Anda di halaman 1dari 59

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

PADA AGREGAT USAHA KESEHATAN SEKOLAH


(UKS)

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan


Pendidikan Profesi Ners Stase Komunitas dan Keluarga

Disusun Oleh Kelompok II :


Epic, S.Kep 22101126 Hartiningsih, S.Kep 22101131
Ervien Mardijati, S.Kep 22101127 Ifran Ikra Saputra, S.Kep 22101132
Evi Hikmawati, S.Kep 22101128 Imam Bahrul Ulum, S.Kep 22101133
Fajar Kurniawan, S.Kep 22101129 Jefri Adityas, S.Kep 22101134
Farida Andrayani, S.Kep 22101130 Kade, S.Kep 22101135

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS dr.SOEBANDI
JEMBER
2023
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Usaha Kesehatan Sekolah Program Studi Profesi Ners Falkultas


Ilmu Kesehatan Universitas dr. Soebandi Jember, TA 2022/2023 di SDN 05
Jenggawah Desa Jenggawah Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember telah
disahkan pada :

Hari : Sabtu

Tanggal : 02 September 2023

Tempat : SDN 05 Jenggawah

Jember, 02 September 2023

Pembimbing Klinik
Puskesmas Jenggawah Pembimbing Akademik

Lailatul Isnaini, S.Kep., Ns Achmad Ali Basri, S.kep., Ns., M.Kep

NIP. 199310092019032021 NIDN. 8965340022

Kepala SDN 05 Jenggawah

Sugi Winarti, S.Pd.SD


NIP : 19690128200008 2 001
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan


rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan Laporan Program UKS ini dapat
terselesaikan. Laporan program UKS ini disusun untuk memenuhi salah satu
persyaratan menyelesaikan pendidikan Program Studi Profesi Ners Universitas
dr. Soebandi Jember di SDN 05 Jenggawah Desa Jenggawah Kecamatan
Jenggawah, Kabupaten Jember. Selama proses penyusunan Laporan Program
UKS ini penulis dibimbing dan dibantu oleh berbagai pihak, oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Andi Eka Pranata ,S.ST.,S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku rektor Universitas dr.


Soebandi Jember
2. Dr.Albaet Nasrulloh selaku Kepala Puskesmas Jenggawah
3. Sugi Winarnti selaku kepala sekola SDN 05 Desa Jenggawah Kecamatan
Jenggawah
4. Ns. Trisna Vitaliati, S.Kep, M.Kep selaku penanggung jawab Stase
Komunitas Program Studi Profesi Ners Universitas dr. Soebandi Jember
5. Lailatul Isniani, S.Kep., Ns selaku pembimbing Puskesmas Desa Jenggawah
Kecamatan Jenggawah
6. Achmad Ali Basri, S.Kep., Ns., M.Kep selaku pembimbing akademik
Program Studi Profesi Ners Universitas dr. Soebandi Jember
7. Seluruh karyawan dan murid SDN 05 Desa Jenggawah Kecamatan
Jenggawah

Dalam penyusunan Laporan Program UKS ini penulis menyadari masih jauh
dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
untuk perbaikan di masa mendatang.

Jember, 02 September 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) sebagai salah satu program yang


langsung berhubungan dengan peserta didik sudah dirilis sejak tahun 1976 dan
diperkuat tahun 1984 dengan terbitnya SKB 4 Menteri yaitu Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri kesehata dan Menteri
Dalam Negeri yang diperbarui pada tahun 2013. Program Usaha Kesehatan
Sekolah yang dikenal dengan trias UKS yaitu Pendidikan Kesehatan, Pelayanan
Kesehatandan Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat merupakan hal yang
sangat penting dalam mewujudkan peserta didik yang sehat dan cerdas. Usaha
ini dijalankan mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai sekolah lanjutan, sekarang
pelaksaannya diutamakan di sekolah-sekolah dasar. Hal ini disebabkan karena
SD merupakan komunitas (kelompok) yang sangat besar, rentan terhadap
berbagai penyakit dan merupakan dasar bagi pendidikan selanjutnya. Meskipun
demikian bukan berarti mengabaikan pelaksanan selanjutnya di sekolah
lanjutan.

Pembinaaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah adalah upaya


pendidikan dan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, terarah dan
bertanggung jawab dalam menanamkan, menumbuhkan dan melaksanakan
prinsip hidup sehat dalam lingkungan sehari-hari. Sasaran pembinaan dan
pengembangan UKS meliputi peserta didik sebagai sasaran primer, guru
pamong belajar/tutor orang tua, pengelola pendidikan dan pengelola kesehatan
serta Tim Pembina UKS di setiap jenjang sebagai sasaran sekunder. Sedangkan
sasaran tertier adalah lembaga pendidikan mulai dari tingkat pra sekolah/TK
sampai SLTA/MA, termasuk satuan pendidikan luar sekolah dan perguruan
tinggi agama serta pondok pesantren beserta lingkungannya. Sasaran lainnya
adalah sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan.
Pelayanan kesehatan pada peserta didik meliputi promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif. Sedangkan pembinaan lingkungan sekolah sehat lebih ditekankan
pada lingkungan fisik, mental dan sosial.

Dalam Undang Undang Nomor 23 Tahun 1992 pasal 45 tentang


Kesehatan ditegaskan bahwa: "Kesehatan Sekolah diselenggarakan untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup
sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara
harmonis dan optimal sehingga diharapkan dapat menjadikan sumber daya
manusia yang berkualitas". Anak usia sekolah baik tingkat pra sekolah, sekolah
dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas adalah suatu masa
usia anak yang sangat berbeda dengan usia dewasa. Didalam periode ini
didapatkan banyak permasalahan kesehatan yang sangat menentukan kualitas
kesehatan anak dikemudian hari. Masalah kesehatan tersebut meliputi kesehatan
umum, gangguan perkembangan, gangguan perilaku dan gangguan belajar.
Permasalahan kesehatan tersebut pada umumnya akan menghambat pencapaian
presentasi pada peserta didik di sekolah. Kesempatan belajar tersebut
membutuhkan kondisi fisik prima yaitu tubuh yang sehat, oleh karena itu
diperlukan suatu upaya kesehatan untuk anak sekolah agar anak dapat tumbuh
menjadi manusia yang berkualitas dibutuhkan pendidikan di sekolah, salah
satunya melalui UKS. Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah
merupakan salah satu upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang
ditujukan kepada peserta didik merupakan salah satu mata rantai yang penting
dalam meningkatkan kualitas fisik penduduk.

B TUJUAN

1. Tujuan Umum
Setelah melakukan praktek asuhan keperawatan komunitas pada
usaha kesehatan sekolah di SDN 05 Jenggawah Jember, mahasiswa dapat
meningkatkan kemampuan komunitas dalam pembinaan dan
pengembangan usaha kesehatan sekolah (UKS)
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan praktek asuhan keperawatan komunitas
tentang pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
di SDN 05 Jenggawah Jember, mahasiswa mampu :
(a) Meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan hidup sehat
peserta didik
(b) Menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memiliki
pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip
hidup sehat, baik fisik, mental, maupun sosial
(c) Mengenali masalah-masalah kesehatan yang terjadi di lingkungan
SDN 05 Jenggawah Jember
(d) Memberikan solusi terhadap masalah-masalah kesehatan yang
terjadi di lingkungan SDN 05 Jenggawah Jember

C. MANFAAT

1. Sekolah

Diharapkan sekolah dapat lebih memahami tentang, pentingnya


kesehatan sekolah (UKS) sehingga bisa meminimalisir terjadinya masalah
Kesehatan yang ada dilingkungan sekolah. Mengingat sekolah merupakan
tempat kedua setelah rumah untuk anak-anak menghabiskan waktunya.
2. Mahasiswa

Mahasiswa mampu dan peka dalam mengenali masalah kesehatan


di lingkungan sekolah serta bertikir kritis dalam menentukan langkah
penyelesaiannya dengan mengaplikasikan ilmu yang diciapatkan pada
masyarakat khusus tentang kesehatan.
3. Puskesmas

Diharapkan dapat memberikan sumbangan/masukan berupa


informasi tentang kesehatan di wilayah sekolah yang termasuk dalam
wilayah kerja puskesmas guna membantu program kesehatan pada tingkat
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Dalam Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 79
menyatakan bahwa "Kesehatan Sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan
kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga
peserta didik belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan setinggi-
tingginya menjadi Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) adalah segala usaha yang dilakukan untuk meningkatkan
kesehatan anak usia sekolah pada setiap jalur, jenis dan jenjang pendidikan
mulai dari Taman Kanak-kanak sampai Sekolah Menengah Atas/Sekolah
Menengah Kejuruan di Madrasah Aliyah (P.Ananto,2006).
Dapat disimpulkan bahwa UKS adalah usaha kesehatan sekolah yang di
dalam lingkungan sekolah maupun yang di sekitar lingkungan sekolah, yang
sasarannya adalah peserta didik beserta masyarakat sekolah yang lainnya yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik sehingga
peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis serta
optimal, menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.

B. Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)


Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah untuk meningkatkan
mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik dan
menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia
Indonesia seutuhnya. Secara khusus tujuan usaha kesehatan sekolah adalah
untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan
peserta didik yang mencakup memiliki pengetahuan, sikap, dan ketrampilan
untuk melaksanakan 12 prinsip hidup sehat, serta berpartisipasi aktif di dalam
usaha peningkatan kesehatan. Sehat fisik, mental, sosial maupun lingkungan,
serta rnemiliki daya hayat dan

daya tangkal terhadap pengaruh buruk, penyalahgunaan narkoba, alkohol dan


kebiasaan merokok serta hal-hal yang berkaitan dengan masalah pomografi dan
masalah social lainnya.

Sementara itu, tujuan pembinaan dan pengembangan UKS adalah agar


pengelolaan UKS mulai dari pusat sampai ke daerah dan sekolah/madrasah
dilaksanakan secara terpadu, terarah, intensif, berkesinambungan sehingga
diperoleh hasil yang optimal.

C. Sasaran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

Sasaran pembinaan dan pengembangan UKS meliputi :

l) Sasaran primer : peserta didik

2) Sasaran sekunder : guru, pamong belajar/ tutor, komite sekolah/orana, tua,


pengelola pendidikan dan pengelola kesehatan, serta Tim Pembina UKS
disetiap jenjang

3) Sasaran tersier : lembaga pendidikan mulai dari tingkat prasekolah sampai


pada sekolah lanjutan tingkat atas, termasuk satuan pendidikan luar
sekolah dan perguruan agama beserta lingkungannya.

D). Ruang Lingkup Program dan Pembinaan UKS

a. Ruang Lingkup Program UKS


Ruang lingkup UKS adalah ruang lingkup yang tercermin dalam
Tiga Program Pokok Usaha Kesehatan Sekolah (TRIAS UKS), yaitu
sebagai
berikut:
1) Penyelenggaraan Pendidikan Kesehatan, yang meliputi aspek :
a) Pemberian pengetahuan dan keterampilan tentang prinsip-prinsip
hidup sehat
b) Penanaman perilaku/kebiasaan hidup sehat dan daya tangkal
pengaruh buruk dari luar;
c) Pelatihan dan penanaman pola hidup sehat agar dapat
diimplementasikan dalam kehidupan sehari – hari
2) Penyelenggaraan pelayanan Kesehatan di sekolah antara lain dalam

bentuk :

a) Kegiatan Peningkatan (Promotif), Latihan Keterampilan teknis


pemeliharaan kesehatan dan pembentukan peran serta aktif peserta
didik dalam pelajaran kesehatan, antara lain : Kader Kesehatan
Sekolah, Olahraga, Kesenian, Berkebun dan Lomba.
b) Pembinaan Sarana Lingkungan Sekolah, antara lain :
- Pembinaaan Warung Sekolah (Kantin) dan perbaikan gizi
- Lingkungan Sekolah yang terpelihara
- Pembinaan Keteladan berperilaku hidup sehat
c) Kegiatan Pencegahan (Preventif)
d) Memelihara Kesehatan yang bersifat umum dan khusus
e) Penjaringan kesehatan bagi anak
f) Monitoring / memantau peserta didik
g) Usaha Pencegahan Penyakit Menular
h) Kegiatan Penyembuhan dan Pemulihan (Kuratif dan Rehabilitatif)
i) Pengobatan pada penyakit
j) Pelayanan kesehatan
k) Pemeriksaan penjaringan kesehatan peserta didik
l) Pengobatan ringan dan P3K maupun P3P,:
m) Pencegahan penyakit (imunisasi, PSN, PHBS, PKHS):
n) Penyuluhan kesehatan:
o) Pencatatan dan pelaporan tentang keadaan penyakit dan status gizi
dan hal lainnya yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan:
p) Rujukan kesehatan ke Puskesmas:
q) Usaha Kesehatan Gigi Sekolah
r) Pemeriksaan berkala.

3) Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat, baik fisik, mental,sosial


maupun lingkungan yang meliputi :

a) Melaksanakan kerja bakti kebersihan sekolah secara rutin dan


terencana (Jumat Bersih, piket kapling, piket kelas)
b) Membuang semak pada tempatnya dan pengadaan tempat sampah
didepan kelas, dipilah antara sampah organik dan anorganik
c) Mengolah sampah organik menjadi kompos
d) Tidak mencorat-coret dinding dan bangku
e) Menyiram jamban sampai bersih sesudah dipakai
f) Membuat dan memelihara kapling, kebun sekolah, TOGA, taman
sekolah
g) Mengikuti kegiatan Dinamika Kelompok (wisata, olah raga dan
kesenian).
h) Pelaksanaan 7K (kebersihan, keindahan, kenyamanan, ketertiban,
keamanan, kerinda-ngan, kekeluargaan ),
i) Pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lingkungan,
j) Pembinaan kerjasama antar masyarakat sekolah (guru, peserta
didik,pegawai sekolah, komite sekolah dan masyarakat sekitar). |

4) Masalah kesehatan yang dapat dikurangi melalui kegiatan usaha kesehatan

sekolah (UKS) antara lain:

a) Imunisasi,
b) Kesehatan gigi,
c) Sanitasi dan air bersih,
d) Masalah gizi dan anemia,
e) Kekerasan dan kecelakaan,
f) Gangguan kesehatan mental,
g) Kebersihan diri maupun inekangan,
h) Masalah kesehatan reproduksi remaja,
i) Merokok, alkohol dan penyalahgunaan narkoba,
j) Penyakit infeksi (malaria, gangguan saluran nafas).

b. Ruang Lingkup Pembinaan UKS

Ruang lingkup pembinaan UKS meliputi:

a) Pendidikan kesehatan:
b) Pelayanan kesehatan,
c) Pemeliharaan lingkungan kehidupan sekolah sehat,
d) Ketenagaan,
e) Sarana prasarana,
f) Penelitian dan pengembangan,
g) Manajemen/organisasi,
h) Monitoring dan evaluasi.

E. Program Usaha Kesehatan Sekolah

 Pengelolaan UKS
- Pembentukan Tim Pelaksana UKS
- Terlibatnya unsur guru dan petugas puskesmas
- Penyusunan program kerja UKS
- Pengawasan pelaksanaan 7K
- Laporan pembinaan dari Puskesmas
- Penyuluhan tentang UKS
- Pelaksanaan rapat koordinasi dengan Tim Pelaksana Program
kerja
- Penyediaan sarana pelayanan kesehatan
- Pembuatan laporan pelaksana UKS kepada Tim Pembina UKS
- Pelaksanaan rapat koordinasi dengan Tim Pembina UKS
 Trias UKS
 Pendidikan kesehatan
- Pelaksanaan pemeriksaan berkala
- Pelaksanaan pemeriksaan rutin
- Pelaksanaan lomba pengetahuan kesehatan sekolah
- Pelaksanaan pemeriksaan tinggi badan
- Pengadaan alat peraga
- Pelaksanaan dokter kecil
- Pelaksanaan pemeriksaan berat badan
- Pengadaan alat peraga UKS
- Pengadaan kegiatan lomba kebersihan badan
- Pengadaan kegiatan lomba kebersihan ruang kelas
 Pelayanan kesehatan
- Kegiatan penjaringan anak sekolah (screening)
- Pelaksanaan imunisasi
- Pelaksanaan pemberantasan sarang penyakit
- Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan atau deteksi dini penyakit
- Pengadaan upaya alih teknologi kesehatan
- Pengadaan rujukan ke puskesmas
 Lingkungan sekolah sehat
- Pengadaan ruang/sudut UKS
- Pembinaan kantin sekolah
- Pengadaan sarana air bersih yang memenuhi syarat
- Pengadaan tempat pembuanagn air limbah yang memenuhi
syarat
- Pengadaan kamar mandi/WC khusus siswa
BAB III

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

A. Komunitas Sekolah

SDN 05 Jenggawah yang terletak di Desa Jenggawah, Kec.


Jenggawah,Kab.Jember, Jawa Timur, dengan kode pos 68171. NPSN :
20524874 dan Akreditasi A.

B. Pengkajian

Pengkajian pada agregat anak sekolah menggunakan pendekatan


Community as partner meliputi : data inti komunitas dan data sub system.

a) Data inti komunitas, terdiri dari :

1. Riwayat komunitas

a. Riwayat sekolah

- Visi sekolah

“Terwujudnya warga sekolah yang bertaqwa


cerdas,terampil,santun ,berprestasi dan cinta terhadap lingkungan”

-Misi sekolah
1) Membiasakan siswa melaksanakan kegiatan keagamaan
sesuai ajaran agama yang di anut
2) Membiasakan warga sekolah berfikir cerdas dan kreatif
3) Mengembangkan dan mendorong bakat dan minat siswa
melalui kegiatan ekstrakurikuler
4) Meningkatkan kebiasaan berperilaku sopan
5) Mebiasakan warga sekolah melestarikan taman sekolah
6) Mewujukan suasana kekeluargaan antar warga sekolah
- Profil singkat sekolah
SDN Jenggawah 05 yang terletak di Desa Jenggawah,
Kec.Jenggawah, Kab.Jember, Jawa Timur, dengan kode pos 68171.
Terdapat 6 kelas dengan total siswa 253 siswa. Bertujuan untuk
mengemban amanat pendidikan nasional dalam rangka membantu
pemerintah mencerdaskan putra putri bangsa di lingkungan tempat
berdirinya, sekaligus mengembangkan potensi keberagamaan
Siswa-siswi dan masyarakat di lingkungannya.
b. Riwayat UKS
Di SDN 05 Jenggawah Jember terdapat UKS. Akan tetapi
kurang berjalan dan kurang berfungsi dengan baik. Alat-alat UKS
disana ada dan itu hanya kotak P3K yang hanya berisi betadine dan
minyak aroma terapi (minyak kayu putih).
c. Riwayat kegiatan siswa
Siswa berkegiatan wajib belajar di sekolah dari hari senin-sabtu
dan libur/belajar dirumah di hari minggu. Disela-sela tersebut ada
extra kulikuler pramuka, tahfidz Al-Our'an, olahraga, agama, seni,
pidato, akademik matematika dan ipa.
2. Data demografi
1. Data demografi siswa
- Data siswa menurut jenis kelamin
Jenis kelamin

44%
56%

Perempuan laki laki


Klasifikasi keseluruhan siswa menurut jelnis kelamin di SDN 05 Jenggawah
Jember dari kelas 1-6 adalah 44% laki laki (113 siswa) dan 56 % perempuan
(140 siswa).
-Data siswa menurut umur

umur
6 th
7 th
17% 16% 8 th
9 th
17% 16% 10 th
11-12 th
17% 17%

Klasifikasi siswa menurut umur di SDN 05 Jenggawah Jember dari kelas


1-6 adalah 6 th (16%),7 th (16%), 8 th (17%), 9 th (17%),10 th (17%), dan 11-12
th (17%).
- Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja

Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja

9%
9% SMP
SMA
S1/Sarjana

82%

Klasifkasi Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja di SDN 05 jenggawah


jember adalah 9% SMP,9% SMA,dan 82% S1/Sarjana.

-Data Tenaga Kerja Menurut Umur

Data Tenega Kerja Menurut Umur

31-35
18% 18% 36-40
41-45
46-50
9% 9%
51-55
56-60
18%
28%

Klasifikasi tenaga kerja SDN 05 Jenggawah Menurut umur adalah 31-35


th (18%), 36-40 th (9%), 41-45 th (18%), 46-50 th (28%), 51-55 th (9%), dan
56-60 th (18%).
3. Statistik tanda vital
- Angka Kesakitan siswa
AM = (JPKK/JP) x 100
= (67/163) x 100
= 41,104%
Jadi, angka kesakitan siswa dalam waktu 3 bulan terakhir adalah
41,104%
dilihat dari rumus angka morbiditas.
- Jenis penyakit yang sering dialami siswa

Jenis penyakit yang sering dialami siswa


6%
5% 18%

19%

25%

27%

demam diare
sakit gigi batuk, pilek, radang tenggorokan, dan flu
cacingan campak

Sakit yang dialami dalam waktu 3 bulan terakhir adalah demam (18%),
diare (25%), sakit gigi (27%), batuk (pilek, radang tenggorokan, dan flu) (19%),
cacingan (5%), dan campak (6%).

- Jumlah siswa yang pernah dirujuk ke fasilitas kesehatan


Jumlah siswa yang pernah dirujuk ke
fasilitas kesehatan

terjatuh
diare dan mual muntah

47%
53%

Jumlah siswa yang pernah dirujuk ke fasilitas kesehatan adalah


15 siswa karena terjatuh, diare dan mual muntah yang membutuhkan
penanganan medis dan tidak bisa diatasi oleh penanggung jawab UKS.

- Nilai dan kepercayaan siswa tentang kesehatan


Mereka percaya bahwa ketika sakit mereka harus segera minum
obat dan beristirahat, mereka sangat aware terhadap penyuluhan terkait
kesehatan, mereka juga mau dan mampu mempraktikkan sesekali apa
yang di demonstrasikan penyuluh dalam kehidupannya sehari-hari hanya
saja mereka malas dan kurang sadar bahwa itu harus dilakukan sesering
mungkin dan pengaplikasiannya harus setiap hari.

b) Data Subsistem
a Lingkungan fisik
- Denah Sekolah

- Denah UKS

- Keadaan umum

Setelah dilakukan pengkajian pada lingkungan fisik SDN Jenggawah 05,


dapat diperoleh hasil yaitu keadaan umum sekolah baik, sumber air berasal dari
sumur. Sanitasi terlihat cukup dan bersih dibuktikan dengan setiap kelas ada
sanitasi yang cukup. Terdapat tumbuhan disekitar sekolah. Kamar mandi cukup
bersih, air kamar mandi dikuras 1 minggu 1 kali. Pencahayaan terang ketika
terkena sinar matahari. Kondisi sehari – hari siswa yang bersekolah tampak baik,
ada yang berpakaian rapi dan juga yang berpakaian acak-acakan dan banyak
kriteria lain-lain.
Tabel 1 : Observasi bangunan sekolah dan lainnya

Nilai
No. Indikator Kondisi Sebenarnya
3 2 1

1 Bahan bangunan
a Lantai kedap air, a Lantai saat ini sudah 
tidak lembab, tidak dengan standart
ada debu, tinggi nasioanl, dan tinggi
minimum 10 cm dari minimum lantai 10-15
perkerangan dan 25 cm dari tinggi badan.
cm dari badan.
b Fondasi yang 
b Fondasi yang kuat
untuk meneruskan digunakan

bangunan ke tanah menggunakan bahan

dasar, member bahan yang kuat

kestabilan bangunan dengan kontruksi

dan merupakan yang berpengalaman.

konstruksi
penghubung antara
bangunan dan tanah
c Dinding yang
c Dinding beton kedap
digunakan sebagai 
air dan tembok
penyangga atap bagus
penyangga atap,
dan kuat untuk
menahan hujan dan
menahan hujan dan
angin, melindungi
anginan dan juga
dari panas dan debu
panas dan debu dar
dari luar bangunan
luar bangunan sekolah
d Atap dari genteng
d Atap dari genteng

yang terbuat dari
yang berfungsi
bahan pilihan untuk
sebagai pelindung
panas, hujan dan melindungi dari panas
sinar matahari matahari
e Langit-langit untuk e Gypsum untuk
menahan dan menahan dan 

menyerap panas menyerap panas terik


terik matahari matahari minimum
minimum 2,4 m dari 2,4 m dari lantai
lantai, bisa dari langit-langit dari
bahan papan, bahan
tripleks/gypsum
2 Ventilasi
a Memiliki pintu dan a Memiliki pintu dan 
jendela serta jendela serta ventilasi
ventilasi sebagai sebagai tempat masuk
tempat masuk keluarnya udara
keluarnya udara
b Sirkulasi udara dalam 
b Sirkulasi udara
dalam ruangan baik ruangan baik

3 Cahaya
a Pencahayaan a Pencahayaan ruangan 
ruangan baik, adanya baik, adanya cahaya
cahaya alami berupa alami berupa sinar
sinar matahari yang matahariyang cukup
cukup dan cahaya dan cahaya buatan
buatan berupa lampu berupa lampu listrik.
listrik
4 Luas bangunan
a Luas bangunan yang a Luas bangunan 
optimum 2.5 m³ optimum 3,6 m³
5 Fasilitas-fasilitas di dalam
sekolah
a Penyediaan air a Penyediaan air bersih 
bersih yang cukup yang cukup
b Pembuangan tinja b Pembuangan tinja 

c Pembuangan air c Pembuangan air 

limbah limbah
d Pembuangan sampah d Pembuangan sampah 

6 Penyediaan air bersih


a Air berwarna bening, a Air berwarna bening, 
air terbatas dari air terbebas dari
segala bakteri segala bakteri
pathogen, tidak terutama bakteri
tercemar kotoran pathogen, tidak
manusia dan tercemar kotoran
binatang manusia dan
bianatang
7 Pembuangan kotoran
manusia
a Toilet tidak a Toilet tidak mengotori 

mengotori permukaan tanah

permukaan tanah sekeliling, tertutup,

sekeliling, tertutup, lantainya kuat, tidak

lantainya kuat, tidak menimbulkan bau

minumbulkan bau
8 Sampah dan pengelolaanya
a Tersedia tempat a Tersedia tempat 
sampah disetiap sampah disetiap sudut
sudut kelas kelas
b Sampah diangkut ke b Sampah diangkut ke 

tempat tempat penampungan


penampungan sementara dan di
sementara dan di bawa ke tempat
bawa ke tempat penampungan akhir
penampungan akhir (TPA)
(TPA)
c Pemusnahan dan c Pemusnahan dan 

pengolahan sampah pengolahan sampah


dilakukan dengan dilakukan dengan cara
cara ditanam, ditanam, dan dibakar.
dibakar, atau
dijadikan pipik
9 Air limbah dan
pengelolaanya
a Limbah cair yang a Limbah cair yang 

berasal dari berasal dari

lingkungan sekolah lingkungan sekolah

tidak mencemari tidak mencemari

sumber air, tidak sumber air, tidak

menimbulkan bau menimbulkan bau dan

dan tidak mencemari tidak mencemari

permukaan tanah permukaan tanah

b Limbah padat b Limbah padat dikelola



dikelola afar tidak agar tidak

menimbulkan bau, menimbulkan bau,

tidak menyebabkan tidak menyebabkan

pencemaran terhadap pencemaran terhadap

permukaan tanah. permukaan tanah.

TOTAL 60

- Keadaan khusus
Setelah dilakukan pengkajian pada sekolah SDN Jenggawah 05
mendapatkan hasil yaitu keadaan umum dilingkungan tersebut, sumber
air yang digunakan menggunakan air sumur. Dengan sanitasi yang cukup
bersih dan didepan kelas terdapat tempat sampah.
- Program kebersihan lingkungan fisik
Dalam kebersihan dilingkungan sekolah sudah menjadi tugas
siswa dan guru untuk membuang sampah dan mengadakan kegiatan
bersih sekolah setiap 1 bulan.
b. Layanan kesehatan sosial dan fisik
a) Layanan kesehatan
- Pelayanan kesehatan
1. Pustu
2. Puskesmas
3. Praktik perawat/bidan mandiri
- Fasilitas kesehatan
1. UKS
 Struktur dan program kerja UKS
Struktur dan program kerja tidak ada karena jika
ada siswa yang sakit langsung fleksible, maksudnya jika
ada guru yang senggang langsung merawat atau membawa
ke fasilitas pelayanan kesehatan.
- Jadwal pelayanan UKS
Jika ada siswa yang sakit saja
- Sumber dana untuk menangani masalah kesehatan siswa
1) Dana sekolah
2) Bantuan dari pemerintah
- Karakteristik siswa pengguna layanan UKS
Siswa yang menggunakan layanan UKS kebanyakan
adalah laki-laki karena sering terjatuh ketika bermain lari-larian.
Kebanyakan juga dari kelas 1 – 3.
- Statistik jumlah berkunjung ke UKS dalam 3 bulan terakhir
kunjungan UKS
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Oktober November Desember Januari

kunjungan UKS

Menurut data statistik diatas bahwa 27 siswa dan guru yang


berkunjung ke UKS.

- Fasilitas kesehatan yang dapat diakses di luar sekolah


1) Puskesmas pembantu
2) Puskesmas
3) Praktik mandiri perawat/bidan
b) Social
- Data keyakinan siswa
Keyakinan siswa

100%

Islam

Persentase data diatas bahwa siswa SDN 05 Jenggawah 100% beragama islam.
- Ketersediaan tempat ibadah
Terdapat musolah dan masjid di dalam lingkungan sekolah yang
digunakan sebagai tempat ibadah para siswa atau wali siswa.
- Kegiatan organisasi siswa
Tidak ada organisasi khusus di SDN 05 Jenggawah hanya ada
kegiatan extra kulikuler Pramuka dan olahraga.
c) Ekonomi
 Pendapatan perkapita wali murid
70% B e r d a s a r

60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%
Kelas 1,2 Kelas 3,4 Kelas 5,6

<1 juta >1 juta tidak diisi


kelas 1,2 dominan <1 juta dengan persentase 50% tetapi kurang falid sebab ada
siswa yang tidak mengisi sebanyak 30%, kelas 3,4 dominan >1 juta dengan
persentase 50% tetapi kurang falid karena 5% siswa tidak mengisi, dan kelas 5,6
dominan >1 juta dengan persentase 60%.
 Jenis pekerjaan orang tua/wali murid
70%
B e r d a s a r k a
60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%
PNS Swasta

kelas 1,2 kelas 3,4 kelas 5,6


adalah swasta dengan persentase 60%, kelas 3,4 adalah PNS dengan persentase
55%, dan kelas 5,6 adalah PNS dengan persentase 60%.
d. Transportasi dan keselamatan kerja
1 Transportasi
 Alat transportasi yang digunakan siswa
70%

60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%
jalan kaki antar jemput sepeda gayung

Kelas 1,2 Kelas 3,4 Kelas 5,6

Berdasarkan diagram diatas dapat disimpulkan bahwa kelas 1,2 lebih


banyak diantar jemput orang tuanya, kelas 3,4 jalan kaki dan diantar jemput
orang tua berada pada persentase yang sama, kelas 5,6 diantar jemput orang
tua karena banyak yang rumahnya jauh.
- Alat transportasi yang digunakan tenaga kerja
Para tenaga kerja menggunakan transportasi sepeda motor.
- Transportasi kesehatan
Transportasi kesehatan di sekolah SDN Jenggawah 05 menggunakan
mobil guru.
2 Keselamatan
Terdapat UKS yang sebagai tahap pertolongan pertama
menangani kesehatan sekolah.
e. Politik dan pemerintah
Saat pengkajian dari beberapa siswa mengikuti organisasi kepramukaan
yang berada disekolah. Sekitar 60% siswa mengikuti pelatihan pramuka.
Dalam penyelesaian masalah menggunakan musyawarah dan dalam
pemilihan ketua kelas menggunakan voting.
f. Komunikasi
Hasil pengambilan data dengan rata-rata siswa-siswi disana sangat aktif
dalam berkomunikasi dengan pihak guru. Serta setiap hari mereka bersalaman
kepada gurunya sebelum masuk kelas.
g. Pendidikan
 Formal
Sebanyak 253 siswa dari kelas 1-6 menyelesaikan pendidikan
sekolahnya pada hari senin-sabtu di SDN 04 Jenggawah.
 Nonformal
Sebanyak 253 siswa dari kelas 1-6 pada sore hari melaksanakan
pengajian di TPQ dan mengaji di musholah.
 Fasilitas pendidikan
 Perpustakaan
 Musholah
h. Rekreasi
Setiap akhir semester siswa dan guru mengadakan program
rekreasi sekolah dari ke sebuah distinasi wisata diluar kota/dalam kota.
C. Analis Data

No
Data Etiologi Masalah
.
1. DS : Kurangnya kebiasaan Pemeliharaan kesehatan
 Beberapa siswa untuk menerapkan cuci tidak efektif
mengatakan bisa tangan 6 langkah yang
mencuci tangan baik dan benar (siswa)
tetapi lupa
dengan caranya
 Beberapa anak
mengatakan
bahwa tidak ada
sabun di wastafel

DO :
 Sebagian besar
siswa kurang
mengetahui
langkah cara
mencuci tangan
yang baik dan
benar dan masih
terbalak balik
langkah-
langkahnya
 Sabun hanya
tersedia di
beberpa wastafel
saja
2. DS : Kurangnya kesiapan Kesiapan peningkatan
 Kepala sekolah dalam program UKS manajemen kesehatan
mengatakan UKS
ada tetapi tidak
kurang maju
 Tidak ada petugas
kesehatan di
UKS, hanya saja
guru olahraga
sebagai
penanggung
jawab di UKS
 Beberapa guru
dan siswa/siswi
mengatakan
kurang
mengetahui
tentang
penanganan
pertama pada
kecelakaan (p3k)
misalnya ketika
ada siswa yang
terjatuh
DO :
 Ketika ada yang
jatuh merasa
kebingungan
 Kekurangan
SDM di bidang
kesehatan yang
ada di UKS
3. DS : Kesadaran mengenai Gangguan rasa nyaman
 Beberapa siswa kebersihan dan kerapihan
mengatakan tidak lingkungan (UKS)
terbiasa ke
ruangan UKS dan
biasanya
langsung ke
ruang guru saat
ada anak yang
sakit
 Beberapa anak
mengatakan kalau
UKS kurang
mendukung
DO :
 Ruang UKS
kurang P3K dan
beberapa obat
sudah
kadaluwarsa
D. Prioritas Masalah Kesehatan
Dalam rangka memprioritaskan Diagnosa Keprawatrn komunitas, telah dilakukan diskusi bersama dengan warga masyarakat
sekolah dalam forum Musyawarah Masyarakat Sekolah (MMS) yang telah diselanggarakan pada hari kamis , 2 September 2023 oleh
staf guru, wali murit, serta teman- teman praktik stase komunitas adapun hasil dari diskusi yang dilakukan adalah untuk prioritas
diagnosa berdasarkan hasil skoring sebagaimana dipaparkan pada tabel dibawah ini :

No Masalah Kesehatan Komunitas Sifat Masalah Kemungkinan Potensial Masalah Menonjolnya Total
Masalah Dapat Untuk Dicegah Masalah
Dirubah
1. pemeliharaan kesehatan tidak efektif 2 1 1 1 5
b.d kurangnya kebiasaan untuk
menerapkan cuci tangan 6 langkah
yang baik dan benar (siswa)
2. Kesiapan Peningkatan Manajemen 3 2 2 2 9
kesehatan b.d kurangnya kesiapan
dalam program uks

3. Ganguan rasa nyaman b.d 2 1 1 1 5


kurangnya kesadaran menganai
kebarsihan dan kerapihan
lingkungan (UKS)
Diagnosa Masalah Kesahatan Berdasarkan Prioritas Masalah:
1. Kesiapan Peningkatan manajemen kesehatan b.d kurangnya kesiapan dalam prohram UKS
2. Ketidak efektifan pemeliharaan kesehatan b/d kurngnya kebiasaan untuk menerapkan cuci tangan 6 langkah yang baik dan benar
(siswa)
3. Gangguan Rasa Nyaman b.d kurang kesadaran mengenai keberhasilan dan ketertiban dan kerapihan lingkungan (UKS)
E.Diagnosa
No Diagnosa Komunitas
1. Kesiapan Penigkatan Manajemen Kesehatan (D.0112) b.d kurangnya
kesiapan dalam program UKS
2. Pemeliharaan Kesehatan tidak efektif (D.0112) b.d kurnynya kebiasaan
untuk menerapkan cuci tangan 6 langkah yang baik dan benar (siswa)
3. Ganguan rasa nyaman (D.0074) b.d kurngnya kesadaran mengenai
kebersihan dan kerapian lingkungan (UKS)
F.Intervensi
No Diagnosa Komunitas SKLI SIKI
1. Kesiapan Peningkatan Manajemen Prevensi Primer: Promosi Kebersihan (1.11358)
Kesehatan (D.0112) b.d kurngnya Tingkat Pengetahuan (L.12111)
Observasi
kesiapan dalam program UKS setelah dilakukan tindakan keprawatan selama 1x3
 Identifikasi kemandiriam
jam diharapkan masalah teratasi. Dengan kriteria
melakukan kebersihan
hasil :
diri dan lingkungan
Indikator S S
A T  Identifikasi pengetahuan
tentang pentingnya
perilaku sesuai anjuran 2 4
upaya kebersihan
Kemampuan menjelakan 2 3
Teraputik
pengetahuan tentang suatu
topik  Pertimbangkan budaya
dalam melakukan upaya
Kemampuan 2 3
kebersihan
menggambarkan
Pengalaman sebelumnya  Berikan upaya dalam

yang sesuai dengan topik melakukan promosi

Ket : kebersihan
1 : Menurun
2 :Cukup menurun
3 :Sedang Edukasi
4 :Cukup Meningkat
 Jelaskan manfaat
5 :Meningkat
kebersihan bagi
Prevensi sekunder:
Perilaku Kesehatan (I.12107) kesehatan
Indikator S S  Ajarkan upaya upaya
A T peningkatan kebersihan
penerimaan terhadap status 2 3 sesuai tingkat
kesehatan kemandirian
Kemampuan Melakukan 2 3
tindankan pencegahan
mesalah kesehatan Promosi prosedur tindakan

Kemampuan peningkatan 2 4 (I.12442)

Kesehatan Observasi :

Ket :  Identifikasi kesiapan dan


1 : Menurun kemampuan menerima
2 :Cukup menurun
3 :Sedang informasi.
4 :Cukup Meningkat Terapeutik :
5 :Meningkat
 Sediakan meteri dan
media pendidikan
Prevalensi Tersier kesehatan
Pemeliharaan Kesehatan (1.12106)
 Jadwalkan pendidikan
Indikator S S
kesehatan sesuai
A T
kesepakatan
Menunjukan pemahan 2 3
Edukasi :
perilaku sehat
 Jelaskan tujuan dan
Kemampuan Menjalankan 2 3
manfaat tindakan yang
Perilaku Sehat
dilakukan
Menunjukkan minat 2 3
 Jelaskan perlunya
menigkatkan perilaku sehat
tindakan dilakukan
Ket :
1 : Menurun  Jelaskan keuntungan dan
2 :Cukup menurun
3 :Sedang kerugian juka tindakan
4 :Cukup Meningkat dilakukan
5 :Meningkat
 Jelaskan langkah
langkah tindakan yang
akan dilakukan
 Informasikan durasi
tindakan dilakukan
srining kesehatan (1.14581)
Observasi
 Identifikasi terget
populasi kesehatan
Terapeutik
 Melakukan informed
consent skrining
kesehatan
 Sediakan akses layanan
skrining
 Jadwalkan waktu
skrining kesehatan
Edukasi
 Jelaskan tujuan dan
prosedur krining
kesehatan
 Informasikan hasil
skrining kesehatan
G. Implementasi dan evaluasi keperawatan
PLANNING OF ACTION SEKOLAH
No Diagnosa Kegiatan Tujuan Sasaran Sumber daya
Keprawatan Kegiatan
Penunggung Waktu Tempa Alokasi Keberlanjutan
Jawab t Dana
1 Kesiapan promosi Siswa dapat 253 Jefry,Bahrul Sabtu SDN Rp. Pemberian
Peningkatan kesehatan memhami Siswa Fajar,Hartin, 02 05Jeng 101.000 leaflet,snack
Manjemen dengan PHBS dan para Kade septem gawah terkait PHBS
Kesehatan penyuluhan sekolah staf guru ber sekolah dan
(D.0112) b.d PHBS cuci apasaja dan 2023 souvenir untuk
kurangnya tangan 6 mencegah pukul siswa yang
kesiapan dalam langkah, terjadinya 08.00 aktif dan
program UKS pencegahan masalah WIB- mampu
Merokok kesehatan selesai menjawab
di pertanyaan
lingkungan
sekolah

Siswa Ifran, Ervien,


Promosi Siswa Sabtu 2 SDN Rp. Melakukan
siswi Evi,
Prosedur mengetahui Septem 05 100.000 Praktek cuci
tindakan SDN 05 Epic ,Farida ber
cara Jengga tangan 6
kelompok Jenggaw pukul
membersih wah langkah dan
dengan kan telinga ah 08.00 membersihkan
kebersihan dengan WIB- telinga
telinga benar selesai
sehingga td
terjadi
bahaya di
organ
telinga
bagian
dalam

IMPLEMENTASI ASUHAN KEPRAWATAN


No Diganosa Kegiatan Waktu Peserta Pelaksana Hasil Kegiatan Hambatan Solusi
Keprawatan Dan
Tempat
1. Kesiapan Melakukan Sabtu 02 253 Siswa - Evy sebagai - Siswa mampu Tidak ada -
peningkatan penyuluhan September dan Pemateri mempraktikka Hambatan
manajemen dan 2023 beberapa - Ervien ,Epic ,Irfan n 6 langkah
kesehatan demontrasi pukul para staf ,Kade,Farida, cuci tangan
(D.0112) b.d terkait PHBS 08.00 dan guru Jefry,Hartin, - Siswa mampu
kurangnya sekolah dan WIB- SDN 05 Bahrul,Fajar membersihkan
kesiapan dalam melakukan selesai Jenggawah pemandu praktek telinga yang
program UKS demontrasi baik dan benar
membersihka - Siswa mampu
n telinga menyebutkan
PHBS di
sekolah

EVALUASI KEPERAWATAN KOMUNITAS


N Diagnosa Tujuan Program Kriteria Metode Hasil Evaluasi Analisis Rencana
o Keprawata Evaluasi Kriteria Keberhasila Evaluasi (S-O) (A) Tindak
n Yang n Lanjutan
Dilakukan (P)
1. Kesiapan meningkatka a. Pendidikan keberhasilan dalam proses S : para siwsa A: P:
Peningkatan n kesehatan dapat dilihat seluaruh mengatakan sudah Kurangnya pemantauan
Manajemen manajeman tentang dari para siswa dan paham tentang kesiapan kepatuhan
Kesehatan kesehatan PHBS siswa guru terlibat pengertian,jenis,ma informasi para siswa
(D.0112) sekolah sekolah melakukan aktif dalam nfaat , akibat tidak dalam melakukan
b.d terlebih pada b. Pendidikan PHBS, UKS mengikuti melakukan PHBS program PHBS
Kurangnya UKS kesehatan aktif supaya pendidikan O :Para siswa UKS untuk
Kesiapan tentang dapat kesehatan terlihat antusias Teratasi mengurangi
Dalam kebersihan meminimalis yang telah mengikuti Sebagian resiko
Program telinga ir masalah diprogramka penyuluhan tentang terjadinya
UKS kesehatan n serta siswa PHBS masalah
dilungkunga dan guru kesehatan
n sekolah menyimak di
dan lingkungan
memberikan sekolah
respon yang
positif
terhadap
materi yang
diberikan
BAB IV
PENUTUP
A.KESIMPALAN
Dari praktek komunit diwilayah sekolah didapatkan hasil bahwa PHBS
di lingkungan sekolah sangat penting, dengan ini dapat meminimalisir terjadinya
masalah kesehatan di lingkungan sekolah.

Jika sebuah lingkungan sekolah melakasanakan PHBS dengan baik dan


benar serta teratur, maka tidak akan ada lagi masalah kesehatan di lingkungan
sekolah.UKS sangat berperan aktif dalam penanganan masalah kesehatan di
lingkungan sekolah, dangan adanya program dan struktur UKS yang jelas dapat
disebut sebagai keberhasilan awal sekolah dalam penanganan serta pencegahan
masaklah kesehatan di lingkungan sekolah.

B.SARAN

Adapun saran yang dapat kami berikan adalah sebagi berikut :

a) Lingkungan sekolah dalam hal ini harus merencanakan atau membuat


program yang berkesinambungan mengenai UKS.
b) Masalah kesehatan dilingkungan sekolah dapat diminimalisir dengan
adanya peran aktif semua anggota atau warga sekolah.
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan


Dasar.2012. Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan
Sekolah.Jakarta.

Notoatmodjo, S., Hassan, A., Hadi, E. N., & Krianto, T. (2012).


PromosiKesehatan di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Departemen Kesehatan RI, (2008). Pusat PromosiKesehatan, Promosi Kesehatan


Sekolah, Jakarta.
SATUAN ACARA PEYULUHAN (SAP)

PHBS

(PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT)

Pokok Bahasan : PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT)


Sasaran : Siswa Kelas 4 dan 5,6 SDN Jenggawah 05
Tempat : SDN Jenggawah 05
Hari/ Tanggal : Sabtu 02 September 2023
Waktu : 30 Menit
Metode : Ceramah, Praktek
Penyuluh : Mahasiswa Profesi Ners Universitas dr. Soebandi
1. TUJUAN
1.1 Tujuan Instruksional Umum
1. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, siswa diharapkan dapat
mengerti dan memahami tentang PHBS.
2. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan siswa mampu mempraktekan
PHBS

1.2 Tujuan Instruksional Khusus

Setelah diberikan penyuluhan siswa mampu memahami tentang :

a. Menjelaskan cuci tangan pakai sabun


b. Menjelaskan cuci tangan pakai sabun yang benar
c. Menjelaskan cara membersihkan telinga dengan benar

1.3 SASARAN

Anak sekolah kelas 4 ,5 dan 6 siswa SDN Jenggawah 05


1.4 SUB POKOK BAHASAN

a. Menjelaskan cuci tangan pakai sabun


b. Menjelaskan cuci tangan pakai sabun yang benar
c. Mejelaskan Membersihkan telinga dengan benar

1.5 METODE PEMBELAJARAN

Ceramah, Tanya jawab, Simulasi

1.6 KEGIATAN PENYULUHAN

Tahap Waktu kegiatan peyuluh peserta metode media


pendahuluan 5 1. Memberi Salam 1. Menjawab Ceramah
menit 2. Memperkenalkan salam dan tanya
diri 2. Mendengarkan jawab
3. Menjelaskan Perhatian
Tujuan 3. Menjawab
penyuluhan dan pertanyaan
pokok materi
yagn akan
disampaikan
4. Mengkaji
pengetahuan
siswa siswi
tentang PHBS
Penyajian 20 1. Menjelaskan mendengarkan ceramah Leaflet
menit materi dan dan tanya
a. Menjelaskan memperhatikan jawab
cuci tangan PHBS
pakai sabun
b. Menjelaskan
cuci tangan
pakai sabun
yang benar
c. Menjelaskan
tentang
kebersihan
telinga
2. Penyuluh
mencontohkan cara
membersihkan
telinga dengan
benar
3.Memberikan sesi
untuk bertanya

Penutup 5 1. Meminta Peserta 1.Mengajukan Tanya Leaflet


menit untuk menjelaskan pertanyaan Jawab
kembali materi yang 2.Menjawab
telah diberikan pertanyaan yang
dengan singkat. diberikan oleh
2. meminta peserta penyuluh
untuk 3.Mempraktekkan
mempraktekkan Cuci tangan dan
Cuci tangan dan membersihkan
membersihkan telina yang benar
telinga yang benar 4.membalas salam
3.Menyimpulkan
hasil Penyuluhan
4.Menutup
acara,dengan salam
penutup

2. MEDIA
Poster
3. MATERI
(Terlampir)
4. KRITERIA PEMANTAUAN
1. Pemantauan
a) Input
 Kegiatan penyuluhan dihadiri minimal oleh 5 peserta
 Media penyulihan yang digunakan adalah Leaflet
 Paket penyulihan sesuai SPO dan Up to Date
 Waktu kegiatan penyuluhan 30 Menit
 Tempat penyuluhan adalah diraung kelas 5 SDN Jenggawah 5
 Perorgabisasian penyuluhan disiapkan beberapa hari sebelum
kegiatan penyuluhan
b) Proses
 Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan
penyuluhan
 Tidak ada peseta yang meninggalakn kegiatan
penyuluhan
 Narasumber menguasai materi dengan baik

c) Output

Setelah dilakukan kegaitan penyuluhan peserta mengerti


dan memahami materi penyuluhan

d) Outcome

setalah dilakukan kegiatan penyuluhan ada perubahan


perilaku kesehatan yang baik

5.Evaluasi

Promosi Kesehatan untuk mengetahui Efektifitas terhadap indikator


dampak dari program seperti PHBS.
MATERI

A. CUCI TANGAN PAKAI SABUN

Fasilitas Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan air mengalir hendaknya
disiapkan di gerbang sekolah, toilet/jamban, kantin, kelas, dan ditempat strategis
lainnya. Tempat-tempat cuci tangan dengan jumlah yang memadai harus tersedia
dan berfungsi secara baik. Sehingga peserta didik, guru, dan masyarakat
lingkungan sekolah dapat mencuci tangan sebelum masuk sekolah dan selama
berkegiatan di sekolah. Fasilitas harus dapat diakses oleh semua pengguna.
Pastikan seluruh bagian tangan tercuci hingga bersih, termasuk punggung
tangan, pergelangan tangan, sela-sela jari, dan kuku, setelah itu keringkan.
Cucilah tangan secara teratur, terutama sebelum dan sesudah makan, setelah
menggunakan toilet, setelah menyentuh hewan dan sarana umum, membuang
sampah, serta setelah batuk atau bersin. Jadikan kebiasaan mencuci tangan pakai
sabun menjadi budaya sekolah.

Kapan kita CTPS ?

1. Setelah bermain / memengang binatang .


2. Setelah piket dan membersihkan lingkungan sekolah .
3. Sebelum memasuki area sekolah (dipintu gerbang) dan ruang kelas serta
setelah selesai sekolah.
4. Setelah bersin dan batuk .
5. Sebelum dan sesudah makan
6. Setelah mengggunakan besar / kecil .
7. Sebelum masuk rumah
8. Setelah memegang permukan / benda benda yang digunakan

B. BAGAIMANA CTPS YANG BENAR

1. Pastikan kran air ditutup ketika kita sedang menyabuni tangan untuk
menghemat air
2. Lanjutkan mennggosok tangan paling sedikit selama 20 detik
3. Bilas tangan dengan air mengalir
4. Keringkan dengan mengibaskan tangan atau gunakan sapu tangan yang
dibawa dari rumah masing-masing dan tidak digunakan bergantian.
5. Prioritaskan CTPS sebelum menggunakan hand sanitaizer jenis sabun yang
biasa di pakai .

C. MEMBERSIHKAN TELINGA
Merawat kebersihan dan kesehatan telinga penting dilakukan untuk
mencegah berbagai masalah pada telinga, seperti infeksi telinga, telinga
berdenging, hingga gangguan pendengaran atau bahkan tuli mendadak . Akibat
malas membersihkan telinga bagi kesehatan antara lain: Sakit telinga. Infeksi
telinga. Rasa gatal . kotoran yang terdapat dalam telinga atau disebut serumen
yang merupakan hasil produksi dari kelenjar lemak dan kelenjar
keringat .Serumen biasanya memilik konsistensi lunak,lengket dan berwarna
kuning hingga kecoklatan .Hindari membersihkan telinga setiap hari

CARA MEMBERSIHKAN TELINGA :


1. Basahi Cutton bud dengan baby oil (secukupnya saja)
2. Tarik daun telinga sejajar dengan lubang telinga
3. Masukkan cutton bud yang telah di basahi kedalam telinga (jangan
terlalu dalam)
4. Bersihkan dengan Gerakan memutar perlahan ,hindari gerakan
mendorong agar kotoran tidak terdorong kedalam .
SYARAT : HARUS DENGAN PENGAWASAN ORANG TUA

Anda mungkin juga menyukai