ABSTRAKSI
The background of this research is because Tofu industry still use traditional tools such
as stone for pressing, its weight is about 10-15 kg . The stone is lifted onto the board by
employees. The process can lead to fatigue in the employee because the employee had to do it
over and over. With this background, we designed press tools that ease the burden of lifting out
of the employees .
Methods to be used in achieving these goals begins with identifying the problem
identifying the user needs a tool , an alternative design with google sketchup design, design and
test results. The test result of the design is done by calculating the energy consumption incurred
pressing employees after using the tool 's design . The result shows the average energy
consumption when it still used the manual press is 0.62 kcal / min . While the average energy
consumption after using a tool designed is 0.25 kcal / min . It can be concluded that the results
of the design tool can reduce personnel expenses .
1
mengurangi tingkat kelelahan karyawan dengan
google sketchup?
2. METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan melalui tahapan
sebagai berikut :
Mulai
Studi Pustaka dan Kajian Literatur Studi Lapangan
Arsitektur Produk
Dari rancangan alat yang ke 2 maka
ditentukan arsitektur produknya yaitu berupa
kelengkapan komponen yang dibutuhkan,
antara lain :
Gambar 5 Gambar alternatif 2 rancangan alat • Besi pipa kotak ukuran 4 cm x 4 cm
press tahu tampak keseluruhan untuk rangka utama
• Plat besi 3,5 cm x 5 mm untuk rangka
Alat press tahu yang pada alternatif 1 papan cetak
menggunakan air sebagai pemberat, diganti • As besi untuk putaran tali pemberat
menjadi besi seberat 30kg sebagai pemberat. • Kawat seling diameter 3 mm untuk tali
Pemberat tersebut ditarik dan diturunkan pemberat
dengan bantuan roda gigi dan beberapa buah Kuat tarik untuk kawat seling dihitung
pillow block (bantalan peluncur). Dengan dengan rumus sebagai berikut :
adanya roda gigi dan bantalan peluncur T=8 x D2
menyebabkan gaya untuk menarik besi T =kekuatan tarik rope/ seling dalam
pemberat menjadi lebih ringan (beban menjadi ton
lebih ringan). Rancangan alat alternatif 2 ini D = diameter seling dalam inchi
lebih sesuai dengan kebutuhan pemakai Dalam rancangan ini kawat seling
daripada rancangan pada alternatif 1. berdiameter 3 mm. Jika i inchi = 25,4
mm, maka 3 mm = 0,118 inchi. Dengan
Ukuran Alat demikian besarnya kuat tarik kawat
Ukuran yang diperlukan dalam perancangan seling diameter 3 mm :
antara lain : T = 8 x 0,1182 = 0, 111 ton = 111 kg.
1. Tinggi alat Dengan berat pemberat press 30 kg,
2. Lebar alat maka kawat seling dengan diameter 3
3. Tinggi papan cetak mm ini masih cukup aman digunakan.
4. Panjang alat • Plendes besi (untuk kekuatan pada
sambungan)
Besarnya ukuran alat ditentukan berdasarkan • Roda gigi untuk putaran tali pemberat
data anthropometri orang Indonesia juga • Pillow block (bantalan luncur)
disesuaikan dengan ukuran alat cetak yang • Baut
selama ini digunakan. Data anthropometri orang
Indonesia terlampir. Membuat Sampel Produk / Alat
Data anthropometri orang Indonesia Setelah rancangan produk sesuai
yang diperlukan diantaranya adalah tinggi siku dengan kebutuhan pemakai serta arsitektur
berdiri : untuk menentukan tinggi papan cetak produk sudah ditentukan, maka dibuatlah
dari lantai. Dari tabel diketahui tinggi siku sampel produk/ alat sebagai berikut :
berdiri wanita Indonesia yaitu 957 mm. Dengan
data pada persentil 5 yaitu 886 mm. Persentil 5
digunakan dengan harapan 5% orang yang
5
Cara kerja alat :
1. Sebelum digunakan, pemberat diangkat
ke atas dengan menggunakan pemutar
yang berupa roda gigi.
2. Setelah pemberat diangkat, alat
pemutar dikunci agar tidak bergerak
turun.
3. Papan cetak diisi dengan sari pati tahu
4. Setelah itu alat press diturunkan dengan
membuka kunci pemutar
5. Alat press akan terus turun ke bawah
untuk mengepress sari pati tahu sampai
waktu yang dibutuhkan
6
Tabel 2 Perhitungan Konsumsi Energi (KE) Tabel 3 Tabel uji hipotesis dengan
Tahap II SPSS 16.0
(Proses Pengepressan Menggunakan Alat Hasil
Rancangan)
Et Ej KE
(kkal/menit) (kkal/menit) (kkal/menit)
2,94 3,27 0,33
3,10 3,27 0,17 Berdasarkan tabel 3 diperoleh t hitung
sebesar 3,922. Nilai t hitung tersebut kemudian
2,74 3,50 0,76
dibandingkan dengan nilai t tabel. Pada taraf
2,94 3,38 0,44 nyata α = 5% dan derajat bebas 9 diperoleh t
2,84 2,89 0,05 tabel 1,833. Karena t hitung > t tabel maka
2,94 3,27 0,33 kesimpulannya adalah menolak Ho. Dapat
disimpulkan bahwa H1 diterima, berarti rata –
4,02 4,09 0,07
rata konsumsi energi sebelum menggunakan
2,99 3,15 0,16 alat lebih besar daripada setelah menggunakan
3,32 3,38 0,06 alat (µ1>µ2). Dengan alat hasil rancangan
3,44 3,56 0,12 diperoleh hasil konsumsi energi yang
Rata- rata 0,25 dikeluarkan lebih sedikit.
Et : pengeluaran energi saat istirahat
Ej : pengeluaran energi setelah bekerja
4. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan tabel 1 dan 2 diperoleh Kesimpulan
hasil perbandingan antara konsumsi energi yang 1. Dengan google sketchup dapat dirancang
dikeluarkan untuk melakukan pengepressan gambar tiga dimensi dari rancangan alat
dengan alat tradisional dan pengepressan press tahu.
dengan alat hasil rancangan. Langkah 2. Rancangan alat press tahu menggantikan
selanjutnya adalah melakukan uji hipotesis batu sebagai press manual dengan press
untuk membuktikan bahwa konsumsi energi berupa besi pemberat yang diangkat
tahap II lebih kecil daripada konsumsi energi dengan piranti roda gigi.
tahap I. Berikut adalah langkah yang dilakukan 3. Hasil uji alat menunjukkan alat press
dalam uji hipotesis : tahu hasil rancangan membutuhkan
Ho : rata – rata konsumsi energi energi yang lebih sedikit dibandingkan
sebelum dan sesudah menggunakan alat alat press manual.
hasil rancangan adalah sama (µ1 =µ2)
H1 : rata – rata konsumsi energi Saran :
sebelum menggunakan alat lebih besar 1. Alat yang dirancang perlu diperbaiki agar
daripada setelah menggunakan alat banyaknya putaran roda gigi untuk
(µ1>µ2) mengangkat pemberat dapat lebih
Dengan menggunakan software SPSS dikurangi.
16.0 untuk uji dua sampel berpasangan 2. Perlu dirancang papan cetak tahu yang
diperoleh hasil sebagai berikut : ergonomis untuk melengkapi alat press.
7
5. REFERENSI Institut Teknologi Bandung Press,
Bandung.
Assauri, S.1985, “Manajemen Produksi
dan Operasi”, Lembaga Pemerintah, Tri Radiyati et.al. 1992, “Pengolahan
Jakarta. Kedelai”, Hal. 9 – 14, BPTTG
Puslitbang Fisika Terapan – LIPI,
Jensen, Alfred dan Chenoweth Harry H. Subang.
1991, ”Kekuatan Bahan
Terapan”, Edisi Keempat, Ulrich, K.T dan Eppinger, S.D. 2004,
Erlangga, Jakarta. ”Perancangan dan
Pengembangan Produk”, Edisi
Madyana. 1996, ”Analisa Perancangan Ketiga, Salemba Teknik, Jakarta.
Kerja dan Ergonomi”,
Universitas Atmajaya Yogyakarta Wignjosoebroto, S. 1995, ”Pengantar
Press, Yogyakarta. Teknik Industri”, PT Guna Widya,
Jakarta
Niemann, G. 1992, ”Elemen Mesin”, Jilid
1, Edisi Kedua, Erlangga, Jakarta. Yamit, Y. 1996, ”Manajemen Produksi dan
Operasi”, Edisi Pertama,
Nurmianto, E. 1996, ”Ergonomi Konsep Ekonisia, Yogyakarta.
Dasar dan Aplikasi”, ITS, PT
Guna Widya, Surabaya. www.blogs.unpad.ac.id, 2011
www.deptan.go.id, 2011
Suwahyo et.al. 2008, “Food processing
machinery - Design and www.kopi-secangkir.blogspot.com, 2010
construction” , Fakultas Teknik www.makalahsejarahonline.blogspot.com
UNES, Semarang.
, 2010
Sutalaksana, I. Z. 1979, ”Teknik Tata Cara
www.sains.kompas.com, 2012
Kerja”, Jurusan Teknik Industri,
www.skripsiarsitek.com, 2011
8
9
10