Anda di halaman 1dari 10

STASE KEPERAWATAN ANAK

SAP PENYULUHAN
PENANGANAN PERTAMA KEJANG DEMAM

PEMBIMBING AKADEMIK

FADLIYANA EKAWATY,M.Kep.,Ns., Sp.Kep. An

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2

Ukhvia Munawara (G1B220001)


Rina Mariani (G1B220002)
Devi Novita Sari Manurung (G1B220005)
Ria Ramadani Wansyaputri (G1B220006)
Vera Feronica (G1B220007)
Meti Erianti (G1B220008)
Nelvi Putri (G1B220009)
Astri Rahma Yani (G1B220011)
Auradhia Nurusyifa (G1B220013)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERTOLONGAN PERTAMA KEJANG DEMAM PADA ANAK
Topik : Penanganan Pertama Kejang Demam
Tempat : Di Kamar Mawar II
Hari/ Tanggal : 18 November 2020
Waktu : 14:00 WIB – 14.30 WIB
Lama Waktu : ± 30 menit
Sasaran : An. G dan Keluarga

A. Latar Belakang
Anak merupakan hal yang penting artinya bagi sebuah keluarga. Oleh
karena itu tidak satupun orang tua yang mengingink ananaknya jatuh sakit
terlbeih jika anak mengalami kejang demam. Insiden terjadinya kejang
demam terutama pada golongan anak umur 6 bulan sampai 4 tahun. Hampir
3 % dari anak yang berumur di bawah 5 tahun pernah menderita kejang
demam.
Kejang demam merupakan kejang yang cukup sering dijumpai pada anak –
anak yang berusia dibawah 5 tahun, gejala – gejala yang timbul dapat
bermacam – macam tergantung dibagian otak mana yang terpengaruh, tetapi
kejang demam yang terjadi pada anak adalah kejang umum. Faktor resiko
utama yang umum menimpa anak balita usia 3 bulan sampai 5 tahun ini
adalah demam tinggi. Bisa diakibatkan oleh infeksi ekstrakranial seperti
ISPA, radang telinga, campak, cacar air. Kejang demam lebih sering
didapatkan pada laki-laki daripada perempuan. Hal tersebut disebabkan
karena pada wanita didapatkan maturasi serebral yang lebih cepat
dibandingkan laki-laki. Dalam keadaan demam, kenaikan suhu tubuh
sebesar 10C pun bisa mengakibatkan kenaikan metabolisme basal yang
mengakibatkanpeningkatan kebutuhan oksigen jaringan sebesar 10 – 15 %
dan otak sebesar 20 %. Apabila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi maka
anak akan kejang. Umumnya kejang tidak akan menimbulkan dampak sisa
jika kejang tersebut berlangsung kurang dari 5 menit tetapi anak harus tetap

1
mendapat penanganan agar tidak terjadi kejang ulang yang biasanya lebih
lama frekuensinya dari kejang pertama. Timbulnya kejang pada anak akan
menimbulkan berbagai masalah seperti resiko cidera, resiko terjadinya
aspirasi atau yang lebih fatal adalah lidah jatuh kebelakang yang
mengakibatkan obstruksi pada jalan nafas.
Bangkitan kejang berulang atau kejang yang lama akan mengakibatkan
kerusakan sel-sel otak di kemudian hari, terutama adanya cacat baik secara
fisik, mental atau sosial yang mengganggu pertumbuhan dan perkembangan
anak. Kejang demam merupakan kedaruratan medis yang memerlukan
pertolongan segera.
Intervensi keperawatan utama adalah menurunkan suhu badan yang tinggi
atau meninggi untuk mencegah terjadinya kejang demam pada anak. Agar
perawatan berjalan lancar maka diperlukan kerja sama yang baik dengan tim
kesehatan yang lain, serta dengan melibatkan pasien dan keluarganya.
Untuk itu tenaga perawat/paramedis dituntut untuk berperan aktif dalam
mengatasi keadaan tersebut serta mampu memberikan asuhan keperawatan
kepada keluarga danpenderita, yang meliputi aspek promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif.
Hal ini tidak menutup kemungkinan pasien dan keluarga pasien di rumah
sakit Bhayangkara Kota Jambi akan menjumpai keadaan kejang demam
pada dirinya bahkan keluarga atau orang lainnya. Sehingga menanamkan
pengetahuan mengenai kejang demam ini akan membantu untuk pasien dan
keluarga dalam menangani secara cepat keadaan yang tidak diketahui waktu
munculnya.
B. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan Keluarga An. G
mampu mengetahui penanganan pertama pada saat terjadi kejang demam
pada anak dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
C. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit keluarga An. G mampu :
1. Menjelaskan pengertian kejang demam

2
2. Menjelaskan penyebab kejang demam
3. Menjelaskan ciri-ciri kejang demam
4. Menjelaskan penanganan pertama saat kejang demam
D. Materi
Terlampir
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
F. Media
1. Leaflet
G. Pembagian Kelompok dan Setting Tempat

Keterangan :

Co Leader Leader

Pasien Orang tua

3
Pembagian Kelompok :

Pembimbing akademik : Ns.Fadliyana Ekawaty,M.Kep,Sp.An

Moderator dan observer : Nelvi Putri

Presenter dan fasilitator : Vera feronica

H. Pengorganisasian
1) Moderator:
Job Description:
a) Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.
b)Memperkenalkan diri
c) Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
d)Menyebutkan materi yang akan diberikan
e) Memimpin jalannya penyuluhan dan menjelaskan waktu penyuluhan
f) Menulis pertanyaan yang diajukan peserta penyuluhan.
g)Menjadi penengah komunikasi antara peserta dan pemberi materi.
h)Mengatur waktu kegiatan penyuluhan
2) Presenter
Job Description:
a) Menggali pengetahuan keluarga tentang penanganan pertama kejang
demam
b) Menjelaskan materi mengenai penanganan pertama kejang demam
c) Menjawab pertanyaan peserta
3) Fasilitator:
Job Description:
a) Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan
b) Mengatur teknik acara sebelum dimulainya penyuluhan
c) Memotivasi keluarga klien agar berpartisipasi dalam
penyuluhan
d) Memotivasi keluarga untuk mengajukan pertanyaan saat
moderator memberikan kesempatan bertanya

4
e) Membantu pembicara menjawab pertanyaan dari peserta
f) Membagikan leaflet kepada peserta di akhir penyuluhan
4) Observer
Job Description:
a) Mengobservasi jalannya proses kegiatan
b) Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta selama
kegiatan penyuluhan berlangsung
c) Memberikan penjelasan kepada pembimbing tentang
evaluasi hasil penyuluhan
I. Rencana Pelaksanaan

Kegiatan Pengajar Waktu Kegiatan Peserta


Persiapan 5 menit Keluarga Menjawab
Persiapan Anak dan keluarga salam.
a. Mengucapkan salam Mendengarkan
b. Memperkenalkan diri Serta memperhatikan
c. Keluarga diberitahu tujuan
kegiatan penyuluhan
d. Melakukan kontrak waktu dan
tempat pelaksanaan.
e. Mengecek kesiapan dan kondisi
anak dan keluarga untuk dilakukan
penyuluhan pertolongan pertama
kejang demam.
Persiapan Peralatan
Menyiapkan alat dan bahan yang
diperlukan seperti leaflet
Proses 20 Keluarga memperhatikan
a. Penyampaian materi : menit materi yang disampaikan
 Pengetian kejang demam dengan cermat.
 Penyebab kejang demam
 Ciri - ciri kejang demam, dan
 Pertolongan pertama kejang
demam
b. Memberi kesempatan pada keluarga Keluarga menanyakan
untuk bertanya kalau ada hal yang hal-hal yang belum jelas
belum jelas.

5
c. Menjawab pertanyaan keluarga yang Memperhatikan jawaban
berkaitan dengan materi yang belum dari penyuluh
jelas
Penutup 5 menit Memperhatikan
a. Menyimpulkan materi yang telah kesimpulan materi
disampaikan. penyuluhan yang telah
disampaikan
b. Melakukan evaluasi Menjawab pertanyaan
yang telah diajukan oleh
penyuluh
c. Mengucapkan salam Menjawab salam.

J. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a) Pembuatan SAP dan persiapan media leaflet 2 hari
b) Persiapan tempat yang akan digunakan
c) Pengorganisasian penyelenggara penyuluhan penananganan
kejang demam sebelum dan saat kegiatan dilaksanakan
d) Peserta yang datang 1 orang anak dan Orang tua anak
2. Evaluasi proses
a) Orang tua mendengarkan dan memperhatikan kegiatan
b) Orang tua dapat mengikuti penyuluhan dengan baik
c) Tidak adanya hambatan saat melakukan terapi
d) Pengorganisasian berjalan sesuai dengan tugas masing-
masing
3. Kriteria hasil
a) Kegiatan dimulai dengan tepat waktu
b) Orang tua dapat mengikuti kegiatan dengan baik
c) Orang tua paham atas materi yang diberikan

6
MATERI PENYULUHAN
PENANGANAN AWAL ANAK DENGAN KEJANG DEMAM

A. Pengertian Kejang demam


Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu
tubuh (suhu rektal di atas 38°C) yang disebabkan oleh suatu proses
ekstrakranium (diluar sistem saraf pusat).
B. Faktor-Faktor Penyebab Bangkitan Kejang Demam
1. Demam
2. Usia : 3 bulan-5 tahun
3. Riwayat keluarga dengan kejang demam
4. Faktor prenatal : komplikasi saat kehamilan
5. Faktor perinatal : bayi berat lahir renah, usia kehamilan, partus lama.
6. Trauma kepala
C. Jenis-Jenis Kejang Demam
1. Kejang demam sederhana
Kejang demam sederhana berlangsung singkat (kurang dari 15 menit),
tonik (kaku) - klonik (kelojotan). dan terjadi kurang dari 24 jam, tanpa
gambaran fokal dan pulih dengan spontan.

7
2. Kejang demam kompleks
Kejang demam kompleks durasinya lebih dari 15 menit dan berulang atau
lebih dari 1 kali kejang selama 24 jam. Kejang yang muncul pada kejang
demam kompleks juga bisa terjadi hanya pada salah satu bagian tubuh.
D. Ciri-Ciri Kejang Demam
Kejang demam biasanya terjadi pada awal demam. Saat kejang, anak akan
terlihat aneh untuk beberapa saat, hilang kesadaran, tangan dan kaki kaku,
tersentaksentak atau kelojotan, dan mata berputar-putar sehingga hanya putih
mata yang terlihat. Anak tidak responsive untuk beberapa waktu, napas akan
terganggu dan kulit akan tampak lebih gelap dari biasanya. Namun, tidak
seberapa lama kemudian, anak akan segera normal kembali
E. Pertolongan pertama saat kejang demam
Beberapa hal yang harus dikerjakan saat kejang
1. Tetap tenang dan tidak panik.
2. Baringkan anak ditempat yang rata.
3. Singkirkan benda-benda yang ada disekitar anak.
4. Longgarkan pakaian yang ketat terutama di sekitar leher.
5. Bila anak tidak sadar, posisikan anak telentang dengan kepala miring.
Bersihkan muntahan atau lendir di mulut atau hidung
6. Jangan memasukkan sesuatu ke dalam mulut.
7. Ukur suhu, catat lama dan bentuk kejang.
8. Pastikan anak dapat bernafas dengan baik.
9. Jangan memberikan makanan atau minuman saat anak kejang.
10. Bila suhu tinggi berikan kompres
11. Tetap bersama pasien selama kejang.
12. Bawa ke dokter atau ke rumah sakit bila kejang berlangsung 5 menit
atau lebih.

8
DAFTAR PUSTAKA

Prastiya Indra. 2012. Jurnal : Faktor Resiko Kejang Demam Berulang Pada Anak.
Jurnal Media Medika Indonesia Vol. 46 No.2
Rifqi fadly. 2015. Jurnal : Penatalaksanaan Kejang Demam. Jurnal Continuing
Medical Education-232 : Vol.42 No. 9

Anda mungkin juga menyukai