Anda di halaman 1dari 2

Uji T Sampel Berpasangan

Uji t sample berpasangan sering kali disebut sebagai paired-sampel t test. Uji t untuk
data sampel berpasangan membandingkan rata-rata dua variabel untuk suatu grup
sampel tunggal. Uji ini menghitung selisih antara nilai dua variabel untuk tiap kasus
dan menguji apakah selisih rata-rata tersebut bernilai nol.

Kriteria data untuk uji t sampel berpasangan :

 Data untuk tiap pasang yang diuji dalam skala interval atau rasio.
 Data berdistribusi normal.
 Nilai variannya dapat sama ataupun tidak.

Uji t berpasangan (paired t-test) umumnya menguji perbedaan antara dua


pengamatan. Uji seperti ini dilakukan pada Subjek yang diuji untuk situasi sebelum
dan sesudah proses, atau subjek yang berpasangan ataupun serupa (sejenis).
Misalnya ketika kita akan menguji banyaknya gigitan nyamuk sebelum diberi lotion
anti nyamuk merk tertentu maupun sesudahnya.

Contoh uji t sampel berpasangan


Sebuah penelitian memiliki tujuan ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan
waktu yang dibutuhkan perawat untuk memasang infuse sebelum dan sesudah
mengikuti pelatihan. Karena itu peneliti mengambil sampel acak terhadap 10 orang
perawat. Berikut adalah waktu yang dibutuhkan seorang perawat saat memasang
sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan, data berikut dihitung dalam menit.
Perawat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sebelum 6 8 7 10 9 7 6 7 9 8
Sesudah 5 6 7 8 8 7 5 7 9 7
Jawab :

 Ho: µ1 = µ2
Ha: µ1 ≠ µ2
 Titik kritis uji - nilai t tabel pada α = 0,05 dan df = 9à = 2.26
 Selisih Waktu sebelum dan sesudah
Sebelum 6 8 7 10 9 7 6 7 9 8
Sesudah 5 6 7 8 8 7 5 7 9 7
Selisih 1 2 0 2 1 0 1 0 0 1

 d = 8/10
d = 0,8

Sd = (√10(106) - 64) / 10 (10 -1)


Sd = 3,33

t-hitung = d / (s/√n)
t-hitung = 0,8 / (3,33/√10) t-hitung = 0,76
 Nilai t-hitung = 0,76 < 2,26 (t-tabel) àHo diterima
 Kesimpulan:
Tidak ada perbedaan waktu yang dibutuhkan perawat untuk memasang
infuse sebelum mengikuti pelatihan dan sesudah mengikuti pelatihan.

Anda mungkin juga menyukai