Anda di halaman 1dari 2

Alat pengering hybrid merupakan pengering yang menggunakan dua atau lebih

sumber energi untuk proses penguapan air. Pengering hybrid disini menggunakan
energi matahari dan listrik sebagai sumber energi. Dikatakan hybrid karena bekerja
saling membantu dalam proses pengeringan. Apabila pada saat pagi hari dan cuaca
cerah maka yang akan digunakan adalah energi sinar matahari, dan apabila pada saat
malah hari atau pada saat cuaca hujan atau mendung maka yang digunakan adalah
energi listrik dari heater.
Prinsip kerja mesin pengering hybrid adalah pemanfaatan dua sumber
energi, yaitu pancaran sinar matahari dan energi listrik. Gelombang pendek energi
dari pancaran sinar matahari memenuhi ruang pengering melalui kaca
kolektor. Gelombang ini diteruskan ke seluruh bagian ruang pengering. Seluruh
komponen di dalam ruang pengering juga meradiasikan energi. Dengan demikian
terjadi akumulasi energi di dalam ruang pengering dan menyebabkan suhu
meningkat. Kenaikan suhu ruang akan menguapkan air yang terkandung dalam
bahan. Listrik sebagai sumber energi kedua yang akan memanaskan ruangan untuk
mengeringkan bahan.
Alat terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya; rak sebagai tempat
penyangga bahan yang akan dikeringkan, heater sebagai energi kedua bersumber dari
energi listrik, blower berfungsi membuang kelembapan yang terdapatpada ruang
pengering selama proses pengeringan, kaca kolektor sebagai penterap energi sinar
matahari yang digunakan sebagai energi panas untuk mengeringkan bahan, dan ruang
pengering tempat bahan yang akan dikeringkan.
Mekanisasi pertanian diartikan secara bervariasi oleh beberapa orang. Mekanisasi
pertanian diartikan sebagai pengenalan dan penggunaan dari setiap bantuan yang bersifat
mekanis untuk melangsungkan operasi pertanian. Bantuan yang bersifat mekanis tersebut
termasuk semua jenis alat atau perlengkapan yang digerakkan oleh tenaga manusia, hewan,
motor bakar, motor listrik, angin, air, dan sumber energi lainnya. Secara umum mekanisasi
pertanian dapat juga diartikan sebagi penerapan ilmu teknik untuk mengembangkan,
mengorganisasi, dan mengendalikan operasi di dalam produksi pertanian (Robbins,2005).
Pengeringan adalah suatu cara untuk mengeluarkan atau mengilangkan sebagian air
dari suatu bahan dengan menguapkan sebagian besar air yang di kandung melalui
penggunaan energi panas. Biasanya, kandungan air bahan tersebut di kurangi sampai batas
sehingga mikroorganisme tidak dapat tumbuh lagi di dalamya. Keuntungan pengeringan
adalah bahan menjadi lebih awet dan volume bahan menjadi lebih kecil sehingga
mempermudah dan menghemat ruang pengangkutan dan pengepakan, berat bahan juga
menjadi berkurang sehingga memudahkan transpor, dengan demikian di harapkan biaya
produksi menjadi lebih murah. Kecuali itu, banyak bahan-bahan yang hanya dapat di pakai
apabila telah di keringkan, misalnya tembakau, kopi, the, dan biji-bijian. Di samping
keuntungan-keuntunganya, pengeringan juga mempunyai beberapa kerugian yaitu karena

sifat asal bahan yang di keringkan dapat berubah, misalnya bentuknya, misalnya bentuknya,
sifat-sifat fisik dan kimianya, penurunan mutu dan sebagainya. Kerugian yang lainya juga
disebabkan beberapa bahan kering perlu pekerjaan tambahan sebelum di pakai, misalnya
harus di basahkan kembali (rehidratasi) sebelum di gunakan. Agar pengeringan dapat
berlangsung, harus di berikan energi panas pada bahan yang di keringkan, dan di perlukan
aliran udara untuk mengalirkan uap air yang terbentuk keluar dari daerah pengeringan.
Penyedotan uap air ini daoat juga di lakukan secara vakum. Pengeringan dapat berlangsung
dengan baik jika pemanasan terjadi pada setiap tempat dari bahan tersebut, dan uap air
yang di ambil berasal dari semua permukaan bahan tersebut. Factor-faktor yang
mempengaruhi pengeringan terutama adalah luas permukaan benda, suhu pengeringan,
aliran udara, tekanan uap di udara, dan waktu pengeringan (Hardjosentono, 2009).
Pengeringan merupakan proses mengurangi kadar air bahan sampai batas dimana
perkembangan mikroorganisme dan kegiatan enzim yang dapat menyebabkan pembusukan
terhambat atau terhenti. Semakin banyak kadar air dalam suatu bahan, maka semakin cepat
pembusukannya oleh mikroorganisme. Dengan demikian bahan yang dikeringkan dapat
mempunyai waktu simpan yang lebih lama dan kandungan nutrisinya masih ada. Akan tetapi
misalnya pada ikan asin, dilakukan penggaraman terlebih dulu sebelum dikeringkan. Ini
dilakukan agar spora yang dapat meningkatkan kadar air dapat dimatikan (Anonim, 2013).

Pengeringan adalah proses mengurangi kadar air gabah hasil panen untuk
keperluan simpan atau giling, urutan 2 proses ini dapat dibolak-balik. Pada padi
hibrida. Teknologi Industri Pertanian didefinisikan sebagai disiplin ilmu terapan yang
menitikberatkan pada perencanaan, perancangan, pengembangan, evaluasi suatu
system terpadu (meliputi manusia, bahan, informasi, peralatan dan energi) pada
kegiatan agroindustri untuk mencapai kinerja (efisiensi dan efektivitas) yang optimal.
Disiplin ini menerapkan matematika, fisika, kimia/biokimia, ilmu-ilmu sosial
ekonomi, prinsip-prinsip dan metodologi dalam menganalisis dan merancang agar
mampu memperkirakan dan mengevaluasi hasil yang diperoleh dari sistem terpadu
agroindustri. Sebagai paduan dari dua disiplin, teknik proses dan teknik industri
dengan objek formalnya adalah pendayagunaan hasil pertanian (Wijanto,2002).
Hardjosentono, dkk. 2009. Mesin-mesin Pertanian. Jakarta: Bumi Aksara.
Wijayanto.1996. Memilih, Menggunakan dan Merawat Traktor Tangan. Jakarta: PT
Penebar Swadaya.

Anda mungkin juga menyukai