“IDENTIFIKASI STOMATA”
Disusun oleh:
Nama : Elisabeth Gabriel FebrIanty Eba
NIM : 205040200111163
Kelas : J
Asisten : Kadarsih Ratna Dewanti
1.2 Tujuan
Tujuan dilakukannya pengamatan ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui definisi, fungsi, serta struktur dari stomata
2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi membuka dan menutupnya stomata
3. Untuk mengetahui perbedaan antara stomata tanaman monokotil dan dikotil
4. Untuk mengetahui perbedaan antara stomata tanaman darat dan tanaman air
5. Untuk mengetahui prosedur dalam mengidentifikasi stomata daun
1.3 Manfaat
Manfaat dilakukannya pengamatan ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui definisi, fungsi, serta struktur dari stomata
2. Dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi membuka dan menutupnya stomata
3. Dapat mengetahui perbedaan antara stomata tanaman monokotil dan dikotil
4. Dapat mengetahui perbedaan antara stomata tanaman darat dan tanaman air
5. Dapat mengetahui prosedur dalam mengidentifikasi stomata daun
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Stomata
Stomata adalah celah diantara epidermis yang diapit oleh 2 sel epidermis khusus yang
disebut sel penutup (Sri, 2010).
Menurut Franks et al. (2017) dan Kumekawa et al. (2013) dalam (Tambaru, 2018), stomata
merupakan tempat pertukaran gas CO2 dari luar ke dalam jaringan tumbuhan dan oksigen dari
jaringan tumbuhan ke atmosfir.
Stomata are the main channels for plants to exchange water and gas with the environment within
the main photosynthetic organs and are closely correlated with plant physiological activities
such as photosynthesis, respiration, and transpiration (Hong, 2018). Stomata merupakan saluran
utama bagi tumbuhan untuk bertukar air dan gas dengan lingkungan dalam organ fotosintetik
utama dan berkorelasi erat dengan kegiatan fisiologis tumbuhan, seperti fotosintesis, respirasi,
dan transpirasi (Hong, 2018).
Tipe stomata pada daun sangat bervariasi. Berdasarkan hubungan stomata dengan sel
epidermis dan sel tetangga ada banyak tipe stomata, tipe yang berbeda dapat terjadi pada satu
famili yang sama atau dapat juga pada daun dari spesies yang sama. Berikut merupakan
perbedaan antara stomata tanaman dikotil dan monokotil (Khairani, 2020) :
a. Tipe Stomata Dicotyledoneae
Berdasarkan susunan sel tetangga yang ada disamping sel penutup, stomata pada
tumbuhan Dicotyledoneae dikelompokkan menjadi empat tipe berikut:
1. Tipe anomositik/Ranunculaceae, yaitu sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang
bentuk maupun ukurannya sama dengan sel epidermis disekitarnya. Tipe ini umumnya
dijumpai pada tumbuhan familia Ranunculacea, Caparidaceae, Cucurbetaceae, dan
Malvaceae.
2. Tipe anisositik/Cruciferae, yaitu sel penutup dikelilingi oleh tiga buah sel tetangga
yang tidak sama besar. Tipe ini umumnya dijumpai pada tumbuhan anggota familia
Cruciferae, dan Solanaceae.
3. Tipe parasitik/Rubiaceae, yaitu sel penutup diiringi sebuah sel tetangga atau lebih
dengan sumbu panjang sel tetangga sejajar dengan sumbu sel penutup serta celah. Tipe
ini umumnya dijumpai pada tumbuhan anggota familia Rubiaceae, Magnoliaceae, dan
Mimosaceae.
4. Tipe diasitik/Caryophyllaceae, yaitu stoma dikelilingi dua sel tetangga. Dinding
bersama dari kedua sel tetangga itu tegak lurus terhadap sumbu panjang sel penutup
serta celah. Tipe ini umumnya dijumpai pada tumbuhan anggota familia
Caryophyllaceae dan Acanthaceae.
b. Tipe stomata Monocotyledoneae
Sementara itu, pada tanaman monokotil terdapat 4 tipe stomata, yaitu sebagai berikut :
1. Sel penutup dikelilingi oleh 4-6 sel tetangga. Tipe ini biasa terdapat pada Araceae,
Commelinaceae, Musaceae, Stralitziaceae, Cannaceae, dan Zingiberaceae.
2. Sel penutup dikelilingi oleh 4 sampai 6 sel tetangga, 2 diantaranya berbentuk bulat dan
lebih kecil dari yang lain, terletak pada ujung sel penutup. Tipe ini terdapat pada
spesies dari Palmae, Pandanaceae, dan Cyclanthaceae.
3. Sel penutup didampingi oleh 2 sel tetangga. Tipe ini terdapat pada Pontederiaceae,
Flagellariaceae, Butomales, Alismatales, Potamogetonales, Cyperales, Xyridales, dan
Juncales.
4. Sel penutup tidak mempunyai sel tetangga. Tipe ini terdapat pada Liliales (kecuali
Pontederiaceae), Dioscorales, Amaryllidales, Iridales, dan Orchidales
Meletakkan selotip tersebut pada kaca preparat dan mengamati dibawah mikroskop
Kingdom : plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera indica L. (Husni, 2019)
B. Klasifikasi jagung
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Classis : Monocotyledonae
Ordo : Poales
Familia : Poaceae/ Gramineae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L. (Tjitrosoepomo, 2013)
C. Klasifikasi teratai
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermathophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Nymphaeales
Famili : Nymphaeaceae
Gebus : Nymphaea
Spesies : Nyimphaea pubescens L.
4.2 Pembahasan
Daun mangga
Daun jagung
Daun teratai
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, antara daun mangga, daun jagung, dan
daun teratai memiliki ukuran dan tipe stomata yang berbeda. Dimana stomata pada daun teratai
lebih banyak daripada daun mangga dan jagung. Hal ini disebabkan bagian permukaan daun
teratai sangat lebar sebagai bentuk penyesuaian diri terhadap lingkungannya. Teratai yang
hidup di air lebih mudah mengalami kemasukan air, sehingga stomata daun teratai berada pada
bagian atas permukaan daun. Sedangkan pada daun jagung dan daun mangga, jumlah stomata
daunnya jauh lebih sedikit daripada daun teratai. Kedua daun tersebut memiliki jumlah stomata
yang lebih banyak terdapat pada bagian bawah permukaan daun dibandingkan bagian atas
permukaan daun. Hal ini bertujuan untuk mengurangi penguapan yang terjadi pada daun. Selain
itu, tipe sel penutup dari ketiga jenis daun ini pun berbeda. Daun mangga memiliki tipe
anomositik/Ranunculaceae, yaitu sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang bentuk maupun
ukurannya sama dengan sel epidermis disekitarnya.
Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan maka di peroleh ukuran dan
bentuk stomata yang terdapat pada tumbuhan darat lebih kecil dibandingkan dengan
ukuran stomata pada tumbuhan air. demikian juga terdapat perbedaan bentuk stomata
pada masing-masing tumbuhan darat (Maasawet, 2015).
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa antara tanaman air dan
tanaman darat mmiliki jumlah stomata yang berbeda, dimana jumlah stomata tanaman air
lebih banyak dibandingkan tanaman darat, serta antara daun tanaman dikotil dan monokotil
memiliki sel penutup yang berbeda-beda berdasarkan kondisi lingkungan dan jenis
tanamannya masing-masing.
5.2 Saran
Dengan adanya kegiatan tersebut, diharapkan agar para praktikan dapat memahami
dengan baik mengenai identifikasi dari setiap stomata daun.
DAFTAR PUSTAKA
Hong, T. (2018, December 18). Characteristics and correlations of leaf stomata in different
Aleurites montana provenances. (F. a. Hutchinson, Penyunt.) PLOS ONE, 1-10.
doi:https://doi.org/10.1371/
Husni, P. (2019, Agustus 01). AKTIVITAS FARMAKOLOGI TANAMAN MANGGA
(MANGIFERA INDICA L.): REVIEW. Farmaka, Volume 17 Nomor 2, 187-194.
Khairani, N. (2020). IDENTIFIKASI TIPE STOMATA PADA TUMBUHAN
ANGIOSPERMAE DI KAMPUS UIN AR-RANIRY SEBAGAI REFERENSI.
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-
RANIRY DARUSSALAM, 1-70.
Maasawet, M. (2015, Agustus 22). PERBEDAAN UKURAN DAN BENTUK STOMATA
TUMBUHAN AIR DAN TUMBUHAN DARAT. Prosiding Seminar Nasional I
Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajaran,, 81-92.
Sri, H. (2010, Oktober). Jumlah dan Distribusi Stomata pada Daun Beberapa Spesies Tanaman
Dikotil dan Monokotil. Buletin Anatomi dan Fisiologi, Vol. XVIII, No. 2, 21-28.
Tambaru, E. (2018). Karakterisasi Stomata Daun Tanaman Obat Andredera cordifolia (Ten.)
Steenis dan Gratophyllum pictum (L.) Griff. Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan, Vol. 9
No. 17, 42-47.
Tjitrosoepomo, G. (2013). Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
LAMPIRAN