Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN


PPOK
KELOMPOK 8
Fikri Nur Latifatul Q NIM 132310101011
Kurnia Juliarthi
NIM 132310101012
Chairun Nisak
NIM 132310101014
Yulia Martha Fandiani
NIM
132310101029
Rizky Bella Mulyanigsasi NIM
132310101043
Afan Dwi Anwar
NIM 132310101044
Ratih Dwi A.
NIM 132310101052

Pengertian
O PPOK adalah suatu penyumbatan menetap

pada saluran pernafasan yang disebabkan


oleh emfisema dan bronkitis kronis.
O PPOK juga diartikan sebagai penyakit yang
menyebabkan terjadinya hambatan aliran
udara yang tidak sepenuhnya reversible,
bersifat Progresif & berhubungan dengan
respon
inflamasi
paru
terhadap
partikel/gas berbahaya.

Epidemiologi
O Menurut data Surkernas (2001) penyakit

pernafasan (termasuk PPOK) merupakan


penyebab kematian ke-2 di Indonesia.
Prevalensi
PPOK
meningkat
dengan
meningkatnya usia.
O Prevalensi ini juga lebih tinggi pada pria
daripada wanita. Prevalensi PPOK lebih tinggi
pada
negara-negara
dimana
merokok
merupakan gaya hidup, yang menunjukan
bahwa rokok merupakan faktor risiko utama.

Etiologi
OKebiasaan merokok
OAdanya infeksi
OPolusi oleh zat- zat

pereduksi.
OFaktor keturunan.
OFaktor sosial- ekonomi

Manifestasi Klinis
O Batuk
O Sianosis
O Kelemahan badan
O Ekspirasi

memanjang
O Mengi/wheezing
O Penggunaan otot
bantu pernafasan

Gejala klinis yang


biasa ditemukan
pada penderita
PPOK adalah
sebagai berikut:
Batuk kronik
Berdahak kronik
Sesak napas

Clinical Pathway

n Epitel saluran nafas pada PPOK dan or

Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksa
an
radiologist

Pemeriksa
an
Diagnostik
Pemeriksaa
n EKG

Analisis
gas
darah

Penatalaksanaan Medis
OPencegahan yaitu

mencegah kebiasaan
merokok, infeksi, polusi
udara.
OTerapi eksasebrasi akut
OTerapi jangka panjang

ASUHAN KEPERAWATAN

OIdentitas Klien
OKeluhan Utama
ORiwayat Keperawatan Sekarang
ORiwayat Keperawatan Dahulu
ORiwayat Kesehatan Keluarga
OPengkajian 11 Pola Fungsional

Kesehatan dari Marjory Gordon

Pemeriksaan Fisik
OKepala

ODada

OMata

OAbdomen

OTelinga

OEkstremitas

OHidung

OKulit dan kuku

OMulut

OGenetalia dan

OLeher

anus

Diagnosa Keperawatan
O Nyeri berhubungan dengan invasi

kanker ke pleura dan rongga dada


O Bersihan jalan nafas tidak efektif
berhubungan dengan peningkatan
produksi sputum
O Pola nafas tidak efektif berhubungan
dengan gangguan suplay oksigen

Nursing Care
Plan

No
1

Tanggal
7
Februari
2015

Jam
10.00

No
Dx
I

Perencanaan
Tujuan & kriteria
hasil
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
dalam waktu 2x24
jam, menunjukkan
patensi jalan nafas
dengan
cairan
sekret mudah di
keluarkan
dibuktikan dengan
kriteria hasil:
1. Pasien
mengatakan
sesaknya mulai
hilang
2. Mengeluarkan
sekeret tanpa
kesulitan

Intervensi
1. Catat perubahan
dan pola nafas
2. Observasi
penurunan ekspansi
dinding dada
3. Catat karakteristik
batuk (misal:
menetap,
efektif/tidak efektif,
produksi dan
karakteristik
sputum)
4. Pertahankan posisi
tubuh/kepala lebih
tinggi dan gunakan
alat jalan nafas
sesuai kebutuhan
5. Kolaborasikan
dengan tim
kesehatan lain
dalam pemebrian
bronkodilator

Rasional

Paraf

1. Penggunaan otot
interkostal/abno
minal dan
annis
pelebaran nasal
a
menunjukkan
peningkatan
upaya bernafas
2. Ekspansi dada
terbatas/ tidak
sama
sehubungan
dengan
akumulasi cairan
dan sekret
3. Karakteristik
batuk dapat
berubah
tergantung pada
penyebabnya
4. Memudahkan
memelihara jalan
nafas atas paten
bila jalan nafas
pasien
dipengaruhi

10.0 II Setelah
dilakukan
Februa 0
tindakan
ri

keperawatan
2015
dalam
waktu
2x24
jam,

menunjukkan
patensi
jalan
nafas
dengan
cairan
sekret
mudah
di
keluarkan
dibuktikan
dengan kriteria
hasil:
1. Klien
tidak
mengal
ami
penurun
an
berat
badan
lebih
lanjut
2. Masuka
n
makana

1. Pantau
kesulitan 1. Pasien
distress
makan/masukan.
pernafasan sering
Evaluasi berat badan
anoreksia dan juga
annisa
2. Berikan
perawatan
sering mempunyai
oral
sebelum
dan
pola makan yang
sesudah makan
buruk.
Sehingga
3. Hindari
makanan
cenderung
BB
penghasil gas dan
menurun
minuman
2. kebersihan
oral
karbohidrat
menhilangkan
4. Sajikan menu dalam
bakteri penumbuh
keadaan hangat
bau
mulut
dan
5. Anjurkan
makan
meningkatkan
sedikit tapi sering
rangsangan /nafsu
6. Kolaborasi
dengan
makan
ahli
gizi
untuk 3. Makanan
yang
menentukan diit
mengandung
gas
dan
berkarbonat
dapat menimbulkan
distensi
abdomen
dan meningkatkan
dispnea
4. Menu
hangat
mempengaruhi
relaksasi
spingkter/saluran
pencernaan
sehingga
respon

10.00 III

Februari

2015

Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan selama
2x24
jam,
menunjukkan patensi
jalan nafas dengan
cairan sekret mudah
dikeluarkan
dan
nyeri
terasa
berangsur-angsur
hilang
dibuktikan
dengan kriteria hasil:
1. Pasien
melaporkan nyeri
hilang atau
terkontrol
2. Pasien tampak
rileks dan tidur
dengan nyenyak
3. Berpartisipasi
dalam aktivitas
yang diinginkan

1. Tanyakan
pasien tentang
nyeri, tentukan
karakteristik
nyeri, buat
rentang
intensitas pada
skala 1-10
2. Kaji
pernyataan
verbal dan non
verbal nyeri
pasien
3. Catat
kemungkinan
penyebab
nyeri,
patofisiologi
dan pkikologi
4. Dorong pasien
mengatakan
perasaan
tentang nyeri
5. Berikan
tindakan
kenyamanan,
dorong dan
ajarkan teknik

1. Membantu
dalam evaluasi
gejala nyeri.
Penggunaan
skala rentang
membantu
pasien dalam
mengkaji
tingkat nyeri
2.
Ketidaksesuaian
antar petunjuk
verbal dan non
verbal dapat
memberikan
petunjuk derajat
nyeri
3. Insisi
posterolateral
lebih tidak
nyaman untuk
pasien daripada
anterolateral
4. Takut/masalah
dapat
meningkat
tegangan otot
dan

annis
a

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai