Judul
Fotosintesis LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN
FOTOSINTESIS
Disusunoleh:
Kelompok 3
1. Dynar Cahyaningtyas 14308141014
2. Fitria Permatsari 14308141015
3. Desi Dwi Ariyanti 14308141019
4. Ahmad Rifki Indrajaya 14308141029
5. Esa Chorik Darwati 14308141036
Biologi B 2014
C. Dasar Teori
Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organik (glukosa) dari zat anorganik
(CO2 dan H2O) dengan bantuan energi cahaya matahari. Dalam proses ini energi radiasi
diubah menjadi energi kimia dalam bentuk ATP dan NADPH + H yang selanjutnya akan
digunakan untuk mereduksi CO2 menjadi glukosa. Maka persamaan reaksinya dapat
dituliskan :
c. Ketersediaan Air
Kekurangan air dapat menghambat laju fotosintesis, terutama karena
pengaruhnya terhadap turgiditas sel penjaga stomata. Jika kekurangan air,
maka turgiditas sel penjaga akan menurun. Hal ini menyebabkan stomata
menutup. Penutupan stomata ini akan menghambat serapan CO 2 yang
dibutuhkan untuk sintesis karbohidrat (Lakitan, Benyamin. 1993 : 158-159).
b.Tabung reaksi
c.Corong gelas
d.Kawat
2. Bahan :
a. Tanaman Hydrilla
b. Air
c. Substrat CO2
E. Cara Kerja
1. Alat dan bahan dirakit sesuai gambar (dibuat 3 rakit)
2. Satu rakit alat dan bahan ditempatkan pada tempat yang terkena cahaya
matahari, tempat yang ternaungi (bawah pohon), dan tempat yang tidak
ternaungi
3. Dibiarkan 10 menit. Diamati ada tidaknya gelembung di dalam tabung reaksi.
Jika semuanya ada dibandingkan pada rakitan mana lebih banyak dihasilkan
gelembung gelembung gas.
F. Hasil
Total Rata-rata Intensitas
Waktu/ulangan Jumlah
No Lokasi gelembun cahaya (Lux) pH
(setiap 10 menit) gelembung
g
I 2 7
II* 1 3 1 8
1 Tempat III 0 8
gelap I 0 7
II** 7 9 1 8
III 2 8
2 Tempat I 0 9 733 7
ternaungi II* 8 8
1 8
0 7
0 0 733 8
III 0 8
Tempat I 0 7
terang II** 0 0 13640 8
(kontrol) III 0 8
I 4 7
3 II* 3 9 13640 8
Tempat III 2 8
terang I 2 7
II** 6 26 10037 8
III 10 8
Keterangan:
-*ditambah NaHCO3 0,5%
-** ditambah NaHCO3 1%
G. Pembahasan
Percobaan yang dilakaukan pada hari Kamis, tanggal 24 Maret 2016yang
memilki tujuan yaitu untuk mengetahui hubungan intensitas cahaya dengan laju
fotosintesis.Fotosintesis digerakkan oleh energi matahari (photon). Dari keseluruhan
cahaya matahari yang terpancar, hanya sekitar 0,5-3,5 % saja yang diserap daun untuk
fotosintesis. Daun mampu menangkap energi surya karena memiliki sistem
penangkap energi surya (light harvesting system) atau sistem aseptor photon, dan
sistem transfer elektron dalam kloroplas (Suyitno, 2016 : 45).
Tujuan yang kedua yaitu mengetahui pengaruh penambahan substrat CO 2
terhadap laju fotosintesis. Peningkatan konsentrasi CO2 (baik secara alami maupun
dalam kondisi buatan) secara konsisten memacu laju fotosintesis. Seiring dengan itu,
CO2 akan menghambat fotorespirasi. (Lakitan, Benyamin. 1993 : 159).
Menurut Kimball (2002) penambahan substrat NaHCO3 berperan dalam
penambahan kandungan CO2 yang terdapat dalam air. Dengan persamaan reaksi
sebagai berikut : NaHCO3 +H2O NaOH+CO2 +H2O
Fungsi larutan NaHCO3 adalah sebagai katalis dalam reaksi fotosintesis. Gas
oksigen terbentuk karena proses fotolisis dimana air diuraikan menjadi gas oksigen
yang akan muncul berupa gelembung-gelembung dengan persamaan reaksi sebagai
berikut : 2H2O 4H+ +O2
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam melakukan percobaan ini yaitu beker
gelas 1 liter, tabung reaksi, corong gelas, gelas ukur 10 ml, dan kawat, Hydrilla sp.,
air, dan NaHCO3sebanyak 10 ml.
Percobaan mengenai fotosintesis ini merupakan percobaan Ingenhousze.
Langkah pertama yang dilakukan yaitu menyiapkan semua alat dan bahan.
Selanjutnya mengikat tanaman Hydrila sp. menggunakan tali agar saat diletakkan
pada corong tidak keluar dari area corong. Kemudian menempatkan tabung reaksi di
atas corong. Lalu memasukkan tabung reaksi yang telah diletakkan di atas corong ke
dalam beker gelas. Selanjutnya proses pemasangan unit percobaan dilakukan pada
kolam untuk menghindari adanya gelembung udara pada tabung reaksi. Sehingga
akan didapatkan rakitan percobaan Ingenhousze seperti gambar di bawah ini.
Dalam percobaan ini praktikan meletakkan rangkaian percobaan pada tiga
tempat yang memiliki intensitas cahaya yang berbeda yaitu pada tempat terang, teduh
dan gelap. Praktikan menunggu selama 30 menit sambil mengamati ada tidaknya
gelembung. Pada 10 menit pertama tidak diberikan perlakuan apapun, 10 menit kedua
diberi penambahan substrat. Dan melakukan pengamatan hingga 30 menit.
Dari persamaan tersebut nampak dihasilkan molekul gas O2 dari penguraian air.
Berikut hasil percobaan yang kami lakukan :
1. Jumlah gelembung tanpa penambahan NaHCO3 (10 menit pertama)
H. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
1. Semakin tinggi intensitas cahaya maka semakin cepat laju fotosintesis, yang
ditandai dari kenaikan jumlah gelembung (O2) yang dihasilkan.
2. Pengaruh penambahan NaHCO3 sebagai subtrat CO2 berpengaruh terhadap laju
fotosintesis, semakin banyak subtrat CO2 maka laju fotosintesis semakin cepat
yang dibuktikan dengan bertambahnya jumlah gelembung O2.
I. Diskusi
1. Pada perlakuan manakah gelembung udara lebih banyak dihasilkan?
Jawab :
Pada tanaman yang terkena sinar matahari langsung
2. Jelaskan mengapa gelaja tersebut terjadi ?
Jawab :
Cahaya matahari digunakan tumbuhan sebagai sumber energi untuk melakukan
fotosintesis, hal tersebut terlihat dari banyaknya gelembung O 2 yang dihasilkan di
tempat yang terkena sinar matahari langsung. Gas oksigen ini terbentuk karena
proses fotolisis dimana air diuaraikan menjadi gas oksigen berupa gelembung-
gelembung.
3. Pada kelompok manakah gelembung lebih banyak dihasilkan?
Jawab :
Gelembung banyak dihasilkan yang memiliki penambahan subtrat dengan
konsentrasi NaHCO3 1%.
4. Jelaskan mengapa gejalanya demikian?
Jawab :
Karena semakin banyak karbondioksida diudara, maka semakin banyak jumlah
bahan yang dapat digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis. Salah
satu faktor meningkatnya laju fotosintesis yaitu konsentrasi CO2 yang lebih tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Lakitan B. 1993. Dasar dasar fisilogi tumbuhan . Jakarta : Rahja Grafindo Persada.
Suyitno. 2016. Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan.Yogyakarta : FMIPA UNY.
Tjasjono, Bayong. 1995. Klomatologi Umum. Bandung: Penerbit ITB Bandung.