Anda di halaman 1dari 10

Laporan Praktikum Botani

“Pendahuluan Botani dan Mikroskop”

Disusun oleh :

Nama : Kinanti Putri Setiawan

NIM : 215040201111069

Kelas :R

Asisten : Valentcia Pradipta Yudhi

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2021
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengertian dari biologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang makhluk
hidup dan segala interaksi di dalamnya. Sedangkan botani adalah cabang ilmu
biologi yang mempelajari struktur, karakteristik, dan proses biokimia tumbuhan. Di
dalam botani juga mempelajari klasifikasi tumbuhan, penyakit tumbuhan, dan relasi
antara tumbuhan dengan lingkungannya.

Tumbuhan terdiri dari banyak organisme, mulai dari yang terlihat oleh mata
telanjang sampai yang tidak bisa dilihat langsung oleh mata. Pengamatan objek
yang sangat kecil atau bisa disebut pengamatan mikroskopis untuk mengamati sel,
bakteri, atau objek kecil lainnya tidak bisa diamati langsung oleh mata. Untuk
melakukan penelitian tersebut diperlukan alat yang bisa memperlihatkan objek-objek
mikroskopis seperti mikroskop.

Penemu mikroskop yang pertama adalah Anthony Van Leuwenhoek. Asal


kata mikroskop adalah kata “mikro” yang berarti kecil dan “scopium” yang berarti
penglihatan. Mikroskop merupakan alat yang berfungsi untuk memperlihatkan
bayangan objek mikroskopis yang diperbesar dengan skala perbesaran tertentu
dengan tujuan memudahkan aktivitas pengamatan objek. Mikroskop menjadi alat
bantu utama dalam mempelajari struktur objek mikroskopis sesuai dengan
fungsinya.

Bagian utama mikroskop ada pada dua lensa cembung. Kedua lensa
tersebut adalah lensa objektif yang dekat dengan objek dan lensa okuler yang dekat
dengan mata. Masing-masing lensa sudah dirancang untuk perbesaran yang
berbeda. Pada umumnya, lensa objektif terletak pada roda berputar atau biasa
disebut gagang putar dan setiap lensa objektif dapat diputar ke tempat yang sesuai
untuk mengamati objek dengan perbesaran yang diinginkan. Lensa objektif akan
menghasilkan bayangan nyata yang diperbesar dan kemudian diteruskan ke lensa
okuler yang akan menghasilkan bayangan maya yang dapat dilihat.

Dari penjelasan di atas, praktikum tentang pengenalan alat bantu mikroskop


sangat diperlukan supaya praktikan dapat mengoperasikan atau menggunakan
mikroskop dengan baik saat melakukan pengamatan objek-objek mikroskopis.

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui dan mengenali bagian-
bagian mikroskop karena mikroskop merupakan alat yang sangat penting dalam
kegiatan pengamatan, terutama pengamatan objek-objek mikroskopis.

1.3 Kegunaan
Praktikum kali ini memiliki kegunaan yaitu mengetahui bagian-bagian dari
mikroskop beserta fungsinya sehingga nantinya praktikan dapat mengoperasikan
mikroskop dengan benar.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Botani

Menurut KBBI, ilmu botani adalah cabang biologi yang mempelajari tentang
tumbuh-tumbuhan dan kehidupan tumbuhan yang mana adalah salah satu cabang
Biologi yang paling besar, selain zoologi dan mikrobiologi [ CITATION Wah18 \l 1057 ].

Menurut Handoko & Juniwati (2015), pengertian dari kata botani adalah salah
satu cabang biologi tentang kehidupan tumbuhan dan ilmu tentang tumbuhan. Di
dalam botani berisi tentang struktur, metabolisme, pertumbuhan, perkembangan,
perkembangbiakan, penyakit, evolusi, dan ekologi tumbuhan.

Botany is the study of plants and how they can relate to law and legal matters
[ CITATION Dav12 \l 1057 ]. Botani adalah studi tentang tanaman dan bagaimana
mereka dapat berhubungan dengan hukum dan masalah hukum. Arti hukum disini
lebih kepada hukum alam yang secara alami terjadi di dalam alam itu sendiri.

Botany is the scientific study of plants and plant-like organisms that helps us
understand how important plants are to the world [ CITATION Ale18 \l 1057 ]. Yang
artinya, botani adalah studi ilmiah tentang tumbuhan dan organisme mirip tumbuhan
yang membantu kita memahami betapa pentingnya tumbuhan bagi dunia. Seperti
yang sudah kita ketahui bersama bahwa tumbuhan merupakan penghasil oksigen
dimana oksigen adalah kebutuhan pokok makhluk hidup.

2.2 Manfaat Botani di Bidang Pertanian

Manfaat atau peranan botani di bidang pertanian antara lain :

1. Dapat meningkatkan produksi pertanian, contohnya seperti yang


diungkapkan Kurniasari dkk (2017), produksi benih botani bawang merah
bisa ditingkatkan dengan cara peningkatan pembuangan dan intensitas
cahaya, yang mana bisa dipelajari dalam ilmu botani.
2. Dapat mengurangi potensi serangan hama dan atau mengendalikan hama
yang menyerang tanaman. Misalnya dengan penggunaan insektisida botani
yang terbuat dari tumbuhan di sekitar lahan pertanian sebagai tindakan
pencegahan serangan hama (Lina dkk, 2019)
3. Dapat membawa pertanian ke arah yang lebih baik. Salah satunya dengan
penerapan pertanian organik yang tentunya berdasarkan pada ilmu botani.
Pertanian organik memiliki tujuan akhir yaitu mendapat produksi pertanian
(pangan) yang aman untuk dikonsumsi dan tidak merusak lingkungan (Laba
dkk, 2014).
2.3 Definisi Mikroskop

Definisi dari mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu
kecil sehingga tidak memungkinkan untuk dilihat langsung oleh mata (Mahartini,
2018). Sebelumnya, Robert Hook dan Marcello Malpighi sudah melakukan penelitian
tentang lensa sederhana. Kemudian, barulah Antonie mengembangkan lensa
sederhana tersebut menjadi lebih kompleks supaya dapat digunakan untuk
mengamati bakteri atay organisme mikroskopis lainnya. Perkembangan mikroskop
selanjutnya dilakukan oleh Hanz dan Z Jansen pada sekitar tahun 1600. Penemuan
mereka disebut mikroskop ganda yang lebih baik dari milik Antonie

Mikroskop merupakan alat yang digunakan untuk melihat benda-benda kecil


supaya tampak lebih jelas dan besar [CITATION Bam18 \l 1057 ]. Mikroskop sangat
berguna dalam botani karena berperan sebagai alat yang memudahkan aktivitas
pengamatan objek mikroskopis, khususnya pada tumbuhan.

Microscope is one of the most important inventions in the world of science


because microscopes allow us tu see small and irregular structures of objects that
cannot be seen with the naked eye (Kurt dkk, 2013). Artinya mikroskop adalah salah
satu penemuan terpenting dalam dunia sains karena mikroskop memungkinkan kita
untuk melihat struktur atau objek kecil dan tidak beraturan yang tidak dapat dilihat
dengan mata telanjang.

Microscopes are a window into the world of microorganisms. With


microscopes, we can see a screen view of micro-world and enable to see micro level
substances, micoorganisms and investigate the complex body system at cell level. In
addition, the surface of a material or molecular structure of an object can be
investigated through electron microscopes [ CITATION Yil18 \l 1057 ]. Mikroskop
dikenal sebagai jendela dunia mikroorganisme. Dengan mikroskop kita bisa melihat
tampilan layar dunia mikro dan memungkinkan untuk melihat zat tingkat mikro,
mikroorganisme, dan menyelidiki sistem tubuh yang kompleks pada tingkat sel.
Selain itu, permukaan bahan atau struktur molekut suatu komponen dapat diamati
melalui mikroskop elektron.

2.4 Macam-macam Mikroskop

Berdasarkan pada kenampakan objek yang diamati, mikroskop dibedakan


menjadi dua jenis yaitu mikroskop dua dimensi atau biasa disebut mikroskop biologi
dan mikroskop tiga dimensi atau biasa disebut mikroskop stereo.

Mikroskop dibedakan lagi menjadi dua berdasarkan sumber cahayanya, yaitu


mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya atau juga biasa
disebut dengan mikroskop optik adalah mikroskop yang memperlihatkan bayangan
objek menggunakan sumber cahaya atau foton. Sumber cahaya tersebut dapat
berasal dari cahaya matahari yang biasanya dipakai pada mikroskop konvensional
atau berasal dari cahaya lampu yang dipakai pada mikroskop modern[ CITATION
Tut17 \l 1057 ].

Perbesaran maksimum yang dimiliki mikroskop cahaya adalah 1000 kali.


Kaki mikroskop cahaya cenderung berat dan kokoh yang bertujuan supaya
mikroskop bisa berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga sistem lensa
yang terdiri dari lensa objektif, lensa okuler, dan lensa kondensor. Lensa objektif
terletak pada sisi tabung mikroskop yang dekat dengan objek. Jumlah lensa objektif
bisa tiga atau lebih dengan kemampuan perbesaran yang berbeda dan bisa diputar
sesuai kebutuhan. Lensa okuler terletak pada bagian yang dekat dengan mata yang
bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau lensa ganda (binokuler). Lensa
kondensor merupakan lensa yang berfungsi untuk menerangi objek dan lensa-lensa
yang lain

Sedangkan mikroskop elektron adalah mikroskop yang memanfaatkan


elektron baik elektron statik dan elektron magnetik untuk mengatur pencahayaan
dan visualisasi objek pengamatan[ CITATION Tut17 \l 1057 ]. Elektron yang
dimanfaatkan pada mikroskop elektron berperan sebagai pengganti cahaya.
Perbesaran mikroskop elektron bisa sampai 100 ribu kali.

Terdapat dua tipe pada mikroskop elektron, yaitu mikroskop elektron


scanning (SEM) dan mikroskop elektron transmisi (TEM). Dalam hal ini, SEM
digunakan untuk mengamati struktur renik dari sel atau objek lainnya, sedangkan
TEM difungsikan untuk pengamatan struktur detil dari bagian dalam sel. Bidang ilmu
sains yang memanfaatkan mikroskop sebagai alat dan radiasi elektron yang
berfungsi membentuk gambar spesimen disebut mikroskopi elektron.

2.5 Bagian-bagian Mikroskop


sumber : http://lib.unnes.ac.id/22472/1/4401408057-S.pdf

Bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya :

2.5.1 Lensa Okuler

Lensa yang terletak pada sisi mikroskop yang dekat dengan mata, berfungsi
meneruskan sekaligus memperbesar kembali bayangan objek dari lensa objektif

2.5.2 Lensa Objektif

Lensa yang terletak pada sisi mikroskop yang dekat dengan objek, berfungsi
memperbesar bayangan objek namun sifat bayangan masih nyata sebelum
diteruskan oleh lensa okuler.

2.5.3 Tubus/Tabung Mikroskop

Berfungsi sebagai penghubung antara lensa objektif dan lensa okuler. Di


dalamnya terdapat alat yang disebut revolver dimana tempat melekatnya lensa-
lensa objektif.

2.5.4 Pengatur Kasar (luar) dan Halus (dalam)

Bagian ini berada pada lengan mikroskop yang memiliki fungsi untuk menaik-
turunkan tubus supaya posisi lensa objektif dapat bergeser mendekat atau menjauhi
objek sehingga bayangan yang dihasilkan bisa terlihat jelas.

2.5.5 Revolver

Revolver merupakan tempat lensa objektif berada. Seperti yang diketahui,


jumlah lensa objektif lebih dari satu sehingga revolver dapat diputar untuk mengganti
lensa sesuai dengan perbesaran yang diinginkan.

2.5.6 Penjepit

Penjepit berfungsi untuk menjepit atau mengapit objek supaya tidak bergeser
saat diamati.

2.5.7 Lengan

Lengan berfungsi sebagai pegangan di mikroskop supaya mudah saat


memindahkan mikroskop. Lengan dapat ditegakkan atau direbahkan karena adanya
engsel pada lengan yang juga menjadi penghubung lengan dengan kaki mikroskop.

2.5.8 Meja Preparat

Meja preparat adalah tempat untuk meletakkan objek pengamatan yang


kemudian dijepit oleh penjepit. Di bagian tengah meja preparat terdapat lubang
sebagai tempat masuknya cahaya. Pada beberapa mikroskop, meja preparat bisa
dinaik-turunkan.

2.5.9 Diafragma

Diafragma berfungsi untuk mengatur berapa banyak cahaya yang masuk ke


dalam mikroskop.

2.5.10 Cermin

Cermin memiliki kegunaan yakni untuk memantulkan cahaya dari sumber


cahaya. Terdapat dua macam cermin yang berbeda di setiap sisi cermin, yaitu
cermin datar dan cermin cekung. Cermin datar digunakan saat sumber cahaya
banyak atau terang, sedangkan cermin cekung digunakan saat sumber cahaya
kurang atau redup.

2.5.11 Kaki

Fungsi kaki adalah untuk menopang mikroskop supaya bisa berdiri dengan
tegak. Bentuk kaki mikroskop pada umumnya seperti tapal kuda. Kaki terhubung
dengan lengan dan dihubungkan oleh engsel.

2.5.12 Sekrup

Sekrup berada pada bagian engsel yang menghubungkan kaki dan tangan
mikroskop. Fungsinya adalah untuk mengunci engsel supaya tidak terlepas.
DAFTAR PUSTAKA

Wahono dkk (2018), Botani Sebagai Media edukasi Upaya Mengembangkan


Pengetahuan Lingkungan Sejak Dini Pada Siswa TK Aisyiyah 52 Surabaya, Seminar
Nasional dan Call for Paper, 270-278. Available on
http://eprints.uad.ac.id/13552/1/Wahono%2C%20Asy%27ari%2C%20Ratno
%20Abidin.pdf

Subali dkk ,(2020), Implementasi Model Pelatihan Pembelajaran IPA Berbasis


DIGITAL IMAGE Creator For Optical Microscope (DIGICOM) pada Guru Fisika
Batang, Unnes Physics Education Journal, 9 (1), 55-59. Available on
file:///C:/Users/hp/Downloads/38281-Article%20Text-94313-1-10-20200413.pdf

Shipunov A. (2018). Introduction To Botany. North Dakota

Setianingsih, Tutik. (2017). Mikroskop Elektron Transmisi : Teori dan Aplikasinya


Untuk Karakterisasi Material. Malang : Universitas Brawijaya Press. Available on
https://www.google.co.id/books/edition/Mikroskop_Elektron_Transmisi/O2xODwAAQ
BAJ?hl=id&gbpv=1&printsec=frontcover

Handoko & Juniwati, (2015), Fasilitas Taman Botani Nusantara diSurabaya,


JURNAL eDIMENSI ARSITEKTUR, 617-624. Available on
http://publication.petra.ac.id/index.php/teknik-arsitektur/article/download/9488/8566

Mahartini (2018), Mikroskop, Departemen Patologi Klinis Fakultas Kedokteran


Universitas Udayana Denpasar. Available on
http://erepo.unud.ac.id/id/eprint/22275/1/3d45beba47a4062e6471fd407190462c.pdf

Maryadi (2015). PENGARUH PEMANFAATAN VIDEO BERLATIH


MENGGUNAKAN MIKROSKOP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI SMP
MUHAMMADIYAH 4 SEMARANG. (Sarjana Pendidikan, Universitas Negeri
Semarang) Diakses dari http://lib.unnes.ac.id/22472/1/4401408057-S.pdf

Lina dkk (2019). Pembuatan Formulasi Sederhana Insektisida Botani Berbahan


Kacang Babi (Tephrosia vogelii) dan Sirih Huran (Piper aduncum) Untuk Mencegah
Hama Pada Tanaman Sayuran. Jurnal Ilmiah Penerapan dan Pengembangan Riset
Berbasis IPTEKS. 2(4). 406-414. Diakses dari
http://hilirisasi.lppm.unand.ac.id/index.php/hilirisasi/article/view/318/128

Kurniasari dkk (2017). Peningkatan Produksi Benih Botani Bawang Merah (Allium
cepa var. ascalonicum) di Dataran Rendah Subang Melalui Aplikasi BAP dan
Introduksi Apis cerana. Jurnal Holtikultura. 27(2). Diakses dari
http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jhort/article/view/7817
Laba dkk (2014). Peran PHT, Pertanian Organik dan Biopestisida Menuju Pertanian
Berwawasan Lingkungan dan Berkelanjutan. Prosiding Seminar Nasional Pertanian
Organik. 25-34. Diakses dari https://balittro.litbang.pertanian.go.id/wp-
content/uploads/2015/10/3-Wayan-Laba-Peran-PHT-PO-Biopestisida-
Berkelanjutan.pdf

Kurt dkk (2013), On The Concept “Microscope” : Biology Student Teachers Cognitive
Structure, Academic Journals, 8(19), 1859-1874.

KARA (2018), Determining the Effects of Microscope Simulation on Achievement,


Ability, Reports, and Opinions about Microscope in General Biology Laboratory
Course, Universal Journal of Educational Research, 6(9), 1981-1990.

Anda mungkin juga menyukai