Anda di halaman 1dari 15

Laporan Praktikum Botani

“Identifikasi Akar”

Disusun oleh:
Nama : Marceline Kurnia Desile
NIM : 215040200111167
Kelas :Q
Asisten : Amrul Mubarok

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Morfologi tumbuhan menyajikan bagian-bagian luar tumbuhan. Tumbuhan secara
morfologi tersusun atas lima bagian utama yakni akar, batang, daun, bunga serta buah dan
biji. Akar sangat memainkan peran fungsional dalam peyerapan air dan unsur hara yag
tedapat di dalamnya, penopag berdirinya tumbuhan atau bahkan juga dapat merupakan tempat
penyimpanan cadangan makanan. Umumnya sistem perakaran tumbuhan terbagi dalam dua
tipe, yaitu sistem akar tunggang dang sistem akar serabut. Kedua sistem perakaran ini terdapat
pada dua golongan tumbuhan sekaligu merupakan ciri yang membedakan diantara keua
goongan tersebut yaitu sistem akar serabut tedapat pada tumbuhan monokotil sedangkan
sistem akar tunggang terdapat pada golongan tumbuhan dikotil. Tumbuhan dengan sistem
akar tunggang ditandai oleh adanya akar utama yang umumnya lebih dalam masuk ke dalam
tanah serta banyak memiliki akar-akar cabang lateral. Tumbuha dengan sistem akar serabut
tidak memiliki akar utama (primary root),tetapi hanya merupakan akarakar yang tersebar dari
dasar batang akar. Sistem perakaran ini mempunyai lebih banyak akar dan tiap-tiap akar
menghasilkn akar-akar sekunder yang selnjtnya dtumbuhi oleh rambut-rambut akar sebagai
agen penyerap utama hara dan air.
Sebagai salah satu organ tanaman, akar berperan penting pada saat tanaman merespons
kekurangan air dengan cara mengurangi laju transpirasi untuk menghemat air (Ai dkk., 2013).
Berbagai karakter fisiologi, anatomi dan morfologi, telah dievaluasi sebagai respons tanaman
terhadap kekurangan air. Salah satu karakter penting untuk dievaluasi adalah morfologi akar,
karena kemampuan akar mengabsorbsi air dengan memaksimalkan sistem perakaran
merupakan salah satu pendekatan utama untuk mengkaji kemampuan adaptasi tanaman
terhadap kekurangan air. Berdasarkan pokok-pokok pikiran terebut, pembahasan dalam
laporan ini akan difokuskan pada beberapa karakter morfologi akar.
1.2. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan menjelaskan pengertian akar, ciri dan fungsinya.
2. Untuk mengetahui macam-macam perakaran dan modifikasinya.
3. Untuk mengetahui morfologi batang dan mengidentifikasikan akar.

1.3. Manfaat
Adapun manfaat yang didapatkan adalah memperoleh informasi dan pengetahuan tentang
organ tumbuhan, yaitu akar.Selain itu diharapkan dengan mengetahui berbagai bentuk akar,
modifikasi, dan fungsinya maka praktikan bisa menjelaskan morfologi akar dan juga
mengidentifikasikannya secara tepat untuk bisa dimanfaatkan dalam taksonomi tumbuhan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Akar


Akar merupakan bagian bawah sumbu tumbuhan dan umumnya tumbuh di dalam tanah
dengan arah tumbuh ke pusat bumi dan menjauhi cahaya (Haryani, 2012). Akar merupakan
organ pokok tanaman yang memiliki peran utama dalam menjaga kelangsungan penyerapan
hara dan air (Tjitrosoepomo, 2005).
Root is a latest evolutionary innovation in the vegetative plant anatomy (Shipunov, A.,
2021). Artinya, Root adalah inovasi evolusioner terbaru dalam anatomi tumbuhan vegetatif.
Banyak tanaman "primitif" (semua lumut dan bahkan beberapa pakis seperti Psilotum) tidak
memiliki akar; beberapa tanaman air berbunga seperti duckweed tanpa akar (Wolffia) atau
coontail (Ceratophyllum) juga telah mengurangi akarnya. Namun, tanaman homoiohidrat
besar membutuhkan pasokan air dan mineral yang konstan, dan tantangan evolusioner ini
ditanggapi dengan munculnya sistem akar. Root is a plant organ that generally lies below the
surface of soil and consists of: a root cap, and a meristematic, elongation, and mature zone
(Mishra, 2018). Dalam terjemahannya, akar adalah organ tumbuhan yang umumnya terletak
di bawah permukaan tanah dan terdiri dari: tudung akar, dan zona meristematik,
pemanjangan, dan dewasa.
2.2. Fungsi Akar
Akar merupakan organ vegetatif utama yang memasok air, mineral, dan bahan-bahan
yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Akar menambatkan tumbuh di
tanah, menyerap mineral dan air daripadanya. Kemudian bahan mineral ini diangkut ke
batang dan daun oleh sistem pembuluh. Penyerapan air dan mineral terutama terjadi melalui
ujung akar dan bulu akar, walaupun bagian akar yang lebih tua dan lebih tebal juga menyerap
sebagian. Akar dengan sistem percabangannya berfungsi untuk memperkuat berdirinya
tumbuhan, menyerap air, dan zat-zat hara yang terlarut di dalam air (Haryani, 2012). Fungsi
akar yang lain adalah menentukan posisi tanaman, tempat penyimpanan makanan dan pada
beberapa tanaman sebagian berfungsi untuk fotosisntesis maupun respirasi.
2.3. Ciri-ciri Akar
Akar mempunyai sifat yaitu adalah salah satu bagian tumbuhan yang posisinya di dalam
tanah yang bisa terus menerus tumbuh. Akar bisa tumbuh menembus tanah karena
mempunyai yang ujungnya berbentuk runcing. Pada suatu akar tidak terlihat buku-buku yang
membentuk sebuah ruas-ruas. Akar pada umumnya yang berwarna pucat dan tidak
berklorofil yang sehingga tidak bisa melakukan fotosintesis. Berikut adalah ciri-ciri akar
menurut M. Silalahi, 2015 :
 Akar umumnya tidak bewarna hijau dan berada di dalam tanah dan bersifat: (+)
geotropic, (–) phototropic, and (+) hydrotropic.
 Tidak memiliki mata tunas.
 Tidak memiliki nodus dan internodus.
 Akar memiliki rambut-rambut akar yang bersifat uniselluler.
2.4. Bagian-Bagian Akar
Bentuk akar sebagian besar meruncing pada ujungnya. Bentuk runcing memudahkan akar
menembus tanah. Secara umum, akar memiliki beberapa bagian utama. Bagian-bagian
tersebut adalah inti akar, rambut akar, dan tudung akar.
1. Inti Akar
Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Pembuluh kayu berfungsi
mengangkut air dari akar ke daun. Pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis
dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
2. Rambut Akar
Rambut akar (root hair) adalah perluasan sel-sel epidermal individu pada permukaan akar,
rambut akar tumbuh dalam jumlah ribuan, tepat belakang ujung masing-masing akar, yang
menempal secara kuat ke partikel tanah dan meningkatkan luas permukaan untuk penyerapan
air dan mineral oleh akar.
3. Tudung Akar
Tudung akar terletak di ujung akar. Tudung akar melindungi ujung yang lembut tersebut saat
menjulur menembus ujung-ujung partikel tanah yang keras.

Gambar 2.1. Bagian-Bagian Akar


Sumber : Buku Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD dan MI kelas IV
2.5. Sistem Perakaran
Pada saat tumbuhan masih kecil yaitu dalam bentuk lembaga di dalam biji, bakal akar
sudah ada, dan disebut akar lembaga (radicula). Pada perkembangan selanjutnya, ketika biji
mulai berkecambah sampai menjadi tumbuhan dewasa, akar lembaga dapat memperlihatkan
perkembangan yang berbeda, sehingga pada tumbuhan dibedakan dua macam sistem
perakaran menurut M. Silalahi (2015), yaitu:
1. Sistem perakaran tunggang : terjadi bila akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok
yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Akar pokok demikian
disebut akar tunggang (radix primaria). Susunan perakaran ini umumnya terdapat pada
tumbuhan dikotil dan tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae).
2. Sistem perakaran serabut: terjadi bila akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya
mati atau kemudian disusul oleh berkembangnya sejumlah akar yang kurang lebih sama
besar dan semuanya keluar dari pangkal batang. Akar-akar ini bentuknya seperti serabut,
oleh karena itu, disebut akar serabut. Sistem perakaran ini umumnya terdapat pada
tumbuhan yang berbiji tunggal (monokotil).

Gambar 2.2. (a) Akar serabut dan (b) akar tunggang


Sumber : Buku Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD dan MI kelas IV

2.6. Modifikasi Akar


Akar seringkali terletak di bawah permukaan tanah, tetapi akar juga bisa mengalami
modifikasi dan terspesialisasi. Macam-macam modifikasi adalah sebagai berikut :
 Umbi akar : ketika cadangan makanan disimpan di dalam akar maka akar menjadi
membesar (swollen) dan membentuk kumpulan seperti pada ubi jalar/sweet potato
(Ipomea batata).
 Fasciculated : akar-akar bergelombol membentuk cluster dari sebelah bawah nodus
batang dan berdaging seperti pada Dahlia, Asparagus.
 Nodulose : pada tipe ini ujung dari akar mebgembang ke arah atas sepertu pada
Melilotus, Curcuma amoda
 Akar pemanjat (climbing roots) merupakan akar yang muncul dari nodus dan membantu
tanaman memanjat. Akar ini banyak ditemukan pada tanaman Pothos, sirih (Pipie betle),
lada (Piper nigrum), dan Techoma.
 Akar penghisap (sucking atau haustorial roots atau parasitic roots): merupakan akar yang
terdapat pada tanaman parasit. Akar tanaman ini masuk ke dalam batang tanaman inang
dan mengabsopsi nutrisi dari tanaman inang. Sebagai contoh pada tanaman
Dendrophthoe, Cuscuta, Viscum
 Assimilatory roots: marupakan akar yang terdapat di udara pada tanaman Tinospora dan
akar Trapa dan warnanya berubah menjadi hijau, sehingga berfungsi juga untuk
assimilasi.
 Reproductive roots : merupakan akar yang berdaging, atau akar adventif yang digunakan
sebagai organ reproduksi seperti pada sweet potato (Ipomea batata) dan Dahlia. Akar
daun (leaf roots) pada Salvinia, satu daun pada setiap nodus bermodifikasi menjadi
truktur menyerupai akar yang bercabang-cabang ke dalam air.
 Prop root atau pillar roots : akar yang muncul dari cabang-cabang tanaman dan tumbuh
ke arah bawah dan masuk ke dalam tanah. Akar ini berfungsi untuk menyokong batang
seperti pada Banyan.

Gambar 2.3. Modifikasi Akar

Sumber : M. Silalahi (2015)


BAB III

METODOLOGI

3.1. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang perlu dipersiapakan untuk praktikum ini akan disajikan
dalam tabel berikut :

Table 3.1. Alat dan Bahan Beserta Fungsinya

No Alat/bahan Fungsi
1. Alat tulis Untuk mencatat hasil pengamatan
2. Kamera Untuk mendokumentasikan praktikum
3. Akar Jahe Spesimen yang diamati
4. Akar Wortel Spesimen yang diamati
5. Akar Sirih Spesimen yang diamati
6. Akar Bayam Spesimen yang diamati

3.2. Langkah Kerja

Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan

Melakukan identifikasi pada masing-masing spesimen

Mencatat dan mendokumentasikan hasil pengamatan.

3.3. Analisis Perlakuan


Hal pertama yang harus dilakukan adalah mempersiapkan alat dan bahan. Bahan berupa
akar jahe, wortel, sirih, dan bayam. Spesimen bisa dicari di lingkungan sekitar tempat tinggal
yang akan diamati. Spesimen kemudian diidentifikasi, dapat dilakukan dengan cara melihat
maupun meraba. Kemudian hasil pengamatan kemudian dicatat dan didokumentasikan.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
4.1.1. Klasifikasi Tanaman
1. Sirih Hijau (Piper betle)
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Magnoliidae
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : Piper betle

Gambar 4.1. Sirih hijau


Sumber : Tri Mustika dkk. (2017)

2. Tanaman Jahe ((Zingiber Officinale)


Divisi : Spermathophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Species : Zingiber Officinale
Gambar 4.2. Rimpang Jahe
Sumber : Pairul dkk. (2017)

3. Tanaman Bayam (Amaranthus tricolor)


Menurut Herawati (2012), tanaman padi dalam sistematika tumbuhan diklasifikasikan
ke dalam :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliophyta
Ordo : Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae
Subfamili : Amaranthoideae
Genus : Amaranthus tricolor

Gambar 4.3. Daun Bayam


Sumber : Haeranti T. (2012)

4. Tanaman Wortel (Daucus carota L..)


Devisio : Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)
Subdevisi : Angiospermae (Biji berada dalam buah)
Kelas : Dicotyledonae (biji berkeping 2/ biji belah)
Ordo : Umbelliferales
Famili : Umbellifirae/ Apiaceae/ Ammiaceae
Genus : Daucus
Spesies : Daucus carota L. (Sumber:Cahyono, 2006)
Gambar 4.4. Wortel
Sumber : Syab Rahma (2017)

4.1.2. Tabel Hasil Identifikasi


Berdasarkan hasil dari pengamatan dalam kegiatan praktikum, maka ditemukanlah
berbagai ciri-ciri dari identifikasi akar sebagai berikut :
Table 4.2. Hasil Identifikasi

Akar Sistem Perakaran Modifikas

Jahe Akar Serabut Rimpang


Akar Tunggang dan
Wortel Umbi Akar
serabut
Bayam Akar Tunggang Akar Pelekat
Sirih Akar Tunggang -

4.2. Pembahasan Hasil Identifikasi Akar


Berdasarkan hasil identifikasi yang telah dicatat, maka pembahasannya adalah sebagai
berikut :

Table 4.3. Pembahasan Identifikasi Batang

No. Nama Daun Pembahasan Gambar


1. Daun Sirih Akar
(Piper betle) sirih merupakan akar tunggang
yang berbentuk bulat dan
berwarna cokelat kekuningan,
buah tanaman sirih merupakan
buah buni ynag berbentuk bulat
dengan ujung yang tumpul, bulir
pada buah berbulu, tersusun
rapat, dan berwarna kelabu. Biji
pada tanaman sirih berbentuk
bulat. Akar tanaman sirih sangat
mudah dikenali karena tidak
selalu berada di dalam tanah. Ini
karena, tanaman ini bisa tumbuh
dengan menempel di tembok atau
lainnya.

2. Tanaman Jahe Jahe merupakan tanaman


(Zingiber berbatang semu,tinggi 30 cm
Officinale) sampai dengan 1 m, tegak, tidak
bercabang, tersusun atas
lembaran pelepah daun,
berbentuk bulat, berwarna hijau
pucat dan warnapangkal batang
kemerahan. Akar jahe berbentuk
bulat, ramping, berserat,berwarna
putih sampai coklat
terang.Tanaman ini berbunga
majemuk berupamalai muncul di
permukaan tanah, berbentuk
tongkat atau bulat telur yang
sempit, dan sangat tajam.
Tanaman jahe
membentukrimpang yang
ukurannya tergantung pada
jenisnya. Bentuk rimpang
padaumumnya gemuk agak pipih
dan tampak berbuku-
buku.Rimpang jahe berkulitagak
tebal yang membungkus daging
rimpang, yang kulitnya mudah
dikelupas.
3. Tanaman Pada umumnya akar dari berbagai
Bayam jenis tanaman bayam memiliki
(Amaranthus kesamaan yang seperti memiliki
tricolor) sistem perakaran yang tunggang
dibagian bawah dan akar serabut
terdapat pada bagian atas.
Akar dari tanaman bayam
biasanya akan menembus pada
kedalaman tanah yang mencapai
20 sampai 40 cm ataupun bisa
lebih.

4. Tanaman Tanaman wortel memiliki sistem


Wortel perakaran tunggang dan serabut.
(Daucus carota Akar tunggang akan mengalami
L..) perubahan bentuk dan fungsi
menjadi tempat penyimpanan
cadangan makanan. Tanaman
Wortel memiliki umbi berwarna
jingga kemerahan berbentuk
lonjong yang sering dimakan
sebagai sumber gizi terutama
vitamin A. Pertumbuhan akar
tunggang mengalami perubahan
bentuk seiring berlalunya waktu
yang akhirnya menjadi tempat
penyimpanan makanan. Akar
tanaman Wortel yang baik
berukuran besar dan bulat
memanjang dengan diameter 6
cm, panjang 30 cm tergantung
dari varietasnya.
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Akar merupakan organ pokok tanaman yang memiliki peran utama dalam menjaga
kelangsungan penyerapan hara dan air. Bagian-bagian akar adalah inti akar, tudung akar, dan
rambut akar. Akar terbagi menjadi akar dikotil dan monokotil. Akar dikotil mempunyai
sistem perakaran tunggang seperti pada mangga sedangkan akar monokotil memiliki sistem
perakaran serabut seperti akar papaya.
5.2. Saran
Diperlukan kemauan untuk memahami setiap ciri morfologi akar untuk bisa
mengidentifikasikan akar dengan baik. Diharapkan semua praktikan dapat
menumbuhkembangkan rasa ingin tau untuk mempelajari organ pada tumbuhan.
DAFTAR PUSTAKA

Haryani, T.S. (2012). Organo Nutritivum (daun, batang dan akar). Retrieved Januari 12
2020.
http://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/PEBI4312- M1.pdf.

Mishra, A. K., Tramacere, F., Guarino, R., Pugno, N. M., & Mazzolai, B. (2018). A study on
plant root apex morphology as a model for soft robots moving in soil. PLOS ONE,
13(6). https://doi.org/10.1371/journal.pone.0197411

Nio, S. A., & Torey, P. (2013). Karakter Morfologi Akar Sebagai indikator Kekurangan Air
Pada Tanaman (root morphological characters as water-deficit indicators in plants).
JURNAL BIOS LOGOS, 3(1). https://doi.org/10.35799/jbl.3.1.2013.3466

Ryan, P. R., Delhaize, E., Watt, M., & Richardson, A. E. (2016). Plant roots: Understanding
structure and function in an ocean of complexity. Annals of Botany, 118(4), 555–559.
https://doi.org/10.1093/aob/mcw192

Shipunov, Alexey. Introduction to Botany. June 7, 2021 version. 192 pp. URL: http:
//ashipunov.info/shipunov/school/biol_154/

Silalahi, M. (2015). Bahan Ajar Morfologi Tumbuhan.

Anda mungkin juga menyukai