METODE (M3)
OLEH :
Ervina, Fransisca Silalahi S.Kep : 113063J119010
Reni Puspita Radian Sari, S.Kep : 113063J119040
Ricy Gunawan, S.Kep : 113063J119041
a. Penerapan MAKP
Kasus terduga dan terkonfirmasi harus diisolasi dan ditangani di rumah sakit
dengan kondisi isolasi yang efektif dan protektif. Kasus harus ditangani di ruangan
terpisah, sedangkan kasus terkonfirmasi dapat diterima dalam satu bangsal (ward)
yang sesuai untuk penanganan pasien covid-19 untuk ruang isolasi dan ICU yaitu
metode kasus. Perawat bertanggung jawab terhadap asuhan dan observasi pada pasien
perawat yang melayani seluruh kebutuhannya. Pasien akan dirawat oleh perawat yang
berbeda untuk setiap shift dan tidak ada jaminan bahwa pasien akan dirawat oleh
Sedangkan kasus terkonfirmasi dapat diterima dalam satu bangsal (ward) yang
yaitu ketua tim, sebagai perawat profesional harus mampu menggunakan berbagai
keperawatan), sedangkan peran kepala ruangan penting dalam metode tim yaitu untuk
bermutu tinggi, dengan didasarkan bahwa pemberian asuhan keperawatan model tim
diberikan kepada primary nurse atas klien yang dirawat dimulai sejak klien masuk ke
rumah sakit yang didasarkan kepada kebutuhan klien atau masalah keperawatan yang
disesuaikan dengan kemampuan primary nurse. Setiap primary nurse mempunyai 4-6
klien dan bertanggung jawab selama 24 jam selama klien dirawat. Primary nurse akan
kebutuhan klien.
b. Sentralisasi Obat
Obat-obatan yang digunakan harus sudah tertata dengan rapi sehingga perawat
dengan mudah memberikan obat ke klien dengan teratur. Obat-obatan dalam bentuk
oral dan injeksi dipegang oleh perawat dengan pembayaran umum dan keluar
masuknya obat harus ada dokumentasinya. Pada saat pemberian obat, perawat
mencatat macam dan jumlah obat yang telah terpakai serta spuit sekali pakai
Obat yang telah diresepkan, diambil oleh perawat dengan menerima lembar
serah terima obat, yang kemudian perawat menulis nama klien, registrasi, jenis obat,
jumlah dan sediaan dalam kartu kontrol yang diketahui oleh keluarga (ditanda
tangani) dalam buku masuk obat. Obat yang diserahkan selanjutnya disimpan oleh
perawat dalam kotak obat dan obat yang telah diterima kemudian disalin dalam buku
daftar penerimaan obat, obat yang telah disimpan selanjutnya diberikan oleh perawat
dengan memperhatikan alur yang tercantum dalam buku daftar pemberian obat
dengan terlebih dahulu dicocokkan dengan terapi di instruksi oleh dokter dan kartu
c. Supervisi
Supervisi perlu dilakukan secara teratur dan berkala oleh Ketua Tim atau
hubungan profesional dan bukan pribadi. Agar komunikasi yang baik dan rasa
memiliki dapat muncul, pelaksana supervisi dan yang disupervisi perlu bekerjasama
diterapkan.
Timbang terima yang baik untuk dilakukan yaitu di ruang perawatan (nurse
station) klien sambil melakukan validasi keadaan klien. Perawat menuliskan resume
informasi klien di buku timbang terima dengan metode kasus ( ruang isolasi dan ICU)
dan metode modifikasi (bangsal) pada rekam medik yang kemudian akan digunakan
kesehatan pada klien atau keluarga yang dilakukan pada saat klien masuk sampai
klien pulang (APS/Ijin Dokter) dalam bentuk lisan tetapi sesuai pedoman. Namun,
dapat juga dilakukan secara khusus misalnya dengan memberikan leaflet atau brosur.
primer (basic medical institution) di tempat tinggal pasien. Hal itu bertujuan untuk
dinyatakan sembuh dari covid-19, klien harus tetap melakukan isolasi mandiri selama
14 hari setelah keluar dari rumah sakit atau setelah dinyatakan sembuh. Pemberian
pendidikan kesehatan ini dilakukan sehari sebelum klien keluar dari rumah sakit.
Klien tetap diberikan surat rujukan balik ke fasilitas kesehatan terdekat untuk
melakukan kontrol kembali pada minggu kedua dan keempat setelah dipulangkan.
Selain itu, mereka yang telah dinyatakan sembuh dari covid-19 juga akan diberikan
menghindari kegiatan di luar ruangan karena status imunitas yang menurun dan
Bagi PEMDA ).
f. Ronde Keperawatan
Pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer dan /atau perawat konselor,
kepala ruangan, perawat associate yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim
kesehatan.
pasien memungkinkan dengan menggunakan APD sesuai SOP dari tim Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi (PPI) rumah sakit. Hal ini ditujukan demi melindungi tenaga
g. Dokumentasi Keperawatan
enam aspek yang dinilai yaitu : pengkajian, diagnose, perencanaan, tindakan, evaluasi
dan catatan asuhan perkembangan. Perencanaan dimuat dengan tujuan dan kriteria
hasil, rencana yang mengacu pada kalimat perintah dan menggambarkan keterlibatan
keluarga. Pada tindakan yang diberikan perawat memuat revisi intervensi berdasarkan
hasil evaluasi, hasil evaluasi di catat dalam pendokumentasian dan catatan
Deskripsi :
Timbang terima meliputi tehnik timbang terima, pembuatan alat sarana dan prasarana,
berikut :
Nurse Station
MASALAH
a. TERATASI
b. BELUM TERATASI
c. TERATASI SEBAGIAN
Alur Ronde Keperawatan :
Persiapan psasien :
a. Apa yang menjadikan masalah
a. Informed Consent
b. Cross cek data yang ada
c. Apa yang menyebabkan masalah tersebut
d. Bagaimana pendekatan ( Proses, SAK,
Penyajian Data SOP)
Validasi Data
Pra Discharge
PP
Planninng
Identifikasi pasien
Persiapan Waktu:
Pelaksanaaan Discharge
o Kontrak waktu a. Apa yang menjadi maslah
Planninng b. Bagaimana perencanaan
o Obat
pulang
o Rencana kontrol ulang
Tindakan/Diskusi/Demonstrasi
Follow Up