Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DENGUE HAEMORRAGIC FEVER (DHF)

Disusun Oleh :
1. Ahmad Fudori 6. Eka Yuliani
2. Edo Kurnia Adi G 7. Febriyanti Puspitasari
3. Yudha Putra Mahendra 8. Isti Khomariyah
4. Astri Septiana 9. Winda Asmara
5. Bella Indriani 10. Trianti Rusmia A

AKADEMI KEPERAWATAN DHARMA WACANA


METRO
TAHUN AJARAN 2018/2019

1
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang Study : Ilmu Keperawatan Anak


Topik : Perawatan DHF
Sub topik : Perawatan DHF
Sasaran : Orang tua klien (anak)
Tempat : Rumah Sakit Umum Jendral Ahmad Yani Metro
Hari/Tanggal : Jumat 3 Mei 2019
Waktu : 1 x 40 menit

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit tentang penyakit
DHF dan perawatan anak DHF selama di rumah sakit maupun di rumah,
Orang tua klien (anak) mengerti mengenai penyakit DHF dan dapat
mengetahui cara perawatan yang perlu diberikan kepada anak yang
menderita DHF baik selama di rumah sakit maupun di rumah.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit tentang penyakit
DHF dan perawatan anak DHF selama di rumah sakit maupun di rumah,
diharapkan Orang tua klien (anak) mengerti:
1. Menjelaskan pengertian DHF
2. Menjelaskan penyebab DHF
3. Menjelaskan tanda dan gejala DHF
4. Menjelaskan cara penularan
5. Menjelaskan cara perawatan pada anak DHF di rumah sebelum di bawa
ke rumah sakit
6. Menjelaskan kapan anak harus di bawa ke rumah sakit
7. Menjelaskan cara pencegahan DHF di rumah

2
III. MATERI
1. Pengertian DHF
2. Penyebab DHF
3. Tanda dan gejala DHF
4. Cara penularan
5. Cara perawatan pada anak DHF di rumah sebelum di bawa ke rumah
sakit
6. Kapan anak harus di bawa ke rumah sakit
7. Cara penanggulangan/pencegahan DHF di rumah

IV. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

V. MEDIA
1. Lembar Balik
2. Leaflet DHF

VI. KEGIATAN PENYULUHAN

No
FASE KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA WAKTU
.
1. Pra Interaksi  Menyiapkan Satuan Acara 3 menit
Penyuluhan & bahan
untuk leaflet.
 Menentukan kontrak
waktu & materi dengan
Orang tua klien (anak)
satu hari sebelum
penyuluhan dilakukan
2. Kerja  Membuka kegiatan  Menjawab salam 1 menit
dengan mengucapkan
salam.
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan 1 menit
 Menjelaskan tujuan dari  Memperhat 1 menit
penyuluhan ikan

3
 Menyebutkan materi yang 1 menit
akan diberikan.  Memperhatikan
 Menggali pengetahuan 1 menit
Orang tua klien (anak)  Memperhatikan
mengenai penyakit DHF.
 Menjelaskan tentang 10 menit
pengertian DHF  Memperhatikan
 Memberi kesempatan 10 menit
kepada Orang tua klien  Bertanya dan
(anak) untuk mengajukan menjawab pertanyaan
pertanyaan kemudian yang diajukan.
didiskusikan bersama &
menjawab pertanyaan.
 Memberikan leaflet DHF.
 Memperhatikan
3. Evaluasi :  Menanyakan kepada  Menjawab pertanyaan 10 menit
peserta tentang materi
yang telah diberikan, dan
reinforcement kepada
Orang tua klien (anak)
yang dapat menjawab
pertanyaan.
4. Terminasi :  Mengakhiri pertemuan &  Mendengarkan 2 menit
mengucapkan terimakasih
atas partisipasi Orang tua  Menjawab salam
klien (anak).
 Mengucapkan salam
penutup

VII. KRITERIA EVALUASI


1. Evaluasi Struktur
 Kesiapan materi
 Kesiapan SAP
 Kesiapan media : Lembar balik dan leaflet
 Peserta hadir ditempat penyuluhan
 Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Rumah Sakit Umum
Jendral Ahmad Yani Metro

4
 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan
sebelumnya

2. Evaluasi Proses
 Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
 Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
 Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
 Suasana penyuluhan tertib
 Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
 Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 10 orang ibu.

3. Evaluasi Hasil
Orang tua klien (anak) dapat :
1. Menjelaskan pengertian DHF
2. Menjelaskan penyebab DHF
3. Menjelaskan tanda dan gejala DHF
4. Menjelaskan cara penularan
5. Menjelaskan cara perawatan pada anak DHF di rumah sebelum di
bawa ke rumah sakit
6. Menjelaskan kapan anak harus di bawa ke rumah sakit
7. Menjelaskan cara pencegahan DHF di rumah

VIII. PENGORGANISASIAN
a. Pembawa Acara
b. Pembicara
c. Fasilitator
d. Observer

5
LAMPIRAN MATERI
PENGERTIAN DEMAM BERDARAH
Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang
masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti (betina)

GEJALA AWAL DARI PENYAKIT DEMAM BERDARAH


1. Demam tinggi 2 – 7 hari disertai mengigil
2. Mual dan muntah
3. Pegal – pegal pada seluruh badan
4. Perdarahan di bawah kulit
5. Perdarahan lain ; batuk darah, muntah darah, berak darah dan kencingss
darah

TINDAKAN BILA TERKENA PENYAKIT DEMAM BERDARAH


1. Beri penderita banyak minum
2. Kompres dingin saat panas.
3. Segera bawa penderita ke dokter atau pusat pelayanan kesehatan terdekat
untuk penanganan selanjutnya.

TINDAKKAN YANG DILAKUKAN BILA PENDERITA DIRAWAT


DIRUMAH SAKIT
1. Penderita harus tirah baring atau istirahat total di tempat tidur
2. Penderita diberi diit makanan lunak, tidak merangsang lambung ( pedas,
kecut, mengandung gas )
3. Penderita harus minum banyak (2-2,5 liter/24 jam) dapat berupa : susu, teh
manis, sirup dan elektrolit. Pemberian cairan merupakan hal yang paling
penting bagi penderita demam berdarah
4. Pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan laboratorium (setiap hari
darah penderita diambil untuk pemeriksaan Hb, HT dan trombosit)
5. Foto throkas (Rontgen)
6. Pemberian cairan intravena (infus)
7. Transfusi darah

6
8. Pemasangan NGT (bila terjadi perdarahan pada saluran cerna)
9. Pemberian therapi obat.

NYAMUK AEDES AEGYPTI


Bagaimana Ciri – Ciri Nyamuk Aedes Aegypti ?
1. Badannya kecil
2. Warnanya hitam dan berbelang – belang
3. Mengigit pada siang hari
4. Badannya mendatar saat hinggap
5. Gemar hidup ditempat – tempat yang gelap (terhindar dari sinar matahari)
terutama pada tempat yang ada genangan air
6. Jarak terbangnya kurang dari 100 meter
7. Senang mengigit manusia

CARA MENCEGAH TERJADINYA PENYAKIT DEMAM BERDARAH


Tindakkan yang dilakukan adalah dengan memutuskan rantai siklus hidup
nyamuk aedes aegypti pada fase nyamuk dewasa dan fase larva hidup. Dapat
dilakukan dengan cara :
1. Memelihara lingkungan tetap bersih dan cukup sinar matahari.
2. Melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan cara :
 Menutup dan menguras tempat penampungan air setiap minggu agar
bebas dari jentik nyamuk.
 Mengubur, membakar dan membuang kaleng bekas, botol bekas,
tempurung dan sampah lain sehingga tidak menjadi tempat perindukkan
nyamuk aedes aegypti.
 Rapikan halaman dan jangan biarkan semak – semak di halaman tak
terurus.
 Bersihkan selokan agar air dapat mengalir dengan lancar.
 Tidak membiarkan kain/baju – baju tergantung.
 Lakukan penyemprotan nyamuk (bila memang diperlukan)

7
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI kerjasama dengan WHO dan UNICEF, Buku Bagan


Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) Indonesia., Jakarta, 1998.
Markum, A.H., Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak Jilid 1, Balai Penerbit FKUI,
Jakarta, 1991
Sacharin, Rosa M., Prinsip Keperawatan Pediatrik Edisi 2, EGC, Jakarta, 1994

Anda mungkin juga menyukai