Anda di halaman 1dari 3

KEMASAMAN TANAH

Aldhi Maulana Malik (G011191166)


Kelas A, Kelompok 4, Wardi Pratama
Program Studi Agroteknologi, Departemen Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas
Hasanuddin, Makassar

ABSTRAK
Reaksi tanah adalah sifat kimia tanah yang paling penting untuk diamati karena berpengaruh
terhadap serangkaian proses-proses kimiawi dalam tanah, antara lain proses pembentukkan
mineral lempung, reaksi kimia dan biokimiawi tanah, serta penentuan status hara dalam tanah.
Reaksi tanah menunjukan perimbangan konsentrasi asam-basa dalam tanah dan keasaman atau
alkalinitas tanah yang dinyatakan dengan nilai pH. Reaksi tanah menunjukkan sifat kemasaman
tanah atau alkalitas tanah yang dinyatakan dengan nilai pH. Nilai pH menunjukkan banyaknya
konsentrasi ion H+ (hidrogen) dalam tanah. Semakin tinggi kadar ion H+ di dalam tanah, maka
semakin masam tanah tersebut. Nilai pH berkisar antara 0-4 dengan pH = 7 disebut netral,
sedangkan pH kurang dari 7 disebut masam dan pH lebih dari 7 disebut basa. Umumnya unsur
hara mudah diserap oleh akar tanaman pada keadaan pH netral karena pada pH tersebut
kebanyakan unsur hara dapat larut dalam air. Mengingat besarnya pengaruh pH terhadap
pertumbuhan tanaman, maka para ahli melakukan penyelidikan guna memperoleh pengetahuan
tentang pH dan bagaimana cara yang dapat dilakukan bila mengetahui keadaan suatu pH di
lapangan yang cocok untuk keperluan budidaya tanaman. Penilaian mengenai produktivitas atau
kesuburan tanah dapat dilihat pada tiga aspek, yaitu sifat fisik tanah, sifat kimia dan biologis
tanah. Ketiga aspek ini dapat diketahui sama penting peranannya dalam menentukan kesuburan
tanah. Apabila dari salah satu dari ketiga aspek ini rendah, sementara yang lainnya tinggi maka
produktivitas tanah yang maksimum belum dapat tercapai.

Kata kunci : Sifat Masam, Sifat Basa, Unsur Hara

PENDAHULUAN pH merupakan salah satu parameter


penting suatu tanaman dapat tumbuh atau
Reaksi tanah menunjukkan sifat kemasaman tidak. Semakin rendah pH tanah maka
atau alkalinitas tanah yang dinyatakan semakin sulit tanaman untuk tumbuh karena
dengan nilai pH. Nilai pH menunjukkan tanah bersifat masam dan mengandung
banyaknya konsentrasi ion hydrogen (H+) di toksik (racun). Sebaliknya, jika pH tanah
dalam tanah. Makin tinggi kadar ion H+ di tinggi maka tanah bersifat basa dan
dalam tanah, semakin masam tanah tersebut. mengandung kapur (Rusdiana, 2012).
Di dalam tanah selain H+ dan ion-ion lain pH tanah dapat mempengaruhi
ditemukan pula ion OH-, yang jumlahnya ketersediaan hara tanah dan bisa menjadi
berbanding terbalik dengan banyaknya H+. faktor yang berhubungan dengan kualitas
Pada tanah-tanah yang masam jumlah ion tanah. pH sangat penting dalam menentukan
H+ lebih tinggi daripada OH- sedang pada aktivitas dan dominasi mikroorganisme
tanah alkalis kandungan OH- lebih banyak tanah yang berhubungan dengan proses-
daripada H+. Bila kandungan H+ sama proses yang sangat erat kaitannya dengan
dengan OH- maka tanah bereaksi netral, siklus hara, penyakit tanaman, dekomposisi
mempunyai pH = 7 (Hardjowigeno, 2007). dan sintesa senyawa kimia organik dan
transpor gas ke atmosfir oleh mikro
organisme, seperti metan (Sudaryono, 2009).
2. Menimbang beberapa lapisan sampel
Nilai pH tanah dipengaruhi oleh sifat tanah terganggu masing-masing
misel dan macam kation yang komplit antara seberat 5 gram
lain kejenuhan basa, sifat misel dan macam 3. Memasukkan sampel tanah
kation yang terserap. Semakin kecil terganggu yang telah ditimbang
kejenuhan basa, maka semakin masam tanah kedalam rol film
tersebut dan pH nya semakin rendah. Sifat 4. Mengukur air aquades hingga 12,5
misel yang berbeda dalam mendisosiasikan mL, lalu masukkan kedalam rol filem
ion H+ beda walau kejenuhan basanya sama yang telah terisi tanah tadi, lalu
dengan koloid yang mengandung Na lebih homogenkan dengan cara mengocok
tinggi mempunyai pH yang lebih tinggi pada hingga 15 menit.
kejenuhan basa (Pairunan, dkk, 1985). 5. Mengukur menggunakan pH meter
Berdasarkan uraian diatas, pengujian dan setelah itu catat hasil yang di
pH tanah ini dilakukan untuk mengetahui dapatkan.
tingkat pH yang terkandung pada tiap
lapisan tanah dan mengetahui faktor-faktor HASIL DAN PEMBAHASAN
yang mempengaruhi pH tanah.
Berikut merupakan hasil pengamatan dan
METODE PELAKSANAAN deskripsi pHl tanah dilapangan.
Letak Geografis dan Administrasi
Parameter Lapisan
Lokasi pengamatan profil tanah berada di
Kebun Percobaan, Tamalanrea. Secara Pengamatan I II III IV
geografis terletak pada 5o7’57” Lintang
Selatan 119o28’56” Bujur Timur. Kedalaman 0-47 47-82 82- 115-
Pengamatan kemasaman tanah ini (cm) 115 130
dilaksanakan di laboratorium dasar – dasar
ilmu tanah, fakultas pertanian, Universitas pH Tanah 7,04 6,81 6,64 7,02
Hasanuddin, Lantai 1.
Berdasarkan hasil yang diperoleh
Tempat dan Waktu pada tabel maka Penelitian yang dilakukan
Praktikum ini dilaksanakan di lakukan di dihasilkan pH tanah lapisan pertama yaitu
laboratorium kimia dan kesuburan tanah, 7,04, lapisan dua memiliki pH 6,81, lapisan
Fakultas pertanian, Universitas Hasanuddin, tiga memiliki pH 6,64 dan pada lapisan 4
Lantai 1. Di lakukan pada hari Kamis, 5 memiliki pH 7,02.
Oktober 2019, pukul 08.00 WITA – selesai. Pada lapisan pertama memiliki pH
yang tinggi. Hal ini disebabkan bnyaknya
Alat dan Bahan bahan organik dan unsur hara yang
Alat yang digunakan adalah pH meter, rol terkandung dalam lapisan pertama ini yang
film, gelas ukur, timbangan analitik, dan alat dapat menunjang pertumbuhan tanaman. Hal
tulis. Bahan-bahan yang digunakan meliputi ini sesuai pendapat (Sudaryono, 2009) pH
sampel tanah terganggu serta aquades dan tanah dapat mempengaruhi ketersediaan hara
juga label. tanah dan bisa menjadi faktor yang
berhubungan dengan kualitas tanah. pH
PROSEDUR KERJA sangat penting dalam menentukan aktivitas
dan dominasi mikroorganisme tanah yang
Pengukuran pH Tanah berhubungan dengan proses-proses yang
1. Menghaluskan sampel tanah sangat erat kaitannya dengan siklus hara,
terganggu yang akan digunakan penyakit tanaman, dekomposisi dan sintesa
senyawa kimia organik dan transpor gas ke Cadangan Karbon (Carbon Stock)
atmosfir oleh mikroorganisme, seperti metan pada Hutan Sekunder. Departemen
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan Silvikultur, Fakultas Kehutanan IPB.
bahwa kandungan pH pada tanah masih Bogor.
memungkinkan tumbuhan bisah tumbuh Sudaryono. 2009. Tingkat Kesuburan Tanah
dengan baik karna tumbuhan dapat tumbuh Ultisol Pada Lahan Pertambangan
dengan baik jika pH mendekati netral. Hal Batubara Sangatta. Peneliti Pusat
ini sesuai dengan pendapat Hanafiah (2014) Teknologi Lingkungan. Kalimantan
yang mengemukakan bahwa tanaman dapat Timur.
tumbuh pada kisaran pH 4,0 sampai 8,0

PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dapat ditarik
kesimpulan bahwa tingkat keasaman tanah
pada lapisan pertama yaitu 7,04, lapisan
kedua memiliki pH 6,81, lapisan tiga
memiliki pH 6,64 dan lapisan empat
memiliki pH 7,02. Faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat kemasaman tanah
yaitu pencucian basa-basa, mineralisasi atau
dekomposisi bahan organik, respirasi akar
yang menghasilkan CO2 dan pemberian
pupuk yang bereaksi masam dalam tanah

Saran
Untuk saran, waktu dalam praktikum lebih
diperhitungkan lagi sehingga berjalannya
praktikum dapat dilakukan dengan baik
tanpa terdengar keluhan dari mahasiswa lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Hanafiah, K A. 2014. Dasar-Dasar Ilmu


Tanah. Jakarta: Rajawali Press.
Hardjowigeno, Sarwono H, 2003. Klasifikasi
Tanah dan Pedogenesis. Akademik
Pressindo. Jakarta
Pairunan, Anna K., J. L. Nanere, Arifin,
Solo S. R. Samosir, Romualdus
Tangkaisari, J. R. Lalopua, Bachrul
Ibrahim, Hariadji Asmadi, 1995.
Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Badan
Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri
Bagian Timur Makassar
Rusdiana, O. 2012. Pendugaan Korelasi
antara Karakteristik Tanah terhadap

Anda mungkin juga menyukai