Oleh:
Fahriz Maulidan
NIM A1C015022
A. Latar Belakang
mekanisme reaksi dan laju reaksi. Pengertian Mekanisme Reaksi adalah dipakai
Reaksi adalah perubahan konsentrasi pereaksi ataupun suatu produk dalam suatu
satuan waktu. Dalam kehidupan sehari-hari konsep laju reaksi sudah banyak
diterapkan dalam kegiatan sehari-hari, baik dalam bidang industri maupun bidang
pertanian.
beberpa faktor diantaranya citarasa (baurasa), warna, tekstur dan nilai gizinya.
Suatu bahan makanan dinilai bergizi, enak dan teksturnya sangat baik tidak akan
dimakan apabila memiliki warna yang tidak sedap dipandang atau memberi kesan
telah menyimpang dari warna yang seharusnya. Penerimaan warna suatu bahan
berbeda-beda tergantung dari faktor alam, geografis dan aspek sosial masyarakat
penerima.
Selain sebagai faktor yang ikut menentukan mutu, warna juga dapat
pencampuran atau cara pengolahan dapat ditandai dengan adanya warna yang
warna. Tetapi peralatan tersebut terbatas penggunaannya untuk bahan cair yang
tembus cahaya seperti sari buah, bir atau warna hasil ekstraksi.
B. Tujuan
pangan .
II. TINJUAN PUSTAKA
Pada berbagai tingkat kematangan buah dan sayuran, sifat fisik dan kimia
bahan tersebut berbeda-beda. Uji sifat fisik biasanya dilakukan untuk mengtahui
tingkat kekerasan, warna, rasa, dan bau bahan tersebut. Sedangkan uji kimia dapat
dilakukan terhadap pH, total asam dan kadar gula (solube solida)(Khatir,2006).
Sifat fisik bahan hasil pertanian merupakan faktor yang sangat penting
alat khusus untuk suatu prosuk hasil pertanian atau analisa perilaku produk dan
permukaan, warna, penampakan, berat, porositas, densitas, dan kadar air. Bentuk
dan ukuran sangat penting dalam perhitungan energi untuk pendinginan dan
bahan seperti elektrostatistik, pantulan cahaya dalam evaluasi warna, dan dalam
Dalam kimia fisik, kinetika kimia atau kinetika reaksi mempelajari laju
reaksi dalam suatu reaksi kimia. Analisis terhadap pengaruh berbagai kondisi
reaksi terhadap laju reaksi memberikan informasi mengenai mekanisme reaksi dan
keadaan transisi dari suatu reaksi kimia. Pada tahun 1864, Peter Waage merintis
zat yang bereaksi. Kenetika dapat didifinisikan sebagai cabang ilmu yang
yang menunjukan kecepatan reaksi. Variasi suhu dan waktu juga sangat
1. Aktivitas air.
2. pH.
4. Spesies ion
5. Kekuatan ion
6. Tingkat oksigen.
Ada lima sebab menurut Winarno (1997) yang dapat menyebabkan suatu
1. Pigmen yang secara alami terdapat pada tanaman dan hewan, misalnya
daging.
3. Warna gelap yang timbul karena adanya reaksi Maillard, yaitu antara gugus
amino protein dengan gugus karbonil gula pereduksi, misalnya susu bubuk
4. Reaksi antara senyawa organik dengan udara akan menghasilkan warna hitam
atau coklat gelap, misalnya warna gelap permukaan apel yang dipotong.
5. Penambahan zat warna, baik zat warna alami maupun zat warna sintetik
Sistem pewarnaan ada sistem Munsell. Sistem Munsell ini berdasarkan pada
ruang tiga dimensi warna yang melibatkan tiga bagian warna yaitu hue, value, dan
chroma. Skala hue berdasarkan pada lima bagian pokok dan lima sub bagian hue,
yaitu merah, kuning, hijau, biru, ungu, kuning merah, hijau kuning, biru hijau,
biru ungu, dan merah ungu. Skala nilai adalah jangkauan skala keterangan dari
hitam (1) ke putih (10). Skala chroma diukur oleh penampakan warna dari abu-
abu pada tingkat keterangan yang sama (abu-abu netral=0) (Weaver dan Daniel,
2003).
III. METODOLOGI
1. Kompor 7. Nampan
2. LPG 8. Wortel
3. Panci 9. Kangkung
B. Prosedur Kerja
4. Setiap satu menit, ambilah satu buah sempel kemudian diukur warnanya
A. Hasil
25
20
15 L
a-
10
b+
5
0
0 2 4 6 8 10 12
Log C-Log Co
Rumus Slope = ∆T ( Waktu )
K
Slope = 2.303 , K = Slope = 2,303
Log C-Log Co
1. Slope L = ∆T ( Waktu )
1.29- 1,408
= = -0.0118
10
K = Slope x 2,303
= - 0.0118 x 2,303
= - 0,077
Log C-Log Co
2. Slope a- = ∆T ( Waktu )
0.667
= = 0.0667
10
K = Slope x 2,303
= 0.0667 x 2,303
= 0.1536
Log C-Log Co
3. Slope b+ = ∆T ( Waktu )
-0.364
= = -0.0364
10
K = Slope x 2,303
= -0.0364 x 2,303
= -0.0838
warna
Colour Reader.
F. Prinsip Kerja Colour Reader adalah memindai suatu objek dengan sensor.
Alat ini sensitif terhadap cahaya yang diukur dan sebagian besar warna yang
diserap oleh suatu benda atau zat dengan menentukan warna berdasarkan
B. Pembahasan
Kinetika reaksi adalah suatu cabang dari ilmu kimia yang mempelajari
tentang mekanisme reaksi, yaitu bagaimana reaksi itu terjadi dan kecepatan
model persamaan kecepatan reaksi yang menguji bahwa reaksi tersebut mengikuti
tingkat atau orde keberapa yang kemudian diperoleh suatu harga konstanta
kimia menjadi bahan kimia lain. Laju reaksi kimia ditentukan oleh jumlah produk
yang dihasilkan atau reaktan yang terpakai tiap satu satuan waktu. Teori yang
1. Teori tumbukan : reaksi terjadi sebagai hasil dari tumbukan antara beberapa
Jika diaktivasi, molekul ini akan melepaskan energi dan membentuk molekul
Mutu adalah gabungan dari sejumlah atribut yang dimiliki oleh bahan atau
produk pangan yang dapat dinilai secara organoleptik. Atribut tersebut meliputi
parameter kenampakan, warna, tekstur, rasa dan bau (Kramer dan Twigg, 1983).
karakteristik menyeluruh dari suatu wujud apakah itu produk, kegiatan, proses,
panen dan pasca panen diantaranya adalah ukuran dan bentuk; warna dan kilat;
Ukuran dan bentuk bahan merupakan faktor mutu yang kelihatan nyata
dan bisa/dapat diukur serta diawasi dengan mudah karena pada umumnya
kategori ukuran dan bentuk merupakan satu dari beberapa tahap pertama
dalam membagi-bagi bahan hasil pertanian berdasarkan mutu. Pembagian cara
ini dapat dilakukan dengan tangan atau manual, juga dapat dilakukan dengan
ukuran mana yang dikehendaki menurut suatu tingkat harga tertentu. Selain itu
kematangan atau kekerasan suatu bahan hasil pertanian. Misal bahan yang
yang lebih besar. Beberapa kriteria yang termasuk ukuran adalah berat,
bentuk dapat dilihat langsung dari bahannya, apakah bulat, lonjong, simetris,
Warna adalah suatu sifat bahan yang dianggap berasal dari penyerapan
spektrum cahaya/sinar, begitu juga sifat kilat dari bahan dipengaruhi oleh
melihatnya.
Perlu diingat bahwa warna bukan merupakan suatu zat atau benda, dia
adalah suatu sensasi seseorang, disebabkan oleh karena itu rangsangan dari
seberkas energi radiasi yang jatuh pada retina mata. Warna itu dipengaruhi
oleh sumber cahaya. Pengaruh itu terlihat apabila suatu bahan atau benda
suatu bahan ditentukan oleh tiga standard sumber cahaya/sinar yang telah
3. Kadar Air
erat dengan daya awet bahan selama penyimpanan. Kadar air yang tinggi pada
gudang, karena keberadaan Kadar air adalah satu dari beberapa kegiatan atau
gabungan respirasi bahan, aktifitas bakteri, kapang dan serangga. Sudah tentu
kehadiran mikroba ataupun serangga ini tidak diinginkan karena akan merusak
dan sebagainya. Oleh karena itu kadar air harus dikurangi sedapat mungkin,
agar bahan terhindar dari serangan mikroba atau serangga awet selama
penyimpanan.
secara kwantitatif. Contoh sukar menentukan apakah suatu noda kotor pada
suatu bahan cukup untuk dinyatakan sebagai suatu kelainan pada bahan
tersebut.
1. Kerusakan Fisik
2. Kerusakan Kimiawi
pencucian bahan pangan, banyak komponen senyawa kimia yang akan larut,
mikroba patogen dan pembusuk, baik berupa bakteri, virus, jamur, kamir
ataupun protozoa.
penampilan dan mematikan bakteri pembusuk. Alat, suhu, dan waktu yang
berbeda selama proses pemanasan bahan makanan akan memberikan efek yang
dipanaskan di atas api langsung atau dengan bantuan perantara seperti air dan
pemanasan bahan pangan sangat berpengaruh pada bahan pangan. Dengan proses
pemanasan, makanan akan menjadi lebih awet, tekstur, aroma dan rasa lebih baik
serta daya cerna meningkat. Beberapa jenis bahan pangan seperti halnya susu dan
kapri serta daging, sangat peka terhadap susu tinggi karena dapat merusak warna
maupun rasanya. Sebaliknya, komoditi lain misalnya jagung dan kedelai dapat
menerima panas yang hebat karena tanpa banyak mengalami perubahan. Pada
umumnya semakin tinggi jumlah panas yang di berikan semakin banyak mikroba
yang mati. Pada proses pengalengan, pemanasan di tujukan untuk membunuh
sedangkan sebagian besar mikroba yang tertinggal dan masih hidup terus di
hambat pertumbuhanya dengan penyimpanan pada suhu rendah atau dengan cara
yang dilakukan pada suhu kurang dari 100oC selama beberapa menit, dengan
mikroba yang ada dalam bahan juga turut mati.Kedua jenis enzim ini paling tahan
Warna adalah suatu sifat bahan yang dianggap berasal dari penyerapan
spektrum cahaya/sinar, begitu juga sifat kilat dari bahan dipengaruhi oleh
Perlu diingat bahwa warna bukan merupakan suatu zat atau benda, dia
adalah suatu sensasi seseorang, disebabkan oleh karena itu rangsangan dari
seberkas energi radiasi yang jatuh pada retina mata. Warna itu dipengaruhi oleh
sumber cahaya. Pengaruh itu terlihat apabila suatu bahan atau benda dilihat
ditempat yang suram dan/atau gelap, akan memberikan perbedaan warna yang
beraneka warna.
kesalahan dalam mengamati dan mengukur warna suatu bahan ditentukan oleh
tiga standard sumber cahaya/sinar yang telah ditetapkan oleh “The Internatonal
1931). Tiga standard Sumber Cahaya tersebut adalah: (1). Sumber A, yaitu Lampu
pijar (2854 0K), (2). Sumber B, yaitu sinar Matahari Siang (50000K) dan Sinar
CIE L*a*b* yang dicirikan dengan notasi L, a, b. Pengukuran dilakukan tiga kali
pada tiga titik yang berbeda pada salah satu sisi objek. Pembandingan nilai Lab
latar belakang warna hitam pada wortel adalah 0.827, 0.820, 0.826, dan pada labu
koefisien determinasinya adalah 0.905, 0.813, dan 0.867. Sedangkan untuk latar
Lab wortel adalah 0.548, 0.786, 0.749, dan pada labu adalah 0.793, 0.802, dan
0.779. Hal ini terjadi karena pada warna hitam, semua spektrum cahaya diserap,
oleh karena itu energi radiasi yang diterima pada warna hitam menjadi semakin
besar seiring bertambahnya spekrum cahaya yang diserap. Sebaliknya, pada warna
putih semua spektrum cahaya dipantulkan. Selain itu terdapat pengaruh interaksi
cahaya terhadap objek yang sedang diukur, seperti pantulan, serapan, penyebaran
dan bayangan sebagai akibat cahaya yang dihalangi oleh bagian objek tertentu.
Color reader adalah alat pengukur warna yang didesain dengan tiga reseptor
sehingga mampu membedakan warna akurat antara terang dan gelap. Pengukuran
warna ini menggunakan color reader dengan seri CR-10, dengan ukuran dan lebar
dan perbedaan warna dalam bentuk delta (L,a,b), delta (E,a,b) atau delta (L,c,h),
dapat beriluminasi 8/d. Menggunakan stander CIE D65, sumber energi berupa 4
warna
Colour Reader.
Prinsip Kerja Colour Reader adalah memindai suatu objek dengan sensor.
Alat ini sensitif terhadap cahaya yang diukur dan sebagian besar warna yang
diserap oleh suatu benda atau zat dengan menentukan warna berdasarkan
Cara kerja alat ini adalah ditempelkan pada sampel, yang akan diuji
lampu menyala dan akan memunculkannya dalam bentuk angka dan kemudian
Hasil dari praktikum yang berjudul kinetika reaksi perubahan warna pada
menit, setiap satu menit, ambilah satu buah sempel kemudian diukur warnanya
menggunakan colour reader lalu hitung nilai konstanta perubahan nilai warna
sampel. Perubahan pada nilai L, , a- dan b+ berbeda- beda karena pengaruh lama
perebusan .
Kendala yang dialami saat praktikum adalah jumlah alat seperti colour
reader dan alat perebus yang terbatas menyebabkan antar kelompok harus
A. Kesimpulan
B. Saran
lagi, agar praktikum berjalan dengan lebih baik, dan semua praktikan bisa
mencoba alatnya.
DAFTAR PUSTAKA
Dewati, Retno., 2010, Kinetika Reaksi Pembuatan Asam Oksalat dari Sabut
Siwalan dengan Oksidator H2O2, Jurnal Penelitian Ilmu Teknik, Vol. 10
No. 1.
Khatir dan Rita, 2006. Penuntun Praktikum Fisiologi dan Teknologi Penanganan
Pasca Panen. Faperta UNSYIAH: Banda Aceh.
Kramer, A. dan B.A. Twigg. 1983. Fundamental of Quality Control for the Food
Industry. The AVI Pub. Inc., Conn. USA.
Winarno, F. G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.