Anda di halaman 1dari 22

KEPERAWATAN MATERNITAS

"KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN ANEMIA PADA IBU HAMIL"

DOSEN PENGAMPU

Ns. Dilgu Meri,S. Kep, M. Kep

DISUSUN OLEH :

Khoirahman (180101146)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AL INSYIRAH PEKANBARU

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2019/2020

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karuniaNya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan anemia dan tak lupa
pula penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Dalam makalah ini penulis membahas mengenai penyakit yang biasa
bahkan sering kali dijumpai pada kehidupan sehari hari khususnya pada ibu hamil
yaitu penyakit anemia serta membahas tentang penyebab,proses perjalanan
penyakit tersebut serta cara mengurangi resiko dari anemia tersebut khususnya
pada ibu hamil
Harapan penulis semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca
sehingga dapat membantu menunjang proses belajar para pembaca dan menjadi
referensi bagi pembaca. Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun sehingga tercipta pendidikan yang sempurna.

Pekanbaru, 04 April 2020

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................. i

2
DAFTAR ISI................................................................................................................. ii

BAB 1 PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah....................................................................................... 1

Rumusan Masalah................................................................................................. 2

Tujuan..................................................................................................................... 2

BAB 2 KONSEP TEORI DAN ASKEP

Anemia pada ibu hamil

Definisi..................................................................................................................... 3

Klasifikasi................................................................................................................ 4

Etiologi..................................................................................................................... 5

Manifestasi Klinis................................................................................................... 5

Patofisiologi............................................................................................................. 6

WOC......................................................................................................................... 7

Penatalaksanaan....................................................................................................... 8

pemeriksaan penunjang.......................................................................................... 9

komplikasi................................................................................................................ 9

Asuhan keperawatan................................................................................... 10

BAB 3 PENUTUP

Kesimpulan.......................................................................................................... 20

Saran..................................................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 22

BAB I

3
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masa kehamilan merupakan masa dimana tubuh sangat


membutuhkan asupan makan yang maksimal baik untuk jasmani maupun
rohani (selalu rileks dan tidak stress). Di masa-masa ini pula, wanita
hamil sangat rentan terhadap menurunnya kemampuan tubuh untuk
bekerja secara maksimal. Wanita hamil biasanya sering mengeluh sering
letih, kepala pusing, sesak nafas, wajah pucat dan berbagai macam
keluhan lainnya. Semua keluhan tersebut merupakan indikasi bahwa
wanita hamil tersebut sedang menderita anemia pada masa kehamilan.
Penyakit ini terjadi akibat rendahnya kandungan hemoglobin
dalam tubuh semasa mengandung. Anemia ini secara sederhana dapat kita
artikan dengan kurangnya sel-sel darah merah di dalam darah daripada
biasanya.
Anemia pada kehamilan di Indonesia masih tinggi, dengan angka
nasional 65% yang setiap daerah mempunyai variasi berbeda. Anemia
gangguan medis yang paling umum ditemui pada masa hamil,
mempengaruhi sekurang – kurangnya 20% wanita hamil. Wanita ini
memiliki insiden komplikasi puerperal yang lebih tinggi, sepertiinfeksi,
daripada wanita hamil dengan nilai hematologi normal.
Anemia menyebabkan penurunan kapasitas darah untuk membawa
oksigen. Jantung berupaya mengonpensasi kondisi ini dengan
meningkatkan curah jantung. Upaya ini meningkatkan kebebasan kerja
jantung dan menekan fungsi ventricular. Dengan demikian, anemia yang
menyertai komplikasi lain (misalnya, preeklampsia) dapat mengakibatkan
jantung kongestif.
Apabila seorang wanita mengalami anemia selama hamil, kehilangan
darah pada saat ia melahirkan, bahkan kalaupun minimal, tidak ditoleransi
dengan baik. Ia berisiko membutuhkan transfusi darah. Sekitar 80% kasus
anemia pada masa hamil merupakan anemia tipe defisiensi besi (Arias,
1993). Dua puluh persen (20%) sisanya mencakup kasus anemia herediter

4
dan berbagai variasi anemia didapat, termasuk anemia defisiensi asam
folat, anemia sel sabit dan talasemia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari kehamilan ?
2. Apa saja gangguan-gangguan dari kehamilan ?
3. Bagaimana konsep medis Anemia Pada Ibu Hamil?
4. Bagaimana konsep keperawatan Anemia Pada Ibu Hamil?
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui dan mengerti tentang Kehamilan , Anemia Pada Ibu
Hamil dan mengerti tentang cara penanganan serta konsep asuhan
keperawatan pada Anemia Pada Ibu Hamil ini.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui defenisi kehamilan
b. Untuk mengetahui gangguan-gangguan pada kehamilan
c. Untuk mengetahui definisi Anemia Pada Ibu Hamil
d. Untuk mengetahui klasifikasi Anemia Pada Ibu Hamil
e. Untuk mengetahui etiologi Anemia Pada Ibu Hamil
f. Untuk mengetahui manifestasi klinis Anemia Pada Ibu Hamil
g. Untuk mengetahui patofisiologi Anemia Pada Ibu Hamil
h. Untuk mengetahui penyimpanan KDM Anemia Pada Ibu Hamil
i. Untuk mengetahui penatalaksanaan Anemia Pada Ibu Hamil
j. Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostik Anemia Pada Ibu Hamil
k. Untuk mengetahui komplikasi Anemia Pada Ibu Hamil
l. Untuk mengetahui asuhan keperawatan Anemia Pada Ibu Hamil

BAB II

5
PEMBAHASAN

2.1 KONSEP DASAR MEDIS


2.1.1 Definisi Anemia Pada Ibu Hamil

Center for deases control and prevention (CDC) mendefenisikan anemia


sebagai kadar hemoglobin lebih rendah dari 11 g/dl pada trimester pertama dan
ketiga, dan kurang dari 10,5 d/dL pada trimester
kedua(Leveno,2009).Berdasarkan WHO, anemia pada ibu hamil adalah bila Hb
kurang dari 11 gr% (manuaba, 2007). Anemia dalam kehamilan adalah kondisi
ibu dengan kadar hemoglobin di bawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar
hemoglobin < 10,5 gr% pada trimester II ( Depkes RI, 2009 ).

Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah menurun atau


menurunnya hemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk
kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang. Selama
kehamilan, indikasi anemia adalah jika konsentrasi hemoglobin kurang dari 10,50
sampai dengan 11,00 gr/dl (Varney, 2006 ). Hemoglobin ( Hb ) yaitu komponen
sel darah merah yang berfungsi menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh, jika Hb
berkurang, jaringan tubuh kekurangan oksigen. Oksigen diperlukan tubuh untuk
bahan bakar proses metabolisme.

2.1.2 Klasifikasi Anemia Pada Ibu Hamil


Anemia dan kehamilan dapat dibagi sebagai berikut:
I. Anemia defesiensi besi
Anemia dalam kehamilan karena kekurangan besi akibat defesiensi
besi ini disebabkan oleh kurangnya masukan unsur besi dengan makanan
karena gangguan rearbsorbsi, gangguan penggunaan, atau karena banyaknya
besi keluar dari tubuh karena perdarahan. Apabila masuknya besi tidak
bertambah pada saat kehamilan, maka sangat mudah terjadi anemia defesiensi
besi.

II. Anemia megaloblastik

6
Anemia megaloblastik dalam kehamilan disebabkan karena defesiensi
asam folat(pteroylglutamic acid). Jarang sekali terjadi karena defesiensi
vitamin B12 ( cynocobalamin)
III. Anemia hemolitik
Disebabkan karena penghancuran sel darah merah berlangsung lebih
cepat dibandingkan pembuatannya. Wanita dengan anemia hemolitik sukat
atau sulit saat hamil, karena ketika hamil anemia yang diderita bisa semakin
berat. Secara umum anemia hemolitik dapat dibagi menjadi 2 golongan besar
yakni;
 golongan yang disebabkan oleh factor intrakorpuskuler, seperti
pada anemia hemolitik herediter, thalasemia, anemia sel sabit dan
lain- lain.
 Golongan yang disebabkan oleh factor ekstrakorpuskuler, seperti
pada infeksi(malaria, sepsis), keracunan arsenikum,leukemia,
penyakit Hodgkin, penyakit hati dan lain- lain.

2.1.3 Etiologi Anemia Pada Ibu Hamil

a. Perdarahan (jelas atau samar). Perdarahan yang jelas(dari perdarahan


pervagina, epistaksis dan sebagainya) menjadi penyebab/ keterangan yang
nyata untuk anemia. Perdarahan samar dapat karena perdarahan
gastrointestinal yang diperiksa melalui feses.
b. Defesiensi gizi(factor nutrisi). Akibat kurangnya jumlah besi total dalam
makanan atau kualitas besi yang tidak baik( makanan yang mengandung
serat, rendah vitamin C. dan rendah daging)
c. Kebutuhan zat besi yang meningkat untuk prematuritas janin.
d. Gangguan absorbs zat besi seperti gastrektomi, colitis kronis.
e. Ketidaksanggupan sum-sum tulang membentuk sel- sel darah.
f. Kelainan darah.

2.1.4 Manifestasi Klinis Anemia Pada Ibu Hamil

7
a. Mengeluh cepat lelah
b. Pusing
c. Mata berkunang- kunang
d. Malaise
e. Lidah luka
f. Nafsu makan turun(anoreksia)
g. Konsentrasi hilang
h. Nafas pendek(pada anemia parah)
i. Keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda.
2.1.5 Patofisiologi

Kadar hemoglobin untuk wanita tidak hamil biasanya adalah 13,5 g/dL.
Namun kadar hemoglobin selama trimester kedua dan ketiga kehamilan berkisar
11,6 g/dL sebagai akibat pengenceran darah ibu karena peningkatan volume
plasma. Ini disebit sebagai anemia fisiologis dan merupakan keadaan yang
normal selama kehamilan.

Selama kehamilan, zat besi tidak dapat dipenuhi secara adekuat dalam
makanan sehari- hari. Zat dalam makanan seperti susu, teh dan kopi menurunkan
absorbs besi. Selama kehamilan, tambahan zat besi diperlukan untuk
meningkatkan sel- sel darah ibu dan transfer ke janin untuk penyimpanan dan
produksi sel- sel darah merah. Janin harus menyimpan cukup zat besi pada 4
sampai 6 bulan terkhir setelah kelahiran.

Selama trimester ketiga, jika supan besi wanita tersebut tidak memadai,
hemoglobin tidak akan meningkat sampai nilai 12,5 g/dL dan dapat terjadi
anemia karena nutrisi. Ini akan mengakibatkan penurunan transfer zat besi
kejanin.

Hemoglobinopati, seperti thalasemia, penyakit sel sabit, dan G-6-PD


mengakibatkan anemia melalui hemolisis atau peningkatan penghancuran sel- sel
darah merah.

Secara umum dengan kehilangan zat besi hal ini akan menyebabkan
cadangan besi menurun. Apabila cadangan kosong, maka keadaan ini disebut

8
iron depleted state. Apabila kekurangan besi berlanjut terus, maka penyediaan
besi untuk eritropoesis berkurang, sehingga menimbulkan gangguan pada bentuk
eritrosit, tetapi anemia secara klinik belum terjadi, keadaan ini disebut iron
deficient erythropoesis. Selanjutnya timbul anemia hipokromik mikrositer,
sehingga disebut sebagai iron deficiency anemia. Pada saat ini juga terjadi
kekurangan besi pada epiter serta beberapa enzim yang dapat menimbulkan
manifestasi ane

2.1.6 Pathway Anemia Pada Ibu Hamil

Peningkatan kebutuhan. perdarahan Defisiensinutrisi Gangguan absorbs


Zat besi untuk zatbesi(sperti:gastrekto
prematuritas mi, colitis kronis

Volume darah

Peningkatan
kebutuhan volume
darah
Difisiensi zat besi

Penegenceran
darah
Cadangan zat besi
kosong (iron
Gangguan pada bentuk
depleted)
eritrosit (iron deficient
erythropoesis

Anemia ( iron deficiency


anemia)

asimptomati
Pengetahuan terbatas gg. saluran cerna
k

9
Mal butrisi Penurunan
curah
gg.Kurang jantung
pengetahuan Anoreksia,
mual, muntah

Aliran darah
kejaringan
gg. kebutuhan menurun
nutrisi

Aliran darah
kejaringan
menurun

Hipoksia, Suplai O2
pucat, lemah kejaringan
berkurang

Transfer zat
besi kejanin
menurun
gg. gg. perfusi
intoleransi jaringan
aktivitas Nutrisi janin
berkurang

Risiko cidera
janin

10
2.1.7 Penatalaksanaan Anemia Pada Ibu Hamil
1) Medis
 Terapi oral
 Pemberian tablet zat besi mengandung ferosulat, besi glukonat
 Asam folik 15- 30 mg perhari
 Vitamin B12 3x1 tablet perhari
 Sulfas ferosus 3x1 tablet perhari
 Terapi parenteral
Secara intramuscular di injeksikandextran besi(imferon) atau sorbitol
besi
2) Keperawatan
 Memberikan penyuluhan klien dan keluarga mengenai supplement
besi dan peningkatan sumber- sumber besi dalam makanan sesuai
indikasi.
 Pada klien yang menderita thalasemia atau pembawa sifat tersebut,
beri dukungan khususnya jika wanita tersebut telah mengetahui bahwa
ia pembawa. Juka kaji apakah ada tanda- tanda infeksi selama
kehamilan.
 Pada klien yang menderita sel sabit, kaji simpanan besi dan folat, dan
hitung retikulosit; skrining lengkap untuk hemolisis; berikan
konseling diet dan supplement asam folat; dan observasi apakah ada
tanda- tanda infeksi.
 Pada klien yang menderita G-6-PD, berikan supplement besi dan asam
folat dan konseling nutrisi, dan jelaskan kebutuhan menghindari obat-
obatan oksidasi.
2.1.8 Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium dasar ditemui
 Pemeriksaan Hb sahli, kadar Hb < 10 mg/%
 Kadar Ht menurun (normal 37%- 41%)
 Peningkatan bilirubin total (pada anemia hemolitik)
 Terlihat retikulositosis dan sferositosis pada apusan darah tepi.

11
 Terdapat pansitopenia, sum- sum tulang kosong diganti lemak.
a. Jumlah darah rutin. Sampel darah yang diambil dari urat di lengan dinilai
untuk darah hitungan. Anemia terdeteksi jika tingkat hemoglobin lebih
rendah daripada normal.
b. .Mungkin ada lebih sedikit sel darah merah daripada normal. Di bawah
mikroskop sel mungkin tampak kecil dan pucat daripada biasanya dalam
kasus besi kekurangan anemia.
c. Ukuran kecil disebut microcytic anemia. Dalam vitamin B12 folat
kekurangan sel mungkin tampak pucat tetapi lebih besar daripada ukuran
mereka biasa. Ini disebut macrocytic anemia.
d. Feritin toko-feritin adalah protein yang toko besi. Jika tingkat darah feritin
rendah menunjukkan rendah besi toko dalam tubuh dan membantu
mendeteksi besi kekurangan anemia.
e. Tes darah termasuk berarti sel volume (MCV) dan lebar distribusi sel
darah merah (RDW).
f. Retikulosit adalah ukuran dari sel muda. Ini menunjukkan jika produksi
RBC tingkat normal.
g. Vitamin B12 dan folat tingkat dalam darah-ini membantu mendeteksi jika
anemia jika karena kekurangan vitamin ini.
h. Analisis sumsum tulang untuk mendeteksi sel dewasa terlalu banyak
seperti yang terlihat dalam aplastic anemia atau kanker darah. Kurangnya
besi dalam sumsum tulang juga menunjuk ke arah besi kekurangan
anemia.
2.1.9 Komplikasi Anemia Pada Ibu Hamil
Pada ibu hamil yang anemia dapat mengalami:
1. Keguguran.
2. Lahir sebelum waktunya
3. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
4. Perdarahan sebelum dan pada waktu persalinan.
5. Dapat menimbulkan kematian.

12
2.2 KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
2.2.1 Pengkajian
Pengkajian yang biasa dilakukan pada ibu hamil dengan anemia, meliputi hal-
hal sebagai berikut:
1. Pengumpulan data
a. Identitas klien/biodata
 Identitas klien yang meliputi nama, umur, jenis kelamin,
suku/bangsa, agama, alamat, no RM, Dx medis, tanggal masuk RS
dan tanggal pengkajian
 Identitas penanggung jawab meliputi nama, usia, pendidikan,
pekerjaan, alamat, hubungan dengan pasien
b. Keluhan utama
Keluhan utama meliputi 5L, letih, lesu, lemah, lelah lalai,
pandangan berkunang-kunang.
c. Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan pada ibu hamil dengan anemia meliputi hal-
hal sebagai berikut:
1) Riwayat kesehatan sekarang
Pengumpulan data yang dilakukan untuk menentukan sebab dari
anemia, yang nantinya membantu dalam membuat rencana tindakan
terhadap klien. Ini bisa berupa kronologi terjadinya penyakit tersebut
sehingga nantinya bisa ditentukan apa yang terjadi. (Ignatavicius, Donna
D, 1995).
2) Riwayat kesehatan yang lalu
Pada pengkajian ini ditemukan kemungkinan penyebab anemia.
Penyakit-penyakit tertentu seperti infeksi dapat memungkinkan terjadinya
anemia
3) Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit keluarga yang berhubungan dengan penyakit darah
merupakan salah satu faktor predisposisi terjadinya anemia yang
cenderung diturunkan secara genetik (Ignatavicius, Donna D, 1995).

13
4) Riwayat Psikososial
Merupakan respons emosi klien terhadap penyakit yang
dideritanya dan peran klien dalam keluarga dan masyarakat serta respon
atau pengaruhnya dalam kehidupan sehari-harinya baik dalam keluarga
ataupun dalam masyarakat (Ignatavicius, Donna D, 1995)

Pengkajian pasien dengan ibu hamil yang mengalami anemia antara lain :
1) Aktifitas
 Keletihan, kelemahan, malaise umum
 Kehilangan produktivitas, kehilangan semangat untuk bekerja.
2) Sirkulasi
 Riwayat kehilangan darah kronis
 Palpitasi
 CRT lebih dari 2 detik
3) Eliminasi
 Konstipasi
 Sering kensing
4) Makanan/ cairan: nafsu makan menurun, mual/ muntah.
5) Nyeri/ kenyamanan: di daerah abdomen dan kepala
6) Pernapasan: napas pendek pada saat istirahat maupun
aktivitas
7) Seksual
 Dapat terjadi perdarahn pervagina
 Perdarahan akut sebelumnya
 Tinggi fundus tidak sesuai dengan umurnya
2.2.2 Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
mual, muntah.
2. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan suplai oksigen
ke jaringan.

14
3. Risiko cidera terhadap janin berhubungan dengan penurunan suplai nutrisi
ke janin

2.2.3 Intervensi Keperawatan

Diagnosa Tujuan & KH Intervensi

Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1. Tentukan keadekuata


selama 1 x 24 jam diharapkan kebutuhan kebiasaan asupan
nutrisi klien terpenuhi. nutrisi dulu/ sekarang
Dengan Kriteria Hasil : dengan menggunakan
 Berat badan klien dalam batas batasan 24 jam.
normal Perhatikan kondisi
1.Perubahan  Klien tidak menunjukkan penurunan rambut kuku dan kuli
nutrisi kurang nafsu makan 2. Tentukan tingkat
dari kebutuhan  Mual dan muntah klien berkurang pengetahuan tentang
tubuh kebutuhan diet.
berhubungan 3. Berikan informasi
dengan mual, tertulis/ verbal yang
muntah tepat tentang diet
prenatal dan
supplement vitamin/
zat besi.
4. Tinjau ulang frekuen
dan beratnya mual/
muntah.

2.Gangguan Setelah diberikan asuhan keperawatan 1. Perhatikan status


perfusi selama 1 x 24 jam perfusi ke jaringan/ ke sel fisiologis ibu, status
jaringan efektif. sirkulasi dan volume darah
berhubungan 2. Lakukan pemeriksaan
dengan Dengan kriteria hasil : fisik CRT dengan meneka
penurunan

15
kuku pasien
 Tidak terdapat perubahan karakteristik 3. Auskultasi dan
kulit( rambut, kuku, kelembapan) laporkan DJJ, catat
 Tidak terdapat kebiruan pada kulit brakikardi, atau takikardi.
 CRT dalam batas normal(kembali Catat perubahan pada
dalam kurun waktu kurang dari 2 detik) aktivitas janin(hipoaktif d
hiperaktif)
4. Catat kemungkinan
kehilangan darah ibu dan
adanya kontraksi uterus
5. Anjurkan tirah baring
pada posisi miring kiri
suplai oksigen
ke jaringan

3.Risiko cidera Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1. Perhatikan kondisi ibu


terhadap janin selama 1x 24 jam diharapkan risiko cedera yang berdampak pada
berhubungan pada janin dapat tertanggulangi. sirkulasi janin.
dengan Dengan criteria hasil : 2. Ajari ibu untuk
penurunan  DJJ dalam batas normal mengobservasi
suplai nutrisi  Hasil USG tidak pergerakan janin

16
menunjukkan tanda-tanda 3. Bantu dalam screening
abnormalitas. dan kelainan genetic.
 Tinggi fundus uteri sesuai
umur kehamilan

ke janin

2.2.4 Implementasi

Diagnosa Tanggal-bulan-tahun-jam Implementasi

1 04 april 2020,10:00- 1. Tentukan keadekuatan kebiasaan


20:00wib asupan nutrisi dulu/ sekarang
dengan menggunakan batasan 24
jam. Perhatikan kondisi rambut
kuku dan kulit.
2. Tentukan tingkat pengetahuan
tentang kebutuhan diet.
3. Berikan informasi tertulis/ verbal
yang tepat tentang diet prenatal dan
supplement vitamin/ zat besi.
4. Tinjau ulang frekuensi dan beratnya
mual/ muntah.

17
2 04 april 2020.12:00-19:00 1. Perhatikan status fisiologis ibu,
status sirkulasi dan volume darah.
2. Lakukan pemeriksaan fisik CRT
dengan menekan kuku pasien
3. Auskultasi dan laporkan DJJ, catat
brakikardi, atau takikardi. Catat
perubahan pada aktivitas
janin(hipoaktif dan hiperaktif)
4. Catat kemungkinan kehilangan
darah ibu dan adanya kontraksi
uterus
5. Anjurkan tirah baring pada posisi
miring kiri
3 04 april 2020 11:30-12:30 1. Perhatikan kondisi ibu yang
berdampak pada sirkulasi janin.
2. Ajari ibu untuk mengobservasi
pergerakan janin
3. Bantu dalam screening dan kelainan
genetic.

2.2.5 Evaluasi

Evaluasi adalah perbandingan yang sistemik atau terencana tentang


kesehatan pasien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara
berkesinambungan, dengan melibatkan pasien, keluarga dan tenaga kesehatan
lainnya. (Lynda Juall Capenito, 1999:28)

Untuk memudahkan perawat mengevaluasi atau memantau perkembangan


klien dugunakan komponen SOAP. Yang dimaksud dengan SOAP adalah:

S : Data Subyektif

18
Perawat menuliskan keluhan pasien yang masih dirasakan setelah dilakukan
tindakan keperawatan

O : Data Obyektif

Yaitu data berdasarkan hasil pengukuran atau observasi perawat secara langsung
kepada klien, dan yang dirasakan klien setelah dilakukan tindakan keperawatan.

A : Analisis

Interpretasi dari data sunyektif dan data obyektif. Merupakan suatu masalah atau
diagnosis keperawatan yang masih terjadi, atau juga dapat dituliskan
masalah/diagnosis baru yang terjadi akibat perubahan status kesehatan klien yang
telah teridentifikasi datanya dalam data subyektif dan obyektif.

P : Planing

Perencanaan keperawatan yang akan dilanjutkan, dihentikan, dimodifikasi, atau


ditambahkan dari rencana tindakan keperawatan yang telah ditentukan
sebelumnya.

19
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Gangguan kesehatan yang seringkali menganggu ibu hamil adalah


anemia. Anemia pada ibu hamil terjadi karena adanya peningkatan jumlah
plasma dan eritrosit. Peningkatan plasma sebanyak tiga kali pada jumlah
eritrosit akan menyebabkan penurunan perbandingan hemoglobin-hematokrit
sehingga akan meningkatkan risiko anemia fisiologis pada saat hamil.
Meskipun pada saat hamil anemia fisiologis termasuk dalam keadaan yang
normal.

Ibu hamil dideteksi mengalami anemia apabila ditemukan kadar Hb


kurang dari 11 gr/dl pada trimester pertama dan ketiga kehamilan. Selain itu
pada trimester kedua kadar Hb kurang dari 10,5 gr/dl. Sedangkan pada ibu
hamil yang mengalami anemia karena penyebabnya adalah produksi
hemoglobin dimana ditemukan adanya defisiensi nutrisi atau produksi rantai
hemoglobin.Ibu hamil adalah golongan terbesar mengalami anemia.
Ditemukan 56% mengalami anemia pada saat hamil. Penyebab anemia pada
ibu hamil diantaranya adalah produksi rantai hemoglobin karena adanya
penyakit tertentu atau mengalami gangguan produksi hemoglobin karena
kurangnya zat besi, asam folat ataupun vitamin B12. Pada kondisi tertentu ibu
hamil dapat mengalami anemia karena terjadinya pendarahan, infeksi parasit,
kegagalan sumsum tulang atau penyakit tertentu lainnya.

20
Dampak anemia pada ibu dan janin diantaranya dapat menyebabkan
keguguran, pendarahan, mengalami depresi setelah melahirkan, infeksi tang
berhubungan dengan intrapartum dan postpartum. Bahkan anemia yang
sangat berat ditandai dengan Hb dibawah 4 gr akan menyebabkan gangguan
jantung bahkan hingga berampak gangguan pada kehamilan dan persalianan.

3.2 SARAN

Hendaknya pelajar selalu menggali ilmu pengetahuan yang baru


tentang ilmu keperawatan lainnya yang menunjang bidang keperawatan serta
dapat memanfaatkan buku-buku yang ada di perpustakaan untuk menambah
ilmu dan wawasan akan dunia keperawatan.

21
DAFTAR PUSTAKA

Barbara, Stright. 2005. Panduan Belajar Keperawatan Ibu-Bayi baru lahir.


Jakarta: EGC

Bothamley, judy dan Maureen boyle. 2011. Patofisiologi Dalam Kebidanan.


Jakarta: EGC
Handayani, Wiwik. 2008. Asuhan keperawatan pada klien dengan Gangguan
Sistem Hematologi. Jakarta. Salemba medika.
Kusuma, Hardi dan Amin Huda Nurarif. 2015. Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosis Medis dan NANDA.
Levero, Kenneth J dkk. 2009. Obstetric Williams. Jakarta: EGC
Manuaba, Ida dkk.2007. Pengantar Kuliah obsetri. Jakarta: EGC
Manuaba, Ida.1998.Ilmu kebidanan penyakit kandungan dan keluarga
berencana untuk pendidikan bidan.Jakarta : EGC

M, Judith wilkinson dan Nancy R. Ahern. 2011. Buku Saku Diagnosis


Keperawatan. Edisi 9. Jakarta: EGC

22

Anda mungkin juga menyukai