PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau biasa dikenal dengan BTN adalah sebuah
perseroan terbatas yang bergerak di bidang penyedia jasa perbankan. Bank ini merupakan sebuah
Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang pertama kali didirikan pada tahun 1987. Saat itu bank
ini masih bernama Postspaar Bank yang terletak di Batavia. Selanjutnya Jepang membekukan
kegiatan bank tersebut dan mengganti nama menjadi Chokin Kyoku. Pemerintah Indonesia
mengambil alih dan mengubah namanya kembali menjadi Bank Tabungan Pos sesuai dengan
Undang-Undang Darurat Nomor 9 Tahun 1950. Beberapa tahun berselang tepatnya pada tahun
1963, bank ini kembali berganti nama menjadi Bank Tabungan Negara atau biasa dikenal dengan
BTN.
Lima tahun setelah itu, bank ini beralih status menjadi bank milik negara melalui UndangUndang Nomor 20 tahun 1964. Pada tahun 1974 BTN menawarkan layanan khusus yang
bernama KPR atau kredit pemilikan rumah. Layanan ini dikhususkan pada BTN oleh
Kementerian Keuangan dengan dikeluarkannya surat pada tanggal 29 Januari 1974. Layanan ini
pertama kali dilakukan pada tanggal 10 Desember 1976. Selanjutnya pada tahun 1989 BTN juga
telah beroperasi menjadi bank umum dan mulai menerbitkan obligasi. Pada tahun 1992 status
hukum BTN berubah menjadi perusahaan perseroan (Persero).
Selain itu, dua tahun berselang tepatnya pada tahun 1994, BTN juga memiliki izin sebagai Bank
Devisa. Keunggulan dari BTN terlihat pada tahun 2002 yang menempatkan BTN sebagai bank
umum dengan fokus pinjaman tanpa subsidi untuk perumahan. Hal ini dibuktikan dengan
keluarnya surat dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tanggal 21 Agustus 2002.
Pada tahun 2003 BTN melakukan restrukturisasi perusahaan. Restrukturisasi perusahaan yang
dilakukan secara menyeluruh tersebut telah tertulis dalam persetujuan RJP berdasarkan surat
Menteri BUMN tanggal 31 Maret 2003 dan Ketetapan Direksi Bank BTN tanggal 3 Desember
2004. Tak berhenti sampai di sana, pada tahun 2008 BTN juga yang telah melakukan pendaftaran
transaksi Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK Eba) di Bapepam. Bank BTN
merupakan bank pertama di Indonesia yang berhasil melakukannya. Selanjutnya pada tahun
2009, BTN melakukan pencatatan perdana dan listing transaksi di Bursa Efek Indonesia. Dengan
visi "menjadi bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan" Bank BTN nyatanya telah
menjadi salah satu bank terkemuka di Indonesia.
1992:Menjadi Persero
2003:Restrukturisasi
2008:Sekuritisasi Aset
Menyediakan produk dan jasa yang inovatif serta layanan unggul yang fokus pada
pembiayaan perumahan dan tabungan
Mengembangkan human capital yang berkualitas dan memiliki integritas tinggi, serta
penerapan Good Corporate Governance dan Compliance.
Managemen
Direktur Utama:Maryono
Direktur:Irman A Zahirrudin
Direktur:Saut Pardede
Direktur:Poernomo
Struktur Organisasi
1)
Bank telah memiliki Rencana Jangka Panjang (RJP/corporate plan) tahun 2008-
2012 yang disusun secara lengkap sesuai Keputusan Menteri BUMN No: KEP102/M-BUMN/2002 tentang Penyusunan Rencana Jangka Panjang Badan
Usaha Milik Negara dan PBI 6/25/PBI/2004 serta SE BI 6/44/DPNP.
2)
3)
1)
Bank BTN telah menyusun Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2010-2012 secara
lengkap sesuai PBI 6/25/PBI/2004 dan SE BI 6/44/DPNP.
2)
3)
4)
Bank secara rutin telah menyampaikan RBB kepada BI setiap tahun dan menyampaikan
Direksi melaksanakan RBB secara efektif dan konsisten sehingga target-target dan rencana
kerja yang telah ditetapkan dapat dipenuhi atau dapat dicapai untuk menghasilkan kinerja yang
optimal.
1)
Pembukaan jaringan kantor Sepanjang tahun 2010, telah dibuka beberapa jaringan kantor
2)
Pengembangan produk baru Sepanjang tahun 2010, telah diluncurkan beberapa produk
baru sbb:
3)
Batara Tabunganku
Batara Investa
Tabungan Deposito
KRB Pensiunan
PRR KB
Payment SPP
Kartu Kredit
Syukur BTN iB
Restrukturisasi SDM sepanjang tahun 2010, ada beberapa program restrukturisasi SDM
4)
5)
Kajian yang bersifat strategis dan atau upaya untuk mengantisipasi berbagai hal yang
Kajian-kajian dimaksud telah dilaksanakan oleh Bank secara periodik dan atau
telah dilakukan sebagai masukan bagi manajemen dalam memberikan respon dan
antisipasi terhadap perkembangan kondisi eksternal.
1)
Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris melakukan pengawasan
Dewan Komisaris melalui Komite Pemantau Risiko (KPR) secara triwulanan telah melakukan
evaluasi atas laporan profil risiko Bank yang diantaranya mencakup evaluasi terhadap frekuensi
pelaporan profil risiko, penetapan
2)
tolok ukur risk control system (RCS), dan pembagian kriteria penilaian risiko dan RCS.
Profil risiko disampaikan kepada Komisaris secara triwulanan sebagai bahan evaluasi atas
pelaksanaan kebijakan manajemen risiko dan implementasinya. Direksi melakukan pengawasan
aktif dengan melakukan hal-hal berikut:
Melalui satuan kerja manajemen risiko melakukan kaji ulang atas kecukupan implementasi
SIM dan ketepatan kebijakan dimana setiap kebijakan internal yang menyangkut kegiatan
operasional dan sistem informasi Bank harus mendapatkan kajian RMD terlebih dahulu sebelum
diminta persetujuannya
kepada Direksi.
Kaji ulang dilakukan RMD setiap adanya rancangan kebijakan internal oleh divisi yang
menyusun kebijakan.
Direksi telah memastikan bahwa kualitas sumber daya manusia yang bertugas di satuan kerja
manajemen risiko memiliki kompetensi dan mampu melaksanakan/menyelesaikan tugasnya
dengan baik. Hal ini dilakukan dengan memperhatikan kualifikasi SDM untuk setiap jenjang
jabatan yang terkait dengan penerapan manajemen risiko dan tingkat kompetensi dan integritas
pejabat terutama pimpinan Satuan Kerja Bisnis dan satuan kerja manajemen risiko untuk
memastikan efektifitas proses manajemen risiko yang berlandaskan prinsip kehati-hatian.
Dalam rangka menyediakan sumber daya yang berkualitas telah dilakukan fit & proper test
sebagai dasar penempatan pejabat di satuan kerja manajemen risiko (Kepala Divisi, Kepala
Departemen Market Risk Management, Credit Risk Management, Departemen Operational Risk
Management). Selain itu, dilakukan pelatihan rutin terkait manajemen risiko bagi pegawai dan
pejabat di satuan kerja manajemen risiko.
Bank telah secara rutin dan berkala mengadakan pendidikan dan pelatihan serta aktif
mengikutsertakan staf dan pejabatnya dalam seminar yang terkait dengan manajemen risiko.
Bank telah mengikutsertakan beberapa pegawai di satuan kerja manajemen risiko untuk
mengikuti program magister di bidang manajemen risiko serta perbankan dan keuangan.
Bank telah mengikutsertakan staf/pegawai dan pejabatnya untuk mengikuti ujian sertifikasi
manajemen risiko yang diadakan oleh Badan Sertfikasi Manajemen Risiko (BSMR). Sejak tahun
2005 sampai dengan bulan Desember 2011, jumlah pejabat dan staf yang telah lulus ujian
sertifikasi manajemen risiko sebanyak 1.262 orang, dengan rincian level 1 sebanyak 826 orang,
level 2 sebanyak 285 orang dan level 3 sebanyak 129 orang dan level 4 sebanyak 13 orang serta
level 5 sebanyak 6 orang.
B)
Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit. Bank telah memiliki kebijakan,
prosedur dan penetapan limit risiko yang diatur dalam PD No. 14/PD/DMR/2011 tgl 27 Juni
2011 tentang Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Pada PT BTN (Persero) Tbk, yang telah
direview secara berkala. Pada periode 2011, telah dilaksanakan beberapa hal sebagai berikut:
Direksi menetapkan limit risiko dan besar maksimum risiko dengan mempertimbangkan
pengalaman, kemampuan mengelola manajemen risiko, sumber daya manusia, peraturanperaturan Bank Indonesia, dan praktek prudensial Bank yang baik.
Penetapan limit risiko disusun oleh Satuan Kerja Bisnis untuk kemudian direkomendasikan
kepada Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko dan disetujui oleh
Direksi.
Terdapat klasifikasi limit kewenangan dalam memutus kredit di Kantor Cabang dan Kantor
Pusat per level jabatan.
Terdapat klasifikasi limit kredit untuk mendapat second opinion dari BRCO dan DRCO untuk
permohonan kredit di Kantor Cabang dan Kantor Pusat.
Terdapat klasifikasi limit kewenangan dalam melakukan transaksi treasury per level jabatan.
Terdapat klasifikasi limit kewenangan dalam melakukan otorisasi dan fiat bayar di Kantor
Cabang dan Kantor Pusat per level jabatan.
C)
Satuan manajemen risiko telah secara efektif melakukan proses identifikasi, pengukuran,
pemantauan, dan pengendalian risiko melalui laporan check list manajemen risiko Kantor
Cabang dan laporan profil risiko dan laporan Quantitative Impact Studies (QIS)
.
2)
secara aktif oleh Division Risk Control Officer (DRCO) di Kantor Pusat dan Branch Risk
Control Officer (BRCO).
3)
1)
Bank telah membentuk Division Risk Control Officer (DRCO) di Kantor Pusat dan
Branch Risk Control Officer (BRCO) di Kantor Cabang dalam rangka pengawasan aktif
pengelolaan risiko di Divisi dan Kantor Cabang.
2)
Bank telah menempatkan BRCO pada Kantor-kantor Cabang. Kantor Cabang yang belum
memiliki BRCO tetap mendapat pemantauan dari BRCO pada Kantor Cabang terdekat. Bank
juga telah menempatkan DRCO di Kantor Pusat.
3)
Bank telah menyelenggarakan pelatihan pembekalan bagi BRCO baru dan pelatihan ACL
Bank telah mengikutsetkan BRCO dan DRCO pada seminar, workshop guna mendapatkan
Strategi :
Meningkatkan Pemasaran
Meningkatkan Keterampilan SDM
Meningkatkan Efisiensi Tujuan
Tujuan :
Perluasan Pangsa pasar
Teori
Praktek
Komentar
Mandiri
PHK.
Jasindo
menguntungkan
ANALISIS SWOT
KEKUATAN :
Pada sistem yang berjalan terlihat proses penyimpanan dan pendataan calon pengaju kredit
sudah berjalan cukup baik atau lancar
Keamanan dalam bertransaksi karena menggunakan KAP ( kode akses pelanggan ) dapat
melakukan tarik tunai di kantor pos tertentu
KELEMAHAN :
Menurut sebuah blog, dikatakan bahwa teller BTN kurang menghargai waktu ( tidak
disiplin )
PELUANG :
Banyak nya program bunga dan hadiah yang ditawarkan, di sertai tabungan tanpa biaya
admin
Selalu melakuan pendekatan kepada nasabah plus menyebar brosur dan banyak program
hadiah yang ditawarkan
ANCAMAN:
Mesin ATM sering offline sehingga transaksi nasabah mebutuhkan waktu lama
Bank BTN hanya bertugas menarik nasabah dan menerima nasabah sebanyak banyaknya
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 12
1. MAGHFIROH FITRIANI M (1411031078)
2. RIZKY ISNAENI(1411031112)
3. I KETUT ADI LANANG(1411031056)
4. DILLA AYU PUSPITA(1411031036)
Penyusun