Anda di halaman 1dari 14

PENULISAN PESAN PERSUASIF

Disusun oleh:

Ruben christianto (B.131.20.0198)


Ichwan danial ( B.131.20.0181)
Rahmat adilia putra ramadhana (B.111.20.0201)
PENGERTIAN PESAN
PERSUASIF
Burgon & Huffner
komunikasi persuasif :

• Proses komunikasi yang bertujuan mempengaruhi pemikiran dan pendapat

orang lain agar menyesuaikan pendapat dan keinginan komunikator.

• Proses komunikasi yang mengajak atau membujuk orang lain dengan

tujuan mengubah sikap, keyakinan dan pendapat sesuai keinginan

komunikator.
TUJUAN PESAN PERSUASIF
 Mengajak audience yang cenderung mempertahankan ide atau
gagasanya.
 Menjual ide/gagasan kepada orang lain.
 Memberi saran agar prosedur operasional lebih efisien.
 Mengumpulkan suatu dukungan untuk kegiatan tertentu.
 Meminta bantuan dana bagi pembiayaan suatu proyek tertentu.
Komponen Komunikasi Persuasif

• Claim
Pernyataan tujuan persuasif baik yang tersurat (eksplisit) maupun
tersirat (implisit)

• Warrant
Perintah yang dibungkus dengan ajakan atau bujukan sehingga
terkesan tidak memaksa.
Persuasi dilakukan secara rasional
dan secara emosional
⚫Secara rasional :
Komponen kognitif pada diri seseorang dapat dipengaruhi,
aspek yang berupa ide ataupun konsep.
⚫Secara emosional:
Menyentuh aspek afeksi yang berkaitan dengan
kehidupan emosional seseorang. Melalui cara
emosional, aspek simpati dan empati seseorang dapat
digugah.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS
KOMUNIKASI PERSUASIF

Kejelasan tujuan
Memikirkan secara cermat orang orang yang di
hadapi
Memilih strategi yang tepat
PERENCANAAN
PESAN PERSUASIF 2. Pertimbangan Perbedaan
Budaya

Pemahaman terhadap perbedaan


budaya akan membantu
1. Analisis Audiens komunikator dalam memuaskan
audiens selain itu juga akan
Untuk mengakomodasikan perbedaan membantu bagaimana audiens
individual komunikator harus menganalisis memandang komunikator.
audiensnya kemudian komunikator harus
menyusun suatu pesan yang dapat memenuhi 3. Memilih Pendekatan
kebutuhan audiens. Melalui analisis audiens Organisasi
secara tepat, penyampaian pesan-pesan Dalam memyampaikan pesan-pesan
persuasive dapat dilakukan secara efektif. persuasif komunikator dapat
menggunakan pendekatan tak langsung
(indirect approach). Namun jika audiens
bersifat objektif atau audiens lebih suka
mendengar pesan-pesan yang disampaikan
secara segera, pendekatan yang tepat adalah
pendekatan langsung (direct approach).
Menulis Permintaan Persuasif

Hal yang peling penting ketika menyusun permintaan persuasif (persuasive request ) untuk suatu tindakan adalah tetap
menjaga batas-batas permintaannya. Perlu perhatian khusus terhadap manfaat yang didapat baik secara langsung atau
tak langsung dalam memnuhi permintaan tersebut.

- Manfaat langsung ( direct  benefit )


permintaan persuasif meliputi pengurangan beban kerja seorang supervisor atau memberikan premi kepada seseorang
yangmemberikan tanggapan atas survey.

- Manfaat tak langsung (indirect  benefits)


permintaan persuasif meliputi peningkatan atau perbaikan moral karyawan dan peningkatan prestise atau tantangan
untuk membuat kontribusi yang berarti bagi perusahaan.
3 JENIS POLA KOMUNIKASI (Burgon & Huffner, 2002)

• Komunikasi asertif
kemampuan komunikasi yang mampu menyampaikan pendapat secara lugas
kepada orang lain (comunicate) namun tidak melukai atau menyinggung secara
verbal maupun non verbal (tidak ada agresi verbal dan non verbal).

• Komunikasi pasif
yaitu pola komunikasi yang tidak mempunyai umpan balik yang maksimal
sehingga proses komunikasi seringkali tidak efektif.

• Komunikasi agresif
yaitu pola komunikasi yang mengutarakan pendapat/ informasi atau pesan
secara lugas namun terdapat agresi verbal maupun non verbal.
Pendekatan Dasar Komunikasi Persuasif

• Logical argument (logos)


yaitu penyampaian ajakan menggunakan argumentasi data-data yang ditemukan.
• Psychological/ emotional argument (pathos)
yaitu penyampaian ajakan menggunakan efek emosi positif maupun negatif. Misalnya, iklan
yang menyenangkan, lucu dan membuat kita berempati
• Argument based on credibility (ethos)
yaitu ajakan atau arahan yang dituruti oleh komunikate/ audience karena komunikator
mempunyai kredibilitas sebagai pakar dalam bidangnya. Contoh, kita menuruti nasehat
medis dari dokter,. Hal ini semata-mata karena kita mempercayai kepakaran seseorang
dalam bidangnya.
Pendekatan Komunikasi Persuasi yang Efektif

 Pendekatan berdasarkan bukti


yaitu mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebaga bukti argumentatif agar berkesan lebih kuat
terhadap ajakan.

 Pendekatan berdasarkan ketakutan


yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience atau comunikate dengan tujuan
mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan komunikator. Misalnya, bila terjadi kejadian luar
biasa (KLB) covid 19 maka pemerintah dengan pendekatan ketakutan dapat mempersuasi masyarakat
untuk mencegah penyebaran covid 19.
 Pendekatan berdasarkan humor
yaitu menggunakan humor atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan memudahkan
masyarakat mengingat pesan karena mempunyai efek emosi yang positif. Contoh, iklan-
iklan yang menggunakan bintang comedian atau menggunakan humor yang melekat di
hati masyarakat.

 Pendekatan berdasarkan diksi


yaitu menggunakan pilihan kata yang mudah diingat (memorable) oleh komunikate
dengan tujuan membuat efek emosi positif atau negative. Misalnya, iklan rokok dengan
diksi “nggak ada lo nggak rame…” atau iklan snack makanan ringan dengan diksi “ di puter, di
jilat, di celupin.....”
KESIMPULAN
Dalam Mengembangkan pesan-pesan persuasif secara efektif perlu diperhatikan
komponen penting yaitu:

1. menentukan kredibilitas,
2. menyiapkan kerangka argumentasi,
3. menggunakan daya pemikat atas dasar logika dan emosional
4. memperkuat posisi dengan menggunakan bahasa yang baik dan bukti yang
jelas.
Sedangkan untuk memperkuat posisi dalam menyampaiakan pesan- pesan
persuasif dapat digunaka metode metafora, anekdot, bahasa yang sederhana
mudah dipahami dan fakta yang mampu memeperkuat posisi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai