Anda di halaman 1dari 6

MENGIDENTIFIKASI SIFAT FISIKA TANAH

“DASAR – DASAR ILMU TANAH”


Pengambilan Contoh Tanah

Disusun Oleh:
Miftahul Lutvi NPM. 19711043
Mila Tiara NPM. 19711044
Muhamad Khoirudin NPM. 19711045
M. Fadhil Alghifari NPM. 19711046
Natalia Uli Marito B.P NPM. 19711047
Nico Zoel Sinurat NPM. 19711048
Nur Rodiyah NPM. 19711049

D3 PRODUKSI TANAMAN PANGAN


BUDIDAYA TANAMAN PANGAN

POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG


2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Tanah sudah digunakan orang sejak dahulu karena semua orang yang hidup di
permukaanbumi mengenal wujud tanah. Pengertian tanah itu sendiri bermacam-macam, akan
tetapi karena luas penyebarannya apa sebenarnya yang dimaksud tanah, akan ditemui
bermacam-macam jawaban atau bahkan orang akan bingung untuk menjawabnya. Masing-
masing jawaban akan dipengaruhi oleh pengetahuan dan minat orang yang menjawab dalam
sangkut-pautnya dengan tanah. Mungkin pengertian tanah antara orang yang satu dengan
yang lain berbeda. Misalnya seorangahli kimia akan member jawaban berlainan dengan
seorang ahli fisika, dengan demikian seorang petani akan member jawaban lain dengan
seorang pembuat genteng atau batubata. Pada mulanya orang menganggap tanah sebagai
medium alam bagi tumbuhnya vegetasi yang terdapat di permukaan bumi atau bentuk organic
dan anorganik yang di tumbuh tumbuhan, baik yang tetap maupun sementara
(Pairunan, 2007)

Semua makhluk hidup sangat tergantung dengan tanah, sebaliknya suatu tanah
pertanian yang baik ditentukan juga oleh sejauh mana manusia itu cukup terampil
mengolahnya. Tanah dapat digunakan untuk medium tumbuh tanaman yang mampu
menghasilkan berbagai macam makanan dan keperluan lainnya. Maka dari berbagai macam
tanah beserta macam-macam tujuan penggunaannya itu perlu dilakukan suatu pembelajaran
lebih lanjut mengenai tanah agar kita benar-benar memahami tanah itu sendiri
(NovitaEvarnas, 2014).

Pengambilan contoh tanah terganggu (disturbed soil) dilakukan di atas permukaan


tanah atau horizon, sedangkan pengambilan contoh tanah utuh (undisturbed soil) sangat
penting karena diperlukan untuk analisis sifat fisik tanah.Pengambilan tanah utuh harus
benar-benar diperhatikan dalam proses dilapang (Khamdaandayu, 2009).

Tanah pada setiap lingkungan memiliki struktur dan pola yang berbeda-beda pada
setiap lingkungan dengan keadaan kandungan pH dan kandungan airnya yang tidak sama.
Kandungan kesuburan tanah itu berbeda-beda serta warna yang berbeda antara tanah yang
satu dengan yang lainnya, untuk itu perlu diperhatikan dalam pengambilan sampel tanah utuh
dan tidak utuh supaya hasil yang di peroleh bisa terkontrol dengan baik untuk di uji di
laboratorium (Kartasapoetra, 2008).

1.2. Tujuan Praktek


Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui teknik pengambilan contoh tanah utuh
dan tanah terganggu. Kegunaan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
pembentukan dan kerusakan tanah serta sifat-sifat tekstur tanah sebagai sampel bahan
praktikum.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tanah mempunyai sifat sangat kompleks, terdiri atas komponen padatan yang
berinteraksi dengan cairan, danudara. Komponen pembentuk tanah yang berupa padatan, cair,
danudara jarang berada dalam kondisi kesetimbangan, selalu berubah mengikuti perubahan
yang terjadi di atas permukaan tanah yang dipengaruhi oleh suhu udara, angin, dan sinar
matahari. Untuk bidang pertanian, tanah merupakan media tumbuh tanaman. Media yang
baik bagi pertumbuhan tanaman harus mampu menyediakan kebutuhan tanaman seperti air,
udara, unsure hara, dan terbebas dari bahan-bahan beracun dengan konsentrasi yang
berlebihan. Dengan demikian sifat-sifat fisik tanah sangat penting untuk dipelajari agar dapat
memberikan media tumbuh yang ideal bagi tanaman (Kartasapoetra,2008).

Contoh tanah adalah suatu volume massa tanah yang diambil dari suatu bagian tubuh
tanah (horizon/lapisan/solum) dengan sifat-sifat yang akan diteliti. Sifat-sifat fisika tanah,
dapat kita analisis meaui dua aspek, yaitu fraksinasi. Mencari atau mengetahui sifat fisik
tanah, kita dapat menggunakan pengambilan contoh tanah dengan 3 cara yaitu: pengambilan
dalam keadaan agregat atau tanah utuh, pengambilan tanah tidak utuh atau terganggu
(HuseinSuganda, 2012).

Pengambilan contoh tanah merupakan tahapan penting untuk penetapan sifat-sifat


fisik tanah di laboratorium. Prinsipnya,hasil analisis sifat-sifat fisik tanah di laboratorium
harus dapat menggambarkan keadaan sesungguhnya sifat fisik tanah di lapangan.
Kerugiannya adalah contoh tanah yang diambil di lapangan bersifat destruktif, karena dapat
merusak permukaan tanah, seperti terjadinya lubang bekas pengambilan contoh tanah,
cenderung menyederhanakan kompleksitas sistem yang ada di dalam tanah, dan sebagainya
(Hanaafiah, 2010).

Agregat-agregat dalam tanah selalu dalam tingkatan perubahan yang continue.


Pembasahan, pengeringan, pengolahan tanah, dan aktivitas biologis semuanya berperan di
dalam pengrusakan dan pembangunan agregat-agregat tanah. Struktur lapisan oleh lapisan
olah dipengaruhi oleh pengolahan praktis dan dimana aerasi dan drainase membatasi
pertumbuhan tanaman, system pertanaman yang mampu menjaga kemantapan agregasi tanah
akan memberikan hasil yang tinggi bagi produksi tanaman (Forth dan Henry 2009).

Banyak faktor yang mempengaruhi proses pembentukan tanah tetapi hanya ada lima
faktor yang dianggap paling penting yaitu (1) Iklim, (2) Organisme, (3) BahanInduk, (4)
Topografi, dan (5) Waktu. Dalam proses pembentukan tanah pengaruh kelima faktor tersebut
bersifat simutan, bukan parsial. Pengambilan contoh tanah merupaktahapawal dan terpenting
dalam program uji tanah di laboratorium (deptan, 2006).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat Praktik

Waktu:

 Adapun waktu Pelaksanaan praktikum ini yaitu 1x2 jam. Pelaksanaan praktikum
Pengambilan contoh tanah

Tempat:

 Lahan PTP 2 di kampus PoliteknikNegeri Lampung


3.2. Bahan dan Alat

Bahan :

 Kantong plastic
 Kertas label

Alat :

 Bor tanah
 Ring sampler
 Palu plastic

3.3. Prosedur Kerja

Pengambilan contoh tanah utuh.


 Tentukan lokasi pengambilan contoh tanah dengan syarat tanah tersebut belum
mengalami pengolahan
 Ratakan dan bersihkan permukaan tanah tempat pengambilan
 Pasang ring sampler pada bor tanah dan lakukan pengeboran dengan jalan ditekan.
 Ambil ring sampler dengan cara memutar kekanan,sambil ditarik pelan pelan.
 Setelah tercabut, ring sampler dilepaskan dan dilakukan pemotongan tanah bagian
atas dan bawah ring sampler sampai rata dengan bibir ring kemudian ditutup rapat.
 Beri label yang memuat data pengambilan sampel tanah.

Pengambilan contoh tanah tidakutuh/terganggu

 Ratakan dan bersihkan permukaan tanah


 Lakukan pengeboran pada tanah sampai kedalaman yang diinginkan
 Ambil contoh tanah dan masukkan ke dalam kantung plastic dan diberi label
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HasilPraktikum

Hasil

4.1.1 Pengambilan Contoh Tanah Utuh

Berdasarkan hasil praktek yang di lalului di lapangan tentang pengambilan sampel

tanah utuh adalah sebagai berikut :

4.1.2 Penganmbilan Cotoh Tanah Tidak Utuh

Berdasarkan hasil praktek yang di lalului di lapangan tentang pengambilan sampel

tanah tidak utuh adalah sebagai bebrikut :


DAFTAR PUSTAKA

Foth, Henry D., 2009. Dasar-DasarIlmu Tanah. Gajah Mada University Press, Yogakarta.

Hanafiah,Kemas Ali. 2010. Dasar-DasarIlmu Tanah. PT. Raja GrafindoPersada. Jakarta

HuseinSuganda. 2012. PetunjukPengambilanContoh Tanah. Halaman 13. Di aksesdari


http://balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi/lainnya/NOMOR%2002.pdf
Tanggal 15 November 2015pukul 10.00 Wita

Kartasapoetra. 2008. Ilmu Tanah Umum. BagianIlmu Tanah


FakultasPertanianUniversitasPadjajaran. Bandung.

Kartasapoetra. 2008. Ilmu Tanah Umum. BagianIlmu Tanah


FakultasPertanianUniversitasPadjajaran. Bandung.

Khamandayu, 2009.LaporanPraktikumIlmu Tanah. http://Khamandayu. blogspot. com.


Diaksestanggal 10 November 2015.

Muchlis.2010. ProduksiKacang Tanah danBeberapaSifatFisik Tanah.Volemu 7, halaman 52.


Di aksesdari http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19690/1/kpr-jun2010-
%20%285%29.pdf Tanggal 15 November 2015 pukul 10.15 Wita

Anda mungkin juga menyukai