Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PENDAHULUAN

TRAUMA MUSKOLUSKELETAL

Definisi
Trauma merupakan suatu keadaan
dimana seseorang mengalami cedera
oleh salah satu sebab.

Sistem muskuloskeletal adalah


sistem yang berperan dalam
menunjang, melindungi, dan
menggerakan tubuh. (Sylvia A.
Price dalam NANDA NIC-NOC
2015).

Etiologi
 Cedera dari trauma
muskuloskeletal biasanya
memberikan disfungsi struktur
disekitarnya dan struktur pada
bagian yang dilindungi atau
disangganya.
Gangguan muskuloskeletal yang
paling sering terjadi akibat suatu
trauma muskuloskeletal adalah
kontusi, strain, sprain, disloksasi
dan subluksasi serta fraktur.

Manifestasi Klinis
 Nyeri, bengkak dan perubahan
warna.
 Hiperkalemia mungkin terjadi
pada kerusakan jaringan yang luas
dan kehilangan darah yang banyak
(Brunner & Suddart).

Komplikasi
Cedera saraf, Kekakuan sendi,
Kelemahan otot, tidak sempurnanya
fungsi alat tubuh.
Diagnosa Keperawatan
Penatalaksanaan Pemeriksaan penunjang
 Nyeri akut.
Tinggikan daerah  Computed Tomography  Resiko tinggi infeksi.
( CT-Scan ),
i n j u r y , Gips, Berikan kompres  Gangguan mobilitas fisik
 Magnetic Resonance
dingin, Lakukan pembalutan,  Kerusakan integritas kulit.
Imaging ( MRI )
Istirahat, H i n d a r i b e n t u r a n d i  Kurang pengetahuan.
daerah cedera pada saat  Gangguan pola tidur
latihan.  Kekurangan volume cairan

Nyeri akut b/d spasme otot, Gangguan pola tidur b.d Risiko tinggi kekurangan Gangguan mobilitas fisik
gerakan fragmen tulang, nyeri akibat trauma. volume cairan b.d b.d. kerusakan
edema, cedera jaringan perdarahan dibagian trauma. neurovaskuler
lunak, pemasangan traksi, NOC : Setelah dilakukan

stress/ansietas intervensi keperawatan 1x30 NOC: Setelah dilakukan NOC: Setelah dilakukan
Kurang pengetahuan b.d. keterbatasan informasi mengenai pengobatan
NOC : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x 30 menit diharapkan pengetahuan pasien dan keluarga bertambah tentang
pengetahuan (proses penyakit). Kriteria hasil:
 Mengenal tentang penyakitMenjelaskan proses
 penyakitMenjelaskan penyebab/faktor yang
 berhubunganMenjelaskan faktor resiko
NIC :
 Identifikasi pemberi pelayanan keperawatan yang lain
 Identifikasi kemampuan pasien dan keluarga dalam mengimplementasikan keperawatan setelah penjelasan
 Jelaskan peran keluarga dalam perawatan yang berkesinambungan

Kerusakan integritas kulit b.d. imobilisasi fisik.


NOC:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x6 jam diharapkan kerusakan integritas kulit tidak terjadi. Kriteria hasil:
 Sensasi, Elastisitas, Warna dan Tekstur normal
NIC:
 Observation ekstremitas (edema, ulserasi, kelembaban), Monitor warna kulit, Monitor temperatur kulit dan Inspeksi kulit dan
membran mukosa
DAFTAR PUSTAKA

Herdman, T. H. (Ed). (2015). Nanda International Inc. Diagnosis


Keperawatan: Definisi & Klasifikasi 2015-2017. Edisi 10. Jakarta: EGC.

Hidayat, A.A. (2010). Pengantar gawat darurat pertama : Aplikasi Konsep dan Proses
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Mansjoer, A. (2009). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius

Mutaqin, A.( 2010 ). Asuhan keperawatan Klien Gangguan Sistem Muskuloskeletal. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai