Anda di halaman 1dari 11

KEBERSIHAN TEMPAT TIDUR DAN POSISI TIDUR PADA LANSIA

Disusun oleh :
1. Eka Ariestya Nur Pratama Sari
2. Novi Ida Wulandari
3. Riris Wahyu Satyaningtyas
4. Ma’sum Muslimin
5. Eva Rosalina
6. Fela Aprilia Vindari
7. M. Imam Mustagfirin Tj
8. Ahmad Nabil Mahda
9. Silvina Najani

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
D3 KEPERAWATAN, LAWANG
Mei 2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini tepat pada waktunya. Penulisan
makalah ini dibuat guna melengkapi salah satu nilai dari mata kuliah Gerontik. Dan hasil penulisan
makalah ini semoga dapat berguna bagi para pembacanya.

Dalam penyusunan makalah ini, kami telah mendapat bantuan moril dan material dari
berbagai pihak, baik itu dalam bentuk bimbingan maupun fasilitas-fasilitas yang kami butuhkan.
Oleh karena itu kami tidak lupa pada kesempatan kali ini ingin mengucapkan terimakasih yang tak
terhingga kepada semua pihak yang membantu tersusunnya makalah ini

Dalam penulisan ini terdapat banyak keuntungan ataupun ketidaksempurnaan, oleh sebab itu
kritik dan saran sangat kami harapkan, demi perbaikan dimasa yang akan datang. Akhir kata,
kamimengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memenuhi harapan bagi kami
maupun rekan-rekan mahasiswa/mahasiswi lainnya.

Lawang, 28 Mei 2019

2
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 6

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi tempat tidur pada lansia ...................................................... 7
2.2 Tujuan Kebersihan Tempat Tidur dan Posisi Tidur ......................... 7
2.3 Masalah Kebersihan Tempat Tidur dan Posisi Tidur ....................... 8
2.4 Upaya Kebersihan Tempat Tidur dan Posisi Tidur .......................... 8

DAFTAR RUJUKAN .......................................................................................... 11

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah Kebersihan diri merupakan langkah awal mewujudkan kesehatan. Dengan tubuh
yang bersih meminimalkan risiko terhadap kemungkinan terjangkitnya suatu penyakit,
terutama penyakit yang berhubungan dengan kebersihan diri yang buruk. Hal-hal yang
muncul bila lansia kurang menjaga kebersihan dirinya diantaranya adalah badan gatal-gatal
dan tubuh lebih mudah terkena penyakit, terutama penyakit kulit. Pada rambut terdapat
ketombe/kutu, penampilan tidak rapi dan bau badan tidak sedap, serta kuku yang panjang
dan kotor dapat menjadi sarang kuman penyebab penyakit saluran pencernaan, dan bila
telinga tidak dibersihkan maka akan dapat menimbulkan gangguan pendengaran akibat
penumpukan kotoran telinga dan dapat menimbulkan infeksi pada telinga. Pada gigi dan
mulut akan menyebabkan karies gigi, gigi berlubang, sakit gigi, dan bau mulut.
(Andarmoyo, 2012).

Adapun keluarga dalam hal ini sangat diperlukan yaitu dalam menjaga kesehatan
keluarganya terutama dalam memenuhi kebutuhan personal hygiene yang kurang karena
keluarga cenderung menjadi seorang reaktor terhadap masalah-masalah kesehatan dan
menjadi aktor dalam menentukan masalah kesehatan anggota keluarganya. Dari sinilah ada
kaitan yang kuat antara keluarga dan status kesehatan keluarganya bahwa melakukan
perawatan personal hygiene dengan benar merupakan hal yang sangat penting dalam
membantu anggota keluarga termasuk lansia untuk mencapai suatu keadaan yang sehat.
Salah satu hal yang penting yang akan membawa pengaruh bagi kesehatan dan psikis lansia
adalah kebersihan. Dalam kehidupan sehari-hari, kebersihan itu harus diperhatikan.
Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh individu dan kebiasaan. Salah satu hal
diantaranya adalah persepsi seseorang terhadap kesehatan itu sendiri. Jika seseorang sakit
biasanya masalah kesehatan kurang diperhatikan, hal itu terjadi karena mereka
menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele. Padahal jika hal tersebut
dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum (Wartonah & Tarwoto,
2006).

4
Meskipun demikian, lansia haruslah tetap menjaga kesehatan. Untuk terus menerus
meningkatkan kesehatan harus menjalankan cara-cara hidup yang 4sehat. Cara hidup sehat
adalah cara-cara yang dilakukan untuk dapat menjaga, mempertahankan, dan
meningkatkan kesehatan seseorang. Hal itu termasuk menjaga kebersihan tubuh (Ismayadi,
2004). Jadi, berdasarkan permasalahan kesehatan yang telah dibahaskan diatas, untuk
mempertahankan dan meningkatkan kesehatan usia lanjut, personal hygiene merupakan
salah satu faktor dasar karena individu yang mempunyai personal hygiene yang baik
mempunyai risiko yang lebih rendah untuk mendapat penyakit (Setiabudhi, 2002).

5
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi tempat tidur pada lansia ?
2. Apa tujuan kebersihan tempat tidur dan posisi tidur pada lansia ?
3. Apa masalah kebersihan tempat tidur dan posisi tidur pada lansia ?
4. Apa upaya kebersihan tempat tidur dan posisi tidur pada lansia ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tempat tidur pada lansia.
2. Untuk mengetahui tujuan kebersihan tempat tidur dan posisi tidur pada lansia.
3. Untuk mengetahui masalah kebersihan tempat tidur dan posisi tidur pada lansia.
4. Untuk mengetahui upaya kebersihan tempat tidur dan posisi tidur pada lansia.

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Tempat tidur adalah ruang privacy bagi semua orang, sebab biasanya tidak semua orang
boleh memasukinya. Namun privacy ini tidak jarang menjadi ajang bagi si pemilik ruang
tidur untuk berbuat sesukanya misalnya cuek dengan kebersihan di dalamnya. Padahal
menjaga kebersihan ruang dan tempat untuk tidur merupakan hal yang sangat penting.

Ruangan ini menjadi lokasi kita melepaskan lelah dan menghabiskan sebagian besar
waktu kita setelah merasakan penat. Apalagi jika kebersihan ini sudah menyangkut
kesehatan maka jangan lupa untuk membersihkannya sesaat sebelum dan setelah anda
tidur. Jangan sampai menjadi sarang penyakit dan kuman yang bisa mengganggu kesehatan
anda dan keluarga.

2.2 Tujuan Kebersihan Tempat Tidur dan Posisi Tidur Pada Lansia
Tujuan Kebersihan Tempat Tidur adalah sebagai berikut :
1. Berkontribusi dalam pemulihan dengan mendukung fisik dan mental lansia untuk tetap
produktif di hari tua.
2. Tempat tidur yang bersih dapat memberikan kenikmatan atau perasaan nyaman pada
waktu tidur.
3. Meningkatkan relaksasi lansia sehingga dapat tidur dengan nyenyak dan terjadi
peningkatan pada kualitas dan kuantitas tidurnya. (Faiz:2019)

Tujuan Pemberian Posisi Tidur Pada Lansia


1. Meningkatkan kualitas tidur yang baik. Yang ditandai dengan tidur tenang, merasa segar
pada pagi hari dan merasa semangat untuk melakukan aktivitas.
2. Posisi yang nyaman dapat mengurangi keluhan yang dirasakan lansia sehingga dapat
meningkatkan kualitas tidur pasien. ( misalnya pada lansia yang mengalami gagal jantung
dan sesak nafas).

7
2.3 Masalah Kebersihan Tempat Tidur dan Posisi Tidur Pada Lansia
Kebersihan tempat tidur
1. Tidak membuka jendela kamr
Kebiasaan menutup jendela dan gorden akan membuat kondisi di kamar tidur lembab.
Kasur dan perlengkapan tidur jadi terasa nggak enak saat digunakan. Bau yang dihasilkan
memang bisa diatasi dengan pengharum ruangan, tapi aroma tak sedap akan kembali datang
ketika bau pengharum sudah hilang. Kebiasaan buruk ini mendukung jamur menggerogoti
barang dan bakteri yang bisa mengganggu kesehatan.
2. Pakaian yang digantung terlalu lama
Kebiasaan menggantungkan pakaian yang sudah dipakai namun dirasa masih bersih
sering dilakukan dengan pemikiran akan dipakai lagi. Jika menumpuk terlalu banyak,
pakaian-pakaian tersebut bakal jadi sarang nyamuk.
3. Tidak langsung membuang urin
Bagi lansia yang kesulitan berjalan biasanya melakukan buang air kecil di atas kasur,
ini yang membuat aroma kamar menumbulkan bau tidak sedap.

2.4 Upaya Kebersihan Tempat Tidur dan Posisi Tidur Pada Lansia
Upaya Kebersihan Tempat Tidur
1. Bersihkan jamur
2. Hilangkan debu ditempat tidur.
3. Hindari menaruh peralatan elektronik dikamar.
4. Bila keadaan kasur ditengah, hendaknya dibalik tiap kali memebersihkan tempat tidur.
5. Alas kasur ditarik kencang dan ujung-ujungnya dilipat dan diserongkan kebawah kasur
sehingga tidak mudah menimbulakn lipatan-lipatan yang mungkin menyebabkan lecet-
lecet.
6. Alat kasur/ sprei diganti tiap tiga hari sekali, kecuali kalu kotor.
7. Bagi klien lanjut usia yang mengalami inkotinensia urine, alas kasur diganti tiap kali
basah.
8. Bagi usia yang lanjut usia yang menerus beristirahat ditempat tidur harus selalu
diusahakan dapat beristirahat atauntidur dalam keadaan atau posissi yang menyenangkan

8
atau nyama. Usahakan pula bantal jangan terlalu keras. Letak atau posisi harus diatur
sedemikian rupa sehingga klien merasa enak, dan harus sering dibuat selang seling agar
tidak timbul luka lecet-lecet atau dekubitus akibat penekanan yang terus menerus.
(Faiz:2019).

Upaya Pemberian Posisi Tidur Pada Lansia


1. Pemberian posisi fowler
Posisi Fowler adalah posisi duduk, dimana bagian kepala tempattidur lebih tinggi
atau dinaikkan 90º (Hidayat, 2008). Menurut Hidayat (dalam kusuma 2015), fungsi
posisi fowler yaitu posisi untuk mempertahankan kenyamanan dan memfasilitasi
fungsi pernafasan pasien. Menurut Tilkian & Conover (dalam kusuma 2015) posisi
fowler dapat digunakan untuk mengurangi tekanan darah karena dapat mengurangi
aliran darah balik ke jantung yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi karena semakin banyak
darah yang masuk ke jantung semakin jantungberkontraksi yang menyebabkan tekanan
darah meningkat.
Cara pelaksanaan Menurut Hidayat (dalam kusuma 2015) yaitu :
1) Jelaskan pada pasien tentang prosedur yang akan dilakukan.
2) Dudukkan pasien.
3) Beri sandaran pada tempat tidur pasien atau atur tempat tidur untuk posisi fowler
900
4) Anjurkan pasien untuk tetap berbaring setengah duduk dengan sudut 90º

9
2. Pemberian posisi semi fowler
Posisi semi fowler merupakan salah satu jenis posisi fowler di mana kepala dan dada
dinaikkan ke atas dengan sudut 30º sampai 45º (Suparmi, et al., dalam Atanasia, dkk:
2016). Temple & Johnson (dalam Atanasia, dkk: 2016) menjelaskan salah satu tujuan dari
posisi fowler adalah: meningkatkan kapasitas pernapasan. Dengan kapasitas pernapasan
yang optimal, pasien akan merasa lebih nyaman hal ini akan berdampak pada kualitas tidur
yang mengalami peningkatan.
Posisi semi fowler dengan sandaran memperbaiki curah jantung, ventilasi dan
membantu eliminasi urine dan usus. Dengan ventilasi yang baik, maka proses pertukaran
gas pun akan membaik, hal ini menyebabkan pasien tidak merasakan sesak napas sehingga
kualitas tidur pasien pun akan meningkat atau membaik. (Atanasia, dkk: 2016).

10
Daftar Pustaka

Faiz. 2019. Kebutuhan Kebersihan Lingkungan Tempat Tidur, (Online),


(https://www.scribd.com/doc/313688798/Kebutuhan-Kebersihan-Lingkungan-Tempat-Tidur),
diakses pada 26 April 2019.
Nolowala, Putrono, Widiyanto. 2016. Efektivitas Pemberian Posisi Tidur 30° Dan 45° Terhadap
Peningkatan Kualitas Tidur Pasien Dengan Asma Bronkhial Di Rumah Sakit Panti Wilasa
Citarum, (Online), (https:// www. academia. edu/ 37134552/
efektivitas_pemberian_posisi_tidur_30_dan_45_terhadap_peningkatan_kualitas_tidur_pasien
_dengan_asma_bronkhial_di_rumah_sakit_panti_wilasa_citarum), diakses pada 26 April
2019.
Dekoruma, K. 2019. Kebiasaan Buruk Ini Bikin Kamar Kotor dan Bau. https://www.Deko
ruma.com/artikel/81020/kebiasaan-buruk-kamar-kotor-dan-bau. Diakses tanggal 27
April 2019

11

Anda mungkin juga menyukai