Anda di halaman 1dari 17

PELAYANAN ASUHAN PASIEN (PAP)

Dosen Pembimbing Akademik : Ns.Wahyu Dewi S, S.Kep.,M.Kep

Disusun Oleh :

Heri saputra P2002026

Melinda DwiIrawati P2002035

Ni Ketut Irayani P2002041

Ricky Julianur P2002052

Siti Kurnia Wati P2002058

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS WIYATA HUSADA SAMARINDA

2021

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan keperawatan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang
berperan besar menentukan pelayanan kesehatan. Keperawatan sebagai profesi dan
perawat sebagai tenaga professional dan bertanggung jawab untuk memberikan
pelayanan keperawatan sesuai kompetensi dan kewenangan yang dimiliki secara
mandiri maupun bekerjasama dengan anggota kesehatan lainnya. Profesi keperawatan
sebagai bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan dan menjadi kunci utama
dalam keberhasilan pelayanan kesehatan. Pelayanan keperawatan diberikan dalam
bentuk kinerja perawat harus didasari kemampuan yang tinggi dalam membentuk
sehingga kinerja mendukung pelaksanaan tugas dalam pelayanan keperawatan.
Kinerja merupakan suatu hasil kerja seseorang yang ditujukan sesuai dengan tugas
dalam suatu organisasi.
Asuhan keperawatan dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan substansi
ilmiah yaitu logis, sistimatis, dinamis dan restruktur (Muhlisin, 2011). Proses
keperawatan adalah suatu metode ilmiah yang sistematis dan terorganisir dalam
memberikan asuhan keperawatan pada pasien yang berfokus pada respon individu
terhadap gangguan kesehatan yang dialami
Asuhan pasien dilakukan oleh profesional pemberi asuhan (PPA) dengan
banyak disiplin dan staf klinis lain. Semua staf yg terlibat dalam asuhan pasien harus
memiliki peran yg jelas, ditentukan oleh kompetensi dan kewenangan, kredensial,
sertifikasi, hukum dan regulasi, keterampilan individu, pengetahuan, pengalaman, dan
kebijakan rumah sakit ,atau uraian tugas wewenang (UTW). Beberapa asuhan dapat
dilakukan oleh pasien/keluarganya atau pemberi asuhan terlatih (care giver).
Pelaksanaan asuhan dan pelayanan harus dikoordinasikan dan diintegrasikan oleh
semua profesional pemberi asuhan (PPA) dapat dibantu oleh staf klinis lainnya.
Asuhan pasien terintegrasi dilaksanakan dengan beberapa elemen.
• Dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) sebagai pimpinan klinis/ketua tim
PPA (clinical leader).
• PPA bekerja sebagai tim interdisiplin dengan kolaborasi interprofesional,
menggunakan alur klinis/clinical pathway, perencanaan pemulangan pasien
terintegrasi/integrated discharge planning.
• Manajer Pelayanan Pasien/Case Manager menjaga kesinambungan pelayanan.
• Keterlibatan serta pemberdayaan pasien dan keluarga dalam asuhan bersama PPA
harus memastikan:

- asuhan direncanakan untuk memenuhi kebutuhan pasien yang unik berdasar


atas asesmen

- rencana asuhan diberikan kepada tiap pasien

- respons pasien terhadap asuhan dimonitor

- rencana asuhan dimodifikasi bila perlu berdasar atas respons pasien

B. Tujuan
Untuk meningkatan kepuasan pasien dalam asuhan keperawatan, sehingga perawat
dapat memberikan pelayanan yang profesional dan tingkat kesehatan dapat menjadi
tinggi.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Indikoator
Standar Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit". Standar Asuhan Keperawatan
menurut Departemen Kesehatan meliputi enam standar yaitu:
1. Pengkajian
2. Diagnosa keperawatan,
3. Perencanaan keperawatan,
4. Intervensi keperawatan,
5. Evaluasi keperawatan,
6. Catatan asuhan keperawatan.
Dalam melaksanakan intervensi keperawatan terdapat 14 kebutuhan pasien yang
harus mendapat perhatian perawat yaitu:
a) Memenuhi kebutuhan oksigen
b) Memenuhi kebutuhan nutrisi dan keseimbangan cairan serta elektrolit
c) Memenuhi kebutuhan eliminasi
d) Memenuhi kebutuhan keamanan
e) Memenuhi kebutuhan kebersihan dan kenyamanan
f) Memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur
g) Memenuhi kebutuhan gerak dan kegiatan jasmani
h) Memenuhi kebutuhan spiritual
i) Memenuhi kebutuhan emosional
j) Memenuhi kebutuhan komunikasi
k) Mencegah dan mengatasi reaksi fisiologis
l) Memenuhi kebutuhan pengobatan dan membantu proses penyembuhan
m) Memenuhi kebutuhan penyuluhan
n) Memenuhi kebutuhan rehabilitasi.
Indikator keperawatan dapat mengambarkan keselamatan, efektifitas dan perhatian
dalam pelayanan keperawatan, yaitu:
1) Safety: kegagalan penyelamatan (kematian pada pasien dengan komplikasi
pengobatan); Jatuh; Hospital acquired infections; Hospital acquired
pneumonia; Dekubitus.
2) Effectiveness: Pola dan level perawat; Kepuasan perawat; Persepsi perawat
terhadap lingkungan kerja.
3) Compassion: pengalaman pasien selama dirawat; Pengalaman pasien dalam

komunikasi.

Kategori Ukuran
Ukuran berfokus 1 Anga kematian pasien karena komplikasi operasi
outcomes pasien 2 Angka dekubitus
3 Angka pasien jatuh
4 Angka psien jatuh dengan cidera
5 Angka restrain
6 ISK karena pemasangan cateter di ICU
7 Blood stream infection karena pemasangan cateter line central di ICU
dan HDNC
8 VAP di ICU dn HDNC
Ukuran berfokus 9 Konseling berhenti merokok pada kasus AMI
pada intervensi 10 Konseling berhenti merokok pada kasus Gagal jantung
11 Konseling berhenti merokok pada kasus Peneumonia
perawat
Ukuran berfokus 12 Perbandingan antara RN, LVN/LPN, UAP dan kontrak
pada sistem 13 Jam perawatan pasien per hari oleh RN,LPN/LPN dan UAP
14 Practice Environment Scale—Nursing Work Index
15 Turn over
B. Pemberian Pelayanan Untuk Semua Pasien
1. Standar PAP 1
Rumah sakit menetapkan regulasi untuk pemberian asuhan yang seragam kepada
pasien.
- Maksud dan Tujuan PAP 1
Pasien dengan masalah kesehatan dan kebutuhan pelayanan yang sama berhak
mendapat kualitas asuhan yang sama di rumah sakit. Untuk melaksanakan
prinsip kualitas asuhan yang setingkat mengharuskan pimpinan merencanakan
dan mengoordinasi pelayanan pasien. Secara khusus, pelayanan yang diberikan
kepada populasi pasien yang sama pada berbagai unit kerja dipandu oleh
regulasi yang menghasilkan pelayanan yang seragam. Sebagai tambahan,
pimpinan harus menjamin bahwa rumah sakit menyediakan tingkat kualitas
asuhan yang sama setiap hari dalam seminggu dan pada setiap shift. Regulasi
tersebut harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang
membentuk proses pelayanan pasien dan dikembangkan secara kolaboratif.
2. Standar PAP 2
Ditetapkan proses untuk melakukan integrasi serta koordinasi pelayanan dan
asuhan kepada setiap pasien
- Maksud dan Tujuan PAP 2
Proses pelayanan dan asuhan pasien bersifat dinamis dan melibatkan banyak
PPA yang dapat melibatkan berbagai unit pelayanan. Integrasi dan koordinasi
kegiatan pelayanan dan asuhan pasien merupakan sasaran yang menghasilkan
efisiensi, penggunaan SDM dan sumber lainnya efektif, dan hasil asuhan
pasien yang lebih baik. Kepala unit pelayanan menggunakan alat dan teknik
untuk melakukan integrasi dan koordinasi pelayanan serta asuhan lebih baik
(contoh, asuhan secara tim oleh PPA, ronde pasien multidisiplin, form
catatan perkembangan pasien terintegrasi, dan manajer pelayanan pasien/case
manager).
a. Standar PAP : Rencana asuhan individual setiap pasien dibuat dan
didokumentasikan.
- Maksud dan Tujuan PAP
Rencana asuhan menjelaskan asuhan dan pengobatan/tindakan yang
diberikan kepada seorang pasien. Rencana asuhan memuat satu paket
tindakan yang dilakukan oleh PPA untuk memecahkan atau mendukung
diagnosis yang ditegakkan melalui asesmen. Tujuan utama rencana asuhan
adalah memperoleh hasil klinis yang optimal. Proses perencanaan bersifat
kolaboratif menggunakan data berasal dari asesmen awal dan asesmen ulang
yang dilakukan oleh dokter dan PPA lainnya (perawat, ahli gizi, apoteker,
dsb.) untuk mengetahui dan menetapkan prioritas tindakan, prosedur, dan
asuhan PPA lainnya untuk memenuhi kebutuhan pasien. Pasien dan keluarga
dilibatkan dalam proses perencanaan. Rencana asuhan diselesaikan dalam
waktu 24 jam terhitung saat diterima sebagai pasien rawat inap. Berdasar atas
hasil assesmen ulang, rencana asuhan diperbaharui atau disempurnakan
untuk dapat menggambarkan kondisi pasien terkini. Rencana asuhan
didokumentasikan di rekam medik pasien. Rencana asuhan pasien harus
terkait dengan kebutuhan pasien. Kebutuhan ini mungkin berubah sebagai
hasil dari proses penyembuhan klinis atau ada informasi baru hasil asesmen
ulang (contoh, hilangnya kesadaran, hasil laboratorium yang abnormal).
Rencana asuhan direvisi berdasar atas perubahan-perubahan ini dan
didokumentasikan di rekam medis pasien sebagai catatan dari rencana
semula atau hal ini dapat menghasilkan rencana asuhan baru.
b. Standar PAP : Rumah sakit menetapkan regulasi yang mengatur metode
memberi instruksi.
- Maksud dan Tujuan PAP
Banyak kegiatan asuhan pasien membutuhkan seorang PPA yang kompeten
dan berwenang untuk menuliskan instruksi yang harus dicatat di rekam medik
pasien. Kegiatan ini meliputi, misalnya instruksi untuk pemeriksaan di
laboratorium (antara lain termasuk laboratorium Patologi Anatomi), memesan
obat, asuhan keperawatan khusus, terapi nurtrisi, dsb. Instruksi ini harus dapat
tersedia dengan mudah jika instruksi harus dilaksanakan secepat-cepatnya.
Menempatkan instruksi di lembar umum atau di tempat tertentu di dalam
berkas rekam medik memudahkan pelaksanaan instruksi.
3. Standar PAP 3
Rumah sakit menetapkan regulasi bahwa asuhan pasien risiko tinggi dan
pemberian pelayanan risiko tinggi diberikan berdasar atas panduan praktik klinis
dan peraturan perundangan.
a) Maksud dan Tujuan PAP 3
Rumah sakit memberi asuhan kepada pasien untuk berbagai kebutuhannya
atau kebutuhan pada keadaan kritis. Beberapa pasien digolongan masuk dalam
kategori risiko tinggi karena umurnya, kondisinya, dan kebutuhan pada
keadaan kritis. Anakanak dan lansia biasanya dimasukkan ke dalam golongan
ini karena mereka biasanya tidak dapat menyampaikan keinginannya, tidak
mengerti proses asuhan yang diberikan, dan tidak dapat ikut serta dalam
mengambil keputusan terkait dirinya. Sama juga halnya dengan pasien darurat
yang ketakutan, koma, dan bingung tidak mampu memahami proses
asuhannya apabila pasien harus diberikan asuhan cepat dan efisien. Rumah
sakit juga memberikan berbagai pelayanan, beberapa dikenal sebagai
pelayanan risiko tinggi karena tersedia peralatan medis yang kompleks untuk
kebutuhan pasien dengan kondisi darurat yang mengancam jiwa (pasien
dialisis), karena sifat tindakan (pasien dengan pemberian darah/produk darah),
mengatasi potensi bahaya bagi pasien (pasien restrain), atau mengatasi akibat
intoksikasi obat risiko tinggi (contoh kemoterapi).
4. Standar PAP 4
Tersedia berbagai pilihan makanan sesuai dengan status gizi pasien dan konsisten
dengan asuhan klinisnya.
- Maksud dan Tujuan PAP 4
Makanan dan nutrisi yang sesuai sangat penting bagi kesehatan pasien dan
penyembuhannya. Pilihan makanan disesuaikan dengan usia, budaya, pilihan,
rencana asuhan, diagnosis pasien termasuk juga antara lain diet khusus seperti
rendah kolesterol dan diet diabetes melitus. Berdasar atas asesmen kebutuhan
dan rencana asuhan maka DPJP atau PPA lain yang kompeten memesan
makanan dan nutrisi lainnya untuk pasien.
5. Standar PAP 5
Pasien dengan risiko nutrisi menerima terapi gizi terintegrasi.
- Maksud dan Tujuan PAP 5
Pasien pada asesmen awal diskrining untuk risiko nutrisi. (Lihat AP 1.4).
Pasien ini dikonsultasikan ke ahli gizi untuk dilakukan asesmen lebih lanjut.
Jika ditemukan risiko nutrisi maka dibuat rencana terapi gizi dan
dilaksanakan. Kemajuan keadaan pasien dimonitor dan dicatat di rekam medis
pasien. DPJP, perawat, ahli gizi, dan keluarga pasien bekerjasama dalam
konteks asuhan gizi terintegrasi.
6. Standar PAP 6
Rumah sakit menetapkan pelayanan pasien untuk mengatasi nyeri.
- Maksud dan Tujuan PAP 6
Nyeri dapat diakibatkan oleh kondisi, penyakit pasien, tindakan, atau
pemeriksaan yang dilakukan. Sebagai bagian dari rencana asuhan maka
pasien diberi informasi tentang kemungkinan timbul nyeri akibat tindakan,
atau prosedur pemeriksaan, dan pasien diberitahu pilihan yang tersedia untuk
mengatasi nyeri. Apapun yang menjadi sebab timbulnya nyeri jika tidak dapat
diatasi akan berpengaruh secara fisik maupun psikologis. Pasien dengan nyeri
dilakukan asesmen dan pelayanan untuk mengatasi nyeri dengan tepa.
7. Standar PAP 7
Dilakukan asesmen dan asesmen ulang terhadap pasien dalam tahap terminal dan
keluarganya sesuai dengan kebutuhan mereka.
- Maksud dan Tujuan PAP 7
Asesmen dan asesmen ulang bersifat individual agar sesuai dengan kebutuhan
pasien dalam tahap terminal (dying) dan keluarganya.

BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Untuk mengukur kepuasan pasien perawat harus dapat suatu asuhan keperawatan
yang baik dan profesional, pelayanan yang diberikan kepada pasien harus lah
pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien haruslah selalu membantu pelayanan
yang nyaman untuk pasien dan juga untuk perawat

B. SARAN
Perawat diharapkan mampu melakukan perannya dengan optimal sebagai pemberi
asuhan keperawatan, advokat, koordinator dan kolaborator dalam melaksanakan
discharge planning

Daftar Pustaka

Chriswardani, Suryawati & Dharminto & Zahroh, S. (2006). Penyusunan indikator kepuasan
pasien rawat inap rumah sakit di provinsi Jawa Tengah. Jurnal Manajemen Pelayanan
Kesehatan, 4(9), 177–184.
Fox, C. (2009). Care Giver. Yoga Journal, (218), 120. Diambil dari
http://search.ebscohost.com/login.aspx?
direct=true&db=s3h&AN=36642172&loginpage=Login.asp&site=ehost-
live&scope=site

Mahfudhoh, M., & Muslimin, I. (2020). Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
Pasien Pada Rumah Sakit Umum Daerah Kota Cilegon. Jurnal Ilmiah Manajemen
Kesatuan, 8(1), 39–46. https://doi.org/10.37641/jimkes.v8i1.310

Ritonga, I. L., & David, M. (2020). Jurnal Ilmiah Keperawatan Imelda


http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN Vol. 6, No. 2,
September 2020. Jurnal Ilmiah Keperawatan Imelda, 6(2), 128–135.

Rohani, S., Suyani, A., Aisyiyah, U., & Komariah, S. (2021). Artikel Penelitian Persepsi
Perawat tentang Pelayanan Pasien Tahap Terminal 1 RS Pusat Otak Nasional Prof Dr
dr Mahar Mardjono Jakarta 2 RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Jakarta 3 RS Dharmais Jakarta 4 RSU Fatmawati Jakarta 5 RS Siloam Lip. 03, 39–45.

Sesrianty, V., Machmud, R., & Yeni, F. (2019). Analisa Kepuasan Pasien Terhadap Mutu
Pelayanan Keperawatan. JURNAL KESEHATAN PERINTIS (Perintis’s Health Journal),
6(2), 116–126. https://doi.org/10.33653/jkp.v6i2.317

Sulistiyanto, A. D., Handayani, O. W. K., & Rustiana, E. R. (2017). Peran Petugas Gizi
Dalam Memberikan Pelayanan Asuhan Gizi Pada Pasien Rawat Inap. Unnes Journal of
Public Health, 6(2), 75. https://doi.org/10.15294/ujph.v6i2.13776

ANALISA JURNAL 1

Judul jurnal TINGKAT KEPUASAN PASIEN DALAM


MENERIMA PELAYANAN ASUHAN
KEPERAWATAN
Tahun Jurnal 2020
Nama Penulis Jurnal Mulyatidkk
Metode Jenis penelitian ini adalah Deskriptif. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh pasien yangdirawat di
Rumah Sakit Islam Kendal. Pengambilan sampel
menggunakan teknik accidental sampling yaitu cara
memperoleh sampel berdasarkan siapa saja pasien yang
dirawat di RSI Kendal dan telah di ijinkan pulang oleh
dokter pasien tersebut dengan mempertimbangkan
kriteria inklusi, yaitu sebanyak 105 responde. Kuesioner
menggunakan skala likert dengan 22
Latar Belakang Rumah sakit merupakan suatu jasa pemberi layanan
kesehatan yang harus mampu memberikan kepuasan
pada para penggunanya. Rumah Sakit harus memberikan
pelayanan yang terbaik, sehingga pengguna
mendapatkan kepuasan. Pelayanan keperawatan adalah
salah satu aspek yang mempengaruhi kepuasan pasien
bagi pengguna fasilitas pelayanan kesehatan di rumah
sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan asuhan
keperawatan di Rumah
Hasil Hasil Penelitian menunjukkan bahwa mayoritas
responden merasa sangat puas dengan pelayanan
keperawatan yang ada di RSI. Hasil penelitin ini sejalan
dengan penelitian Handayani tentang tingkat kepuasan
pasien terhadap pelayanan kesehatan di puskesmas
Baturetno, Hasil penelitian dilakukan dengan
menganalisis perbandingan harapan dan pengalaman
yang menggambarkan tingkat kepuasan pasien terhadap
pelayanan kesehatan dalam aspek berwujud 72,76 %,
keandalan 72,09 %, empati 72,89 %, ketanggapan
72,88%, dan jaminan 72,22 %. Tingkat kepuasan secara
keseluruhan, 72,58 % dikategorikan puas
Handayani (2016)
Kepuasan pasien dapat ditingkatkan dengan berbagai
upaya termasuk pengembangan kemampuaan perawat.
Upaya yang dapat dilakukan oleh pihak rumah sakit
salah satunya adalah dengan meningkatkan kualitas
perawat dengan memberikan pelatihan tentang caring.
Hasil penelitian yang dilakukan di ruang rawat inap
RSUD DR. Rasidin Padang didapatkan sebagian besar
39 (46,4%) perilaku caring perawat buruk, lebih dari
separuh 50 (59,5%) responden tidak puas dengan
perilaku caring perawat, terdapat hubungan bermakna
antara perilaku caring perawat dengan tingkat kepuasan
pada pasien (Mailani & Fitri, 2017)
Kesimpulan dan saran Hasil analisis uji statistik menunjukkan bahwa mayoritas
responden merasa sangat puas terhadap pelayanan
asuhan keperawatan di RSI kendal, yaitu sebanyak
76,2% dan terdapat 23,8% responden yang merasa puas.
upaya pembangunan dalam bidang kesehatan salah
satunya adalah tersedianya pelayanan kesehatan yang
berkualitas. Kepuasan pasien merupakan salah satu
indikator keberhasilan pemberian pelayanan kesehatan
kepada masyarakat.Meningkatkankualitasdengan.
pemberi layanan kesehatan harus mampu memberikan
rasa puas kepada para pengguna layanan, sehingga
pengguna layanan mendapatkan kepuasan. Rumah sakit
juga tidak boleh membedakan pasien dalam memberikan
pelayanan kesehatan dengan memandang status pasien
yang menggunakan BPJS atau Non BPJS.
Refrensi Mulyati, Dkk (2020), Tingkat Kepuasan Pasien Dalam
Menerima Pelayanan Asuhan Keperawatan.
JurnalKeperawatan, Vol 12 No1, hal 57-62 p-ISSN
2085-1049
file:///C:/Users/ASUS%20E402BA/Downloads/701-
Article%20Text-2108-2-10-20200902.pdf
PELAYANAN DAN ASUHAN PASIEN

Planing :

1. Rumah sakit sebagai jasa pemberi pelayanan kesehatan harus mampu memberikan
rasa puas kepada para pengguna layanan, sehingga jasa pelayanan mendapatkan
kepuasan
2. Rumah sakit juga tidak boleh membedakan pasien dalam memberikan pelayanan
kesehatan dengan memandang status pasien yang menggunakan BPJS atau yang non
BPJS
3. Memahami kebutuhan dan keinginan pasien
4. Memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas dan bermutu, berfokus pada
kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan
5. Upaya yang dapat ditingkat kan oleh pihak rumah salah satunya :
Meningkatkan kuwalitas perawat dengan memberikan salah satunya memberikan
pelatihan tentang caring

Organisasi :
1. Kepala kelompok profesi kususnya keperawatan harus dapat memberikan koordinasi
yang baikdengan anggotanya dalam pelayanan rumah sakit

Stafing :
1. Meningkatkan atau memperbarui ilmu pengetahuan atau keterampilan setiap perawat
pelaksana dalam meningkatkan mutu dan kupuasan pelayanan pasien
2. Selalu memantau hasil survey kepuasaan pelayanan pasien di rumah sakit khususnya
tenaga keperawatan dalam memberikan caring kepadapelanggan

Actuating :
1. Memotivasi setiap anggota dan meluangkan waktu diskusi untuk memberikan
pelayanan yang bermutu dan berkualitas

Controling :

Mengevaluasi kepuasan dan kinerja keperawatan

ANALISIS JURNAL KE-2


Judul jurnal MUTU ASUHAN KEPERAWATAN BERDASARKAN
ANALISIS KINERJA PERAWAT DAN KEPUASAN
PERAWAT DAN PASIEN
Tahun 2017
Penulis Abdul Muhith, Nursalam
Metode Metode penelitian menggunakan studi cross sectional, di 14
ruang rawat inap RSUD Gresik. Faktor penelitian adalah yaitu:
karakteristik organisasi (budaya dan kepemimpinan organisasi),
faktor kerja (umpan balik danvariasi pekerjaan perawat),
karakteristik perawat (motivasi, sikap, komitmen dan model
mental), praktek keperawatan, komunikasi interpersonal, perawat
dan kepuasan pasien. Analisis statistik data penelitian dianalisis
dengan Partial Least Square (PLS)
Latar Belakang Kualitas mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit bergantung
pada keterampilan, kecepatan, kemudahan dan ketepatan dalam
melakukan tindakan praktek keperawatan (Supriyanto dan Ratna,
2011). Pelayanan keperawatan yang bermutu merupakan salah
satu kebutuhan dasar yang diperlukan setiap orang. Sampai saat
ini para ahli dibidang kesehatan dan keperawatan berusaha
meningkatkan: mutu diri, profesi, peralatan keperawatan,
kemampuan manajerial keperawatan dan mutu asuhan
keperawatan (Potter dan Perry, 2005).
Hasil Hasil kinerja keperawatan mengungkapkan bahwa karakteristik
perawat tidak dipengaruhi oleh budaya organisasi dan gaya
kepemimpinan perawat Karakteristik perawat dipengaruhi oleh
faktor kerja, karakteristik perawat dipengaruhi oleh kualitas
pelayanan keperawatan (praktik keperawatan, profesional
keperawatan, kepuasan perawat dan pasien), kepuasan perawat
tidak mempengaruhi profesional keperawatan.
Kesimpulan dan Model pengembangan mutu asuhan keperawatan disusun dengan
Saran prinsip berdasarkan analisis hasil uji jalur penelitian, analisis
realita atau kondisi faktual analisis deskriptif, sintesis dari hasil
analisis diskriptif dan jalur, kemudian dikembangkan model yang
mengacu pada kebutuhan dan harapan customer (customer
driven) yang mengarah pada keunggulan bersaing rumah sakit
(competitive advantages).
peningkatan jenjang pendidikan perawat pada pendidikan strata 1
(S1) dengan harapan dapat mengubah mindset(pola pikir
layanan) dalam memberikan layanan.
Pendidikan dan pelatihan diluar profesional dan soft
skilldiselenggarakan oleh kelompok profesi perawat, penerapan
remunerasi bagi perawat dan adanya kebijakan rumah sakit yang
mendukung kemandirian profesi perawat.
Referansi Cameron, K.S. dan Quinn, R.E., 2006. Diangnosis and changing
organizational cultur. San fransisco: john wiley and sona,
Inc,.
Departemen Kesehatan, 2005. Standar Tenaga Keperawatan di
Rumah Sakit, Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
PELAYANAN DAN ASUHAN PASIEN

1. Planing :
a. Mengkatkan kualitas layanan dan pelaksanaan asuhan keperawatan
b. Meningkatkan hasil survey kepuasan pelanggan
c. Meningkatkan kemampuan standar asuhan keperawatan melalui peningkatan
kopetensi ( knowlege and skill)
2. Organisasi :
a. Kepemimpinan coaching atau mentor dan fasilitator akan membangun
komunikasi yang efektif antar anggota tim serta menumbuhkan adanya partisipasi
yang kuat di antara anggotanya.
3. Stafing :
a. Perekrutan tenaga kerja
b. Proses seleksi calon tenaga keja yang mendaftar
c. Memberikan pengembangan atau jenjang karier.
4. Actuating :
a. Memfelsibelkan atau meningkatkan waktu untuk diskusi dengan anggota
perawat serta pasien agar terjalin komunikasi yang lebih efektif
5. Controling :
a. Mengevaluasi kepuasan dan kinerja keperawatan

Anda mungkin juga menyukai