Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang


Transfortasi Fluida merupakan disiplin ilmu bagian dari bidang mekanika
terapan yang mengkaji perilaku dari zat - zat cair dan gas dalam keadaan diam
ataupun bergerak. Sebenarnya, apakah fluida itu? Secara sederhana fluida bisa
diartikan sebagai zat cair. Namun pada kenyataannya tidak semua zat cair bisa
dikategorikan sebagai fluida. Secara khusus, fluida diartikan sebagai zat yang
berdeformasi terus - menerus selama dipengaruhi suatu tegangan geser.Salah
satu pembahasan dari mekanika fluida adalah dinamika fluida yang akan kami
bahas lebih spesifik dalam makalah ini adalah kinerja pompa.
Pompa adalah suatu mesin yang menambahkan energi ke cairan dengan
tujuan untuk meningkatkan tekanannya atau memindahkan cairan tersebut
melalui pipa. Secara garis besar, pompa dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
Pompa sentrifugal dan Pompa positive displacement.
Jika disebut nama pompa tentu yang pertama kita ingat, adalah pompa air
karena pompa ini mungkin yang berkenaan langsung dengan kehidupan kita
sehari-hari. Padahal jenis pompa sebenarnya tidak hanya pompa air saja, ada
banyak jenis pompa yang digunakan manusia untuk membantu meringankan
tugasnya.
Pompa secara sederhana didefinisikan sebagai alat transportasi fluida
cair. Jadi, jika fluidanya tidak cair, maka belum tentu pompa bisa melakukannya.
Misalnya fluida gas, maka pompa tidak dapat melakukan operasi pemindahan
tersebut. Namun, teknologi sekarang sudah jauh berkembang di mana mulai
diperkenalkan pompa yang multi-fasa, yang dapat memompakan fluida cair dan
gas. Namun dalam tulisan ini, hanya dibahas tentang pompa yang mengalirkan
fluida cair, dan topiknya dipersempit untuk yang berjenis sentrifugal.
Pompa jenis sentrifugal ini mungkin agak asing di telinga kita, padahal dia
banyak memberi manfaat bagi kita, terutama untuk dunia industri.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka beberapa
masalah dapat dirumuskan dan akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Apakah sebenarnya pompa itu ?
2. Apakah komponen-komponen utama yang ada pada pompa?
3. Bagaimana klasifikasi pompa?
4. Bagaimana prinsip kerja dari pompa?

1.3 Tujuan Penulisan


Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk mencapai beberapa tujuan,
diantaranya:
1. Memahami detail tentang system perpompaan

2. Dapat menghitung soal berkaitan dengan system perpompaan

2
BAB II
ISI

2.1 Pengertian Pompa


Pompa adalah suatu peralatan mekanik yang digerakkan oleh
suatu sumber tenaga yang digunakkan untuk memindahkan cairan
(fluida) dari suatu tempat ke tempat lain, dimana cairan tersebut
hanya mengalir apabila terdapat perbedaan tekanan. Pompa juga
dapat diartikan sebagai alat untuk memindahkan energi dari suatu
pemutar atau penggerak ke cairan ke bejana yang bertekanan yang
lebih tinggi. Selain dapat memindahkan cairan, pompa juga berfungsi
untuk meningkatkan kecepatan, tekanan, dan ketinggian cairan.
Pada umumnya pompa digerakkan oleh motor, mesin atau
sejenisnya. Banyak faktor yang menyebabkan jenis dan ukuran pompa
serta bahan pembuatnya berbeda, antara lain jenis dan jumlah bahan
cairan tinggi dan jarak pengangkutan serta tekanan yang diperlukan
dan sebagainya.
Dalam suatu pabrik atau industri, selalu dijumpai keadaan
dimana bahanbahanyang diolah dipindahkan dari suatu tempat
ketempat yang lain atau dari suatu tempat penyimpanan ketempat
pengolahan maupun sebaliknya. Pemindahan ini dapat juga
dimaksudkan unuk membawa bahan yang akan diolah dari sumber
dimana bahan itu diperoleh. Kita tahu bahwa cairan dari tempat yang
lebih tinggi akan sendirinya mengalir ketempat yang lebih rendah,
tetapi jika sebaliknya maka perlu dilakukan usaha untuk
memindahkan atau menaikkan fluida, alat yang lazim digunakan
adalah pompa.
Pemindahan fluida dengan menaikkan tekanan pada pompa
adalah untuk mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi, antara lain:
1. Hambatan Kecepatan Hambatan ini terjadi karena aliran
fluida didalam tabung atau pipa mempunyai kecepatan tertentu, maka

3
pompa harus memberikan tekanan yang diinginkan.
2. Hambatan Gesekan Hambatan ini terjadi pada gesekan
sepanjang pipa-pipa yang dilaluinya.

2.2 Perhitungan pada Pompa


1. Kapasitas Pompa
Kapasitas pompa adalah banyaknya cairan yang dapat dipindahkan
oleh pompa setiap satuan waktu . Dinyatakan dalam satuan volume per
satuan waktu, seperti :

 Barel per day (BPD)


 Galon per menit (GPM)
 Cubic meter per hour (m3/hr)

2. Head Pompa
Head pompa adalah energi per satuan berat yang harus disediakan
untuk mengalirkan sejumlah zat cair yang direncanakan sesuai dengan
kondisi instalasi pompa, atau tekanan untuk mengalirkan sejumlah zat
cair,yang umumnya dinyatakan dalam satuan panjang.
Menurut persamaan Bernauli, ada tiga macam head (energi) fluida
dari sistem instalasi aliran, yaitu, energi tekanan, energi kinetik dan
energi potensial
Hal ini dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :

Karena energi itu kekal, maka bentuk head (tinggi tekan) dapat
bervariasi pada penampang yang berbeda. Namun pada kenyataannya

4
selalu ada rugi energi (losses). Pada kondsi yang berbeda seperti pada
gambar di atas maka persamaan Bernoulli adalah sebagai berikut :

3. Head Tekanan
Head tekanan adalah perbedaan head tekanan yang bekerja pada
permukaan zat cair pada sisi tekan dengan head tekanan yang bekerja
pada permukaan zat cair pada sisi isap.

Head tekanan dapat dinyatakan dengan rumus : 

4. Head Kecepatan

5
Head kecepatan adalah perbedaan antar head kecepatan zat cair
pada saluran tekan dengan head kecepatan zat cair pada saluran isap.
Head kecepatan dapat dinyatakan dengan rumus :

5. Head Statis Total


Head statis total adalah perbedaan tinggi antara permukaan zat cair
pada sisi tekan dengan permukaan zat cair pada sisi isap.
Head statis total dapat dinyatakan dengan rumus :
Z = Zd - Zs(5)

Dimana  :
Z   :   Head statis total
Zd  :   Head statis pada sisi tekan
Zs   :   Head statis pada sisi isap

Tanda  +   :   Jika permukaan zat cair pada sisi isap lebih rendah dari
sumbu pompa (Suction lift).

Tanda  -   :  Jika permukaan zat cair pada sisi isap lebih tinggi dari
sumbu pompa (Suction head).

6
6. Kerugian head (head loss)
Kerugian energi per satuan berat fluida dalam pengaliran cairan
dalam sistem perpipaan disebut sebagai kerugian head (head loss).
Head loss terdiri dari :
a. Mayor head loss (mayor losses)
Merupakan kerugian energi sepanjang saluran pipa yang dinyatakan
dengan rumus :

Harga f (faktor gesekan) didapat dari diagram Moody (lampiran -


6) sebagai fungsi dari Angka Reynold (Reynolds Number) dan
Kekasaran relatif (Relative Roughness  - Îµ/D  ), yang nilainya dapat
dilihat pada grafik (lampiran) sebagai fungsi dari nominal diameter
pipa dan kekasaran permukaan dalam pipa (e) yang tergantung dari
jenis material pipa.
Sedangkan besarnya Reynolds Number dapat dihitung dengan rumus :

7
b. Minor head loss (minor losses)
Merupakan kerugian head pada fitting dan valve yang terdapat
sepanjang sistem perpipaan. Dapat dicari dengan menggunakan Rumus
:

Dalam menghitung kerugian pada fitting dan valve dapat


menggunakan tabel pada lampiran 4. Besaran ini menyatakan kerugian
pada fitting dan valve dalam ukuran panjang ekivalen dari pipa lurus.

c. Total Losses
Total losses merupakan kerugian total sistem perpipaan, yaitu :

8
7. Daya Pompa

Daya pompa adalah besarnya energi persatuan waktu atau


kecepatan melakukan kerja.
Ada beberapa pengertian daya, yaitu :
1. Daya hidrolik (hydraulic horse power)
Daya hidrolik (daya pompa teoritis) adalah daya yang
dibutuhkan untuk mengalirkan sejumlah zat cair. Daya ini
dapat dihitung dengan rumus :

8. Daya Poros Pompa (Break Horse Power)

Untuk mengatasi kerugian daya yang dibutuhkan oleh poros yang


sesungguhnya adalah lebih besar dari pada daya hidrolik.

9
Besarnya daya poros sesungguhnya adalah sama dengan effisiensi
pompa atau dapat dirumuskan sebagai berikut :

9. Daya Penggerak (Driver)

Daya penggerak (driver) adalah daya poros dibagi dengan effisiensi


mekanis (effisiensi transmisi). Dapat dihitung dengan rumus :

10. Effisiensi Pompa


Effisiensi pada dasarnya didefinisikan sebagai perbandingan antara
output dan input atau perbandingan antara HHP Pompa dengan BHP
pompa. Harga effisiensi yang tertinggi sama dengan satu harga
effisiensi pompa yang  didapat dari pabrik pembuatnya.
Effisiensi pompa merupakan perkalian dari beberapa effiaiensi, yaitu:

10
2.3 Klasifikasi Pompa

Gambar 1.1 Klasifikasi Pompa

11
Secara umum pompa dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu :
1. Pompa Positive Displacement
Pompa Positive Displacement bekerja dengan cara memberikan gaya
tertentu pada volume fluida tetap dari sisi inlet menuju sisi outlet pompa.
Kelebihan dari penggunaan pompa jenis ini adalah dapat menghasilkan
power density (gaya per satuan berat) yang lebih berat. Dan juga
memberikan perpindahan fluida yang tetap atau stabil di setiap
putarannya.
Macam-macam pompa Positive Displacement yaitu :
1. Pompa Reciprocating
Pada pompa jenis ini, sejumlah volume fluida masuk kedalam
silinder melalui valve inlet pada saat langkah masuk dan selanjutnya
dipompa keluar dibawah tekanan positif melalui valve outlet pada
langkah maju.
b. Kelebihan Pompa Reciprocating
• Mempunyai tekanan yang tinggi, sehingga bisa
dioperasikan pada sistem dengan head yang tinggi.
c. Kekurangan Pompa Reciprocating
• Aliran tidak kontinyu (berpulsa).
• Aliran tidak steady.
• Apabila perpindahan dilakukan oleh maju mundurnya
jarum piston, pompa ini hanya digunakan untuk
pemompaan cairan kental dan sumur minyak.

12
Gambar 1.2 Pompa Reciprocating

2. Pompa Rotary
Pompa rotary adalah pompa yang menggerakkan fluida dengan
menggunakan prinsip rotasi. Vakum terbentuk oleh rotasi dari pompa
dan selanjutnya menghisap fluida masuk.
Pompa rotary dapat diklasifikasikan kembali menjadi
beberapa tipe, yaitu :
1. Gear Pumps
Sebuah pompa rotary yang simpel dimana fluida ditekan
dengan menggunakan dua roda gigi. Prinsip kerjanya saat
antar roda gigi bertemu terjadi penghisapan fluida kemudian
berputar dan diakhiri saat roda gigi akan pisah sehingga fluida
terlempar keluar.
a. Keuntungan Gear Pumps
• Self priming (menghisap sendiri).
• Kapasitas konstan pada putaran tertentu.
• Aliran hampir kontinyu.
• Arah pemompaan dapat dibalik.
• Ringan, menghemat tempat.
• Dapat memompa cairan yang mengandung uap dan
gas.
b. Kekurangan Gear Pumps
• Cairan harus relatif bersih.

13
• Poros harus diberi seal.
• Clearence antar bagian-bagian yang berputar harus
sekecil- kecilnya.
• Tidak diijinkan fluida benda padat.

Gambar 1.3 Prinsip Gear Pump

2. Screw Pumps
Pompa ini menggunakan dua ulir yang bertemu dan berputar
untuk menghasilkan aliran fluida sesuai dengan yang diinginkan.
Pompa screw ini digunakan untuk menangani cairan yang
mempunyai viskositas tinggi, heterogen, sensitif terhadap
geseran dan cairan yang mudah berbusa. Cara kerja screw
pumps adalah zat cair masuk pada lubang isap, kemudian
akan ditekan di ulir yang mempunyai bentuk khusus. Dengan
bentuk ulir tersebut, zat cair akan masuk ke ruang antara ulir-ulir,
ketika ulir berputar, zat cair terdorong ke arah lubang
pengeluaran.
a. Keuntungan Screw
Pumps
• Efisiensi total tinggi.
• Kemampuan hisap tinggi.
• Aliran konstan dan lancar.
• Desain sederhana.

14
• Pompa dapat beroperasi tanpa valve.
b. Kekurangan Screw
Pumps
• Harga relative lebih mahal.
• Untuk tekanan tinggi, memerlukan elemen
pompa yang panjang.
• Desain dilengkapi dengan sebuah screw pemaksa
dan gurdi
(bor).
• Dilengkapi dengan hopper dengan panjang hingga 3
meter.

Gambar 1.4 Prinsip Screw


Pumps

3. Rotary Vane Pumps


Memiliki prinsip yang sama dengan kompresor
scroll, yang menggunakan rotor silindrik yang berputar secar
harmonis menghasilkan
tekanan fluida tertentu. Prinsip kerjanya baling-baling menekan

15
lubang rumah pompa oleh gaya sentrifugal bila motor diputar.
Fluida yang terjebak diantara dua bolang-baling dibawa berputar
dan dipaksa keluar dari sisi buang pompa.
a. Keutungan Rotary Vane Pumps
• Mengkompensasi keausan melalui perpanjangan
baling- baling.
b. Kerugian Rotary Vane Pumps
• Tidak cocok untuk fluida dengan viskositas tinggi.
• Tidak cocok untuk tekanan yang tinggi.

Gambar 1.5 Prinsip Rotary Vane Pump


2. Dynamic Pump
1) Pompa Sentrifugal (pompa rotor-dinamik)
Pompa sentrifugal merupakan peralatan dengan komponen yang
paling sederhana pada pembangkit. Tujuannya adalah mengubah
energi penggerak utama (motor listrik atau turbin) menjadi kecepatan
atau energi kinetik dan kemudian enegi tekan pada fluida yang
sedang dipompakan. Perubahan energi terjadi karena dua bagian
utama pompa, impeller dan volute atau difuser. Impeller adalah
bagian berputar yang mengubah energi dari penggerak menjadi

16
energi kinetik. Volute atau difuser adalah bagian tak bergerak yang
mengubah energi kinetik menjadi energi tekan.

Gambar 1.6 Pompa Sentrifugal


2) Pompa Aksial
Pompa aksial adalah salah satu pompa yang berfungsi untuk
mengalirkan fluida dari potensial rendah ke potensial yang lebih
tinggi dengan menggunakan gerak putaran dari blades dan mempunyai
arah aliran yang sejajar dengan sumbu porosnya. Prinsip kerja
pompa aksial adalah energi mekanik yang dihasilkan oleh sumber
penggerak ditansmisikan melalui poros impeller untuk menggerakkan
impeller pompa. Putaran impeller memberikan gaya aksial yang
mendorong fluida sehingga menghasilkan energi kinetik pada fluida
kerja tersebut.

17
Gambar 1.7 Pompa Aksial

3) Special
Effect Pump
a. Pompa Jet-Eductor (injector)
Pompa Jet-Eductor (injector) adalah sebuah pompa yang
menggunakan efek venturi dan nozzle konvergen-divergen untuk
mengkonversi energi tekanan dari fluida bergerak menjadi energi
gerak sehingga menciptakan area bertekanan rendah, dan
dapat menghisap fluida di sisi suction. Prinsip kerja pompa
Jet-Eductor menggunakan nozzel yang bekerja sesuai efek
venturi sehingga mengkonversi energi tekan pada fluida
menjadi energi gerak dan sisi suction (hisap) bertekanan
rendah dan sehingga fluida dapat mengalir.

Gambar 1.8 Pompa Injektor

b. Gas Lift Pump


Gas Lift Pump adalah salah satu bentuk sistem pengangkatan
buatan yang lazim digunakan untuk mengangkut fluida dari
sumur-sumur minyak bumi. Sistem ini bekerja dengan cara
menginjeksikan gas bertekanan tinggi kedalam anulus (ruang

18
antara tubing dan casing), dan kemudian kedalam tubing produksi
sehingga terjadi proses aerasi (aeration) yang mengakibatkan
berkurangnya berat kolom fluida dan tubing. Sehingga tekanan
recervoir mampu mengalirkan fluida dari lubang sumur menuju
fasilitas produksi dipermukaan.
a. Kelebihan Gas Lift Pump
• Umur peralatan lebih lama.
• Biaya operasi lebih kecil.
• Gas Lift tidak dipengaruhi oleh desain sumur.
b. Kekurangan Gas Lift Pump
• Gas harus tersedia
• Sentralisasi kompresor sulit untuk sumur-sumur
dengan jarak jauh.
• Gas injeksi yang tersedia sangat korosif, kecuali
diolah sebelum digunakan.
c. Pompa Hydraulic Ram
Pompa Hydraulic Ram adalah pompa air siklik dengan
menggunakan tenaga hidro (hydropower). Prinsip kerja dari
Hydraulic Ram adalah dengan menggunakan energi kinetik dari
cairan dan energi tersebut diubah menjadi energi tekan dengan
memberikan tekanan dengan tiba-tiba.
a. Kelebihan pompa Hydraulic Ram
• Bisa beropeasi tanpa bantuan energi listrik atau BBM.
b. Kekurangan pompa Hydraulic Ram
• Klep pembuangan membuka karena beban klep terlalu
ringan
• Klep pembungan menutup karena beban klep
berlebihan.
• Perawatan harus rutin.
• Masih tergantung dari keadaan alam yang berubah-
ubah.

19
Gambar 1.9 Pompa
Hydraulic Ram
d. Pompa Elektromagnetik
Pompa elektromagnetik adalah pompa yang
menggerakkan fluida logam dengan jalan menggunakan gaya
elektromagnetik. Prinsip kerja nya menggerakan fluida dengan
gaya elektromagnetik yang disebabkan medan magnetik yang
dialirkan.
a. Keuntungan pompa
elektromagnetik
• Tidak memiliki bagian yang bergerak, ventilasi,
seal dan lainnya.
• Tidak bersuara dan bergetar.
• Kinerjanya tidak habis dimakan waktu.
• Menghasilkan output yang besar dengan input yang
kecil.
b. Kekurangan pompa
elektromagnetik

• Membutuhkan persyaratan yang tinggi.

20
Gambar 1.10 Prinsip Pompa Elektromagnetik

21
2.4 Kavitasi
Kavitasi adalah fenomena perubahan phase uap dari zat cair yang sedang
mengalir, karena tekanannya berkurang hingga di bawah tekanan uap
jenuhnya. Pada pompa bagian yang sering mengalami kavitasi adalah sisi isap
pompa. Hal ini terjadi jika tekanan isap pompa terlalu rendah hingga dibawah
tekanan uap jenuhnya, hal ini dapat menyebabkan :

 Suara berisik, getaran atau kerusakan komponen pompa tatkala


gelembung-gelembung fluida tersebut pecah ketika melalui daerah
yang lebih tinggi tekanannya
 Kapasitas pompa menjadi berkurang
 Pompa tidak mampu membangkitkan head (tekanan)
 Berkurangnya efisiensi pompa.

Secara umum, terjadinya kavitasi diklasifikasikan atas 5 alasan dasar :


1. Vaporisation - Penguapan.
Fluida menguap bila tekanannya menjadi sangat rendah atau
temperaturnya menjadi sangat tinggi. Setiap pompa sentrifugal memerlukan
head(tekanan) pada sisi isap untuk mencegah penguapan. Tekanan yang
diperlukan ini, disiapkan oleh pabrik pembuat pompa dan dihitung
berdasarkan asumsi bahwa air yang dipompakan adalah 'fresh water' pada
suhu 68oF. Dan ini disebut Net Positive Suction Head Available (NPSHA)
Karena ada pengurangan tekanan (head losses) pada sisi suction( karena
adanya valve, elbow, reduser, dll), maka kita harus menghitung head total
pada sisi suction dan biasa disebut Net Positive Suction Head is Required
(NPSHR).
Nilai keduanya mempengaruhi terjadinya penguapan, maka untuk mencegah
penguapan, syaratnya adalah :
NPSHA - Vp ≥ NPSHR
Dimana Vp : Vapor pressure fluida yang dipompa.

22
Dengan kata lain untuk memelihara supaya vaporization tidak terjadi maka
kita harus melakukan hal berikut :
1. Menambah Suction head, dengan :

 Menambah level liquid di tangki.


 Meninggikan tangki.
 Memberi tekanan tangki.
 Menurunkan posisi pompa(untuk pompa portable).
 Mengurangi head losses pada suction piping system. Misalnya dengan
mengurangi jumlah fitting, membersihkan striner, cek mungkin
venting tangki tertutup) atau bertambahnya speed pompa.

2. Mengurangi Tempertur fluida, dengan :

 Mendinginkan suction dengan fluida pendingin


 Mengisolasi suction pompa
 Mencegah naiknya temperature dari bypass system dari pipa discharge.

3. Mengurangi NPSHR, dengan :

 Gunakan double suction. Ini bias mengurangi NPSHR sekitar 25 %


dan dalam beberapa kasus memungkinkan penambahan speed pompa
sebesar 40 %.
 Gunakan pompa dengan speed yang lebih rendah.
 Gunakan impeller pompa yang memiliki bukaan 'lobang' (eye) yang
lebih besar.
 Install Induser, dapat mereduksi NPSHR sampai 50 %.
 Gunakan pompa yang lebih kecil. Menggunakan 3 buah pompa kecil
dengan ukuran kapasitas separuhnya, hitungannya lebih murah dari
pada menggunakan pompa besar dan spare-nya. Lagi pula dapat
menghemat energy.

2.5 Pengaruh Kavitasi Terhadap Kinerja Pompa


Kavitasi dinyatakan dengan cavities atau lubang di dalam fluida
yang kita pompa. Lubang ini juga dapat dijelaskan sebagai gelembung-

23
gelembung, maka kavitasi sebenarnya adalah pembentukan gelembung-
gelembung dan pecahnya gelembung tersebut. Gelembung terbentuk
tatkala cairan mendidih. Hati-hati untuk menyatakan mendidih itu sama
dengan air yang panas untuk disentuh, karena oksigen cair juga akan
mendidih dan tak seorang pun menyatakan itu panas.
Mendidihnya cairan terjadi ketika ia terlalu panas atau tekananya
terlalu rendah. Pada tekanan permukaan air laut 1 bar (14,7 psia) air akan
mendidih pada suhu 212oF (100oC). Jika tekanannya turun air akan
mendidih pada suhu yang lebih rendah. Ada tabel yang menyatakan titik
didih air pada setiap suhu yang berbeda. Sebagai contoh dapat dilihat tabel
berikut :
Vapor pressure lb/in2
Fahrenheit Centigrade Vapor pressure (Bar) A
A
40 4.4 0.1217 0.00839
100 37.8 0.9492 0.06546
180 82.2 7.510 0.5179
212 100 14.696 1.0135
300 148.9 67.01 4.62
Satuan tekanan di sini yang digunakan adalah absolute bukan
pressure gauge, ini jamak dipakai tatkala kita berbicara mengenai sisi isap
pompa untuk menghindari tanda minus. Maka saat menyebut tekanan
atmosfir nol, kita katakan 1 atm sama dengan 14,7 psia pada permukaan
air laut dan pada sistim metrik kita biasa memakai 1 bar atau 100 kPa.
Kita balik ke paragraf pertama untuk menjelaskan akibat dari
kavitasi, sehingga kita lebih tahu apa sesungguhnya yang terjadi.

Kapasitas Pompa Berkurang

 Ini terjadi karena gelembung-gelembung udara banyak mengambil


tempat(space), dan kita tidak bisa memompa cairan dan udara pada
tempat dan waktu yang sama. Otomatis cairan yang kita perlukan
menjadi berkurang.

24
 Jika gelembung itu besar pada eye impeller, pompa akan
kehilangan pemasukan dan akhirnya perlu priming (tambahan
cairan pada sisi isap untuk menghilangkan udara).

Tekanan (Head) kadang berkurang


Gelembung-gelembung tidak seperti cairan, ia bisa dikompresi
(compressible). Hasil kompresi inilah yang menggantikan head, sehingga
head pompa sebenarnya menjadi berkurang.
Pembentukan gelembung pada tekanan rendah karena mereka tidak
bisa terbentuk pada tekanan tinggi.
Kita harus selalu ingat bahwa jika kecepatan fluida bertambah, maka
tekanan fluida akan berkurang. Ini artinya kecepatan fluida yang tinggi
pasti di daerah bertekanan rendah.
Ini akan menjadi masalah setiap saat jika ada aliran fluida melalui pipa
terbatas, volute atau perubahan arah yang mendadak. Keadaan ini sama
dengan aliran fluida pada penampang kecil antara ujung impeller dengan
volute cut water.
Bagian-bagian Pompa Rusak

 Gelembung-gelembung itu pecah di dalam dirinya sendiri, ini


dinamakan imploding kebalikan dari exploding. Gelembung-
gelembung itu pecah dari segala sisi, tetapi bila ia jatuh
menghantam bagian dari metal seperti impeller atau voluteia tidak
bisa pecah dari sisi tersebut, maka cairan masuk dari sisi
kebalikannya pada kecepatan yang tinggi dilanjutkan dengan
gelobang kejutan yang mampu merusak part pompa. Ada bentuk
yang unik yaitu bentuk lingkaran akibat pukulan ini, dimana metal
seperti dipukul dengan 'ball peen hammer'.
 Kerusakan ini kebanyakan terjadi membentuk sudut ke kanan pada
metal, tetapi pengalaman menunjukan bahwa kecepatan tinggi
cairan kelihatannya datang dari segala sudut.

25
Semakin tinggi kapasitas pompa, kelihatannya semakin mungkin kavitasi
terjadi. Nilai Specific speed pump yang tinggi mempunyai bentuk impeller
yang memungkinkan untuk beroperasi pada kapasitas yang tinggi dengan
power yang rendah dan kecil kemungkinan terjadi kavitasi. Hal ini
biasanya dijumpai pada casing yang berbentuk pipa, dari pada casing yang
berbentuk volute seperti yang sering kita lihat.

26
Daftar Pustaka

www.masterflopump.com - Comprehensive descriptions of different pump types

www.lightmypump.com - Pump and pump system information

Australian Pump Technical Handbook, 3rd edition, 1987, Australian Pump


Manufacturers' Association Ltd

Publications of Europump and the Hydraulic Institute

Predicting maintenance of pumps using condition monitoring Ray Beebe,


Elsevier, 2004

www.worldpumps.com

27

Anda mungkin juga menyukai