Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM

ILMU TANAH HUTAN


ACARA IV
BAHAN ORGANIK TANAH
BAHAN ORGANIK TANAH
I.TUJUAN :
1) Masing-masing metode dibandingkan untuk menentuan bahan organik.
2) Kadar bahan organik dibandingkan pada 6 contoh tanah yang digunakan.
3) Faktor-faktor penyebab perbedaan kadar bahan organic dapat dijelaskan untuk membandingkan 6 contoh tanah
tersebut.
4) Kondisi kesuburan tanah dengan kadar bahan organik dapat dijelaskan dengan menggunakan 6 contoh tanah tersebut.

II.DASAR TEORI :
Bahan organik adalah hasil-hasil peruaraian tubuh bekas jasad hidup (tumbuhan dan binatang) sehingga
menunjukkan perbedaan dalam ukuran, bangun, komposisi, dan watak, fisiokimiawi dari aslinya, yang telah menyatu
dengan jarah-jarah penyusun tanah lainnya. Pemasok bahan organik adalah tumbuhan dan binatang. Sreresah dan
bangkai hewan yang berada di atas dandi dalm tubuh tanah, akan segera diserang oleh binatang pencacah dan jasad
renik pengurai, yang menjadikan sumber energy(Arsyad,1989).
Komponen organik tanah berasal dari biomassa yang mencirikan suatu tanah aktif. Komponen
organik tak hidup terbentuk dari melalui pelapukan kimia dan biologi, yang dipishkan ke dalam :
(1) bahan-bahan yang anatomi bahan aslinya masih tampak dan
(2) bahan-bahan yang telah terlapuk sempurna (Hardjowigeno,2003).

Bahan organik tanah menjadi salah satu indikator kesehatan tanah karena memiliki beberapa peranan
kunci di tanah. Disamping itu bahan organic tanah memiliki fungsi – fungsi yang saling berkaitan,
sebagai contoh bahan organik tanah menyediakan nutrisi untuk aktivitas mikroba yang juga dapat
meningkatkan dekomposisi bahan organik, meningkatkan stabilitas agregat tanah, dan meningkatkan
daya pulih tanah(Sutanto,2005).

III.A. ALAT DAN BAHAN :

1) Contoh tanah Grumusol, Regosol, Mediteran, Latosol, Andosol, Rendzina.


2) H2O2 10%
3) Alas kertas
4) Gelas arloji
5) Spritus
6) Timbangan analitik

B. CARA KERJA
Metode Selidik Cepat Kualitatif.
 Sebongkah tanah diambil kira-kira 5 gram.
 Tanah diratakan pada alas kertas yang kering (saring).
 Tanah ditetesi dengan kemikalia H2O2 10%
 Pembuihan pada tanah diamati.
 Perbandingan banyaknya buih dicatat antar sampel contoh tanah yang satu dengan yang lain. Yang berbuih diberi tanda
(+) sesuai dengan banyak buih, dan yang tidak berbuih diberi tanda (-).

Metode Pembakaran.
 Cupu yang bersih ditimbang dengan timbangan analitik ( misal a gram ).
 Contoh tanah kering angin diambil kira-kira seberat 5 gram, kemudian dirata di atas cupu.
 Cupuu bersama contoh tanah ditimbang ( misal b gram ).
 Contoh tanah dituangi dengan spritus hingga basah betul dan segera dibakar. Kalau perlu pembakaran ini diulangi 2-3
kali untuk memperoleh kesudahan yang sempurna (semua bahan organik habis terbakar).
 Dengan hati-hati abu bakaran ditiup hingga hilang. Peniupan yang terlalu kuat akan mengikutkan tanahnya, sehingga
pangamatan akan bias.
 Sisa yang tidak terbakar berupa bahan mineral yang semula sudah ada ditimbang beratnya ( misal c gram ).
 Perhitungan kadar bahan organik adalah :
 Kadar B.O = (b-c) : (b-a) x 100%
 Sisa pembakaran (bahan mineral) dilarutkan dalam air sehinggga betul-betul terbebas dari abu ( misal d gram ) dan
kadar abunya ditetapkan dengan menggunakan rumus
 Kadar abu = (c-d) : (b-a) x 100%

IV. DATA DAN HASIL PENGAMATAN

1. Selidik Tanah Cepat Kualitatif


Jenis Tanah Pembuihan Suara Desis
Andosol + -
Regosol - -
Grumusol - -
Mediteran - -
Rendzina + ++

2. Cara Pembakaran
Berat Cupu +
Berat Cupu Tanah Yang
Jenis Tanah Berat Cupu (a) BO %
Tanah (b) Sudah Dibakar
(c)
Andosol 9 17 14,9 26,25%
Regosol 9 23,2 22,9 2,11%
Grumusol 7,2 12,2 12,1 2%
Mediteran 7,2 12,2 12,1 2%
Rendzina 9 22,7 22 5,11%

Perhitungan

a) Andosol

b) Regosol

c) Grumusol

d) Mediteran

e) Rendzina

V. Pembahasan
Pada percobaan kali ini dilakukan pengukuran kadar bahan organik dari 5 contoh tanah
yang telah disediakan. Untuk mengetahui kadar bahan organik tersebut dapat dilakukan dengan
tiga cara, yaitu metode cepat kuantitatif, metode pembakaran, dan metode walkey and black.
Dalam pratikum kali ini, untuk mengetahui kadar bahan organik metode selidik cepat dan cara
pembakaran. Sedangkan pada praktikum bahan organik ini yang dilakukan hanya dengan cara
cepat kuantitatif dan cara pembakaran. Cara walkey and black tidak digunakan karena akan
memakan waktu yang relative lama, membutuhkan peralatan yang banyak dan rumit.
Dengan kedua metode yang telah dilakukan tersebut, terdapat keuntungan maupun
kerugiannya. Pada metode selidik cepat kuantitatif keuntungannya adalah lebih praktis dan tidak
memerlukan banyak alat dan bahan yang digunakan. Metode ini tidak memakan banyak waktu
sehingga kadar bahan organik dapat diketahui dalam tempo yang singkat. Sedangkan kerugiannya
adalah tingkat keakuratannya yang lemah, karena hanya ditentukan dengan melihat apakah terjadi
buih atau tidak.
Keuntungan metode pembakaran adalah keakuratan data yang diperoleh lebih tinggi. Hal
tersebut dikarenakan metode ini menggunakan hitungan-hitungan yang sudah dirumuskan selain
itu juga dilakukan sebanyak 2 kali, sehingga diperoleh data yang kuantitatif. Kerugiannya adalah
waktu yang dibutuhkan lebih lama dan prosesnya juga rumit karena harus membakar tanah dengan
menetesi spirtus kemudian mengaduknya dan menunggu sampai apinya padam.
Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa tanah regosol mempunyai kadar bahan
organik 2,11%. Tanah grumusol mempunyai kadar bahan organik 2% .Dalam teorinya grumusol
adalah tanah yang memiliki kadar liat lebih dari 30 % yang bersifat mengembang dan mengerut.
Tanah mediteran mempunyai kadar bahan organik sebesar 2%. Tanah rendzina mempunyai kadar
bahan organik sebesar 5,11%. Kadar bahan organik andosol adalah 26,25% sedangkan dengan
cara selidik cepat kadarnya adalah negative ( - ), itu sangat berlawanan dengan teori dan itu dapat
disebabkan oleh beberapa factor diantaranya kandungan humus pada sampel pada waktu itu,dan
pengindraan praktikan. Padahal Andosol merupakan tanah dengan epipedon umbrik lebih dari 60
% terdiri dari bahan vulkanik vitrik, einder atau piroplastikvitrik yang lain.
Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa kandungan bahan organik dari masing-masing jenis
tanah berbeda-beda. Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Iklim
Iklim dapat mempengaruhi suhu dan curah hujan. Pada suhu tinggi aktifitas organisme akan
semakin cepat sehingga dekomposisi juga berjalan lebih cepat. Hal ini akan mengakibatkan bahan
organik yang terbentuk semakin banyak.
2. Tekstur
Tekstur tanah mempengaruhi persentase humus dan nitrogen dalam tanah.
3. Drainase
Pada daerah yang mempunyai drainase yang baik proses dekomposisi berjalan baik
karena air sebagai pelarut bagi proses kimia yang paling baik.
4. Vegetasi
Vegetasi penutup tanah akan berpengaruh terhadap bahan organic tanah dan juga erosi
yang terjadi pada tanah tersebut. Semakin banyak jumlah vegetasi yang tumbuh maka tingkat
bahan organic dalam tanah akan semakin banyak pula.
Pada tanah yang mengandung bahan organic lebih banyak maka tanah tersebut akan
mempunyai kapasitas pengikat hara dan air lebih banyak sehingga akan berpengaruh terhadap
kesuburan tanah, sifat-sifat tanah, dan secara tidak langsung berakibat terhadap pertumbuhan
tanaman. Fungsi dari bahan organic yang ada dalam tanah tersebut adalah sebagai granulator
(untuk memperbaiki tanah), sumber unsure hara N, P, S, unsure mikro, menambah kemampuan
menahan air dan sebagai sumber energi bagi mikroorganisme.

VI. Kesimpulan
1. Setiap tanah memiliki kadar bahan organic yang berbeda – beda. Hal ini dipengaruhi oleh : iklim,
vegetasi, topografi,dan tekstur tanah itu sendiri.
2. Upaya untuk meningkatkan bahan organik tanah dapat dilakukan dengan berbagai cara antara
lain: pemupukan, rotasi tanaman dan pengaturan drainase serta aerasi.
3. Lapisan yang mengandung bahan organik tinggi adalah lapisan tanah yang atas.
4. Metode yang paling baik adalah dengan metode pembakaran karena hasilnya akan lebih akurat
bila dibandingkan dengan metode selidik cepat kualitatif.

VII.Daftar Pustaka
Arsyad,S.1979.Konservasi Tanah.Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian,IPB.Bogor.
Hardjowigeno,Sarwono.1987.Ilmu Tanah.Mediyatama.Sarana Perkasa.Jakarta.
Sutanto,R.2005.Dasar – Dasar Ilmu Tanah.Kanisius.Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai