gelombang suara berkekuatan
tinggi pada jaringan-jaringan dalam mata. Dari pancaran gelombang ini, gambar
bagian dalam mata akan dihasilkan secara detail.

4. MRI
Tes ini menggunakan gelombang magnet dan radio untuk menghasilkan gambar yang
jelas dari bagian dalam mata.

5. CT scan
Menyerupai USG dan MRI, tes ini bertujuan untuk mendapatkan foto atau gambar
dari bagian mata. Gambar diambil dengan mesin X-ray dari berbagai sudut.

Umumnya, diagnosis retinoblastoma tidak memerlukan prosedur biopsi, mengingat


risikonya yang cukup tinggi dan justru dapat menyebarkan sel-sel kanker ke bagian
tubuh lain. Sementara itu, seluruh prosedur yang disebutkan di atas terbukti akurat
dalam mendeteksi penyakit ini.

Apabila dokter telah memastikan anak Anda mengidap retinoblastoma, terdapat


beberapa tes tambahan yang akan dilakukan untuk menentukan stadium kanker,
seperti scan tulang dan biopsi sumsum tulang belakang.

Apa saja pilihan pengobatan anda untuk retinoblastoma?


Pilihan pengobatan tergantung pada seberapa besar ukuran tumor, lokasinya, apakah
kanker mengenai salah satu atau kedua mata, seberapa terganggu penglihatannya,
serta seberapa jauh penyakit tersebut menyebar ke luar mata.

Tujuan dari pengobatan retinoblastoma adalah menyingkirkan sel-sel kanker,


menyelamatkan mata yang terdampak, memperbaiki penglihatan, dan mengurangi
risiko efek samping yang mungkin muncul setelah pengobatan.

Berikut adalah beberapa jenis pengobatan yang tersedia:

1) Cryotherapy
Terapi ini dilakukan dengan cara menggunakan alat untuk membekukan dan
menghancurkan jaringan-jaringan tidak normal tubuh. Prosedur ini juga
seringkali disebut dengan cryosurgery.

2) Thermotherapy
Dalam pengobatan jenis ini, sebuah mesin dengan cahaya laser digunakan
pada pupil mata. Tujuannya adalah menghantarkan panas untuk
menghancurkan sel-sel kanker pada mata.
3) Kemoterapi
Kemoterapi adalah prosedur yang menggunakan obat untuk membunuh sel-sel
kanker. Obat ini diberikan dengan cara disuntik atau diminum.

Terdapat dua jenis kemoterapi, yaitu kemoterapi sistemik dan kemoterapi


regional. Jenis sistemik dilakukan dengan cara menyuntikkan atau
meminumkan obat, yang kemudian mengalir melalui aliran darah. Pada jenis
regional, obat langsung disuntikkan ke bagian tubuh yang terkena sel-sel
kanker.

4) Terapi radiasi (radioterapi)


Terapi ini dilakukan dengan menggunakan radiasi berkekuatan tinggi untuk
membunuh sel-sel kanker Terdapat dua jenis radioterapi, yaitu internal
(menyuntikkan cairan radiasi ke dalam tubuh) dan eksternal (menggunakan
mesin pemancar radiasi dari luar tubuh).

5) Operasi (enucleation)
Operasi dilakukan untuk mengangkat mata dan sebagian saraf optik.
Enucleation merupakan jalan yang dipilih apabila pengobatan-pengobatan di
atas tidak membuahkan hasil. Pasien yang matanya diangkat biasanya akan
diberikan mata palsu.

Setelah operasi, pasien harus melakukan pemeriksaan lanjutan selama 2 tahun


atau lebih, untuk mencegah kemungkinan sel-sel kanker muncul kembali.

Pengobatan di rumah

Perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan berikut dapat membantu Anda untuk
mengatasi penyakit ini:

1. Ingat bahwa kasus tertinggi kejadian penyakit ini tergolong dalam penyakit
turunan. Anggota keluarga harus diperiksakan untuk mencari tahu adanya risiko
mengidap retinoblastoma.
2. Lakukan pemeriksaan rutin untuk mengetahui perkembangan penyakit dan
kondisi kesehatan Anda.
3. Ikuti instruksi dari dokter.

G. PENCEGAHAN
Retinoblastoma tidak dapat dicegah. Cara terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan
selalu melakukan pemeriksaan mata secara rutin, terutama pada anak yang memiliki anggota
keluarga dengan riwayat retinoblastoma.

H. KOMPLIKASI

1. Glaukoma
2. Katarak
3. Kebutaan
4. Antropi Mata
BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan
Retinoblastoma adalah suatu neuplasma yang berasal dari neuroretina ( sel kerucut sel
batang ) atau sel gila yang bersifat ganas. Merupakan tumor ganas intraokuler yang
ditemukan pada anak anak,terutama pada usia dibawah lima tahun. Tumor berasal
daribjaringan retina embrional.dapat terjadi unilateral (70%) dan bilateral (30%).sebagian
besar kasus bilateral bersifat herediter yang diwariskan melalui kromosom.

Pasien dengan ritnoblastoma harus diberikan perawatan secara intensif dan perlunya
pengetahuan dari pihak keluarga agar penyakit tersebut tidak mengalami komplikasi. Dan
kita sebagai perawat harus mampu memberikan edukasi tentang gejala dini rritnoblastoma
agar dapat segra diobati.

B. Saran
Berdasarkan hasil pembuatan makala ini penulis mengharapkan terutama kepada
pembaca khususnya mahasiswa stikes nusantara jaya makasar agar menamba wawasan
tentang bagaimana memberikan asuhan keperawatan pada pasien perilaku kekerasan
dalam ilmu keperawatan jiwa
DAFTAR PUSTAKA

( anonym oktober 2010,09.00)

( anonym ) ritnoblastoma.com/retinoblastoma/frameset 1. Tahun

(07 oktober 2010,10.00)

Voughan,Dale,2000. Oftamologi umum,Jakarta : widya medika.

http://www.scribd.com/doc/78028565/PATOFISIOLOGI- dan-woc-a

Anda mungkin juga menyukai