PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka beberapa
masalah dapat dirumuskan dan akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Apakah sebenarnya pompa itu ?
2. Apakah komponen-komponen utama yang ada pada pompa?
3. Bagaimana klasifikasi pompa?
4. Bagaimana prinsip kerja dari pompa?
2
BAB II
ISI
3
pompa harus memberikan tekanan yang diinginkan.
2. Hambatan Gesekan Hambatan ini terjadi pada gesekan
sepanjang pipa-pipa yang dilaluinya.
2. Head Pompa
Head pompa adalah energi per satuan berat yang harus disediakan
untuk mengalirkan sejumlah zat cair yang direncanakan sesuai dengan
kondisi instalasi pompa, atau tekanan untuk mengalirkan sejumlah zat
cair,yang umumnya dinyatakan dalam satuan panjang.
Menurut persamaan Bernauli, ada tiga macam head (energi) fluida
dari sistem instalasi aliran, yaitu, energi tekanan, energi kinetik dan
energi potensial
Hal ini dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
Karena energi itu kekal, maka bentuk head (tinggi tekan) dapat
bervariasi pada penampang yang berbeda. Namun pada kenyataannya
4
selalu ada rugi energi (losses). Pada kondsi yang berbeda seperti pada
gambar di atas maka persamaan Bernoulli adalah sebagai berikut :
3. Head Tekanan
Head tekanan adalah perbedaan head tekanan yang bekerja pada
permukaan zat cair pada sisi tekan dengan head tekanan yang bekerja
pada permukaan zat cair pada sisi isap.
4. Head Kecepatan
5
Head kecepatan adalah perbedaan antar head kecepatan zat cair
pada saluran tekan dengan head kecepatan zat cair pada saluran isap.
Head kecepatan dapat dinyatakan dengan rumus :
Dimana :
Z : Head statis total
Zd : Head statis pada sisi tekan
Zs : Head statis pada sisi isap
Tanda + : Jika permukaan zat cair pada sisi isap lebih rendah dari
sumbu pompa (Suction lift).
Tanda - : Jika permukaan zat cair pada sisi isap lebih tinggi dari
sumbu pompa (Suction head).
6
6. Kerugian head (head loss)
Kerugian energi per satuan berat fluida dalam pengaliran cairan
dalam sistem perpipaan disebut sebagai kerugian head (head loss).
Head loss terdiri dari :
a. Mayor head loss (mayor losses)
Merupakan kerugian energi sepanjang saluran pipa yang dinyatakan
dengan rumus :
7
b. Minor head loss (minor losses)
Merupakan kerugian head pada fitting dan valve yang terdapat
sepanjang sistem perpipaan. Dapat dicari dengan menggunakan Rumus
:
c. Total Losses
Total losses merupakan kerugian total sistem perpipaan, yaitu :
8
7. Daya Pompa
9
Besarnya daya poros sesungguhnya adalah sama dengan effisiensi
pompa atau dapat dirumuskan sebagai berikut :
10
2.3 Klasifikasi Pompa
11
Secara umum pompa dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu :
1. Pompa Positive Displacement
Pompa Positive Displacement bekerja dengan cara memberikan gaya
tertentu pada volume fluida tetap dari sisi inlet menuju sisi outlet pompa.
Kelebihan dari penggunaan pompa jenis ini adalah dapat menghasilkan
power density (gaya per satuan berat) yang lebih berat. Dan juga
memberikan perpindahan fluida yang tetap atau stabil di setiap
putarannya.
Macam-macam pompa Positive Displacement yaitu :
1. Pompa Reciprocating
Pada pompa jenis ini, sejumlah volume fluida masuk kedalam
silinder melalui valve inlet pada saat langkah masuk dan selanjutnya
dipompa keluar dibawah tekanan positif melalui valve outlet pada
langkah maju.
b. Kelebihan Pompa Reciprocating
• Mempunyai tekanan yang tinggi, sehingga bisa
dioperasikan pada sistem dengan head yang tinggi.
c. Kekurangan Pompa Reciprocating
• Aliran tidak kontinyu (berpulsa).
• Aliran tidak steady.
• Apabila perpindahan dilakukan oleh maju mundurnya
jarum piston, pompa ini hanya digunakan untuk
pemompaan cairan kental dan sumur minyak.
12
Gambar 1.2 Pompa Reciprocating
2. Pompa Rotary
Pompa rotary adalah pompa yang menggerakkan fluida dengan
menggunakan prinsip rotasi. Vakum terbentuk oleh rotasi dari pompa
dan selanjutnya menghisap fluida masuk.
Pompa rotary dapat diklasifikasikan kembali menjadi
beberapa tipe, yaitu :
1. Gear Pumps
Sebuah pompa rotary yang simpel dimana fluida ditekan
dengan menggunakan dua roda gigi. Prinsip kerjanya saat
antar roda gigi bertemu terjadi penghisapan fluida kemudian
berputar dan diakhiri saat roda gigi akan pisah sehingga fluida
terlempar keluar.
a. Keuntungan Gear Pumps
• Self priming (menghisap sendiri).
• Kapasitas konstan pada putaran tertentu.
• Aliran hampir kontinyu.
• Arah pemompaan dapat dibalik.
• Ringan, menghemat tempat.
• Dapat memompa cairan yang mengandung uap dan
gas.
b. Kekurangan Gear Pumps
• Cairan harus relatif bersih.
13
• Poros harus diberi seal.
• Clearence antar bagian-bagian yang berputar harus
sekecil- kecilnya.
• Tidak diijinkan fluida benda padat.
2. Screw Pumps
Pompa ini menggunakan dua ulir yang bertemu dan berputar
untuk menghasilkan aliran fluida sesuai dengan yang diinginkan.
Pompa screw ini digunakan untuk menangani cairan yang
mempunyai viskositas tinggi, heterogen, sensitif terhadap
geseran dan cairan yang mudah berbusa. Cara kerja screw
pumps adalah zat cair masuk pada lubang isap, kemudian
akan ditekan di ulir yang mempunyai bentuk khusus. Dengan
bentuk ulir tersebut, zat cair akan masuk ke ruang antara ulir-ulir,
ketika ulir berputar, zat cair terdorong ke arah lubang
pengeluaran.
a. Keuntungan Screw
Pumps
• Efisiensi total tinggi.
• Kemampuan hisap tinggi.
• Aliran konstan dan lancar.
• Desain sederhana.
14
• Pompa dapat beroperasi tanpa valve.
b. Kekurangan Screw
Pumps
• Harga relative lebih mahal.
• Untuk tekanan tinggi, memerlukan elemen
pompa yang panjang.
• Desain dilengkapi dengan sebuah screw pemaksa
dan gurdi
(bor).
• Dilengkapi dengan hopper dengan panjang hingga 3
meter.
15
lubang rumah pompa oleh gaya sentrifugal bila motor diputar.
Fluida yang terjebak diantara dua bolang-baling dibawa berputar
dan dipaksa keluar dari sisi buang pompa.
a. Keutungan Rotary Vane Pumps
• Mengkompensasi keausan melalui perpanjangan
baling- baling.
b. Kerugian Rotary Vane Pumps
• Tidak cocok untuk fluida dengan viskositas tinggi.
• Tidak cocok untuk tekanan yang tinggi.
16
energi kinetik. Volute atau difuser adalah bagian tak bergerak yang
mengubah energi kinetik menjadi energi tekan.
17
Gambar 1.7 Pompa Aksial
3) Special
Effect Pump
a. Pompa Jet-Eductor (injector)
Pompa Jet-Eductor (injector) adalah sebuah pompa yang
menggunakan efek venturi dan nozzle konvergen-divergen untuk
mengkonversi energi tekanan dari fluida bergerak menjadi energi
gerak sehingga menciptakan area bertekanan rendah, dan
dapat menghisap fluida di sisi suction. Prinsip kerja pompa
Jet-Eductor menggunakan nozzel yang bekerja sesuai efek
venturi sehingga mengkonversi energi tekan pada fluida
menjadi energi gerak dan sisi suction (hisap) bertekanan
rendah dan sehingga fluida dapat mengalir.
18
antara tubing dan casing), dan kemudian kedalam tubing produksi
sehingga terjadi proses aerasi (aeration) yang mengakibatkan
berkurangnya berat kolom fluida dan tubing. Sehingga tekanan
recervoir mampu mengalirkan fluida dari lubang sumur menuju
fasilitas produksi dipermukaan.
a. Kelebihan Gas Lift Pump
• Umur peralatan lebih lama.
• Biaya operasi lebih kecil.
• Gas Lift tidak dipengaruhi oleh desain sumur.
b. Kekurangan Gas Lift Pump
• Gas harus tersedia
• Sentralisasi kompresor sulit untuk sumur-sumur
dengan jarak jauh.
• Gas injeksi yang tersedia sangat korosif, kecuali
diolah sebelum digunakan.
c. Pompa Hydraulic Ram
Pompa Hydraulic Ram adalah pompa air siklik dengan
menggunakan tenaga hidro (hydropower). Prinsip kerja dari
Hydraulic Ram adalah dengan menggunakan energi kinetik dari
cairan dan energi tersebut diubah menjadi energi tekan dengan
memberikan tekanan dengan tiba-tiba.
a. Kelebihan pompa Hydraulic Ram
• Bisa beropeasi tanpa bantuan energi listrik atau BBM.
b. Kekurangan pompa Hydraulic Ram
• Klep pembuangan membuka karena beban klep terlalu
ringan
• Klep pembungan menutup karena beban klep
berlebihan.
• Perawatan harus rutin.
• Masih tergantung dari keadaan alam yang berubah-
ubah.
19
Gambar 1.9 Pompa
Hydraulic Ram
d. Pompa Elektromagnetik
Pompa elektromagnetik adalah pompa yang
menggerakkan fluida logam dengan jalan menggunakan gaya
elektromagnetik. Prinsip kerja nya menggerakan fluida dengan
gaya elektromagnetik yang disebabkan medan magnetik yang
dialirkan.
a. Keuntungan pompa
elektromagnetik
• Tidak memiliki bagian yang bergerak, ventilasi,
seal dan lainnya.
• Tidak bersuara dan bergetar.
• Kinerjanya tidak habis dimakan waktu.
• Menghasilkan output yang besar dengan input yang
kecil.
b. Kekurangan pompa
elektromagnetik
20
Gambar 1.10 Prinsip Pompa Elektromagnetik
21
2.4 Kavitasi
Kavitasi adalah fenomena perubahan phase uap dari zat cair yang sedang
mengalir, karena tekanannya berkurang hingga di bawah tekanan uap
jenuhnya. Pada pompa bagian yang sering mengalami kavitasi adalah sisi isap
pompa. Hal ini terjadi jika tekanan isap pompa terlalu rendah hingga dibawah
tekanan uap jenuhnya, hal ini dapat menyebabkan :
22
Dengan kata lain untuk memelihara supaya vaporization tidak terjadi maka
kita harus melakukan hal berikut :
1. Menambah Suction head, dengan :
23
gelembung, maka kavitasi sebenarnya adalah pembentukan gelembung-
gelembung dan pecahnya gelembung tersebut. Gelembung terbentuk
tatkala cairan mendidih. Hati-hati untuk menyatakan mendidih itu sama
dengan air yang panas untuk disentuh, karena oksigen cair juga akan
mendidih dan tak seorang pun menyatakan itu panas.
Mendidihnya cairan terjadi ketika ia terlalu panas atau tekananya
terlalu rendah. Pada tekanan permukaan air laut 1 bar (14,7 psia) air akan
mendidih pada suhu 212oF (100oC). Jika tekanannya turun air akan
mendidih pada suhu yang lebih rendah. Ada tabel yang menyatakan titik
didih air pada setiap suhu yang berbeda. Sebagai contoh dapat dilihat tabel
berikut :
Vapor pressure lb/in2
Fahrenheit Centigrade Vapor pressure (Bar) A
A
40 4.4 0.1217 0.00839
100 37.8 0.9492 0.06546
180 82.2 7.510 0.5179
212 100 14.696 1.0135
300 148.9 67.01 4.62
Satuan tekanan di sini yang digunakan adalah absolute bukan
pressure gauge, ini jamak dipakai tatkala kita berbicara mengenai sisi isap
pompa untuk menghindari tanda minus. Maka saat menyebut tekanan
atmosfir nol, kita katakan 1 atm sama dengan 14,7 psia pada permukaan
air laut dan pada sistim metrik kita biasa memakai 1 bar atau 100 kPa.
Kita balik ke paragraf pertama untuk menjelaskan akibat dari
kavitasi, sehingga kita lebih tahu apa sesungguhnya yang terjadi.
24
Jika gelembung itu besar pada eye impeller, pompa akan
kehilangan pemasukan dan akhirnya perlu priming (tambahan
cairan pada sisi isap untuk menghilangkan udara).
25
Semakin tinggi kapasitas pompa, kelihatannya semakin mungkin kavitasi
terjadi. Nilai Specific speed pump yang tinggi mempunyai bentuk impeller
yang memungkinkan untuk beroperasi pada kapasitas yang tinggi dengan
power yang rendah dan kecil kemungkinan terjadi kavitasi. Hal ini
biasanya dijumpai pada casing yang berbentuk pipa, dari pada casing yang
berbentuk volute seperti yang sering kita lihat.
26
Daftar Pustaka
www.worldpumps.com
27