SUPERVISI
KEPERAWATAN MANAJEMEN
Perseptor Akademik :
Preseptor Klinik :
Oleh :
Gilang Rumana Fauzy, S. Kep
NIM: 2014901110031
1.1.1. Supervisi
Menurut Suarli (2012), teknik pokok supervisi mencakup empat hal yaitu (1)
menetapkan masalah dan prioritasnya, (2) menetapkan penyebab masalah, (3)
melaksanakan jalan keluar, (4) menilai hasil yang dicapai untuk tindak lanjut.
Menurut Kirk, Eaton & Auty (2000), proses supervisi dapat dilakukan dengan
cara self-supervision, one-to-one supervision dan team supervision. Bush
(2005), mengemukakan supervisi dapat dilakukan dengan cara one-to-one
dengan expert berasal dari disiplin ilmu yang sama, one-to-one dengan expert
berasal dari disiplin ilmu yang berbeda, one-to-one yang dilakukan oleh rekan,
group supervision dan network supervision.
1.1.5. Kompetensi Supervisor
Peran supervisor adalah tingkah laku seorang supervisor yang diharapkan oleh
perawat pelaksana dalam melaksanakan supervisi. Peran supervisor adalah
sebagai perencana, pengarah, pelatih, dan penilai.
Menurut Farington (1995), Hawkins & Shohet (1989) dalam White at.all
(1998), mengemukakan bahwa fungsi supervisi meliputi:
Pilihan Jawaban
Kadang- Tidak
No Pernyataan Selalu
kadang pernah
dilakukan
dilakukan dilakukan
Supervisor menetapkan kegiatan yang
1. akan di supervisi
Supervisor menetapkan tujuan
2. supervisi
Supervisor ikut dalam
pendokumentasian kegiatan pelayanan
3. bersama-sama ketua tim dan perawat
pelaksana
Supervisor meneliti dokumentasi status
4. klien
Supervisor mendapatkan hal-hal yang
5. perlu di lakukan pembinaan
Supervisor memanggil ketua tim dan
6. perawat pelaksana yang perlu
dilakukan pembinaan
Supervisor mengklasifikasi
7. permasalahan yang ada
Supervisor memberikan masukan pada
8. ketua tim dan perawat pelaksana
Supervisor mengevaluasi hasil
9. bimbingan
Supervisor memberikan reward atau
10. umpan balik kepada ketua tim dan
perawat pelaksana