Anda di halaman 1dari 10

Topik : Penanganan Nyeri Tanpa Obat

Hari / tanggal : Kamis/17 oktober 2019


Waktu / jam : 10.00-10.30
Sasaran : Pasien kelolaan Dan Keluarga Pasien
Materi : Penyuluhan kesehatan tentang management Nyeri

A. Latar Belakang

Nyeri adalah sensasi yang sangat tidak menyenangkan dan sangat individual
yang tidak dapat dibagi dengan orang lain. Nyeri dapat memenuhi seluruh pikiran
seseorang, mengubah kehidupan orang tersebut. Akan tetapi, nyeri adalah
konsep yang sulit dikomunikasikan oleh klien (Berman, 2009).

Menurut International Association for the Studi of Pain (IASP), penyebab


nyeri pada anak tidak hanya dari penyakit yang mengancam jiwa seperti kanker,
tetapi juga cidera, operasi, luka bakar, infeksi, dan efek kekerasan. Anak-anak juga
mengalami nyeri dari banyak prosedur dan penyelidikan yang digunakan oleh
dokter dan perawat untuk menyelidiki dan mengobati penyakit (Finley, 2005).

Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya


tindakan seseorang. Dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang
didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak
didasari oleh pengetahuan (Wawan, 2010).

Pengetahuan perawat tentang penilaian nyeri dan intervensi sangat


penting untuk management nyeri yang efektif dan berkualitas dalam perawatan
pasien (Patricia 2010).

B. Tujuan

a. Tujuan instruksional Umum


Setelah dilakukan Pendidikan kesehatan diharapkan agar pasien dan keluarga
dapat memahami tentang dasar-dasar management nyeri.
b. Tujuan instruksional Khusus :
1. Menjelaskan pengertian nyeri
2. Menjelaskan penyebab nyeri
3. Menjelaskan macam-macam nyeri
4. Menjelaskan tehnik pengobatan
5. Menjelaskan cara menghilangkan nyeri

B. Sasaran

Pasien, Keluarga Pasien, dan masyarakat

C. Materi

1. Pengertian nyeri
2. Penyebab nyeri
3. Macam-macam nyeri
4. Tehnik pengobatan nyeri
5. Cara menghilangkan nyeri

D. Metode

1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi
E. Media
- Leaflet
- LCD dan PPT
F. Pengorganisasian :
Moderator : Raden Wirahadi Darmawangsa
Pembicara : Indri Sawitri
Observer : Sri Murniati Burhan
Fasilitator : I Putu Ari Wira Santika

Kegiatan Penyuluhan

No. Kegiatan Penyuluhan Waktu Kegiatan Peserta


1. Pendahuluan 5 menit  Menjawab salam
 Memberi salam  Menyimak
 Menyampaikan pokok  Menyimak
bahasan
 Menyampaikan tujuan
2. Kegiatan Inti 10 menit  Menyimak
 Memberikan penjelasan  Bertanya
tentang nyeri  Memperhatikan
 Memberikan kesempatan
peserta untuk bertanya
 Menjawab pertanyaan
peserta
3. Evaluasi 5 menit  Memperhatikan
 Menyimpulkan materi  Menjawab salam
penyuluhan bersama penutup
peserta
 Memberikan salam
penutup
G. Evaluasi
Proses berjalannya penyuluhan apakah pasien atau keluarga pasien mngerti apa
dan bagaimana penyuluhan yang disampaikan
Hasil keluarga dan pasien mngerti apa yang disampaikan oleh peserta penyuluhan
terhdap penyuluhan yang diberikan ,
Menguji pemahaman keluarga pasien dengan memberikan pertanyaan:
1. Apa yang di maksudkan dengan nyeri?
2. Apakah penyebab terjadinya nyeri?
3. Sebutkan macam-macam nyeri?
4. Sebutkan salah satu cara menghilangkan nyeri?
MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN
MANAGEMENT NYERI

A. Pengertian
Nyeri adalah sensasi apapun yang menyakitkan tubuh yang dikatakan oleh
individu yang mengalaminya, yang ada kapanpun individu mengatakannya atau
nyeri adalah perasaan spesifik seseorang yang diinformasikan oleh mekanisme
pertahanan organisasi tubuh terhadap suatu lesi (kerusakan jaringan).
B. Penyebab
Adanya gangguan jaringan tubuh sehingga jaringan tubuh tidak bisa berfungsi
secara normal. Seperti : Pasien dengan Vulnus laceratum
C. Macam-Macam Nyeri
1. Nyeri akut
Nyeri akut dapat didefinisikan sebagai nyeri yang disebabkan karena suatu
cidera,prosedur pembedahan, proses penyakit atau fungsi abnormal otot dan
visera.
2. Nyeri kronik
Nyeri kronis didefinisikan sebagai nyeri yang menetap melebihi rentang
waktu suatu proses akut atau melebihi kurun waktu normal tercapainya suatu
penyembuhan; periodenya dapat bervariasi dari 1 hingga 6 bulan
D. Tehnik Pengobatan
Pada prinsipnya, rasa nyeri bisa diobati dengan tiga cara yaitu:
1. Menghliangkan Penyebab Nyeri
Nyeri akibat peradangan yang timbul karena bakteri ataupun infeksi Vulnus
laceratum dapat dihilangkan dengan mengobati atau melenyapkan faktor
penyebabnya, yakni dengan pemberian obat guna membunuh kuman/bakteri.
Agar tidak berkembang biak pada luka Vulnus laceratum.
2. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Nyeri juga dapat ditekan dengan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap
penyakit. Atau luka Vulnus laceratum Ini dapat dilakukan dengan pemberian
terapi. Misalnya, terapi media, tehnik Relaksasi (nafas dalam).
3. Memotong Jalur Transmisi Nyeri
Pada dasarnya segala bentuk pengobatan terhadap nyeri adalah dengan
melakukan blokade syaraf sensorik. Ini dapat dilakukan dengan pemberian
obat-obatan yang sifatnya menekan fungsi nociceptor (saraf nyeri).
E. Cara Menghilangkan
1. Bernapas pelan dan dalam
Cara mudah untuk mengatasi nyeri akut seperti akibat dari vunus laceratum,
yakni pernapasan yang pelan dan dalam. Cara ini cukup efektif bahkan untuk
nyeri yang lebih berat, seperti yang sering dilakukan para wanita saat
melahirkan.
2. Mengkhayal ( Tehnik emagery)
Bebaskan fantasi dengan mengkhayal apa saja, maka nyeri akut akan
berkurang. Dalam sebuah studi di University of Wisconsin, khayalan seksual
atau tentang sesuatu yang seksi paling efektif meningkatkan toleransi
terhadap nyeri dibandingkan khayalan tentang topik lain. Fantasi seksual
tidak hanya mengalihkan perhatian dari rasa nyeri. Hamid Hekmat PhD,
ilmuwan yang melakukan studi tersebut mengungkap bahwa khayalan
semacam itu juga dapat mengurangi rasa gelisah selama pemeriksaan.
3. Meditasi setiap hari
Agar efektif, cara ini harus dilakukan secara rutin misalnya setiap hari
menjelang tidur. Menurut penelitian di Kanada, seseorang yang rutin
bermeditasi memiliki area cortex yang lebih tebal di otak sehingga
sensitivitas terhadap nyeri berkurang. Tidak perlu berbulan-bulan, efeknya
sudah bisa dirasakan dengan melakukannya secara rutin selama beberapa
hari.
4. Percaya diri
Saat merasakan nyeri pada luka Vulnus mulai timbul , katakan dan yakinkan
diri sendiri bahwa sakitnya hanya sebentar. Alihkan perhatian apabila
melihat pasien lainnya tampak kesakitan, atau anggap saja orang itu
berlebihan. Cara ini sangat efektif, dan telah dibuktikan dalam penelitian
Robert C. Coghill, PhD. dari Wake Forest University.
5. Nyeri yang persisten atau menetap seperti nyeri luka Vulnus tidak bisa
diatasi hanya dengan obat. Terapi penunjang dibutuhkan untuk membantu
meredakan, salah satunya bergaul dengan sahabat. Menurut sebuah
penelitian di Spanyol, semakin aktif seseorang dalam bergaul, semakin
mudah baginya untuk mengatasi gejala nyeri Vulnus.
6. Distraksi
Distraksi adalah teknik untuk mengalihkan perhatian terhadap hal – hal lain
sehingga lupa terhadap nyeri yang dirasakan. Contoh :
a. Membayangkan hal – hal yang menarik dan indah
b. Membaca buku, Koran sesuai dengan keinginan
c. Menonton TV
d. Medengarkan musik, radio, dll
7. Relaksasi
Teknik relaksasi memberi individu control diri ketika terjadi rasa tidak
nyaman atau nyeri, stres fisik dan emosi pada nyeri Sejumlah teknik
relaksasi dapat dilakukan untuk mengendalikan rasa nyeri ibu dengan
meminimalkan aktivitas simpatik dalam system saraf otonom .
8. Tahapan relaksasi nafas dalam adalah sebagai berikut :
a. Ciptakan lingkungan yang tenang
b. Usahakan tetap rileks dan tenang
c. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara
melalui hitungan 1,2,3
d. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan
ekstrimitas atas dan bawah rileks
e. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
f. Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut
secara perlahan-lahan
g. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
h. Usahakan agar tetap konsentrasi / mata sambil terpejam
i. Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri
j. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang
k. Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali
Daftar Pustaka

Smeltzer & Bare. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.

Suddarth & Brunner. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah. Jakarta: EGC.

Tamsuri, A. (2006). Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta : EGC.


PAKET PENYULUHAN

MANAJEMEN NYERI

OLEH :

TIM PKRS & PROFESI NERS STIKES MATARAM

RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG

2019

Anda mungkin juga menyukai