Anda di halaman 1dari 8

PENENTUAN WAKTU STANDAR DAN JUMLAH TENAGA

KERJA OPTIMAL PADA PRODUKSI BATIK CAP


(STUDI KASUS: IKM BATIK SAUD EFFENDY, LAWEYAN)
Dyah Ika Rinawati, Diana Puspitasari, Fatrin Muljadi
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik,Universitas Diponegoro
Jl. Prof. H. Soedarto, SH. Semarang 50239
dyah.ika@gmail.com, diana_psptsr@yahoo.com

Abstrak

Batik Saud Effendy merupakan salah satu IKM batik di Kampoeng Batik Laweyan, Surakarta. Jenis batik
yang diproduksi adalah batik cap dan batik tulis dengan sebagian besar jenis batik yang diproduksi adalah
batik cap. IKM Batik Saud Effendy ini berproduksi dengan strategi make to order dan belum ada
pedoman waktu produksi. Selain itu beban kerja pada setiap stasiun kerja kurang seimbang, dimana dari
value stream mapping yang ada, pada stasiun pengecapan dalam penyelesaian 1 lot produksi sebanyak
120 meter menghasilkan waktu terlama dibandingkan dengan stasiun kerja lainnya, yaitu 434 menit
dengan 3 orang pekerja.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan waktu baku dan jumlah tenaga kerja optimal pada
setiap tahapan proses. Dari hasil penelitian dan perhitungan didapatkan waktu baku untuk masing-masing
proses produksi, yaitu pemotongan mori (17,46 menit), pengecapan (582,15 menit), pewarnaan (84,06
menit), pengeringan dan pencucian (207,98 menit), penglorodan sebesar 99,87 menit, pengeringan 1123,2
menit, dan packing sebesar 75,24 menit. Usulan tenaga kerja yang diberikan dapat menghemat biaya
pengeluaran IKM sebesar 12%.
Kata Kunci: beban kerja, tenaga kerja, waktu standar

Abstract

Effendy Saud Batik is one of IKM batik Batik Kampoeng Laweyan, Surakarta. Types produced batik is
batik and batik with most types of batik is batik produced. IKM Batik Effendy Saud's production strategy
make to order and there are no guidelines for production time. Besides the workload at each work station
lacks balance, which of the existing value stream mapping, the tasting station in the settlement of 1 lot
production yield as much as 120 meters the longest time compared to other work stations, which is 434
minutes with 3 workers.
The purpose of this study was to determine the standard time and the optimal number of workers at each
stage of the process. From the research results and the calculation of standard time for each of the
production process, ie cutting mori (17.46 minutes), taste (582.15 minutes), coloring (84.06 min), drying
and washing (207.98 minutes) , penglorodan of 99.87 minutes, drying 1123.2 minutes, and packing of
75.24 minutes. Proposed labor provided SMEs can save expenses by 12%.
Keywords: workload, manpower, standard time

PENDAHULUAN konsumen, kemudian pengecapan kain mori


Batik Saud Effendy merupakan salah juga disesuaikan dengan motif yang
satu IKM batik yang berada di Solo, diinginkan konsumen, pewarnaan kain
tepatnya berada di Kampoeng Batik mori), kemudian dilakukan pengeringan
Laweyan yang merupakan salah satu sentra dan pencucian dengan tujuan agar warna
industri batik terbesar yang ada di Solo. lebih meresap. Setelah itu dilakukan
Jenis batik yang diproduksi pada IKM ini penglorodan malam yang bertujuan untuk
bermacam-macam seperti batik tulis, batik menghilangkan malam yang menempel
cap, dan batik lukis. Namun yang menjadi pada kain, setelah dilorod kain dibilas dan
fokus pada penelitian ini adalah batik cap. dikeringkan. Proses terakhir adalah
Urutan proses pengerjaan dari batik cap ini pengepakan sebelum dikirim ke konsumen.
diawali dengan pemotongan kain mori Strategi produksi pada IKM Batik
sesuai dengan ukuran yang diinginkan Saud Effendy ini adalah make to order.

J@TI Undip, Vol VII, No 3, September 2012 143


Pada proses produksi, waktu standar Batasan yang digunakan pada
mempunyai peranan yang cukup penting. penelitian ini antara lain : penelitian hanya
Dalam kegiatan produksi tidak terlepas dari dilakukan pada salah satu IKM Batik, yaitu
tenaga kerja, karena proses produksi batik Batik Saud Effendy dengan jenis batik yang
masih dilakukan secara manual. Tenaga diteliti adalah batik cap, ukuran lot produksi
kerja perlu diperhatikan. Karena itu beban selalu konstan, setiap lembar kain hanya
kerja pada setiap stasiun kerja harus dibuat terdiri dari dua warna, pengamatan waktu
seimbang agar tidak mengakibatkan kerja pada jenis produk yang paling banyak
kerugian dan pemborosan dari segi biaya dipesan, dan dibuat pada periode tertentu
produksi. Penempatan tenaga kerja pada menggunakan metode jam henti, cuaca
IKM untuk setiap proses produksi hanya tidak berpengaruh saat pengukuran, waktu
berdasarkan pengalaman sehingga yang untuk pengeringan akhir selalu konstan, dan
terjadi adalah kekurangakuratan jumlah penelitian hanya melakukan pengukuran
tenaga kerja. Disana masih banyak terjadi dari proses pemotongan kain mori sampai
pada bagian tertentu yang kekurangan proses penglorodan.
beban kerja sehingga banyak waktu yang
terbuang percuma, sebaliknya di bagian lain METODE PENELITIAN
kelebihan beban kerja. a. Pengukuran Waktu
Untuk proses pemotongan kain mori Pengukuran Waktu kerja (Time Study)
sebanyak 1 lot 120 meter hanya pada dasarnya merupakan suatu usaha
membutuhkan waktu sebesar 15 menit. untuk menentukan lamanya waktu
Untuk proses pewarnaan membutuhkan kerja yang diperlukan oleh seorang
waktu 60 menit, pencucian dan pengeringan operator untuk menyelesaikan suatu
membutuhkan waktu sebesar 200 menit, pekerjaan (Niebel, 1988). Pengukuran
proses penglorodan hanya membutuhkan waktu secara garis besar terdiri dari 2
waktu sebesar 65 menit, proses pengeringan jenis, yaitu pengukuran waktu
untuk setiap lotnya membutuhkan waktu langsung dan pengukuran waktu tidak
yang sama, yaitu 960 menit, dan proses langsung. (Wignjosoebroto, 2000)
terakhir adalah packing yang membutuhkan b. Pengukuran pendahuluan
waktu 60 menit. Dari total waktu kerja Pengukuran pendahuluan merupakan
dalam 1 hari sebesar 8 jam kerja, yaitu 480 hal yang harus dilakukan untuk
menit maka dapat disimpulkan bahwa pada mengetahui berapa kali pengukuran
proses-proses tersebut waktu menganggur harus dilakukan untuk tingkat
operator lebih banyak. Sedangkan untuk ketelitian dan keyakinan yang
proses pengecapan sebanyak 1 lot diinginkan. Setelah pengukuran tahap
membutuhkan waktu sebesar 434 menit. pertama dilakukan, selanjutnya
Pada proses pengecapan terjadi beban kerja dilakukan uji keseragaman data,
yang berlebih jika dibandingkan dengan perhitungan jumlah pengukuran yang
proses lainnya. Berdasarkan hal tersebut diperlukan, dan bila jumlah belum
maka perlu ditentukan ulang jumlah tenaga mencukupi dilanjutkan dengan
kerja optimum yang disesuaikan dengan pengukuran pendahuluan tahap kedua
besarnya beban kerja yang akan diberikan dan seterusnya sampai pengukuran
sehingga tidak ada tenaga kerja yang mencukupi tingkat ketelitian dan
mendapatkan beban kerja yang berlebihan. keyakinan yang dikehendaki. Langkah-
Mengingat biaya upah operator yang langkah pemrosesan hasil pengukuran
dikeluarkan oleh IKM Batik Saud Effendy pendahuluan adalah:
cukup tinggi, yaitu total biaya yang 1. Kelompokkan hasil pengukuran ke
dikeluarkan untuk 1 lot produksi batik cap dalam beberapa subgroup dan
adalah Rp.2.940.000,- atau Rp 24.500,- per hitung rata-rata dari tiap subgroup
meter dengan harga jual per potong kain
(2 meter) adalah Rp 100.000,-. Diharapkan
dengan adanya penelitian ini dapat Xk
X i
.........(1)
menekan biaya upah operator. n

J@TI Undip, Vol VII, No 3, September 2012 144


2. Hitung rata-rata dari rata-rata 2. p < 1 bila pengukur berpendapat
subgroup bahwa operator bekerja di bawah
normal (terlalu lambat)
...................(2) 3. p = 1 bila pengukur berpendapat
3. Hitung standar deviasi dari waktu bahwa operator bekerja dengan wajar
penyelesaian Ada banyak metode yang digunakan
untuk menentukan faktor penyesuaian.
Berikut merupakan beberapa metode
..(3) dalam menentukan besar faktor
c. Pengujian Keseragaman data penyesuaian yang umumnya digunakan
Suatu data dikatakan seragam jika (Wignjosoebroto, 2000):
semua data berada diantara dua batas 1. Metode Skill and Effort Rating
kontrol, yaitu yaitu batas kontrol atas 2. Metode Westinghouse
dan batas kontrol bawah. Adapun 3. Metode Syntetic Rating
perumusan dari batas kontrol atas dan 4. Performance Rating atau Speed
batas kontrol bawah adalah sebagai Rating
berikut (Wignjosoebroto, 2000): 5. Metode Obyektif
Pemberian kelonggaran dimaksudkan
BKA x 3 .(4)
untuk memberikan kesempatan kepada
BKB x 3 .(5) operator untuk melakukan hal-hal yang
d. Pengujian Kecukupan Data harus dilakukannya, sehingga waktu
Uji kecukupan data dilakukan untuk baku yang diperoleh dapat dikatakan
mendapatkan apakah jumlah data hasil data waktu kerja yang lengkap dan
pengamatan cukup untuk melakukan mewakili sistem kerja yang diamati.
penelitian. Untuk menghitung Kelonggaran yang diberikan antara lain:
banyaknya pengukuran yang 1) kelonggaran untuk kebutuhan pribadi
diperlukan untuk tingkat ketelitian 5% 2) kelonggaran untuk menghilangkan
dan tingkat keyakinan 95% adalah rasa lelah (fatique)
sebagai berikut (Barnes, 1980): 3) kelonggaran untuk hal-hal yang tidak
xj 2 xj
2
40 N 2 dapat dihindarkan
N' f. Waktu Siklus



xj

Waktu siklus atau cycle time adalah
..(6)
Apabila N N, maka jumlah data waktu yang diperlukan untuk membuat
sudah cukup satu unit produk pada satu stasiun kerja
Apabila N > N, maka jumlah data (Purnomo, 2003). Waktu yang
belum cukup diperlukan untuk melaksanakan elemen-
e. Penyesuaian dan Kelonggaran elemen kerja pada umumnya akan
Faktor penyesuaian adalah teknik sedikit berbeda dari siklus ke siklus
untuk menyamakan waktu hasil lainnya, sekalipun operator bekerja pada
observasi terhadap seorang operator kecepatan normal atau uniform, tiap-tiap
dalam menyelesaikan suatu pekerjaan elemen dalam siklus yang berbeda tidak
dengan waktu yang diperlukan oleh selalu akan bisa diselesaikan dalam
operator normal dalam menyelesaikan waktu yang persis sama.
pekerjaan tersebut (Niebel, 1988). g. Waktu Normal
Menurut Sutalaksana (1979) besarnya Waktu normal untuk suatu elemen
harga faktor penyesuaian (p) memiliki operasi kerja adalah semata-mata
tiga batasan, yaitu: menunjukkan bahwa seorang operator
1. p > 1 bila pengukur berpendapat yang berkualifikasi baik akan bekerja
bahwa operator bekerja di atas menyelesaikan pekerjaan pada tempo
normal (terlalu cepat) kerja yang normal (Wignjosoebroto,
2000).

J@TI Undip, Vol VII, No 3, September 2012 145


h. Waktu Baku Pengolahan dan Analisis Data
Penentuan waktu baku untuk Dalam penelitian ini tahapan
menentukan target produksi ini pengolahan dan analisa data yang dilakukan
dilakukan dengan cara pengukuran adalah sebagai berikut :
langsung dengan menggunakan jam 1. Pengolahan dan analisa data
henti. Pengukuran dilakukan menggunakan studi waktu kerja.
dikarenakan di dalam melakukan 2. Pengolahan dan analisa data
pekerjaan dipengaruhi oleh beberapa menggunakan uji keseragaman data
faktor yang tidak dapat dihindari baik a. Menghitung waktu rata-rata (waktu
faktor dari dalam maupun dari luar siklus)
perusahaan. Waktu baku didapatkan b. Melakukan uji keseragaman data
dengan mengalikan waktu normal Uji keseragaman dilakukan untuk
dengan kelonggaran (allowance). mengidentifikasi data ekstrim, yaitu
Waktu baku ini sangat diperlukan data yang terlalu besar atau terlalu
terutama sekali untuk: (1) perencanaan kecil dan jauh menyimpang dari tren
kebutuhan tenaga kerja (man power rata ratanya. Berdasarkan hasil uji
planning), (2) estimasi biaya-biaya keseragaman, data yang terlalu
untuk upah karyawan atau pekerja, (3) ekstrim dibuang dan tidak diikutkan
penjadwalan produksi dan ke dalam pengolahan data
penganggaran, (4) perencanaan sistem selanjutnya.
pemberian bonus dan insentif bagi 3. Pengolahan data menggunakan uji
karyawan atau pekerja berprestasi, dan kecukupan data
(5) indikasi keluaran (output) yang a. Melakukan uji kecukupan data
mampu dihasilkan oleh seorang pekerja. Uji kecukupan dilakukan untuk
(Wignjosoebroto, 2000) menentukan jumlah pengamatan
i. Beban Kerja yang seharusnya diambil dengan
Beban kerja seseorang sudah ditentukan convidence level 95% dan degree of
dalam bentuk standar kerja perusahaan accuracy 5%. Berdasarkan
menurut jenis pekerjaannya. Kebutuhan persamaan 6 disimpulkan jika N N
SDM dapat dihitung dengan maka data cukup.
mengidentifikasikan seberapa banyak b. Menentukan waktu normal
output perusahaan pada divisi tertentu c. Menentukan waktu baku
yang ingin dicapai. Kemudian hal itu 4. Setelah didapatkan waktu baku untuk
diterjemahkan dalam bentuk lamanya setiap jenis proses kerja yang dilakukan
(jam dan hari) karyawan yang maka langkah selanjutnya adalah
diperlukan untuk mencapai output perhitungan beban kerja dari setiap
tersebut, sehingga dapat diketahui pada stasiun kerja yang ada di IKM Batik
jenis pekerjaan apa saja yang terjadi Saud Effendy.
deviasi negatif atau sesuai standar. 5. Perhitungan usulan perbaikan jumlah
(Mangkuprawira, 2003). tenaga kerja berdasarkan beban kerja
Desain Penelitian 6. Analisis hasil pengolahan
Penelitian mengenai Penentuan Waktu
Baku dan Jumlah Tenaga Kerja Optimal HASIL DAN PEMBAHASAN
pada Produksi Batik Cap di IKM Batik Lima jenis pengamatan kerja yang
Saud Effendy dilakukan dengan diamati pada IKM Batik Saud Effendy yaitu
menggunakan pendekatan action research. proses pemotongan kain mori, pengecapan,
Dimana peneliti berinteraksi dengan subjek pewarnaa, pengeringan dan pencucian, serta
penelitian sejak awal dan data penelitian penglorodan. Pengumpulan data dilakukan
diperoleh dengan cara mengamati secara secara langsung di lapangan menggunakan
langsung pekerja dan mencatat waktu observation sheet yang ditunjukkan pada
pekerja yang dibutuhkan dalam melakukan Tabel 1. dan Tabel 2.
proses kerja.

J@TI Undip, Vol VII, No 3, September 2012 146


Tabel 1 Proses operasi dan Tenaga Kerja
Jumlah
Jumlah
Produk
No. Proses Kerja Tenaga
(meter per
Kerja
lot)
Pemotongan kain
1. 1 120
mori
2. Pengecapan 3 120
3. Pewarnaan 4 120 Gambar 2 Peta Kontrol Pengecapan
4. Pencucian 2 120
5. Penglorodan 3 120
Pengeringan dan 3. Proses pewarnaan menghasilkan waktu
6. 1 120 siklus rata-rata sebesar 63,84 menit
packaging
7. Packing 1 120 dan standar deviasi sebesar 5,87. Peta
kontrol proses pewarnaan
Tabel 2 Gaji operator tiap proses produksi diperlihatkan pada Gambar 3.
Biaya / 20 meter
Operator Proses Produksi
kain
Pemotongan kain mori Rp 30.000,00
Pengecapan Rp 45.000,00
Pewarnaan Rp 35.000,00
Pelorodan Rp 35.000,00
Pencucian dan penjemuran Rp 20.000,00
Gambar 3 Peta Kontrol Pewarnaan
Packing Rp 20.000,00
4. Proses pengeringan dan pencucian yang
Uji Keseragaman Data dilakukan oleh pekerja A dan B
Setelah data terkumpul selanjutnya uji menghasilkan waktu siklus rata-rata
keseragaman data untuk melihat apakah sebesar 161,42 menit dan standar deviasi
data yang didapat sudah cukup seragam sebesar 3,24. Peta kontrol proses
untuk digunakan. pengeringan dan pencucian
1. Proses pemotongan kain mori yang diperlihatkan pada Gambar 4.
dilakukan oleh pekerja A menghasilkan
waktu siklus (WS) rata-rata sebesar
204,90 menit dan standar deviasi sebesar
1,52. Peta kontrol pemotongan kain mori
diperlihatkan pada Gambar 1.

Gambar 4 Peta Kontrol Pengeringan &


Pencucian

5. Proses penglorodan dilakukan


menghasilkan siklus rata-rata sebesar
71,95 menit dan standar deviasi sebesar
Gambar 1 Peta Kontrol Pemotongan 2,88. Peta kontrol proses penglorodan
Kain Mori diperlihatkan pada Gambar 5.

2. Proses pengecapan yang dilakukan oleh


pekerja A, B, dan C menghasilkan
waktu siklus rata-rata sebesar 413,69
menit dan standar deviasi sebesar 3,46.
Peta kontrol proses pengecapan
diperlihatkan pada Gambar 2.
Gambar 5. Peta Kontrol Proses penglorodan

J@TI Undip, Vol VII, No 3, September 2012 147


Dari hasil uji keseragaman data dinormalkan kembali. Metode yang
menunjukkan bahwa tidak ada data yang digunakan adalah metode Westinghouse.
keluar dari batas kontrol atas (BKA) dan Berdasar penilaian dari pemilik IKM Batik
batas kontrol bawah (BKB), berarti semua Saud Effendy, nilai performance rating
data sudah seragam dan dapat dilanjutkan yang didapatkan ditunjukkan pada Tabel 4.
ke pengujian selanjutnya, yaitu uji
kecukupan data. Tabel 4 Performance Rating Operator
Uji Kecukupan Data Performance
Operasi Operator
Rating
Uji kecukupan dilakukan untuk
menentukan apakah jumlah pengamatan B 1,13
yang dilakukan sudah mencukupi Pengecapan C 1,06
kebutuhan data. Tabel 3 menunjukkan hasil D 1,06
uji kecukupan data.
Tabel 3 Rekapitulasi Uji Kecukupan Pewarnaan E,F,G,H 1,06
Data Pengeringan I,J 1,11
Proses Elemen
N N Ket Penglorodan K,L,M 1,12
Pengambilan Packing N,O 1,1
15 12 Cukup
Pemotongan material
kain mori Momotong
15 7 Cukup Waktu Normal
kain mori
Menyiapkan
15 8 Cukup
Waktu normal didapat dengan
peralatan op.1 mengalikan waktu siklus dari masing-
Menyiapkan masing operasi terhadap performance
15 4 Cukup
peralatan op.2
Menyiapkan
rating yang ada sehingga waktu normal
15 9 Cukup yang didapat dari masing-masing operasi
peralatan op.3
Pengecapan
Mengecap dapat dilihat pada Tabel 5 berikut.
15 1 Cukup
kain mori op.1 Penentuan allowance
Mengecap Besarnya nilai allowance dipengaruhi
15 1 Cukup
kain mori op.2
Mengecap
faktor tenaga yang dikeluarkan, faktor sikap
15 1 Cukup kerja, faktor gerakan kerja, faktor kelelahan
kain mori op.3
Menyiapkan mata, faktor keadaan temperatur kerja,
15 15 Cukup
pewarna faktor keadaan atmosfir dan faktor
Pewarnaan
Mewarnai kain 15 15 Cukup lingkungan. Besar allowance factor
Mengunci kain 15 13 Cukup
ditunjukkan pada Tabel 6.
Menyiapkan
kain yang akan 15 14 Cukup
dikeringkan Pengukuran Waktu Baku
Pencucian
Mengeringkan
15 0 Cukup
Untuk mencapai waktu standar, maka
kain dilakukan penghitungan waktu normal
Mencuci kain 15 8 Cukup
terhadap allowance. Gambaran waktu baku
dapat dilihat pada Tabel 7.
Berdasarkan perhitungan yang
dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95% Tabel 6. Perhitungan allowance
dan tingkat ketelitian 5% dapat disimpulkan Operasi Allowance
bahwa data yang telah diambil telah Pengecapan 1,30
mencukupi.
Pewarnaan 1,20
Performance rating
Pencucian 1,17
Performance rating adalah aktifitas
Penglorodan 1,22
menilai atau mengevaluasi kecepatan kerja
Pengeringan 1,17
operator. Dengan melakukan rating ini,
diharapkan waktu kerja yang diukur dapat Packing 1,14

J@TI Undip, Vol VII, No 3, September 2012 148


Tabel 5 Rekapitulasi Waktu Normal
Waktu Normal
No Proses Operasi Elemen Proses
(menit)
Pemotongan Pengambilan material 3,3
1.
kain mori Momotong kain mori 12,02
Menyiapkan peralatan op.1 20,60
Menyiapkan peralatan op.2 19,28
Menyiapkan peralatan op.3 16,97
2. Pengecapan
Mengecap kain mori op.1 429,58
Mengecap kain mori op.2 430,24
Mengecap kain mori op.3 426,76
Menyiapkan pewarna 12,79
3. Pewarnaan Mewarnai kain 17,30
Mengunci kain 39,96
Menyiapkan kain yang akan dikeringkan 2,79
4. Pencucian Mengeringkan kain 133,2
Mencuci kain 41,77
Mengambil kain 4,36
5. Penglorodan Melorod 30,63
Membilas 46,87
6. Pengeringan - 960
7. Packing Mengepak 66

Tabel 7 Rekapitulasi Waktu Baku (WB)


WB Elemen WB proses
Proses Operasi Elemen Proses
(menit) (menit)
Pengambilan material 3,76
Pemotongan kain mori 17,46
Momotong kain mori 13,70
Menyiapkan peralatan (canting cap & memanaskan
26,78
malam) op.1
Menyiapkan peralatan op.2 25,06
Pengecapan Menyiapkan peralatan op.3 22,06 582,15
Mengecap kain mori op.1 558,45
Mengecap kain mori op.2 559,31
Mengecap kain mori op.3 554,79
Menyiapkan pewarna 15,35
Pewarnaan Mewarnai kain 20,76 84,06
Mengunci kain 47,95
Menyiapkan kain yang akan dikeringkan 3,26
Pencucian Mengeringkan kain 155,84 207,98
Mencuci kain 48,87
Mengambil kain 5,32
Penglorodan Melorod 37,37 99,87
Membilas 57,18
Pengeringan - 1123,2 1123,2
Packing Pengepakan 75,24 75,24

Analisis waktu baku digunakan untuk dibandingkan dengan proses lainnya. Faktor
seberapa besar waktu digunakan operator lain yang berpengaruh terhadap besarnya
dalam proses produksi, dari waktu inilah waktu baku pada proses ini adalah
operator dapat dilihat berapakah waktu performance rating dan kelonggaran.
yang harus dicapai dengan menambah Perhitungan Beban Kerja
beberapa unsur kelonggaran agar produk Menghitung beban kerja digunakan
yang dikerjakan lebih meningkat. waktu kerja yang disediakan IKM Batik
Waktu baku terlama adalah proses Saud Effendy dalam satu hari kerja adalah 8
pengecapan yaitu sebesar 697,64 menit. Hal jam kerja dengan 1 jam untuk istirahat.
ini terjadi karena prosesnya yang Maka total waktu kerja 7 x 60 menit = 420
membutuhkan ketelitian tinggi dan menit. Hasil perhitungan beban kerja dapat
memiliki tingkat kesulitan yang lebih besar dilihat pada Tabel 8.

J@TI Undip, Vol VII, No 3, September 2012 149


Tabel 8 Rekapitulasi Perhitungan Beban selisih total biaya yang dikeluarkan
Kerja perusahaan untuk menggaji karyawan
Operasi Beban Kerja sebelum dan sesudah usulan. Untuk tenaga
Pemotongan kain 0,04 kerja awal yang dimiliki, IKM Batik Saud
Pengecapan 4,16 Effendy harus mengeluarkan biaya sebesar
Pewarnaan 0,80 Rp. 2.940.000,-. setelah adanya usulan
Pengeringan 0,99 perbaikan jumlah tenaga kerja berdasarkan
Penglorodan 0,71 beban kerja maka total biaya yang akan
Pengeringan 1 dikeluarkan IKM sebesar Rp. 2.310.000,- .
Packing 0,18
Dari perhitungan tersebut didapatkan selisih
pengeluaran sebesar Rp. 630.000,- per lot
Perhitungan Jumlah Tenaga Kerja produksi batik cap. Dengan demikian untuk
Jumlah kebutuhan tenaga kerja dapat satu kali produksi perusahaan dapat
dihitung berdasarkan data yang diperoleh menghemat pengeluaran dan menghindari
dari tahapan sebelumnya. Adapun inefisiensi biaya sebesar 12%.
perhitungan jumlah tenaga kerja (TK) yang
dibutuhkan dan jumlah tenaga kerja (TK) KESIMPULAN
saat ini dapat dilihat pada Tabel 9. Waktu baku pengerjaan 1 lot batik cap
di IKM Batik Saud Effendy adalah 36 jam
Tabel 9 Rekapitulasi Perhitungan Jumlah
30 menit 36 detik. Setara dengan 4,56 hari
Tenaga Kerja
Beban TK Awal TK Usulan
kerja. Jumlah tenaga kerja usulan untuk
Operasi untuk masing-masing proses produksi di
Kerja (orang) (orang)
Pemotongan IKM Batik Saud Effendy yaitu untuk proses
0,04 1 1
kain pemotongan kain mori 1 orang, pengecapan
Pengecapan 4,15 3 5 5 orang, pewarnaan 1 orang, pengeringan
Pewarnaan 0,77 4 1 dan pencucian 1 orang, penglorodan,
Pengeringan 1,02 2 2
pengeringan, dan packing masing-masing 1
Penglorodan 0,70 3 1
Pengeringan 1 1 1 orang. Total tenaga kerja untuk seluruh
Packing 0,18 1 1 proses adalah 11 orang. Total biaya tenaga
kerja yang dikeluarkan IKM Batik Saud
Dari perhitungan jumlah tenaga kerja Effendy dalam memproduksi 1 lot batik cap
usulan dan jumlah tenaga kerja awal yang untuk jumlah tenaga kerja yang diusulkan
dimiliki IKM Batik Saud Effendy, maka adalah sebesar Rp 2.310.000,-. Dari usulan
dilakukan perhitungan biaya yang jumlah tenaga kerja dapat menghemat
dikeluarkan untuk masing-masing pengeluaran IKM Batik Saud Effendy
komposisi jumlah tenaga kerja. Adapun sebesar Rp 630.000,- atau 12% dari
biaya yang harus dikeluarkan dapat dilihat pengeluaran awal.
pada Tabel 10.
DAFTAR PUSTAKA
Tabel 10 Perhitungan Biaya Upah Tenaga 1. Barnes, R. M. 1980. Motion and Time
Kerja Study, Design and Measurement of
Operasi
Biaya Upah Biaya Upah Work. New York: John Willey & Sons.
Awal (Rp) Usulan (Rp) 2. Mangkuprawira, S. 2003. Manajemen
Pengecapan 810.000 1.350.000
Sumber Daya Manusia Stategik. Jakarta:
Pewarnaan 840.000 240.000
Pencucian& PT Ghalia Indonesia.
240.000 210.000 3. Niebel, B. W. 1988. Motion and Time
pengeringan
Penglorodan 630.000 240.000 Study. Irwin, Honewood, Illinois.
Pengeringan 120.000 120.000 4. Purnomo, H. 2003. Pengantar Teknik
Packaging 120.000 120.000
Total 2.940.000 2.310.000
Industri. Yogyakarta: Graha Ilmu.
5. Wignjosoebroto, S. 2000. Ergonomi,
Berdasarkan perhitungan yang Studi Gerak dan Waktu. Surabaya: Guna
ditunjukkan pada Tabel 10 maka terdapat Widya.

J@TI Undip, Vol VII, No 3, September 2012 150

Anda mungkin juga menyukai