Anda di halaman 1dari 24

DISKEL 2 KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I

Makalah
Dosen Koordinator : Musri, S. Kp. MN
Dosen Pembimbing : Yuswandi, S. kp., M. Kep
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah I

Oleh :
Leader : Uswatun Khasanah
Scriber 1 : Vinny Eka Putri
Scriber 2 : Reza Septa Chania

Wiga Rahayu Putri 213119040 Uswatun Khasanah 213119049


Rizal Nurohman 213119041 Vinny Eka Putri 213119050
Amelia Novianty 213119042 Reza Septa Chania 213119051
Ai Setianah 213119043 Putri Amalia 213119052
Kukuh Kalbu Priambudi 213119044 Ermita Revaliya 213119053
Erina Nopiyanti 213119045 Reza Arya Sundara 213119054
Novita Sukma R 213119046 Dimas rai Lugina 213119055
Muhamad Rizki M 213119047 Anggi Dara R 213119056

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN S-1


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD
YANI
CIMAHI
2021

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat dan karunia-Nyalah kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah diskel 2
keperawatan medikal bedah I dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Dan juga kami berterimakasih pada Ibu Musri, S. Kp. MN selaku dosen Mata Kuliah
Keperawatan Medikal Bedah I yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan terkait asuhan keperawatan pada pasien hipertensi. Kami
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat. Mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan sarannya.

Cimahi,31 Mei 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Batasan Masalah.....................................................................................................1
C. Rumusan Masalah..................................................................................................1
D. Tujuan Penulisan....................................................................................................2
E. Manfaat Penulisan..................................................................................................2
F. Metode Penulisan...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
A. STEP 1 : Identifikasi dan Klarifikasi hal-hal yang belum diketahui......................3
B. STEP 2 : Diskusi & Analisa Masalah.....................................................................5
C. STEP 3 : Identifikasi Penjelasan / solusi-solusi (Brainstorming)..........................5
BAB III PENUTUP.........................................................................................................17
A. Kesimpulan...........................................................................................................17
B. Saran.....................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Angka kejadian penyakit alergi akhir-
akhir ini meningkat sejalan dengan perubahan
pola hidup masyarakat modern, polusi baik
lingkungan maupun zat- zat yang ada di dalam
makanan. Salah satu penyakit alergi yang banyak
terjadi di masyarakat adalah penyakit asma. Asma
merupakan sepuluh besar penyebab kesakitan dan
kematian di Indonesia, hal ini tergambar dari data
studi survei kesehatan rumah tangga (SKRT) di
berbagai propinsi di Indonesia.
Asma adalah satu diantara beberapa
penyakit yang tidak bisa disembuhkan secara
total. Kesembuhan dari satu serangan asma tidak
menjamin dalam waktu dekat akan terbebas dari
ancaman serangan berikutnya. Apalagi bila
karena pekerjaan dan lingkungannya serta faktor
ekonomi, penderita harus selalu berhadapan
dengan faktor alergen yang menjadi penyebab
serangan. Biaya pengobatan simptomatik pada
waktu serangan mungkin bisa diatasi oleh
penderita atau keluarganya, tetapi pengobatan
profilaksis yang memerlukan waktu lebih lama,
sering menjadi problem tersendiri.
Berdasarkan uraian di atas, penulis
tertarik untuk meneliti kasus yang di alami oleh
Tn. K dengan asma.

B. Batasan Masalah
Makalah ini difokuskan pada kasus yang
di alami oleh Tn. K dengan asma Menggunakan
metode 7 jump, antara lain :
1
1. STEP 1 :
Identifikasi
dan
Klarifikasi
hal-hal yang
belum
diketahui.
2. STEP 2 :
Diskusi &
Analisa
masalah.
3. STEP 3 :
Identifikasi
Penjelasan /
solusi-solusi
(Brainstormin
g).
C. Rumusan
Masalah
Berdasarkan
uraian latar
belakang di atas,
dapat diuraikan
rumusan
masalahnya :
1. Apakah yang
dimaksud
dengan asma
?
2. Bagaimana
asma bisa
terjadi ?

2
3. Jelaskan manifestasi dari penyakit tersebut.
4. Sebutkan komplikasi yang terjadi dengan pasien asma.
5. Pemeriksaan penunjang apakah yang perlu dilakukan pada klien tersebut ?
6. Buat askep pada klien tersebut sesuai dengan kasus diatas.
a. Pengkajian
b. 2 (dua) diagnosa keperawatan
c. Perencanaan

D. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini, antara lain :
1. Mahasiswa dapat memahami penyakit asma.
2. Mahasiswa dapat memahami etiologi penyakit asma.
3. Mahasiswa dapat memahami patofisiologi dari penyakit asma.
4. Mahasiswa dapat mengetahui manifestasi klinis penyakit asma
5. Mahasiswa dapat menentukan diganosa pada kasus Tn.K
6. Mahasiswa dapat membuat perencanaan sesuai dengan diagnosa yang
diangkat.

E. Manfaat
Penulisan
1. Manfaat Teoretis
Menambah wawasan terkait asuhan keperawatan pada pasien asma.
2. Manfaat Praktis
Pembaca dapat mengenai tanda dan gejala asma serta dapat mencegah
terjadinya asma.

F. Metode Penulisan
Metode yang kami gunakan adalah, metode studi pustaka.
BAB II
PEMBAHASA
N
A. STEP 1 : Identifikasi dan Klarifikasi hal-hal yang belum diketahui
1. Pertanyaan dari Wiga : apa yang dimaksud dengan ventolin ?
1) Jawaban dari Ermita :
Ventolin merupakan obat dengan kandungan Salbutamol yang digunakan
untuk mengobati penyakit pada saluran pernafasan seperti asma dan
penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
2) Jawaban dari Ai :
Ventolin adalah obat yang di gunakan untuk mengobati penyakit pada
saluran pernapasan seperti asma dan penyakit paru obstruktif (PPOK).
Ventolin mengandung zat aktif salbutamol yaitu obat sistem saluran nafas
yang termasuk agonis adrenoreseptor beta-2 selektif kerja pendek, obat ini
bekerja dengan cara merangsang secara selektif reseptor beta-2 adrenergik
terutama pada otot bronkus sehingga menyebabkan terjadinya
bronkodilatasi karena otot bronkus mengalami relaksasi.
2. Pertanyaan dari Erina : Apa yang dimaksud dengan metylpredicom ?
1) Jawaban dari Rizki :
Methypredicom, atau Methylpredinisolone. Dalam alo dokter, (2019).
Merupakan obat yang digunakan untuk meredakan reaksi alergi seperti
asthma. Jadi Methypredicom merupakan suatu jenis obat yang sama
dengan Methylpredinisolone.
3. Pertanyaan dari Ai : apa yang dimaksud dengan pulmicort ?
1) Jawaban dari Wiga :
Pulmicort 0.5 MG/ML 5 respules merupakan cairan nebulizer yang
mengandung zat aktif Budesonide. Budesonide adalah obat anti inflamasi
jenis kortikosteroid yang digunakan untuk terapi pada penderita asma dan
rhinitis alergi, dapat pula digunakan untuk mengatasi penyakit kroup
(laringotrakeobronkitis) atau infeksi saluran pernapasan bagian atas yang
biasa dialami oleh anak-anak.
4. Pertanyaan dari Putri : apa yang dimaksud dengan wheezing ?
1) Jawaban dari Ai :
Wheezing merupakan suara pernapasan berfrekuensi tinggi yang nyaring,
dimana terdengar di akhir ekspirasi / saat menghembuskan napas.
Wheezing terjadi oleh karena adanya penyempitan saluran pernapasan
bagian ujung / dalam.
5. Pertanyaan dari Anggi : apa yang dimaksud dengan ranitidin ?
1) Jawaban dari Erina :
Ranitidin adalah obat yang digunakan untuk menangani gejala atau
penyakit yang berkaitan dengan produksi asam berlebih di dalam
lambung.
2) Jawaban dari Amel :
Menurut kamus Dorland, Ranitidine adalah suatu antagonis reseptor
histamin H2 digunakan dalam bentuk garam hidroklorida untuk
menghambat sekresi asam lambung Pada pengobatan ulkus Gaster dan
duodenum penyakit refluks gastroesofageal dan kondisi kondisi yang
menyebabkan hipersekresi lambung.
6. Pertanyaan dari Amel : apa yang dimaksud dengan fultrolit ?
1) Jawaban dari Novita : Futrolit infus digunakan untuk memenuhi
kebutuhan karbohidrat, cairan, dan elektrolit pada sebelum, selama, dan
sesudah operasi. Infus ini termasuk dalam golongan obat keras yang
harus menggunakan resep dokter. Futrolit infus mengandung natrim,
kalium, kalsium, magnesium, natrium klorin, dan asetat.
7. Pertanyaan dari Rizki : apa yang itu masker NRBM dan cinam ?
1) Jawaban dari Ermita :
Nonrebreathing oxygen face mask (NRM) atau sungkup oksigen
nonrebreathing adalah alat untuk mengalirkan oksigen kecepatan rendah
pada pasien yang bisa bernapas spontan
2) Jawaban dari Anggi :
Cinam adalah produk obat yang mengandung Sultamicillin (Ampicillin
Na dan Sulbactam) dengan bentuk injeksi yang diproduksi oleh Sanbe
Farma. Cinam digunakan untuk mengobati Infeksi kulit dan struktur
kulit, infeksi dalam perut, infeksi ginekologi.
8. Pertanyaan dari Ermita : apa yang dimaksud dengan nebul ?
1) Jawaban dari Rizki :
Dalam kamus kedokteran Dorland, Nebulizer adalah alat untuk
melepaskan semprotan. Sedangkan dalam Alo dokter, (2019). Nebulizer
adalah alat untuk mengubah obat dalam bentuk cair menjadi uap yang
dihirup.

B. STEP 2 : Diskusi & Analisa Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan asma ?
2. Bagaimana asma bisa terjadi ?
3. Jelaskan manifestasi dari penyakit tersebut.
4. Sebutkan komplikasi yang terjadi dengan pasien asma.
5. Pemeriksaan penunjang apakah yang perlu dilakukan pada klien tersebut ?
6. Buat askep pada klien tersebut sesuai dengan kasus diatas.
a. Pengkajian
b. 2 (dua) diagnosa keperawatan
c. Perencanaan

C. STEP 3 : Identifikasi Penjelasan / solusi-solusi (Brainstorming)


1. Apakah yang dimaksud dengan asma ?
1) Jawaban dari Ermita :
Asma adalah jenis penyakit jangka panjang atau kronis pada saluran
pernapasan yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran
napas yang menimbulkan sesak atau sulit bernapas. Selain sulit bernapas,
penderita asma juga bisa mengalami gejala lain seperti nyeri dada, batuk-
batuk, dan mengi. Asma bisa diderita oleh semua golongan usia, baik
muda atau tua.
2) Jawaban dari Novita :
Asma adalah penyakit saluran napas dengan dasar inflamasi kronik yang
mengakibatkan obstruksi dan hiperreaktivitas saluran napas dengan derajat
yang bervariasi. Gejala klinis asma dapat berupa batuk, terdengar suara
napas wheezing, sesak napas, dada terasa seperti tertekan yang timbul
secara kronik dan atau berulang, cenderung memberat pada malam atau
dini hari, dan biasanya timbul jika ada pencetus.
3) Jawaban dari Wiga :
Asma adalah gangguan inflamasi kronik saluran napas yang melibatkan
banyak sel dan elemennya. Inflamasi terus menerus menyebabkan
hiperresponsif yang meningkat pada jalan napas sehingga timbul gejala
episodik berulang berupa sesak napas, dada terasa berat, mengi, dan
terutama malam dan atau siang hari (PDPI, 2004).
4) Jawaban dari Dimas :
Asma adalah suatu kelainan berupa peradangan kronik saluran napas yang
menyebabkan penyempitan saluran napas (hiperaktifitas bronkus) sehingga
menyebabkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada
terasa berat, dan batuk terutama pada malam atau dini hari.
5) Jawaban dari Rizal :
Asma adalah penyakit jangka panjang pada saluran pernapasan yang
ditandai dengan penyempitan dan peradangan saluran napas. Akibatnya
timbul rasa sesak dan kesulitan bernapas. Gejala lain dari asma adalah
nyeri dada, batuk, dan mengi. Saluran pernapasan penderita asma
cenderung lebih sensitif ketimbang yang tidak mengidapnya. Itulah
sebabnya saat paru-paru penderita asma teriritasi salah satu pemicu, otot
pernapasan akan menjadi kaku dan saluran napas pun menyempit.
Beberapa pemicunya antara lain asap rokok, terpapar zat kimia, bulu
binatang, atau bahkan udara dingin.
penyakit Asma (Asthma) adalah suatu penyakit kronik (menahun) yang
aluran pernafasan (bronchiale) pada paru dimana terdapat peradangan
(inflamasi) dinding rongga bronchiale sehingga mengakibatkan penyempitan
saluran nafas yang akhirnya seseorang mengalami sesak nafas. Penyakit
Asma paling banyak ditemukan di negara maju, terutama yang tingkat polusi
udaranya tinggi baik dari asap kendaraan maupun debu padang pasir.
2. Bagaimana asma bisa terjadi ?
1) Jawaban dari Amelia :
Asma akibat alergi bergantung kepada respon IgE yang dikendalikan oleh
limfosit T dan B. Asma diaktifkan oleh interaksi antara antigen dengan
molekul IgE yang berikatan dengan sel mast. Sebagian besar alergen yang
menimbulkan asma bersifat airbone. Alergen tersebut harus tersedia dalam
jumlah banyak dalam periode waktu tertentu agar mampu menimbulkan
gejala asma. Namun, pada in kasus terdapat pasien yang sangat responsif,
sehingga sejumlah kecil alergen masuk ke dalam tubuh sudah dapat
mengakibatkan eksaserbasi penyakit yang jelas.
3. Jelaskan manifestasi klinis dari penyakit tersebut
1) Jawaban dari Ai :
Manifestasi klinis yang dapat ditemui pada pasien asma menurut
Halim Danokusumo (2000) dalam Padila (2015) diantaranya ialah :
a. Stadium Dini
Faktor hipersekresi yang lebih menonjol
1) Batuk berdahak disertai atau tidak dengan pilek.
2) Ronchi basah halus pada serangan kedua atau ketiga, sifatnya hilang
Timbul.
3) Wheezing belum ada
4) Belum ada kelainan bentuk thorak
5) Ada peningkatan eosinofil darah dan IgE
6) BGA belum patologis
Faktor spasme bronchiolus dan edema yang lebih dominan:
1) Timbul sesak napas dengan atau tanpa sputum
2) Wheezing
3) Ronchi basah bila terdapat hiper sekresi
4) Penurunan tekanan parsial O2
b.Stadium lanjut/kronik
1) Batuk, ronchi
2) Sesak napas berat dan dada seolah-olah tertekan
3) Dahak lengket dan sulit dikeluarkan
4) Suara napas melemah bahkan tak terdengar (silent chest)
5) Thorak seperti barel chest
6) Tampak tarikan otot stenorkleidomastoideus
7) Sianosis
8) BGA Pa O2 kurang dari 80%
9) Terdapat peningkatan gambaran bronchovaskuler kiri dan kanan
pada Rongen paru
10) Hipokapnea dan alkalosis bahkan asidosis respiratorik.
4. Sebutkan komplikasi yang tejadi dengan pasien asma
1) Jawaban dari Erina :
1) Perubahan struktur saluran pernapasan (airway remodeling).
2) Komplikasi saluran pernapasan flu pada penderita asma
pneumonia akibat asma.
3) pneumotoraks (kolaps sebagian atau seluruh paru-paru) kegagalan
pernapasan status asmatikus (serangan asma berat yang tidak
merespons pengobatan).
4) Gangguan psikologis
5) Obesitas
6) Gangguan tidur
7) Efek samping pengobatan jangka panjang
2) Jawaban dari Anggi : Menurut Mansoer (2008) komplikasi yang terjadi
pada penderita asma yaitu pneumothoraks, Pneumomediastinum,
Atelektasis Aspergilosis, Gagal napas dan Bronkhitis.
3) Jawaban dari Dimas : Komplikasi asma Masalah psikologis (cemas, stres,
atau depresi),Menurunnya performa di sekolah atau di pekerjaan,Tubuh
sering terasa lelah,Gangguan pertumbuhan dan pubertas pada anak-
anak,Status asmatikus (kondisi asma parah yang tidak respon dengan
terapi normal),Pneumonia,Gagal pernapasan,Kerusakan pada sebagian
atau seluruh paru-paru dan atelektasis,Kematian.
5. Pemeriksaan penunjang apakah yang perlu dilakukan pada klien tersebut?
1) Jawaban dari Ai :
Pemeriksaan penunjang menurut Padila (2015) yaitu :
a. Spirometri,untuk mengkaji jumlah udara yang dinspirasi
b. Uji provokasi bronkus
c. Pemeriksaan sputum
d. Pemeriksaan cosinofit total
e. Pemeriksaan tes kulit,dilakukan untuk mencari faktor alergi
dengan berbagai alergen yang dapat menimbulkan reaksi yang
positif pada asma.
f. Pemeriksaan kadar IgE total dan IgE spesifik dalam sputum
g. Foto thorak untuk mengetahui adanya pembengkakan,
adanya penyempitan bronkus dan adanya sumbatan
h. Analisa gas darah,untuk mengetahui status kardiopulmoner
yang berhubungan dengan oksigenasi.
6. Buat askep pada klien tersebut sesuai dengan kasus diatas
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. K DENGAN PENYAKIT ASMA
Skenario Kasus
Tn. K berumur 51 tahun klien mengatakan sejak kemarin siang disertai batuk, mual,
pusing. Tanggal 2 april 2021 jam 12.30 WIB dibawa ke rumas sakit. Kemudian jam
13.00 WIB dipindahkan ke ruanh paru. Klien mengatakan mempunyai riwayat penyakit
asma kurang lebih sudah 4 tahun. Dalam keluarga neneknya dulu memiliki riwayat
penyakit sama. Klien mengatakn asmanya akan kambuh kalau dia berada di udara yang
dingin. Tanda-tanda vital TD 120/80mmHg, Nadi 96x/menit, Suhu 38oC, Respirasi
30x/menit, saturasi oksigen 96%. Pada pemeriksaan pernapasan didapatkan data : sesak,
batuk non produktif, bentuk dada simetris, pergerakan nafas simetris, irama nafas tidak
teratur, suara nafas wheezing kanan kiri, tidak ada nafas tertinggal. Terapi yang
diberikan O2, masker NRBM 8 Ipm, infus Futrolit 28 tpm, Injecti : Ranitidin 1x1 ampul,
Cinam 2x1,5 gr, Metylpredicom 3x62,5 gr, Nebul : Pulmicort, Ventolin 4x1.

I. PENGKAJIAN
1. Biodata
1) Identitas Pasien
Nama : Tn. K
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 51 Tahun
2) Identitas Penanggung Jawab
Nama :
Jenis Kelamin :
Usia :
2. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Klien mengatakan sesak sejak kemarin siang disertai batuk, mual, pusing.
Tanggal masuk ke RS 2 April 2021 jam 12.30 WIB.
2) Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengalami Sesak nafas atau Asma.
3) Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan mempunyai riwayat penyakit asma kurang lebih sudah 4
tahun
4) Riwayat Alergi
Klien mengatakan asmanya akan kambuh kalau dia berada di udara yang
dingin
5) Riwayat Penyakit Keluarga
Dalam keluarga klien neneknya dulu memiliki riwayat penyakit yang sama
yaitu asma
6) Riwayat Psikososial & Spiritual
Tidak disebutkan dalam kasus
7) Pola Aktivitas Sehari-hari
Tidak disebutkan dalam kasus
8) Terapi Obat-obatan :
O2 masker NRBN 8lpm
Infus Futrolit 28 tpm inject :
Ranitidin (1x1)
Cinam (2x1,5 gr)
Metylpredicom (3x62,5 gr)
Nebul :
Pulmicort (3x1)
Ventolin (4x1)
3. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum : Sesak disertai batuk mual dan pusing
2) Kesadaran :
3) TTV
TD : 120/80 mmhg
N : 96x /menit
S : 380C
R : 30x /menit
Saturasi Oksigen : 96%
4) Head to Toe
Dada :
Bentuk dada tampak tidak simetris. Klien sesak, batuk non produktif,
pergerakan nafas simetris, irama nafas tidak teratur, suara nafas wheezing
kanan kiri, tidak ada nafas tertinggal
4. Pemeriksaan Penunjang
Tidak disebutkan dalam kasus

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN


Analisa data
N Da Etiologi Masalah
o ta
1 DS : Reaksi antigen Bersihan jalan
 Mengatakan napas tidak efektif
sejak kemarin Antigen merangsang igE
siang batuk di sel mast, maka terjadi
 Klien reaksi antigen-antibody
mengatakan
punya riwayat Proses pelepasan produk-
penyakit asma produk sel mast
DO :
 Wheezing Mempengaruhi otot polos
 Batuk dan kelenjar pada jalan
non nafas
produkt
if Kontraksi otot polos

Spasme otot bronkus


(Bronkopasme)
2 DS : Alergen, Genetik Gangguan pertukaran
 Klien ↓ gas
mengatak Masuk saluran pernafasan
an sesak, ↓
dan Iritasi mukosa saluran
pusing. pernafasan
 Klien ↓
mengatakan Reaksi inflamasi
memiliki ↓
Riwayat Hipertropi dan hyperplasia
penyakit asma. mukosa bronkus
DO : ↓
 Irama nafas Metaplasia sel
tidak teratur goblet
 Pusing ↓
Penyempitan
saluran
pernafasan

Obstru
ksi

Penyebaran udara ke
alveoli

Gangguan pertukaran gas.
Diagnosa keperawatan :
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan spasme jala napas,
dibuktikan degan wheezing, batuk non produktif.
2. Gangguan pertukaran gas berhubugan dengan perubahan membran alveoulus-
kapiler dibuktikan dengan irama nafas tidak teratur, pusing, bunyi nafas
tambahan.
III.I NTERVENSI

N Diagnosa Tujuan & Intervensi Rasional


o Kriteria
Hasil
1 Bersihan jalan Setelah Manajemen 1. Utnuk
napas tidak dilakukan jalan napas mengetahui
efektif intervensi 1.01011 ada atau
berhubungan keperawatan Observasi : tidaknya
dengan spasme selama 2x24 1. Monitor pola usaha
jala napas, jam napas kedalaman
dibuktikan bersihan (frekuensi, dalam
degan jalan napas, kedalaman bernapas
wheezing, batuk pertukaran dan usaha 2. Untuk
non produktif gas napas) mengetahui
meningkat. 2. Monitor jika ada
Dengan bunyi napas bunyi napas
kriteria tambahan tambahan
hasil : (wheezing) 3. Untuk
1. Wheezing 4 Terapeutik : mempatenk
2. Batuk 1. Pertahanka an jalan
efektif 5 n kepatenan napas
3. Pusing 5 jalan napas 4. Untuk
2. Posisikan memberika
semi- Fowler n
atau Fowler kenyamana
3. Berikan n bernapas
minuman pada pasien
hangat 5. Untuk
Edukasi : membant
1. Ajarkan teknik u dalam
batuk efektif batuk
6. Untuk
Manajemen memberikan
asthma 1.01010 edukasi
Observasi : terkait batuk
1. Monitor efektif
frekuensi 7. Untuk
dan mengetahui
kedalaman frekuensi jika
napas ada
2. Monitor usaha/kedala
bunyi napas ma n dalam
tambahan bernapas
(wheezing) 8. Untuk
Terapeutik : memberikan
1. Berikan posisi kenyamanan
semi Fowler pada pasien
30- 45o saat bernapas
Edukasi : 9. Untuk
1. Ajarkan memberikan
bernapas edukasi
lambat dan terkait Tarik
dalam napas dalam
2. Ajarkan dan lambat
mengidentifik 10.Untuk
asi dan memberikan
menghindari edukasi hal-
pemicu (debu, hal yang
suhu dingin) dapat memicu
Kolaborasi : terjadinay
1. Pemberian alergi
O2 masker 11.Memba
NRBM 8 ntu
Ipm dalam
2. Pemberian pemberi
Ranitidin an
1x1 ampul oksigen
3. Pemberian 12.Untuk
Cinam 2x,15 menurunkan
gr asam
4. Pemberian lambung
Metylpredic 13.Untuk
om 2x62 gr mengobat
5. Pemberian i infeksi
Nebul : kulit
Pulmicort 14.Untuk
3x1 mengob
6. Pemberia ati
n Ventoin alergi
4x1 15.Terapi
dari
asma
16.Terapi
dari
asma
2 Gangguan Setelah Pemantauan 1. Untuk
pertukaran gas dilakukan respirasi mengetahi
berhubugan intervensi 1.01014 frekuensi
dengan keperawatan Observasi : irama dan
perubahan 3x24 jam 1. Monitror jiak ada
membrane diharapkan frekuensi, upaya napas
alveoulus- pertukaran irama dan pada pasien
kapiler gas upaya napas 2. Untuk
dibuktikan meningkat. 2. Monitor mengetahui
dengan irama Dengan kemampu apakah klien
nafas tidak kriteria an batu kesusahan
teratur, pusing, hasil : kefektif pada sata
bunyi nafas 1. Bunyi 3. Monitor batuk
tambahan. nafas adanya 3. Untuk
tambahan sumbatan mengetahui
5 jalan napas jika adanya
2. Pusing 5 4. Auskulta sumbatan
3. Pola napas 5 si bunyi jalan napas
napas
5. Monitor
saturasi
oksigen
Terapeutik : 4. Untuk
1. Atur interval mengetah
pemantauan ui
respirasi kondisi
sesuai dari suara
kondisi napas
pasien pasien
2. Dokumentasik 5. Untuk
an hasil memantau
pemantauan kondisis
Edukasi : saturasi
1. Jelaskan oksigen
tujuan dan pasien
prosedur 6. Untuk
pemantauan menduku
2. Informasikan ng
hasil komunik
pemantauan asi
jiak perlu trapeutik
7. Untuk
memberik
an
informasi
tentang
kondisiny
a
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Asma adalah penyakit saluran napas dengan dasar inflamasi kronik yang
mengakibatkan obstruksi dan hiperreaktivitas saluran napas dengan derajat yang
bervariasi. Gejala klinis asma dapat berupa batuk, terdengar suara napas wheezing,
sesak napas, dada terasa seperti tertekan yang timbul secara kronik dan atau
berulang, cenderung memberat pada malam atau dini hari, dan biasanya timbul jika
ada pencetus. Saluran pernapasan penderita asma cenderung lebih sensitif
ketimbang yang tidak mengidapnya. Itulah sebabnya saat paru-paru penderita asma
teriritasi salah satu pemicu, otot pernapasan akan menjadi kaku dan saluran napas
pun menyempit. Beberapa pemicunya antara lain asap rokok, terpapar zat kimia,
bulu binatang, atau bahkan udara dingin.
Sama halnya yang dialami oleh Tn. K memiliki riwayat penyakit asma dan
riwayat keluarga dari Tn. K memiliki riwayat penyakit asma juga. Dan diagnosa
yang di angkat pada kasus Tn. K adalah Bersihan jalan napas tidak efektif
berhubungan dengan spasme jala napas, dibuktikan degan wheezing, batuk non
produktif, Gangguan pertukaran gas berhubugan dengan perubahan membran
alveoulus-kapiler dibuktikan dengan irama nafas tidak teratur, pusing, bunyi nafas
tambahan.

B. Saran
1. Pengguna makalah
Diharapkan pengguna makalah daapt mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-
hari khususnya dalam pencegahan asma.
DAFTAR PUSTAKA
Alodokter. (2019). Nebulizer : Mengenal fungsi dan Cara Pakai. [Online].
Tersedia pada : https://www.alodokter.com/nebulizer-mengenal-fungsi-dan-cara-
pakainya. [2021 Mei 31].

Alodokter. (2019). Methylpredinisolone. [Online]. Tersedia pada :


https://www.alodokter.com/methylprednisolone#:~:text=Metilpredinosolon%20
atau%20methylprednisolone%20adalah%20obat,reaksi%20alergi%2C%20sepert
i%20penyakit%20asma. [2021 Mei 31].

Alodokter. (2019). Ranitidin. [Online]. Tersedia pada :


https://www.alodokter.com/ranitidin [2021 Mei 31].

Halodoc.(2019).Ventolin inhaler 100 mcg 200 doses. Tersedia pada


https://www.halodoc.com/obat-dan-vitamin/ventolin-inhaler-100-mcg-200-
doses.[2021 Mei 31]

Alodokter. (2019). Asma. [Online]. Tersedia pada


http://www.alodokter.com/asma. [2021 Mei 31].

Mita Etika M, Nimas. (2018). [Online]. Tersedia pada :


https://hellosehat.com/pernapasan/asma/komplikasi-asma/. [2021 Mei 31].

Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
Jakarta Selatan : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia

Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Jakarta Selatan : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia

Tim Pokja SLKI DPP PPNI, 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
Jakarta Selatan : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesi

Anda mungkin juga menyukai