Anda di halaman 1dari 21

RONDE KEPERAWATAN

Dosen koordinator : Ns.Rusdi.,S.Kep.,M.Kep


Dosen Pengampu : Ns. Wahyu Dewi Sulistyarini S.Kep,.M.S
Stase : Manajemen Keperawatan

Disusun Oleh:
KELOMPOK 3

Fitri Puji Lestari P2002022


Heri Saputra P2002026
Jonisty Dewary Kristiany P2002027
Maria Novayana P2002032

PROGRAMPROFESI NERS

INSTITUSI TEKNOLOGI KESEHATAN DAN SAINS WIYATA HUSADA

SAMARINDA

2021

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................................1

1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................5
C. Tujuan................................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Ronde Keperawatan..............................................................................................6

BAB III NASKAH ROLE PLAY RONDE KEPERAWATAN 15

BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................................................21
B. Saran.................................................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR

2
Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-nya kepada penyusun, sehingga dengan limpahan
rahmad dan karunia- nya penyusun dapat menyelesaikan laporan ini dengan judul
“RONDE KEPERAWATAN”. Laporan ini dibuatberdasarkan bermacam sumber
buku-buku refrensi, media elektronik, dan dari hasil pemikiran penyusun sendiri.
Selama penyusunan laporan ini penyusun banyak mendapatkan masukan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu berbagai penyusunan mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Ns. Rusdi, S.Kep., M.Kep Selaku dosen koordinator manajemen keperawatan di
ITKES Wiyata Husada Samarinda
2. Ns. Wahyu Dewi Sulistyarini, S.Kep., M.S Selaku dosen koordinator dan
pembimbing manajemen keperawatan di ITKES Wiyata Husada Samarinda
3. Kedua orangtua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan kepada
penyusun baik bersifat moril maupun material.
4. Dan semua yang telah membantu dalam kelancaran penyusunan laporan ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat kepada pembacanya dan dapat dijadikan
acuan terhadap penyusunan laporan berikut berikutnya.

Samarinda, 02 April 2021

BAB I

3
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Manajemen adalah suatu upaya kegiatan untuk mengarahkan, mengkoordinasi,
mengarahkan dan mengawasi dalam mencapai tujuan bersama dalam sebuah organisasi.
Manajemen keperawatan adalah upaya staf keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan, pengobatan, dan rasa aman kepada pasien, keluarga, serta masyarakat.
Manajemen sangat penting diterapkan di dalam ruangan agar semua kegiatan tertata
rapid an terarah, sehingga tujuan dapat dicapai bersama, yaitu menciptakan suasana yang
aman dan nyaman baik kepada sesama staf keperawatan maupun pasien.
Dalam pelaksanaan manajemen terdapat model praktikkeperawatan professional
(MPKP ) yang di dalamnya terdapat kegiatan ronde keperawatan. Ronde keperawatan
adalah suatu kegiatan dimana perawat primer dan perawat asosiet bekerja sama untuk
menyelesaikan masalah klien, dank lien dilibatkan secara langsung dalam proses
penyelesaian masalah tersebut.
Ronde keperawatan diperlukan agar masalah klien dapat teratasi dengan baik,
sehingga semua kebutuhan dasar klien dapat terpenuhi.Perawat professional harus dapat
menerapkan ronde keperawatan, sehingga role play tentang ronde keperawatan ini sangat
perlu dilakukan agar mahasiswa paham mengenai ronde keperawatan dan dapat
mengaplikasikannya kelak saat bekerja.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas disimpulkan yang menjadi
masalah pada makalah ini adalah bagaimana pengaruh kompetensi perawat (kompetensi
teknis, kompetensi perilaku) dan kerja tim (kerjasama, kepercayaan, kekompakan),
terhadap pasien yang ditangani dan Apakah kualitas ronde keperawatan akan berdampak
pada pasien secara langsung?

C. TUJUAN

4
1. Tujuan Umum:
Penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas kelompok dalam
stase manajemen keperawatan.
2. Tujuan Khusus:
Adapaun tujuan yang dicapai setelah penyampaian materi tentang Ronde
Keperawatan diharapkan mahasiswa mampu:
a. Mengetahui dan memahami konsep ronde keperawatan
b. Mengetahui dan memahami contoh penerapan ronde keperawatan

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. KonsepRondeKeperawatan

1. PengertianRondeKeperawatan
Ronde keperawatanadalah kegiatan yangbertujuan untuk mengatasi
masalahkeperawatan pasienyang dilaksanakan oleh perawatselain melibatkan pasien
untuk membahas dan melaksanakanasuhan keperawatan.Pada kasus
tertentuharusdilakukanolehperawatprimerdanataukonselor,kepalaruangan, perawat
pelaksanayangperlujugamelibatkantimkesehatan (Nursalam 2016).
Kozier etal(2004) menyatakan bahwa ronde keperawatan merupakan prosedur
di mana duaatau lebih perawat mengunjungi pasien untuk mendapatkan informasi
yang akan membantu dalam merencankan pelayanan keperawatan dan memberikan
kesempatan pada pasien untuk mendiskusikan masalahkeperawatannya serta
mengevaluasi pelayanan keperawatan yang telah diterima pasien. Beberapa
pengertian tentang teorirondekeperawatan dapat diambilkesimpulan bahwa
rondekeperawatan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat,dengan pasien atau keluarga
terlibat aktif dalam diskusi dengan membahas masalah keperawatan serta
mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilakukan.

2. Tujuan Ronde Keperawatan


Tujuan dari pelaksanaan ronde keperawatan terbagi menjadi 2 yaitu: tujuan bagi
perawat dan tujuan bagi pasien. Tujuan ronde keperawatan bagi perawat menurut
Armola et al. (2010) adalah:
a. Melihat kemampuan staf dalam managemen pasien
b. Mendukung pengembangan profesional dan peluang pertumbuhan
c. Meningkatkan pengetahuan perawat dengan menyajikan dalam format studi
kasus
d. Menyediakan kesempatan pada staf perawat untuk belajar meningkatkan
penilaian keterampilan klinis
e. Membangun kerjasama dan rasa hormat, serta
f. Meningkatkan retensi perawat berpengalaman dan mempromosikan kebanggaan
dalam profesi keperawatan

6
Ronde keperawatan selain berguna bagi perawat juga berguna bagi pasien. Hal ini
dijelaskan oleh Clement (2011) mengenai tujuan pelaksanaan ronde keperawatan
bagi pasien, yaitu:
a. Untuk mengamati kondisi fisik dan mental pasien dan kemajuan hari ke hari
b. Untuk mengamati pekerjaan staff
c. Untuk membuat pengamatan khusus bagi pasien dan memberikan laporan kepada
dokter mengenai, missal: luka, drainasi, perdarahan, dsb.
d. Untuk memperkenalkan pasien ke petugas dan sebaliknya
e. Untuk melaksanakan rencana yang dibuat untuk perawatan pasien
f. Untuk mengevaluasi hasil pengobatan dan kepuasan pasien
g. Untuk memastikan bahwa langkah-langkah keamanan yang diberikan kepada
pasien
h. Untuk memeriksakan kondisi pasien sehingga dapat dicegah, seperti ulcus
decubitus, foot drop, dsb
i. Untuk membandingkan manifestasi klinis penyakit pada pasien sehingga perawat
memperoleh wawasan yang lebih baik
j. Untuk memodifikasi tindakan keperawatan yang diberikan

3. Karakteristik Ronde keperawatan


Ronde keperawatan mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut ini:
a. Klien dilibatkan secara langsung
b. Klien merupakan fokus kegiatan
c. Perawat asosiet, perawat primer dan konsuler melakukan diskusi bersama
d. Kosuler memfasilitasi kreatifitas
e. Konsuler membantu mengembangkan kemampuan perawat asosiet dan perawat
primer untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi masalah.

4. Tahapan Ronde Keperawatan


Ramani (2003), tahapan ronde keperawatan adalah :
a. Pre-rounds, meliputi: preparation (persiapan), planning (perencanaan), orientation
(orientasi).
b. Rounds, meliputi: introduction (pendahuluan), interaction (interaksi), observation
(pengamatan), instruction (pengajaran), summarizing (kesimpulan).

7
c. Post-rounds, meliputi: debriefing (tanya jawab), feedback (saran), reflection
(refleksi), preparation (persiapan).
Langkah-langkah Ronde Keperawatan adalah sebagai berikut:
1) Persiapan
a. Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde.
b. Pemberian inform consent kepada klien/ keluarga.
2) Pelaksanaan
a. Penjelasan tentang klien oleh perawat primer dalam hal ini penjelasan
difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan/ telah
dilaksanakan dan memilih prioritas yang perlu didiskusikan.
b. Diskusikan antar anggota tim tentang kasus tersebut.
c. Pemberian justifikasi oleh perawat primer/ perawat konselor/ kepala ruangan
tentang masalah klien serta tindakan yang akan dilakukan.
d. Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang akan
ditetapkan.
3) Pasca Ronde
Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta menetapkan
tindakan yang perlu dilakukan.
4) Kriteria Evaluasi
Kriteria evaluasi pada pelaksanaan ronde keperawatan adalah sebagai berikut.
a) Struktur
1. Persyaratan administratif (informed consent, alat dan lainnya).
2. Tim ronde keperawatan hadir ditempat pelaksanaan ronde keperawatan.
3. Persiapan dilakukan sebelumnya.
b) Proses
1. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
2. Seluruh perserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah
ditentukan.
c) Hasil
1. Klien merasa puas dengan hasil pelayanan.
2. Masalah klien dapat teratasi.
3. Perawat dapat :
a. Menumbuhkan cara berpikir yang kritis.
b. Meningkatkan cara berpikir yang sistematis.

8
c. Meningkatkan kemampuan validitas data klien.
d. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
e. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi
pada masalah klien.
f. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan.
g. Meningkatkan kemampuan justifikasi.
h. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.

5. Hal Yang Dipersiapkan Dalam Ronde Keperawatan


Supaya ronde keperawatan yang dilakukan berhasil, maka bisa dilakukan persiapan
sebagai berikut:
a. Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan masalah yang
langka).
b. Menentukan tim ronde keperawatan.
c. Mencari sumber atau literatur.
d. Membuat proposal.
e. Mempersiapkan klien : informed consent dan pengkajian.
f. Diskusi : apa diagnosis keperawatan ?; Apa data yang mendukung ?; Bagaimana
intervensi yang sudah dilakukan?; Apa hambatan yang ditemukan selama
perawatan?

6. Komponen Terlibat Dalam Ronde Keperawatan


Komponen yang terlibat dalam kegiatan ronde keperawatan ini adalah perawat primer
dan perawat konselor, kepala ruangan, perawat associate, yang perlu juga melibatkan
seluruh anggota tim kesehatan lainnya.
a) Peran Ketua Tim dan Anggota Tim :
1) Menjelaskan keadaan dan data demografi klien.
2) Menjelaskan masalah keperawata utama.
3) Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan.
4) Menjelaskan tindakan selanjutnya.
5) Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil.
b) Peran Ketua Tim Lain dan/Konselor
1) Perawat primer (ketua tim) dan perawat asosiet (anggota tim)

9
Dalam menjalankan pekerjaannya perlu adanya sebuah peranan yang bisa
untuk memaksimalkan keberhasilan yang bisa disebutkan antara lain :
a) Menjelaskan keadaan dan adta demografi klien
b) Menjelaskan masalah keperawatan utama
c) Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan
d) Menjelaskan tindakan selanjtunya
e) Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil
2) Peran perawat primer (ketua tim) lain dan atau konsuler
a) Memberikan justifikasi
b) Memberikan reinforcement
c) Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta
tindakan yang rasional
d) Mengarahkan dan koreksi
e) Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari

7. Alur Ronde Keperawatan


Alur Ronde Keperawatan

Tahap pra ronde - - - - - - Perawat Pr i m e r

P e n e ta p a n P a sie n

P e r s i a p a n pasien :
- in fo rm e d c o n s e n t
- hasil p e n g k a j i a n / validasi d a t a

Tahap Pelaksanaan - - - - - - Pe n y a j i a n
m a s a la h

- Apa d i a g n o s s a k e p e r a w a t a n ?
- Apa data yang m e n d u k u n g ?
- B a g a im a n a in te rv e n s i y a n g
s u d a h d ila k u k a n ?
- Apa h a m b a t a n yang d i l a k u k a n ?

Validasi d a t a

Tahap Pelaksanaan - - - - - - - - - -
di kamar pasien Diskusi Perawat p r i m e r ,
Konselor KARU

Lanjutan – Diskusi di N u r s e
S ta tio n

Tahap pasca Ronde - - - - - - - - -


Kesimpulan dan R e k o m e n d a s i
Solusi M a s a l a h

10
BAB III
SKENARIO RONDE KEPERAWATAN

A. Pelaksanaan Kegiatan :
Topik                      : Discharge planning perawatan klien dengan diagnosa medis
Diabetes Melitus dengan Luka Gangren
Hari/tanggal           : Jum’at, 02 April 2021
Waktu                    : 10:00
Tempat                   : Ruang Seruni
Pelaksana               : Karu, Katim, PA
Sasaran                   : Klien dan keluarga klien

B. Pengorganisasian
Kepala Ruangan : Fitri Puji Lestari
Ketua Tim / PP Sore : Heri Saputra
Perawat Pelaksana / PA Pagi  : Jonisty Dewary Kristianty
Keluarga Pasien : Maria Novayana
 
C. Instrumen
Status klien
Format discharge planning (terlampir)
Leaflet (terlampir)
Obat-obatan, hasil laboratorium dan pemeriksaan penunjang

D. Mekanisme kegiatan

Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana


Persiapan 1. Karu mengucapkan salam kemudian 10 menit Ruamg karu Karu
menanyakan bagaimana persiapan Ketua
Tim untuk pelaksanaan discharge
planning
2. Ketua Tim sudah siap dengan status klien
dan format discharge planning
3. Menyebutkan masalah-masalah klien Katim
4. Menyebutkan hal-hal yang perlu
diajarkan pada klien dan keluarga.
5. Karu memeriksa kelengkapan discharge Katim

11
planning Katim

Karu
Pelaksanaa 1. Karu membuka acara discharge planning 30 menit Bed pasien Karu
2. Ketua Tim dibantu PA menyampaikan
n
pendidikan kesehatan, dan menjelaskan
tentang : Katim dan
a. Memotivasi pasien untuk mematuhui
PA
diet yang sudah ditetapkan yaitu
rendah lemak, rendah glukosa, tinggi
serat sebagai cara efektif untuk
mengendalikan lemak darah, gula
darah dan kolesterol.
b. Menjelaskan tanda-tanda hipoglikemi
(kadar gula darah turun) seperti
mengantuk, binggung, lemas, keringat
dingi, mula muntah.
c. Menjelaskan pentingnya merawat kaki
dan mencegah luka seperti tidak
memakai sepatu yang sempit harus
memakai alas kaki, hindari kulit yang
lembab.
d. Jaga luka tetap bersih dan kering
e. Hindari penekanan yang lama pada
kaki yang luka
f. Menganjurkan tetap untuk kontrol gula
darah secara rutin
g. Menjelaskan jangan menghentikan
terapi obat tanpa konsultasi dengan
dokter
h. Minum obat secara teratur
i. Informasi kepada klien tentang
perawatan kaki
1) Anjurkan pada klien dan keluarga
untuk membersihkan kaki dengan
sabun terutama disela-sela jari
2) Potong kuku jari kaki mengikuti
lekukkan jari kaki jangan
memotong kuku berbentuk lurus
pada tepinya karena dapat
menyebabkan tekanan pada jari-jari
yang berdekatan
3) Hati-hati saat mengikir tepi kuku
yang kasar untuk mencegah
kerusakan kuku
4) Hindari merendam kaki berlama-
lama dan mengunakan air panas
5) Gunakan pelembab untuk kulit
yang kering

12
6) Pakai kaos kaki yang terawat dari
bahan kualitas baik
7) Anjurkan klien untuk melakukan
latihan kaki untuk mempertahankan
sirkulasi
j.     Informasi kepada klien mengenai alas
kaki
1) Hindari berjalan tanpa alas kaki
2) Anjurkan klien untuk memakai
sepatu yang pas, tidak sempit
3) Periksa sepatu dari benda asing
setiap hari
4) Hindari memakai kaos kaki yang
sempit
5) Gunakan sepatu yang terbuat dari
bahan yang menyerap
6) Ganti sepatu bila sudah rusak
g. Ketua Tim menanyakan kembali kepada
klien dan keluarga tentang materi yang
Karu, katim,
telah disampaikan
h. Ketua Tim mengucapkan terima kasih PA
i. Pendokumentasian
j. Timbal balik antara Karu, Ketua Tim,
PA dengan keluarga klien
Penutup Karu memberikan pujian dan masukan atau 2 menit Ruang karu Karu
saran kepada Ketua Tim dan PA

13
DIALOG SKENARIO ROLE PLAY DISCHARGE PLANNING

Kepala Ruangan : Fitri Puji Lestari


Ketua Tim / Sore : Heri Saputra
Perawat Pelaksana / PA Pagi  : Jonisty Dewary Kristianty
Keluarga / Pasien  : Maria Novayana

Pada tanggal 02 April 2021 datang seorang pasien bernama Ny.Wina di Ruang Penyakit
Dalam Seruni RSUD X Kota Samarinda, dengan diagnosa medis Diabetes melitus dengan
luka Gangren di tungkai kaki sebelah kiri.

Karu  (Fitri)        : “selamat pagi bu ?”


Pasien (Maria): “pagi sus”
Karu (Fitri) : “selamat datang di Rs X perawat Desy kepala ruangan di ruangan ini
dan ini perawat sulis yang bertugas pada pagi ini, mohon maaf dengan
ibu siapa ?”
Pasien (Maria)        :” Ibu Wina”
PP (Jojo) :”baik ibu wina, apa yang anda keluhkan pada pagi hari ini ?”
Pasien (Maria)       :”lemas, dan pusing sekali sus”
PP (Jojo) :” ada lagi selain lemas dan pusing?”
Pasien (Maria) :” tidak ada sus”
Karu (Fitri)        :”o.. gitu ya bu, nanti dokter yang akan menangani ibu akan segera
datang. Sambil menunggu dokter, karena disini ibu baru datang
perawat sulis akan mengenalkan ibu dengan keluarga mengenai
peraturan dan fasilitas yang ada di ruangan ini. Tujuannya untuk
menjaga kenyaman ibu selama dirawat disini, apakah ibu bersedia?”
Pasien (Maria)        :”iya, boleh”
PP (Jojo) :”baiklah ibu, waktunya tidak lama sekitar 10 menit saja, ibu bisa
dengan tetap berbaring di tempat tidur”
PP (Jojo) :”sebelumnya saya akan membacakan peraturan untuk ruangan ini
terlebih dahulu, pertama mengenai jam kunjung, di RS ini, jam
kunjungan dibatasi karena untuk menjaga kenyamanan klien. Jam
kunjungan pagi jam 09.00 samapai jam 11.00, kunjungan sore dari jam
14.00 sampai jam 17.00, pengunjung yang masuk ruangan maksimal 2

14
orang, jadi apabila ada kerabat keluarga ibu yang berkunjung lebih dari
2 orang disediakan ruangan untuk bergantian menjenguk. Sebelum
dilanjutkan ada yang ingin ditanyakan ?”
Pasien (Maria) :” sementara tidak ada sus”
PP (Jojo) :”baiklah kalau begitu kita lanjut ya bu. Selanjutnya saya akan
mengenalkan lingkungan dan fasilitas yang ada diruangan ini. Tempat
tidur ini bisa dinaikkan bagian atas dan bawahnya, ini ada
pemutarannya yang sebelah kanan untuk menaikkan bagian kaki dan
yang kiri untuk menaikkan bagian kepala. Disebelah kanan temppat
tidur ada lemari kecil disana nanti bisa dipakai untuk menyimpan
pakaian ganti untuk ibu dan keluarga. Dibagian kiri dekat pintu ada
kamar mandi, jadi nanti ibubisa mandi atau buang air disana. Diatas
tempat tidur ada bel, jika ibu membutuhkan sesuatu atau jika pada
keadaan darurat silahkan menekan bel. Selain itu diruangan ini tidak
diperkenankan merokok dan mohon bantuananya untuk menjaga
kebersihan ruangan untuk kenyamanan bersama. Bagaimana ada yang
ingin ditanyakan ?”
Pasien (Maria):”tidak ada sus, sudah cukup jelas”
PP (Jojo) :”baiklah kalau begitu ibu istirahat dulu, nanti 10 menit lagi dokter
akan kesini untuk memeriksa keadaan ibu”
Pasien (Maria):”iya sus, terima kasih”
PP (Jojo) ;”sama-sama ibu, terima kasih atas kerjasamanya. Saya permisi dulu ya
bu?”
Pasien (Maria):”iya sus”   

Setelah 10 menit kemudian dokter visite memeriksa pasien Wina. Setelah selesai
diperiksa  PP menyampaikan: kemungkinan penyakit pasien, perkiraan lama pasien dirawat,
intervensi keperawatan/medis yang biasa dilakukan di ruangan, biaya perawatan,

PP  (Jojo)              :”selamat pagi ibu wina?”


Pasien (Maria):”selamat pagi sus”
PP (Jojo)                    :”bagaimana perasaan ibu setelah diperiksa dokter?”
Pasien (Maria)       :”baik sus, pusingnya sedikit berkurang”

15
PP (Jojo) : o. Gitu ya bu. Baik ibu wina, disini saya akan meyampaikan
kemungkinan penyakit ibu yaitu DM, perkiraan perawatan ibu
diruangan ini selama 1 minggu, kemudian untuk tindakan yang
biasanya dilakukan untuk pasien seperti kondisi seperti ibu adalah
rawat luka karena luka dikaki ibu apabila tidak dirawat akan semakin
parah dan sulit sembuh. Untuk biaya keperawatan dan lain-lain seperti
obat dan alat nanti akan direkap diruangan dan diserahkan ke keluarga
ibu untuk dilunasi, bagaimana ibu wina, apakah sudah jelas?”
Pasien (Maria):”iya sus sudah cukup jelas”
PP (Jojo) :”baik ibu wina, selain saya nanti juga ada perawat lia yang akan
merawat bapak selama diruangan ini. Untuk perawat lia nanti akan
merawat ibu pada dinas sore, nanti akan saya perkenalkan ya bu”
Pasien (Maria)       :”iya sus”
PP (Jojo)               :”baik ibu wina, silahkan istirahat kembali, dan terima kasih atas
kerjasamanya”
Pasien (Maria):”baik sus”

Sebelum dinas sore dimulai, PP merencanakan dan mendelegasikan tindakan keperawatan


kepada PA untuk dinas siang.

Setelah 6 hari dirawat pasien Wina diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah membaik.
Untuk itu Karu beserta TIM di Ruang Seruni akan melakukan tindakan Discharge Planning.

Tahap Persiapan di ruang Karu

Karu (Fitri)         :”selamat pagi rekan-rekan, agenda kita pagi hari ini untuk pasien Wina
adalah melakukan Discharge Planning karena kondisi pasien sudah
membaik dan memungkinkan untuk perawatan dirumah, Bagaimana
persiapan katim dari pasien wina?”
Katim (Heri)    :”baik, untuk persiapan discharge lanning pada pasien wina sudah siap. Status
pasien dan format discharge planning sudah dipersiapkan.
Untuk masalah pada pasien saat ini adalah luka pada kaki sebelah kiri
pasien yang memungkinkan untuk kambuh kembali sehingga perlu
diinformasikan kepada pasien dan keluraga mengenai diet, tempat kontrol,

16
cara perawatan kaki dirumah, dan tanda-tanda terjadi kekambuhan dan
kegawatan pada pasien”
Karu (Fitri)        :”baik, terima kasih untuk katim. Untuk berkas-berkasnya saya periksa dulu”
PP (Jojo) :”baik ibu ini berkas2nya beserta format discharge planningnya”

Setelah Karu memeriksa kelengkapan berkas, Karu beserta TIM ke ruangan pasien untuk
melakukan discharge planning

Tahap pelaksanaan

Karu (Fitri)           :”selamat pagi ibu wina, bagaimana kabar ibu hari ini?”
Pasien (Maria) :”selamat pagi bu, Alhamdulillah semakin baik”
Karu (Fitri) :”alhamdulilah, hari ini ada kabar gembira untuk ibu. Jadi hari ini ibu
diperbolehkan untuk pulang. Namun sebelum pulang keluarga harus
mengurus administrasi”
Pasien (Maria) :”mohon maaf ibu untuk administrasinya sudah diurus semua, ini
berkas2nya”
Karu (Fitri) :”o.. baik, bagus sekali kalau begitu. Namun ada satu hal lagi yang
perlu dilakukan terkait dengan kepulangan ibu. Ini nanti perawat jojo
dan perawat heri akan menyampaikan hal-hal yang terkait dengan
perawatan ibu dirumah, bagaimana apakah ibu bersedia?”
Pasien (Maria) :”iya bu, boleh. Silahkan”
PA (Heri) :”baik ibu disini saya akan menyampaikan beberapa hal, yaitu yang
Pertama :
1. ibu harus mematuhui diet yang sudah ditetapkan yaitu rendah lemak,
rendah glukosa, tinggi ini untuk mengendalikan lemak darah, gula
darah dan kolesterol. (beras merah, hindari asin, jeroan, masakan
bersantan, dan olah raga yang teratur)
2. tanda-tanda hipoglikemi (kadar gula darah turun) seperti mengantuk,
binggung, lemas, keringat dingi, mula muntah maka bapak harus
segera mencari bantuan untuk segera ke yankes.
3. perawatan kaki dan mencegah luka baru seperti tidak memakai
sepatu yang sempit harus memakai alas kaki, hindari kulit yang
lembab.

17
4. Jaga luka tetap bersih dan kering
5. Hindari penekanan yang lama pada kaki yang luka
6. tetap kontrol gula darah secara rutin
7. jangan menghentikan terapi obat tanpa konsultasi dengan dokter
8. Minum obat secara teratur
PA (Heri) :”bagaimana ada yang ditanyakan bu?”
Pasien (Maria)        :”tidak ada mas”
PP (Jojo) :”baik kalau tidak ada, kita lanjutkan bu ya, selain yang disampaikan
perawat heri tadi hal ini juga perlu ibu dan kelurga ketahui, yaitu:
1. Cara perawatan kaki
a. Ibu sendiri atau bisa dibantu keluarga harus membersihkan kaki
dengan sabun terutama disela-sela jari
b. Potong kuku jari kaki mengikuti lekukkan jari kaki jangan
memotong kuku berbentuk lurus pada tepinya karena dapat
menyebabkan tekanan pada jari-jari yang berdekatan
c. Hati-hati saat mengikir tepi kuku yang kasar untuk mencegah
kerusakan kuku
d. Hindari merendam kaki berlama-lama dan mengunakan air panas
e. Gunakan pelembab untuk kulit yang kering
f. Pakai kaos kaki yang terawat dari bahan kualitas baik
g. latihan kaki untuk mempertahankan sirkulasi
2. Mengenai alas kaki
a. Hindari berjalan tanpa alas kaki
b. Pakai  sepatu yang pas, tidak sempit
c. Periksa sepatu dari benda asing setiap hari
d. Hindari memakai kaos kaki yang sempit
e. Gunakan sepatu yang terbuat dari bahan yang menyerap
f. Ganti sepatu bila sudah rusak

PP (Jojo) :”bagaimana ibu sudah jelas?”


Pasien (Maria)       :”sudah sus”
PP (Jojo) :”coba ibu ulangi lagi”

Pasien menyampaikan kembali materi yang telah diajarkan dengan baik

18
PP (Jojo)              :”bagus sekali ibu wina, saya kira ibu cukup paham dengan apa yang
disampaikan oleh perawat. Terima kasih atas kerjasamanya.”
Pasien (Maria):”iya sus, sama-sama”
Karu (Fitri) :”baik ibu wina, saya kira semua sudah disampaikan dan ibu sudah
paham. Sekarang ibu dan keluarga diperbolehkan untuk bersiap-siap
meninggalkan ruangan ini. Dan kami mohon maaf apabila selama
perawatan bapak disini ada yang kurang. Semoga bapak sehat selalu.”
Pasien (Maria) :”iya ibu, tidak apa-apa. Terima kasih banyak”
Karu (Fitri) :”iya ibu sama-sama. selamat pagi ibu”
Pasien (Maria) :”selamat pagi”

Kemudian Karu dan TIM kembali keruangan

Tahap penutup

Karu (Fitri)          :”terima kasih atas kerjasama rekan-rekan semua, saya kira untuk kegiatan
discharge planning pada pagi hari ini cukup bagus, namun saya harap
untuk kedepannya lebih ditingkatkan lagi untuk kenyamanan dan kepuasan
pasien dan kelurga”
PP/PA (Jojo dan Heri) :”baik ibu”.
Karu (Fitri)   :”baik selamat bertugas kembali, dan tetap jaga diri dan
semangat”
PP/PA (Jojo dan Heri)       :” baik ibu”

19
BABIV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi
masalah keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh perawatselain melibatkan pasien
untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan.Pada kasus tertentu
harusdilakukan oleh perawatprimer dan atau konselor,kepala ruangan,perawat
pelaksana yang perlu juga melibatkan tim kesehatan (Nursalam 2016).Adapun
karakteristik dalamronde keperawatanyaitu pasien dilibatkan secara langsung, pasien
merupakan fokus kegiatan,perawatprimer dankonselor melakukan diskusi
bersama,konselor memfasilitasikreatifitas dan yang terakhir konselor membantu
mengembangkan kemampuan perawat primer dalam meningkatkan kemampuan
mengatasi masalah (Nursalam 2016).
Tujuan dari pelaksanaan ronde keperawatan dibagi dua yaitu: tujuan bagi
perawatdan bagi pasien. Setiap perawat tanpa kecuali harus mempunyai peran dan
fungsi sebagai seorang pemimpin (sebagai top manajer, sebagai low manajer atau
sebagai perawat pelaksana yag akan memimpin pasien dan keluarganya). Sebagai
pelaksana keperawatan, perawatharus mampu berperan dan berfungsi sebagai
pemimpin terhadap pasien dan keluarganya. Sedangkan perawat yang duduk
sebagaikepala ruangharus mampu mengelola keperawatan ditingkat ruangan yang
dipimpinnya.Kriteria pasienyang dapatdilakukan ronde keperawatan ada dua yaitu
mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah dilakukan
tindakan keperawatan dan pasien dengan kasus baru atau langka. Ronde keperawatan
dalam pelaksanaannya menggunakan metode diskusi antar anggota tim dan pasien
tentangmasalahkeperawatanyangadapadapasien (Nursalam 2016).

B. Saran
Diharapkan makalah ini dapat menjadi bahan pembelajaran bagi pembaca dan
mahasiswa keperawatan mempunyai aspek kognitif, afektifdan skill yang mempunyai
nilai lebih untuk melaksanakan ronde keperawatan secara efektif dan benar.

20
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. (2016).Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Jakarta: Salemba Medika

Sitorus R. & Yulia. 2005. Modelpraktek Keperawatan Profesional Di Rumah Sakit


Panduan Implementasi. Jakarta: EGC

Ratna Sitorus, 2005, Model Praktek Keperawatan Profesional Di Rumah Sakit.


Jakarta:EGC

Nursalam Dan Ferry Efendi. 2009. Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta :


Salemba Medika

Kinchay, A. (2012, September).Www.Scribd.Com. Retrieved Oktober 17, 2013, From


http://Www.Scribd.Com/Doc/76643445/RONDE-KEPERAWATAN

21

Anda mungkin juga menyukai