Anda di halaman 1dari 14

Laporan Praktikum Botani

“Stomata”

Disusun oleh:
Nama : Ghifari Almahmudsyah
NIM : 225040201113025
Kelas :A
Asisten : Ariesta Yudha Setiawan S.P, M.P.

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Kediri
2022
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Daun merupakan salah satu bagian tumbuhan yang sangat penting. Daun berwarna
hijau disebabkan adanya klorofil. Selain itu daun juga berfungsi sebagai tempat
pernapasan bagi tumbuhan. Fungsi utama daun adalah sebagai tempat fotosintesis. Di
dalam daun terdapat organ yang bernama stomata. Stomata ini adalah alat pernapasan
yang ada pada tumbuhan.

Mulut daun dikenal dengan stomata. Stomata pada daun berupa lubang atau celah
yang terdapat pada epidermis organ tumbuhan yang berwarna hijau yang dibatasi oleh
sel khusus yang disebut sel penutup. Bentuk dan posisi stomata pada daun beragam,
bergantung pada spesies tumbuhannya. Stomata terletak pada sisi atas dan bawah daun,
atau hanya terletak pada permukaan bawah daun.

Stomata memiliki ukuran yang berbeda-beda sesuai dengan kerapatannya. Ukuran


stomata berbanding terbalik dengan jumlahnya. Jika jumlah stomata banyak maka akan
berukuran kecil, sedangkan jika stomata berukuran besar maka jumlah stomata sedikit
(Tambaru, 2013). Stomata memiliki macam-macam bagian.

1.2 Tujuan
1. Memahami definisi Stomata
2. Mengetahui Fungsi Stomata
3. Mengetahui Bagian-bagian Stomata
4. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi membuka dan menutupnya
Stomata
5. Mengetahui Perbedaan Stomata pada tanaman monokotil dan tanaman Dikotil
6. Mengetahui Perbedaan Stomata pada tanaman Darat dan tanaman Air
1.3 Manfaat
Dengan laporan praktikum ini mahasiswa mampu memahami definisi stomata,
Fungsi stomata, Bagian-bagian stomata, faktor-faktor yang mempengaruhi membuka
dan menutupnya stomata. Mahasiswa juga dapat mengetahui perbedaan stomata pada
tanaman monokotil dan tanaman dikotil, perbedaan tanaman darat dan tanaman air.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Stomata


a. Stomata adalah lubang pada permukaan adaksial/abaksial daun yang dikelilingi
oleh dua sel penutup. (Meriko et al., 2017)
b. Stomata merupakan salah satu bagian dari organ daun yang umumnya berada di
jaringan epidermis baik epidermis atas ataupun epidermis bawah. (Anita et al.,
2019)
c. Stomata have had, and continue to have, an important role in the colonization
of the land by embryophytes as part of the mechanism of homoiohydry. (John
A et al. 2014).
Stomata telah, dan terus memiliki, peran penting dalam kolonisasi tanah oleh
embriofit sebagai bagian dari mekanisme homoiohidri
d. Stomata are adjustable breathing pore in the plant epidermis that mediates gas
exchange between plant and atmosphere (Nunes, Zhang and Raissig, 2020).
Stomata adalah pori pernapasan yang dapat disesuaikan di epidermis tanaman
yang memediasi pertukaran gas antara tanaman dan atmosfer

2.2 Fungsi Stomata


1. Mendapatkan karbondioksida dan melepaskan air

Tanaman membutuhkan karbon dioksida untuk fotosintesis. Karbondioksida sendiri


sudah terdapat di atmosfer. Manusia, kendaraan bermotor, dan industri juga
mengeluarkan gas karbondioksida yang bisa juga menyebabkan dampak pencemaran
udara . Hampir kebanyakan tanaman membutuhkan stomata untuk terbuka selama siang
hari. Bagian udara di daun akan dipenuhi dengan uap air yang keluar dari daun melalui
stomata. Ini dikenal dengan proses transpirasi. Tanaman tidak dapat mendapatkan
karbon dioksida tanpa mengeluarkan uap air tersebut.

2. Merespon perubahan lingkungan

Fungsi stomata yang utama berperan penting dalam fotosintesis, transportasi air
tanaman danpertukaran udara. Kepadatan stomata dan lubang stomata akan terpengaruh
karena faktorlingkungan seperti konsentrasi karbon dioksida, tingkat cahaya, temperatur
udara, dan durasi siang hari. Penurunan jumlah stomata merupakan cara tanaman
merespon meningkatkan karbon dioksida dalam atmosfer. Jadi kita bisa mendeteksi
tentang perubahan lingkungan melalui perilaku stomata pada tumbuhan. Saat kualitas
udara tidak baik maka stomata akan menurun.

3. Mendeteksi produktivitas tanaman secara alami

Perubahan lingkungan seperti meningkatnya temperature, perubahan pola


hujan,perubahan iklim, dan sebagainya dapat berdampak pada pengurangan produksi
makanan dan dapat memberikan efek negatif dalam produksi pertanian. Meningkatnya
kadar CO 2 di atmosfer meningkatkan fotosintesis, mengurangi tranpirasi dan
mengurangi efisiensi penggunaan air. Memprediksi bagaimana stomata beraksi selama
adaptasi dapat membantu untuk memahami sistem produktivitas tanaman baik secara
alami maupun sistem pertanian.Petani tanaman mulai bekerja bersama untuk
menemukan spesies yang

2.3 Bagian-bagian Stomata

Sumber: Lince Meriko, Abizar, 2017


1. Sel Penutup (Guard Cell)
sel penutup (Guard Cell) dimana sel penutup tersebut adalah sel-sel epidermis
yang telah mengalami kejadian atau perubahan bentuk dan fungsi yang dapat
mengatur besarnya lubang-lubang yang ada diantaranya, dengan mengubah
bentuknya, sel penutup mengatur pelebaran dan penyempitan celah.
(Ingeswari, Susetyorini and Latifa, 2016)
2. Celah (Aperture = porus)
Di antara kedua sel penutup terdapat celah (porus) yang berupa lubang kecil.
Sel penutup dapat mengatur menutup atau membukanya porus berdasarkan
perubahan osmosisnya. (Syiam, Amalia and Putri, 2021)
3. Sel Tetangga (Subsidiary Cell)
Sel tetangga merupakan sel-sel yang berdampingan atau yang berada di sekitar
sel-sel penutup. Sel-sel tetangga dapat terdiri dari dua buah atau lebih yang
secara khususmelangsungkan fungsinya secara berasosiasi dengan
selsel penutup. (Syiam, Amalia and Putri, 2021)
4. Ruang Udara Dalam (Substomata Chamber)
Ruang udara merupakan suatu ruang antarsel yang besar dan berfungsi ganda
dalam fotosintesis, transpirasi, dan juga respirasi. Keadaan keempat bagian
tersebut berbeda pada saat stomata terbuka dan tertutup. (Syiam, Amalia and
Putri, 2021)

Tipe-tipe stomata tersebut adalah sebagai berikut:

 Anomostik (Citrulus): Sejumlah sel yang mengelilingi sel penjaga yang tidak


berbeda ukuran
 dan bentuknya dari sel epidermis lainya. Contoh: Piperaceaea(sirih-sirihan,
missal tanaman sirih)
 Anisostik (Sedum): Sel tetangga terdiri dari tiga yang tidak sama besar
mengelilingi sel penjaga. Contoh:  Solanum(tomat, kentang, terong)
 Parasistik (Vigna): Setiap sel penjaga diiringi sel tetangga yang sejajar dengan
sumbu celah. Contoh: Rubiupaceae(Suku ini terdiri atas pepohonan, perdu,
liana, atau herbal yang
tumbuh di atas tanah, missal mengkudu dan kopi)
 Diasitik (Dianthus): Sel penjaga dikeliingi oleh dua sel penjaga yang dindingnya
sama besar dan tegak lurus pada sumbu celah stoma.
Contoh: Acanthaceae(kenikir, polong-polongan)
 Aktinositik (Lannea): Sel yang susunannya melingkar radial memanjang ke arah
sel penutup.
 Bentuk dindingnya segilima atau enam. Terdiri dari empat atau lebih sel
tetangga.
Contoh: Musaceae(pisang-pisangan)
 Saiklositik (Schinopsis): Sel tetangga empat atau lebih melingkar memutar
radial kearah sel

penjaga membentuk lingkaran sempit . Bentuknya persegi panjang dan tidak berbeda
jauhdengan bentuk sel penjaga. Contoh: Palmae(palem-paleman missal kelapa dan
sagu)Pada monokotil, sel penutup Gramineae memiliki struktur yang khusus dan
seragam. Bila dilihat dari permukaan daun, sel penutup ramping di tengah dan
menggelembung diujungnya. Dua sel tetangga terdapat masing-masing di samping
sebuah sel penutup. Tipe ini disebut dengan tipe halter. Letak stomata pada epidermis
bermacam-macam, ada yang sejajar dengan permukaan epidermis (panerofor) dan ada
pula yang tenggelam di bawah permukaan epidermis (kriptofor)

2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Membuka dan Menutupnya Stomata


Sekitar 90% air yang dikeluarkan oleh tumbuhan keluar melewati stomata.
(Merdekawati, 2015) Sel-sel penjaga berfungsi mempengaruhi stomata untuk membuka
atau menutup. Membuka atau menutupnya stomata dipengaruhi oleh tekanan turgor.

1. Faktor eksternal

Intensitas cahaya matahari, konsentrasi CO 2 dan asam absisat (ABA) (Setiawati


and Syamsi, 2019). Cahaya matahari merangsang sel penutup menyerap ion K + dan air,
sehingga stomata membuka pada pagi hari. Konsentrasi CO 2 yang rendah di dalam
daun juga menyebabkan stomata membuka. Pada kondisi kekeringan (dan kondisi
lingkungan yang tidak menguntungkan lainnya seperti tergenang atau suhu tinggi) ,
kandungan ABA pada daun akan meningkat terlebih dahulu sebelum stomata mulai
menutup atau dengan kata lain ABA akan dikirim masuk sel penjaga sehingga stomata
akan menutup (Setiawati and Syamsi, 2019). Hormon ini merangsang penutupan
stomata pada epidermis daun dengan menurunkan tekanan osmotik dalam sel dan
menyebabkan turgor sel sehingga sangat membantu di lingkungan mencekam

2. Faktor internal (jam biologis)

Jam biologis memicu serapan ion pada pagi hari sehingga stomata membuka,
sedangkan malam hari terjadi pembebasan ion yang menyebabkan stomata menutup
(Setiawati and Syamsi, 2019). Jadi intinya ialah di tekanan vigor pada tanaman.

2.5 Perbedaan Stomata Tanaman Monokotil dan Tanaman Dikotil


Daun dikotil yang memiliki pertulangan menyirip stomatanya tersebar, sedangkan
padadaun monokotil stomata terletak bersusun sejajar (Ternate, 2014). Dikotil
merupakan tanaman C3 sehingga stomatanya lebih sedikit dan menyebar yang bertujuan
untuk mengurangi penguapan. Sementara itu untuk tanaman monokotil yang tergolong
C4 ialah stomata banyak dan berjajar sebab butuh penguapan yang lebih besar.
2.6 Perbedaan Stomata Tanaman Darat dan Tanaman Air
Pada tumbuhan darat, stomata banyak terdapat pada bagian bawah daun, sedangkan
pada tumbuhan yang hidup di air, stomata banyak terdapat pada permukaan atas daun
(Syiam, Amalia and Putri, 2021)
BAB III METODOLOGI

3.1 Alat Dan Bahan

No. Alat dan Bahan Fungsi


1 Mikroskop Untuk mengamati specimen pengamatan
2 Cutter/pisau Untuk memotong specimen pengamatan
3 Kaca Preparat Untuk meletakkan specimen pengamatan
4 Selotip Untuk mengambil specimen pengamatan
agar bagian stomata tertempel
6 Kutek Bening Untuk membasahi specimen pengamatan
7 Daun mangga Spesimen pengamatan

3.2 Cara Kerja

Berdoa Kepada Tuhan YME

Menyiapkan Alat dan Bahan

Melapisi daun mangga menggunakan kutek bening, tunggu


hingga kering

Setelah kering, menutup bagian yang dilapisi dengan selotip

Melepaskan selotip daun tersebut


Letakkan selotip tersebut pada preparat, kemudian amati
dibawah mikroskop

Dokumentasi dan mencatat Hasil pengamatan

Membuat Laporan Praktikum


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Dokumentasi Stomata dari Mikroskop


Daun Tanaman Mangga

Gambar Dokumentasi (Sumber: Foto Pribadi)


4.2 Bagian- bagian Stomata
Daun tanaman Mangga

Sel Penutup
Celah (Porus)

Sel tetangga
BAB V KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Stomata adalah alat pernapasan bagi tumbuhan yang terdapat pada bagian daun.
Stomata pada daun berupa lubang atau celah yang terdapat pada epidermis organ
tumbuhan yang berwarna hijau yang dibatasi oleh sel khusus yang disebut sel penutup.
Stomata merupakan salah satu bagian dari organ daun yang umumnya berada di
jaringan epidermis baik epidermis atas ataupun epidermis bawah. (Anita et al., 2019). .
Jika jumlah stomata banyak maka akan berukuran kecil, sedangkan jika stomata
berukuran besar maka jumlah stomata sedikit (Tambaru, 2013).
Pada daun mangga tewrdapat bagian-bagian stomata yaitu Sel penutup (Guard cell),
Sel tetangga, dan Celah Porus. Dikotil merupakan tanaman C3 sehingga stomatanya
lebih sedikit dan menyebar yang bertujuan untuk mengurangi penguapan. Sementara itu
untuk tanaman monokotil yang tergolong C4 ialah stomata banyak dan berjajar sebab
butuh penguapan yang lebih besar.

5.2 Saran
Dalam kegiatan praktikum agak kurang efisien dikarenakan waktu dan perlengkapan
alat yang ada di laboratorium. Pada kegiatan praktikum selanjutnya diharapkan ada
penambahan specimen pengamtan agar praktikan dapat lebih banyak mengamati
bagian-bagian stomata pada specimen daun yang beragam.
DAFTAR PUSTAKA

John A. Raven, Speedy small stomata?, Journal of Experimental Botany, Volume


65, Issue 6, April 2014, Pages 1415–1424
Papuangan, M. & Nurhasanah: Djuruudi, M., 2014. Jumlah dan Distribusi Stomata Pada
tanman Penghijauan di Ternate. Jurnal BioEdukasi, Volume 3 NO (1), pp. 287-
292.

Ingeswari, N.A., Susetyorini, E. and Latifa, R. (2016) ‘KARAKTERISTIK STOMATA


DAUN ANGSANA (Pteracorpus indicus Will) BERDASARKAN TEMPAT
YANG BERBEDA”’, Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama
Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan
Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang, (1), pp. 1019–
1028.
Merdekawati, R.P. (2015) ‘Jumlah dan Ukuran Stomata pada Daun Glodokan
(Polyalthia longifolia) di Jalan Tun Abdul Razak dan di Area Kampus UIN
Alauddin Makassar’, [Skripsi]. Makassar: Fakultas Sains dan Teknologi Uin
Alauddin Makassar [Preprint].
Nunes, T.D.G., Zhang, D. and Raissig, M.T. (2020) ‘Form, development and function
of grass stomata’, Plant Journal, 101(4), pp. 780–799. Available at:
https://doi.org/10.1111/tpj.14552.
Setiawati, T. and Syamsi, I.F. (2019) ‘Karakteristik Stomata Berdasarkan Estimasi
Waktu dan Perbedaan Intensitas Cahaya pada Daun Hibiscus tiliaceus Linn. di
Pangandaran, Jawa Barat’, Jurnal Pro-Life, 6(2), pp. 148–159.
Syiam, R.N., Amalia, L. and Putri, D.I. (2021) ‘Analisis Perbedaan Bentuk, Ukuran dan
Jumlah Stomata Kangkung Air (Ipomoea aquatica Forsskal) dan Kangkung
Darat (Ipomoea reptans Poir)’, Jurnal Life Science, 3(1), pp. 2021–2036.
LAMPIRAN

Gambar 1

Gambar 2.
Gambar 3.

Gambar 4.

Anda mungkin juga menyukai