Disusun Oleh
NIM : G1B220037
PEMBIMBING AKADEMIK :
PEMBIMBING LAPANGAN :
Ns.Radna Vilusa,S.Kep
A. Definisi
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar
dari uterus ibu bersalin persalinan yang normal terjadi pada usia kehamilan
cukup bulan atau setelah usia kehamilan 37 minggu atau lebih tanpa penyulit.
Uterus akan berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks yang
membuka dan menipis dan berakhir dengan lahirnya bayi serta plasenta secara
lengkap.
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi janin dan plasenta
yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir
atau melalui jalan lahir dengan bantuan atau tanpa bantuan ( kekuatan sendiri)
(Manuba, 2010). Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan 37 sampai dengan 40 minggu, lahir
spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam
tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Wijknosastro, 2013).
Jadi, persalinan normal adalah proses pengeluaran janin berusia 37
sampaidengan 40 minggu melalui jalan lahir dengan adanya uterus yang terus
berkontraksi yang menyebabkan perubahan pada serviks yang membuka
sehingga bayi dan plasenta daapat dikeluarkan spontan.
B. Etiologi
1. Perubahan pada struktur uterus dan sirkulasi uterus (sirkulasi utero
plasenta)
Pada minggu-minggu akhir kehamilan bagi otot-otot uterus makin
membesar dan menegang.Hal ini menyebabkan terganggunya aliran darah
menuju otot uterus terutama pada bagian ateri spiralis yang mensuplai
darah ke plasenta. Hal ini menyebabkan gangguan sirkulasi uteroplasenta
yang mengakibatkan mengakibatkan degradasi plasenta dan menurunnya
nutrisi untuk janin mulai menurunnya asupan nutrisi janin akan memberi
rangsangan untuk dimulainya proses persalinan.
a. Teori prostaglandin
Prostaglandin yang dihasilkan oleh desidua disangka menjadi salah satu
sebab permulaan persalinan hasil dari percobaan menunjukkan bahwa
prostaglandin F2 dan E2 yang diberikan secara intravena, Intra dan
ekstraminal menimbulkan kontraksi miometrium pada setiap umur
kehamilan. hal ini juga disokong dengan adanya kadar prostaglandin
yang tinggi baik dalam air ketuban maupun darah perifer pada ibu-ibu
hamil sebelum melahirkan atau selama persalinan.
b. Pengaruh janin
Hipofise dan kelenjar supra renal janin rupa-rupanya juga memegang
peranan Oleh karena itu pada anenchephalus kehamilan sering lebih
lama dari biasanya.
c. Kerenggangan otot-otot
Seperti halnya dengan kandung kencing dan lambung bila dinding
tenggang oleh karena isi bertambah maka timbul kontraksi untuk
mengeluarkan isinya demikian pula dengan rahim maka dengan
majunya kehamilan maka tenggang otot-otot dan otot rahim makin
rentan.
d. Faktor neurologis
Tegangnya rahim yang semakin meningkat seiring bertambah besarnya
janin menyebabkan terjadinya penekanan pada Ganglion cervicale dari
pleksus frankenhauser di belakang serviks.perangsang Ganglion ini
mampu membangkitkan kontraksi uterus yang merupakan awal dari
proses partus.
e. Teori distensi rahim
Rahim yang besar dan teregang yang menyebabkan iskema otot rahim
sehingga mengganggu sirkulasi utero plasenta.
f. Teori iritasi mekanik
Di belakang serviks terletak ganglion servikalis, bila ganglion ini
digeser dan ditekan misalnya oleh Kepala janin maka akan
menimbulkan his.
Intervensi :
a. Pantau tanda-tanda dan gejala kehilangan cairan berlebih atau
syok
Rasional : hemoragik dihubungkan dengan kehilangan cairan
lebih besar dari 500ml dapat dimanifestasikan oleh
peningkatan nadi, penurunan TD, sianosis, disorientasi, peka
rangsang, dan penurunan kesadaran.
b. Monitor TTV
Rasional :efek samping oksitosin yang sering terjadi adalah
hipertensi.
c. Masase uterus dengan perlahan setelah pengeluaran plasenta
Rasional : miometrium berkontraksi terhadap rangsangan taktil
lembut, karenanya menurunkan lokia dan menunjukkan
bekuan darah.
d. Catat waktu dan mekanisme pelepasan plasenta
Rasional : pelepasan harus terjadi dalam 5 menit setelah
kelahiran. Lebih banyak waktu diperlukan bagi plasenta untuk
lepas, dan lebih banyak waktu dimana miometrium tetap rileks,
lebih banyak darah hilang.
e. Kolaborasi pemberian cairan parenteral.
Rasional :bila kehilangan cairan berlebihan, penggantian
secara pariental membantu memperbaiki volume sirkulasi dan
oksigenasi dari organ vital.
2. Nyeri akut berhubungan dengan trauma jaringan, respon fisiologis
setelah melahirkan.
Tujuan : meningkatkan rasa nyaman
Hasil yang diharapkan : mengungkapkan penatalaksanaan/reduksi
nyeri
Intervensi :
a) Bantu dengan penggunaan tehnik relaksasi selama perbaikan
pembedahan, bila tepat.
Rasional : pernapasan membantu mengalihkan perhatikan
langsung dari ketidaknyamanan, meningkatkan relaksasi.
b. Berikan kompres es pada perineum setelah melahirkan.
Rasional : mengkonstriksikan pembuluh darah, menurunkan
edema, dan memberikan kenyamanan dan anestesi lokal.
c. Ganti pakaian dan linen yang basah.
Rasional : meningkatkan kenyamanan, hangat, dan kebersihan.
d. Beri selimut penghangat
Rasional : tremor/menggigil pada pasca melahirkan mungkin
karena hilangnya tekana tiba-tiba pada saraf pelvis atau
kemungkinan dihubungkan dengan tranfusi janin ke ibu yang
terjadi pada pelepasan plasenta.
e. Bantu dalam perbaikan episiotomi, bila perlu.
Rasional : penyambungan tepi-tepi memudahkan penyembuhan.
d. Kala IV
1. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan transisi/
peningkatan perkembangan anggota keluarga.
Tujuan : meningkatkan kesatuan dan ikatan keluarga
Hasil yang diharapkan :
1) Menggendong bayi, saat kondisi ibu dan neonatus
memungkinkan
2) Mendemonstrasikan perilaku kedekatan dan ikatan yang
tepat
Intervensi :
a) Anjurkan klien untuk menggendong, menyentuh dan
memeriksa bayi lebih disukai bersentuhan kulit dengan kulit.
Rasional : jam-jam pertama setelah kelahiran memberikan
kesempatan unik untuk terjadinya ikatan keluarga, karena ibu
dan bayi secara emosional saling menerima isyarat, yang
menimbulkan kedekatan dan penerimaan.
b) Anjurkan ayah untuk menyentuh dan menggendong beyi dan
membantu dalam perawatan bayi, sesuai kondisi.
Rasional : membantu memfasilitasi ikatan/kedekatan diantara
ayah dan bayi. Ayah yang secara aktif berpartisipasi dalam
proses kelahiran dan aktivitas interaksi pertama dari bayi,
secara umum menyatakan perasaan ikatan khusus pada bayi.
c) Observasi dan catat interaksi bayi-keluarga, perhatikan
perilaku untuk menunjukan ikatan dan kedekatan dalam
budaya khusus.
Rasional : kontak mata dengan mata, penggunaan posisi
menghadap wajah, berbicara dengan suara tinggi, dan
menggendong bayi dihubungkan dengan kedekatan pada
budaya Amerika.
d) Catat pengungkapan/perilaku yang menunjukkan kekecewaan
atau kurang minat/kedekatan.
Rasional : datangnya anggota keluarga baru, bahkan sekalipun
sudah diinginkan dan diantisipasi, menciptakan periode
disekuilibrium sementara melakukan penggabungan anak baru
ke dalam keluarga yang ada.
e) Anjurkan dan bantu pemberian ASI, tergantung pada pilihan
kliem dan keyakinan/praktek budaya.
Rasional : kontak awal mempunyai efek positif pada durasi
pemberian ASI, kulit dengan kulit dan mulinya tugas ibu
meningkatkan ikatan.
2. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan
kelelahan/kegagalan miometri dari mekanisme homeostatik.
Tujuan : mencegah atau mengontrol perdarahan
Hasil yang diharapkan :
1) Menunjukan tanda-tanda vital stabil dalam batas normal.
2) Mendemonstrasikan kontraksi uterus yang kuat pada
umbilikus, aliran lokhial sedang dan tidak ada bekuan.
Intervensi :
a) Tempatkan klien pada posisi rekumben
Rasional : mengoptimalkan aliran darah serebral, dan
memudahkan pemantauan fundus dan aliran vaginal.
b) Catat lokasi dan kosistensi fundus setiap 15 mnt,dan catat
temuan
Rasional : aktivitas miometri uterus menimbulkan hemostasis
dengan mekan pembuluh darah endometrial
c) Dengan perlahan masase fundus bila lunak ( menonjol )
Rasional : masase fundus merangsang kontraksi uterus dan
mengontrol perdarahan.
d) Kaji kepenuhan kandung kemih diatas simfisis pubis.
Rasional : kandung kemih penuh mengubah posisi fundus dan
mengganggu kontraktilitas uterus
e) Kaji jumlah, warna, dan sifat aliran lokhial setiap 15 mnt.
Rasional : membantu mengidentifikasikan laserasi yang
potensial terjadi pada vagina dan serviks, yang dapat
mengakibatkan aliran berlebihan dan merah terang.
f) Kaji TD dan nadi setiap 15 menit
Rasional : bila perpindahan cairan terjadi dan darah di
reduksikan kedalam vena, penurunan sedang pada sistolik dan
diastolik TD dan takikardi ringan dapat terlihat.
g) Kolaborasi dalam pemberian oksitosin atau preparat ergot.
Rasional : merangsang kontraktilitas miometrium, menutup
pembuluh darah yang terpajan pada sisi bekas plasenta dan
menurunkan kehilangan darah.
3. Nyeri akut berhubungan dengan trauma mekanis/edema jaringan,
kelelahan fisik dan psikologis.
Tujuan : meningkatkan kenyamanan
Hasil yang diharapkan :
1) Mengungkapkan reduksi rasa ketidaknyamanan/nyeri
2) Menunjukan postur dan ekspresi wajah rileks.
Intervensi :
a) Kaji sifat dan derajat ketidaknyamanan
Rasional : membantu mengidentifikasi faktor-faktor yang
memperberat ketidaknymanan/nyeri.
b) Beri informasi yang tepat tentang perawatan rutin selama
periode pascapartum
Rasional : informasi dapat mengurangi ansietas berkenaan
denganrasa takut tentang ketidaktahuan, yang dapat
memperberat persepsi nyeri.
c) Inspeksi perbaikan episiotomi atau laserasi. Rasional : trauma
dan edema meningkatkan derajat ketidaknyamanan dan dapat
menyebabkan stress pada garis jahitan.
d) Kaji adanya tremor kaki atau tubuh atau gemetar yang tidak
terkontrol. Rasional : tremor pasca melahirkan mungkin
disebabkan karena bebas dari tekanan pada nervus pelvis secara
tiba-tiba atau mungkin berhubungan dengan tranfusi janin ke ibu
yang terjadi dengan pemisahan plasenta.
e) Lakukan tindakan kenyamanan (mis, memandikan klien)
Rasional : meningkatkan kenyamana, perasaan bersih, dan
kesejahteraan
f) Ajarkan penggunaan teknik pernafasan/relaksasi. Rasional :
meningkatkan rasa control dan dapat menurunkan beratnya
ketidaknyamanan berkenaan dengan afterprin (kontraksi ) dan
masase fundus.
g) Posisi atau reposisi klien sesuai kebutuhan. Rasional : sensasi
dan gerakan ekstremitas bawah masih di pengaruhi oleh blok
subaraknoid atau peridural, yang mengganggu kemampuan klien
untuk melakukan posisi nyaman.
h) Berikan lingkungan yang tenang. Rasional : ketenangan dan
istirahat dapat mencegah kelelahan yang tidak perlu
i) Kolaborasi dalam pemberian analgesik sesuai kebutuhan.
Rasional : analgesik bekerja pada pusat otak lebih tinggi untuk
menurunkan persepsi nyeri
DAFTAR PUSTAKA
A. IDENTITAS KLIEN
1. Nama : Ny. S
2. Umur : 25 Tahun
3. Alamat : RT 019 Telanai Pura
4. Agama : Islam
5. Suku Bangsa : Melayu|Indonesia
6. Status Perkawinan : Menikah
7. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
8. Pendidikan : S-1 Kedokteran
B. DATA UMUM KESEHATAN
1. Tinggi Badan/Berat Badan : 157 cm/78 kg
2. Berat badan sebelum hamil : 65 kg
3. Masalah kesehatan khusus : Klien datang dengan keluhan nyeri perut
bagian bawah menjalar ke pinggang disertai keluar lendir campur darah +,
mules +, badan lemas +, hamil anak pertama dengan usia kandungan 38
minggu.
4. Obat-obatan : Klien tidak mengkonsumsi obat-obatan
5. Alergi : Klien tidak memiliki alergi
6. Diet khusus : Klien tidak memiliki diet khusus
7. Alat bantu yang digunakan : Klien tidak menggunakan alat bantu
8. Lain-lain :-
9. Frekuensi BAK (masalah) : 7-8 kali dalam sehari
10. Frekuensi BAB (masalah) : 1 kali dalam sehari
11. Kebiasaan waktu tidur : 7-8 jam dalam sehari (22.00 – 05.00)
C. DATA UMUM
1. Kehamilan Sekarang Direncanakan : Ya
2. Status obstetri : G1P0A0
3. Usia kehamilan : 38 minggu
4. HPHT : klien mengatakan tidak
ingat kapan haid terakhirnya
5. Taksiran partus : 20-02-2021
6. Jumlah anak yang ada:
KALA II
KALA III
Kemungkinan
NO. Hari/Tanggal/Jam Data Problem
Penyebab
KALA I
1 Jum’at, 26 Februari Data Subjektif : Nyeri Dilatasi
2021 persalinan serviks
Klien
00.00 WIB mengeluh
nyeri perut
hilang
timbul
Data Objektif :
Klien
tampak
meringis
kesakitan
Skala nyeri
9
Klien
mengalami
kontraksi 2
kali dalam
10 menit
dengan
durasi 30
detik
Hasil
observasi
tampak
keluar darah
dari jalan
lahir
KALA II
2 Jum’at, 26 Februari Data Subjektif : Nyeri Agen
2021 persalinan pencedera
Klien
fisiologis
01.30 WIB mengeluh
nyeri pada
daerah perut,
punggung
dan jalan
lahir
Data Objektif :
Klien
tampak
meringis
kesakitan
Skala nyeri
10
RR klien
meningkat
(23x/i)
3 Jum’at, 26 Februari DO : penggunaan Risiko infeksi Efek prosedur
2021 alat persalinan. invasif
01.20 WIB
KALA III
4 Jum’at, 26 Februari Resiko Kehilangan
2021 kekurangan cairan aktif
volume cairan
01.40 WIB
KALA IV
5 Jum’at, 26 Februari Resiko Kehilangan
2021 kekurangan cairan secara
volume cairan aktif
01.45 WIB
6 Jum’at, 26 Februari Data Subjektif : Keletihan Fisiologis
2021 (proses
Klien
melahirkan)
01.55 WIB mengatakan
sangat lelah
Data Objektif :
Klien
tampak
kesulitan
untuk
bergerak
Klien
tampak
mengantuk
Skala nyeri 6
DIAGNOSA KEPERAWATAN
01.20 WIB
4 Jum’at, 26 Februari Resiko kekurangan volume cairan b.d
2021 kehilangan cairan aktif
01.40 WIB
5 Jum’at, 26 Februari Resiko kekurangan volume cairan b.d
2021 kehilangan cairan secara aktif
01.45 WIB
6 Jum’at, 26 Februari Keletihan b.d faktor fisiologis (proses
2021 melahirkan) t.d klien mengatakan
sangat lelah, klien tampak kesulita
01.55 WIB
untuk bergerak, dan klien tampak
mengantuk
KALA I
Tanggal/Jam No. DX Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Paraf
Jum’at, 26 1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Manajemen nyeri :
Februari diharapkan nyeri dapat berkurang, Mengindentifikasi lokasi,
2021 dengan kriteria hasil : karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, skala, dan intensitas
00.00 WIB Klien mampu menggunakan
nyeri
teknik nonfarmakologi untuk
Menjelaskan penyebab nyeri
mengontrol nyeri
Mengajarkan teknik napas dalam
Melaporkan nyeri berkurang
pada saat nyeri timbul
Klien tampak rileks pada saat
2. Monitor TTV klien
terjadi kontraksi
3. Monitor DJJ klien
4. Anjurkan klien untuk berkemih
setiap 1-2 jam
5. Kolaborasi pemberian analgetik jika
diperlukan
KALA II
Tanggal/Jam No. DX Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Paraf
Jum’at, 26 2 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Indentifikasi sumber nyeri dan
Februari diharapkan nyeri klien dapat berkurang derajat ketidaknyamanan
2021 dengan kriteria hasil : 2. Observasi dan catat aktivitas uterus
pada saat kontraksi
01.30 WIB Klien mengungkapkan nyeri
3. Berikan informasi, motivasi dan
berkurang
dukungan terkait kemajuan
Klien menggunakan teknik
persalinan
nonfarmakologi (napas dalam)
4. Ajarkan klien cara meneran
untuk mengurangi nyeri
5. Observasi penonjolan perineal dan
pembukaan muara vagina
6. Bantu klien mengatur posisi
optimal untuk meneran
Jum’at, 26 3 Selama dilakukan tindakan keperawatan 1. Monitor tanda dan gejala infeksi
Februari kala II diharapkan tidak terjadi infeksi, (kalor, dolor, rubor, tumor dan
dengan kriteria : fungsiolaesia)
2021
2. Lakukan pemeriksaan vagina dengan
01.20 WIB Tidak ditemukan tanda-tanda infeksi penggunaan teknik aseptik
3. Pertahankan tehnik aseptik pada
persiapan alat
7. Lakukan perawatan perineal
KALA III
Tanggal/Jam No. DX Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Paraf
Jum’at, 26 4 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Observasi tanda-tanda dan gejala
Februari diharapkan dapat mempertahankan kehilangan cairan berlebih
2021 volume cairan klien, dengan kriteria 2. Monitor TTV klien
hasil : 3. Observasi dan massase uterus klien
01.40 WIB
dengan perlahan setelah
TD dan HR klien dalma rentang
pengeluaran plasenta
normal
4. Kolaborasi pemberian cairan
Mukosa bibir klien lembab
parenteral
5. Observasi tanda -tanda dehidrasi
KALA IV
Tanggal/Jam No. DX Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Paraf
Jum’at, 26 5 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Observasi lokasi dan konsistensi
Februari diharapkan dapat mencegah atau fundus uteri setiap 15 menit dan
2021 mengontrol perdarahan dengan kriteria catat hasil observasi
hasil : 2. Lakukan massase fundus uteri untuk
01.45 WIB
merangsang kontraksi uterus dan
TTV klien dalam rentang normal
mengontrol perdarahan
Mendemonstrasikan massase
3. Kaji konsistensi kandung kemih
fundus uteri
4. Kaji jumlah, warna lochea
5. Observasi TTV setiap 15 menit
6. Kolaborasi dalam pemberian obat
oksitosin
Jum’at, 26 6 Setelah dilakukan tindakan keparawatan 1. Monitor nutrisi dan sumber energy
Februari diharapakan keletihan klien berkurang, yang adekuat
2021 dengan kriteria hasil : 2. Bantu aktivitas klien sesuai dengan
kebutuhan
01.55 WIB Klien mengatakan letih
3. Tingkatkan tirah baring dan
berkurang dan merasa lebih baik
pembatasan aktivitas (tingkatkan
Istirahat klien cukup
periode istirahat)
P : Intervensi di lanjutkan
KALA II
2 Jum’at,26 Dx: Nyeri persalinan Dx: Nyeri akut
Februari
1. Mengidentifikasi S : Klien masih mengeluh
2021
sumber nyeri dan nyeri
01.30 derajat
P : klien mengeluh
WIB ketidaknyamanan
nyeri saat terjadi
2. Mengobservasi
kontraksi
dan catat aktivitas
Q : Klien mengatakan
uterus pada saat
nyeri seperti tertekan
kontraksi
R : Klien mengeluh
3. Memberikan
nyeri bagian perut,
informasi, motivasi
punggung dan jalan
dan dukungan
lahir
terkait kemajuan
S : Skala nyeri 10
persalinan
T : Nyeri terasa 30
4. Mengajarkan klien
detik
cara meneran
5. Mengobservasi
O : Klien tampak meringis
penonjolan
kesakitan
perineal dan
pembukaan muara
vagina A : Nyeri akut b.d agen
6. Membantu klien pencedera fisiologis
mengatur posisi
optimal untuk
meneran P : Intervensi di lanjutkan
3 Jum’at,26 Dx : Risiko Infeksi Dx : Risiko Infeksi (Kala
Februari II)
1. Memonitor tanda
2021 dan gejala infeksi S : -
(kalor, dolor,
O : Tidak ditemukan tanda
01.20 rubor, tumor dan
dan gejala infeksi
WIB fungsiolaesia)
2. Melakukan A : Risiko infeksi teratasi
pemeriksaan sebagian
vagina dengan
P : monitor tanda dan gejala
penggunaan
teknik aseptik infeksi, pertahankan teknik
3. Mempertahankan aseptik
tehnik aseptik
pada persiapan
alat
Melakukan perawatan
perineal
KALA III
4 Jum’at,26 Dx: Resiko Dx: Resiko kekurangan
Februari kekurangan volume volume cairan
2021 cairan
S : Klien masih mengeluh
01.40 1. Mengobservasi lemah
WIB tanda-tanda dan
gejala kehilangan
cairan berlebih O: