Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH KEPERAWATAN HIV/AIDS

ASUHAN KEPERAWATAN HIV PADA IBU HAMIL

DISUSUN OLEH KELOMPOK 8 :

1. AGIS RIANDIKA (142012018047)


2. BINTANG AJI PAMUNGKAS (142012018052)
3. DESTA WIJAYANTI (142012018054)
4. RAHAYU RAHMATIKA (142012018076)
5. WULAN SAFITRI (142012018090)

FAKULTAS KESEHATAN ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU

T,A 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang maha esa, atas berkat
rahmat serta hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaian tugas laporan dengan judul
“Asuhan Kebidanan pada Ny Q GIIIP20002 UK 35-36 minggu dengan HIV Stadium II”.
Dalam pembuatan laporan ini penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
katasempurna, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membantu
membangun.Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Apabila ada kesalahan kata, penulis minta maaf sebesar-besarnya. Penulis
mengucapkan banyak terima kasih.

Pringsewu, 04 Maret 2020

Penulis.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kasus Saat ini, mendengar kata HIV/AIDS seperti momok yang mengerikan.
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome yang merupakan
dampak atau efek dari perkembangbiakan virus HIV dalam tubuh makhluk hidup. Virus
HIV membutuhkan waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang mematikan dan
sangat berbahaya. Pada tahun 2007 terdapat 24 ibu hamil yang dinyatakan positif
mengidap virus HIV/AIDS. Bila jumlah ibu hamil yang positif HIV bertambah, ada
kemungkinan peningkatan balita yang terinfeksi penyakit yang sama. Sebagian besar data
dan fakta lapangan bahwa kota Surabaya menduduki peringkat 1 dalam kasus HIV/AIDS
di Jawa Timur, terdapat 449 (75,59%) kasus berada di Surabaya dari jumlah total 594
kasus HIV/AIDS di Jawa Timur. Angka kematian akibat HIV/AIDS masih tinggi, 80
persen sudah mengidap AIDS. Di Jatim jumlah akumulasi penderita HIV/AIDS yang
meninggal sejak tahun 1989 sampai Agustus 2007 mencapai 339 orang dari 1.445
penderita AIDS.
Penyakit AIDS disebabkan karena melemah atau menghilangnya sistem
kekebalan tubuh yang karena sel CD4 pada sel darah putih yang banyak dirusak oleh
virus HIV.HIV dapat menular dari ibu yang terinfeksi HIV kepada bayinya. Tanpa
upaya pencegahan, kurang-lebih 30 persen bayi dari ibu yang terinfeksi HIV menjadi
tertular  juga. Ibu dengan viral load tinggi lebih mungkin menularkan HIV kepada
bayinya. Namun tidak ada jumlah viral load yang cukup rendah untuk dianggap "aman".
Infeksi dapat terjadi kapan saja selama kehamilan, namun biasanya terjadi beberapa saat
sebelumatau selama persalinan. Bayi lebih mungkin terinfeksi bila proses persalinan
berlangsung lama. Selama persalinan, bayi yang baru lahir terpajan darah ibunya.
Meminum air susu dari ibu yang terinfeksi dapat juga mengakibatkan infeksi pada si
bayi. (Sarwono: 2008).
B. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan HIV dengan
menerapkan pola pikir melalui pendekatan manejemen kebidanan varney.

C. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data subjektif dan data objektif
padaibu hamil dengan HIV
b. Mahasiswa mampu merumuskan diagnose dan masalah pada ibu hamil
denganHIV3.
c. Mahasiswa mampu mengidentifikasi adanya adanya diagnose potensial pada
ibuhamil dengan HIV4.
d. Mahasiswa mampu mengidentifikasi adanya kebutuhan tindakan segera pada
ibuhamil dengan HIV5.
e. Mahasiswa mampu menyusun intervensi dan rasional pada ibu hamil dengan
HIV6.
f. Mahasiswa mampu melakukan implementasi sesuai intervensi yang dibuat
padaibu hamil dengan HIV7.
g. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi terhadap asuhan kebidanan yangdiberikan
pada ibu hamil dengan HIV.
BAB II

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL DENGAN HIV/AIDS

A. Pengkajian

1. Aktifitas /istirahat :
 Mudah lelah, berkurangnya tolerangsi terhdp aktifitas, kelelahan yang progresif
 Kelemahan otot, menurunnya massa otot, respon fisiologi terhdp aktifitas

2. Sirkulasi
 Proses penyembuhan lika yang lambat, perdarahan lama bila cedera
 takikardia, perubahan tekanan darah postural, volume nadi periver menurun,
pengisian kapiler memanjang

3. Integritas ego
 Faktor stress yang berhubungan dgn kehilangan: dukungan keluarga, hubungan
dgn org lain, pengahsilan dan gaya hidup tertentu
 Menguatirkan penampilan: alopesia, lesi , cacat, menurunnya berat badan
 Merasa tdk berdaya, putus asa, rsa bersalah, kehilangan control diri, dan depresi
 Mengingkari, cemas, depresi, takut, menarik diri, marah, menangis, kontak mata
kurang

4. Eliminasi
 Diare, nyeri pinggul, rasa terbakar saat berkemih
 Faeces encer disertai mucus atau darah
 Nyerio tekan abdominal, lesi pada rectal, perubahan dlm jumlah warna urin.

5. Makanan/cairan
 Tidak ada nafsu makan, mual, muntah
 Penurunan BB yang cepat
 Bising usus yang hiperaktif
 Turgor kulit jelek, lesi pada rongga mulut, adanya selaput putih/perubahan warna
mucosa mulut
 Adanya gigi yang tanggal. Edema

6. Hygiene
 Tidak dapat menyelesaikan ADL, memepeliahtkan penampilan yang tdk rapi.

7. Neurosensorik
 Pusing,sakit kepala.
 Perubahan status mental, kerusakan mental, kerusakan sensasi
 Kelemahan  otot, tremor, penurunan visus.
 Bebal,kesemutan pada ekstrimitas.
 Gayaberjalan ataksia.

8. Nyeri/kenyamanan
 Nyeri umum/local, sakit, rasaterbakar pada kaki.
 Sakit kepala, nyeri dada pleuritis.
 Pembengkakan pada sendi, nyeri kelenjar, nyeri tekan, penurunan ROM, pincang.

9. Pernapasan
 Terjadi ISPA, napas pendek yang progresif, batuk produktif/non, sesak pada dada,
takipneu, bunyi napas tambahan, sputum kuning.

10. Keamanan
 Riwayat jatuh, terbakar, pingsan, lauka lambat proses penyembuhan
 Demam berulang

11. Seksualitas
 Riwayat perilaku seksual resiko tinggi, penurunan libido, penggunaan kondom
yang tdk konsisten, lesi pd genitalia, keputihan.

12. Interaksi social


 Isolasi, kesepian,, perubahan interaksi keluarga, aktifitas yang tdk terorganisir
B. Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul

1. Defisit volume cairan tubuh berhubungan dengan diare berat, status hipermetabolik.
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan hambatan asupan makanan
(muntah/mual), gangguan intestinal, hipermetabolik.
3. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan ekspansi paru, melemahnya otot
pernafasan.

C. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


.
1. Defisit volume Setelah dilakukan 1. pantau tanda- 1. untuk
cairan tubuh b.d Asuhan tanda vital mengetahui denyut
diare berat, status Keperawatan termasuk CVP nadi/HR meningkat,
hipermetabolik. selama 1x24 jam bila terpasang suhu tubuh
diharapkan KH: menurun, TD
2. catat
menurun
Klien akan peningkatan
menunjukkan
mempertahankan suhu tubuh
adanya dehidrasi.
tingkat hidrasi yang lamanya, berikan
2. agar mengetahui
adekuat kmpres hangat,
Suhu badan
pertahankan
meningkat
pakaian tetap
menunjukkan
kering,
adanya
kenyamanan
hipermetabolisme.
suhu lingkungan.
3. untuk
mengetahui
3. Timbang BB
penurunan BB
setiap hari
menunjukkan
pengurangan
4. Catat
volume cairan
pemasukan
tubuh.
cairan mll oral
4.untuk
sedikitnya 2500
Mempertahankan
ml/hr.
keseimbangan,
mengurangi rasa
haus  dan
melembabkan
membrane mucosa.
2. Nutrisi kurang Setelah dilakukan 1. kaji 1. Lesi pada mulut,
dari kebutuhan b.d asuhan keperawatan kemampuan esophagus dpt
hambatan asupan selama 3x24 jam mengunyah, menyebabkan
makanan diharapkan KH : merasakan dan disfagia
(muntah/mual), menelan.
klien akan 2.Hipermetabolisme
gangguan
menunjukkan 2. auskultasi saluran
intestinal,
peningkatan BB bising usus gastrointestinal
hipermetabolik.
ideal. akan menurunkan
3. Timbang BB
tingkat penyerapan
setiap hari
usus.

4. berikan
3. BB sebagai
perawatan mulut,
indicator kebutuhan
awasi tindakan
nutrisi yang adekuat
pencegahan
4. Pengeringan
sekresi. Hindari
mucosa, lesi pd
obat kumur yang
mulut dan bau
mengandung
mulut akan
alcohol
menurunkan nafsu
makan.
3. Pola nafas tidak Setelah dilakukan 1. Auskultasi 1. bunyi nafas
efektif b.d asuhan keperawatan bunyi nafas tambahan
penurunan selama 1x24 jam tambahan menunjukkan
ekspansi paru, diharapkan KH : adanya infeksi jalan
2. Catat
melemahnya otot nafas/peningkatan
klien akan kemungkinan
pernafasan. sekresi.
mmempertahankan adanya sianosis,
2. untuk
pola nafas yang perubahan
mengetahui adanya
efektif frekwensi nafas
sianosis, perubahan
dan penggunaan
frekuensi nafas dan
otot asesoris.
penggunaan otot
3. Lakukan asesoris.
suction bila 3. agar sumbatan
terjadi retensi jalan nafas teratasi
sekresi jalan
nafas
BAB III

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA KASUS IBU HAMIL DENGAN HIV/AIDS

A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama pasien : Ny. Q
No. Register : 1105298
Umur : 40 tahun
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : swasta
Alamat : Asemrowo 4A/30 Surabaya

Nama Suami : Tn. S


Umur : 41 tahun
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Asemrowo 4A/30 Surabaya

2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan

 Riwayat penyakit keluarga


Ada riwayat keluarga atau suami yang menderita herpes, sifilis, ghonorea, AIDS,
PMS, Hepatitis, atau HIV.
 Riwayat penyakit pasien.
Ibu pernah menderita Penyakit Menular seksual seperti herpes, sifilis, ghonorea,
AIDS, PMS, Hepatitis, atau HIV.

b. Riwayat sosial
Status perkawinannya dan penerimaan keluarga terhadap kehamilan ini, berkaitan
dengan dukungan sosial yang ia peroleh. Riwayat dari kehidupan suami sangat
berpengaruh dalam penularan HIV.
c. Riwayat Menstruasi
Ditanyakan untuk mengetahui usia kehamilan ibu untuk pelaksanaan tindakan
selanjutnya

 Menarche : normalnya 10-16 tahun


 Siklus : normalnya 21-35 hari
 Banyaknya : 50-70 cc/ hari
 Lama : 3-14 hari
 Sifat : encer
 Teratur
 Tidak dysmenorea
 Fluor albus : encer dan kadang-kadang purulen, bau, dan gatal

d. Riwayat Kehamilan ini

Berisi :
- Keluhan Bisa terjadi pada trimester I, II, III.
- ANC : pemeriksaan kehamilan yang sudah dilakukan.
- Penyuluhan yang pernah di dapat:
e. Imunisasi TT
Jika pada Ibu primigravida yang lahir diatas pada tahun 1990, biasanya sudah
mendapatkan TT sebanyak 5 kali .
f. Pergerakan anak pertama kali

Pada multi usia kehamilan 15 minggu sudah bisa dirasakan gerakan janin dan pada
primi 18 minggu, ini untuk mengetahui usia kehamilan jika ibu lupa HPHT. Riwayat
Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.

3. Pola Kebiasaan sehari-hari


Pola nutrisi
Pada kehamilan dengan HIV terjadi penurunan nafsu makan.
Sebelum hamil : makan 3x/hari dengan menu nasi, sayur, lauk
minum 5-6 gelas / hari
Selama hamil : makan 1-2x/hari dengan menu nasi, sayur
minum 4-5 gelas / hari
Pola eliminasi
Ibu mengalami diare lebih dari 1 bulan terus-menerus.
Sebelum hamil : BAB 1x/hari
BAK 4-5 x/hari
Selama hamil : BAB 3-4 x/hari
BAK 6-7 x/hari

Pola aktifitas
Sebelum hamil : ibu bekerja sebagai pegawai kantor.
Selama hamil : sebagai ibu rumah tangga.
Pola istirahat
Sebelum hamil : tidur siang jarang

Tidur malam 6 jam

Selama hamil : tidur siang : ½-1 jam

Tidur malam 6-7 jam

Personal Hygiene
Sebelum hamil : ibu mandi 2x/hari, ganti baju dan pakaian dalam 2x/hari
Selama hamil : sama seperti sebelum hamil.

Pola kebiasaan
Kebiasaan ibu tidak merokok, tidak minum minuman keras, tidak narkoba, tidak
berganti-ganti pasangan seksual.
Pola aktivitas sexual
Melakukan hubungan seksual dengan suami nya tanpa menggunakan kondom.
4. Pemeriksaan fisik
 Inspeksi
1) Muka
pucat
2) Mata
Konjungtiva pucat, sklera tidak ikterik
3) Mulut
Mulut kotor, sariawan (jamur candida albican), mukosa bibir kering.
4) Leher
Ada pembesaran kelenjar limfe
5) Dada (payudara)
Bentuknya simetris, bersih, terdapat hiperpigmentasi, kolostrum belum keluar.
6) Abdomen
Pembesarannya ke depan, adakah luka bekas SC
7) Vagina
Ada fluor albus (encer dan kadang-kadang purulen, bau, dan gatal), ada infeksi
pada genetalia
8) Anus
Terdapat abses rektal
9) Ekstremitas
Tidak oedem, tidak varices
 Palpasi
1) Leher
Ada pembesaran kelenjar limfe
2) Dada
Tidak ada massa
3) Abdomen
Leopold І :
Menentukan umur kehamilan dan menentukan bagian apa yang terdapat
pada fundus (sesuai normal)
Leopold ІІ :
Menentukan dimana letak punggung anak dan di mana letak bagian-bagian
kecil janin (sesuai normal)
Leopold ІІІ :
Menentukan apa yang terdapat di bagian bawah dan apakah sudah masuk
PAP atau belum (sesuai normal)
Leopold ІV :
Menentukan seberapa jauh bagian terendah tersebut masuk PAP (sesuai
normal)
 Auskultasi
Ada retraksi dada, ada bunyi wheezing,
 Perkusi
Extermitas: reflek patella positif / positif
 Pemeriksaan panggul
Distantia spinarum :23-26 cm
Distantia cristarum :26-28 cm
Conjugata eksterna (boudelouqe) :18-20 cm
Lingkar panggul :80-100 cm
 Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan serologis dengan:
- ELISA (reaktif)
- Western Blot (positif)
2. Tes langsung terhadap virus HIV, pada infeksi primer
3. Kultur virus HIV (positif)
4. PCR (< 400 kopi/ml)
5. Data Senjang
No DS/DO Masalah Etiologi
.
1. DS : Klien mengatakan Penurunan nafsu makan
tidak nafsu makan
DO : Klien mengalami
penurunan berat badan
hingga 10 %
DS : Klien mengatakan Diare
BAB mencret sejak 1
bulan yang lalu
DO : Klien tampak
lemah
DS : Klien mengatakan
badan nya demam
DO :
TD : 100/70 mmHg
Suhu : 39C
RR: 15X/menit
Nadi : 92x/menit

6. Diagnosa Keperawatan
a. Ansietas b.d kondisi diri
b. Ketidak efektifan koping individu b.d kekhawatiran tentang keadaan diri dan
janinnya
c. Kurangnya pengetahuan b.d penyakit yang di derita

7. Intervensi Keperawatan
No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1. Ansietas b.d kondisi Setelah dilakukan 1. pantau 1. perubahan
diri asuhan perubahan tanda-tanda
keperawatan tanda-tanda vital vital dapat
selama 1x24 jam dan kondisi yang digunakan
diharapkan KH : menunjukan sebagai
Mampu peningkatan indikator
menenangkan diri kecemasan klien terjadinya
sendiri 2. menyarankan ansietas pada
pada klien untuk klien
istirahat yang 2. agar ibu
cukup minimal kebutuhan
tidur siang 2 jam istirahat nya
dan tidur malam terpenuhi
6 jam 3. agar klien
3. ajarkan klien lebih nyaman
untuk dan rileks
melakukan 3. agar klien
teknik relaksasi tenang dan
nafas dalam tidak terlalu
3. alihkan memikirkan
kecemasan klien penyakit yang
dengan seperti diderita
beribadah dan
mendengarkan
murrotal
2. Ketidak efektifan Setelah dilakukan 1. memberikan 1. untuk
koping individu b.d asuhan dukungan dan memberikan
kekhawatiran keperawatan support mental semangat agar
tentang keadaan diri selama 1x24 jam kepada klien lebih kuat
dan janinnya diharapkan KH : secara fisik dan dalam
Mengidentifikasi mental menghadapi
pola koping efektif 2.Memberikan penyakit yang
dorongan diderita
kepada klien 2. Agar klien
untuk menjalani lebih semangat
pengobatan untuk sembuh
menjalani
pengobatan
serta bayi yang
lahir sehat dan
selamat
3. Kurangnya Setelah dilakukan 1. Menjelaskan 1. agar ibu
pengetahuan b.d asuhan kepada ibu mengerti
penyakit yang di keperawatan tentang kondisi mengenai
derita selama 1x24 jam diri dan janinnya kondisi diri
diharapkan KH : dan janinnya
2. Memberitahu
Klien mengetahui 2. agar klien
klien untuk
pengetahuan tetap dapat
menggunakan
tentang penyakit berhubungan
alat kontrasepsi
yang di derita seksual walau
kondom saat
sudah
berhubungan
terinfeksi HIV
badan dengan
3. agar klien
suami
menjaga gaya
3. Diskusikan hidup sehatnya
perubahan gaya
hidup yang
mungkin
digunakan untuk
mencegah
keparahan
penyakitnya
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
HIV ( Human immunodeficiency Virus ) adalah virus pada manusia yang
menyerang system kekebalan tubuh manusia yang dalam jangka waktu yang
relatif lama dapat menyebabkan AIDS. Penyebab infeksi adalah golongan
virus retro yang disebut human immunodeficiency virus (HIV). Cara
penularan HIVmelakukan penetrasi seks, melalui darah yang terinfeksi,
dengan mengunakan bersama jarum untuk menyuntik obat bius dengan
seseorang yang telah terinfeksi, wanita hamil. Penularan secara perinatal
terjadi terutama pada saat proses melahirkan, karena pada saat itu terjadi
kontak secara lansung antara darah ibu dengan bayi sehingga virus dari ibu
dapat menular pada bayi.
Kelompok resiko tinggi: lelaki homoseksual atau biseks, orang yang
ketagian obat intravena, partner seks dari penderita AIDS, penerima darah atau
produk darah (transfusi), bayi dari ibu/bapak terinfeksi. Gejala mayor infeksi
HIV adalah BB menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan, diare kronik yang
berlangsung lebih dari 1 bulan, penurunan kesadaran dan adanya gangguan
neurologis, demensia / HIV ensefalopati. Gejala minor: batuk menetap lebih
dari 1 bulan, dermatitis generalist, adanya herpes zoster yang berulang,
kandidiasis orofaringeal, herpes simplex kronik progresif, limfadenopati
generalist, infeksi jamur berulang pada kelamin wanita, retinitis
cytomegalovirus.
B. SARAN
Dengan dibuatnya makalah HIV pada ibu hamil ini, diharapkan nantinya
akan memberikan manfaat bagi para pembaca terutama pemahaman yang
berhubungan dengan bagaimana melakukan sebuah proses asuhan
keperawatan maternitas terutama pada ibu hamil yang juga menderita HIV

DAFTAR PUSTAKA.

Bruner, Suddarth.. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Volume 3. Jakarta :
EGC
https://id.scribd.com/doc/139610762/ASKEP-anc-dgn-HIV-docx
https://id.scribd.com/doc/135342806/MAKALAH-Askep-Hiv-Bumil

Anda mungkin juga menyukai