Anda di halaman 1dari 3

PENGEMBANGAN DAN PENGERUTAN

Aldhi Maulana Malik (G011191166)


Kelas A, Kelompok 4, Wardi Pratama
Program Studi Agroteknologi, Departemen Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas
Hasanuddin, Makassar

ABSTRAK
Tanah adalah produk atau hasil pelapukan batuan induk akibat pengaruh dari iklim, vegetatif,
dan topografi. Sifat mengembang ditandai dengan terisinya semua ruang pori-pori tanah baik
pori makro maupun pori mikro oleh molekul-molekul air dan gejala ini terjadi ketika tanah
dalam keadaan basah. Sedangkan sifat mengerut tanah terjadi ketika tanah dalam keadaan
kering setelah basah yang ditandai dengan semakin mengecilnya pori-pori tanah pada waktu
mengerut. Sifat mengembang dan mengerutnya tanah disebabkan oleh kandungan mineral liat
montmorilonit yang tinggi. Oleh sebab itu, para ahli bangunan sangat berhati-hati. Kalau tanah
banyak mengandung mineral liat tipe montmorilonit, mereka tidak berani mendirikan bangunan
atau jalan. Kalau terpaksa harus mendirikan bangunan atau jalan, maka lapisan atas tanah
dikupas atau dibuang, diganti dengan tanah dari tempat lain yang tidak mengandung
montmorilonit. Sifat mengembang dan mengerut adalah masuk atau keluarnya air ke atau dari
antara lempeng–lempeng liat kristal tipe 2 : 1 menyebabkan terlihatnya sifat mengembang dalam
keadaan basah dan mengerut dalam keadaan kering. Dimana,dalam praktikum kali ini
menggunakan metode COLErod yaitu dengan menggunakan pasta tanah dengan ukuran partikel
<2 mm. yang diadakan di Laboratorium Fisika tanah pada hari Jumat,31 Oktober 2019 pukul
08.00-10.00 WITA.

Kata kunci : COLE device, Mengembang, Mengerut

PENDAHULUAN mentrollnit yang tinggi. Tanah mengembang


pada saat basah dan tanah mengerut pada
Mengembang dan mengerut merupakan saat kering. Akibatnya pada saat musim
salah satu sifat fisik tanah. Di mana sifat kering tanah menjadi pecah-pecah kalau
mengembang ditandai dengan terisinya basah tanah mengembang dan menjadi
semua ruang pori tanah baik makro maupun lengket. Apabila tanahnya memiliki
mikro oleh molekul-molekul air dan gejala kandungan liat yang tinggi maka pertikel
ini terjadi ketika tanah dalam keadaan basah. liatnya akan mudah mengalami perluasan
Sedang sifat mengerut tanah terjadi ketika akibatnya tanah ini mengembang pada
tanah dalam keadaan kering setelah basah keaadan lembab atau berair dan mengerut
yang ditandai dengan semakin mengecilnya pada keadaan kering. (Hardjowigeno,1998 ).
pori-pori tanah pada waktu mengerut. Faktor-faktor yang mempengaruhi
Pengerutan biasanya terjadi pada musim sifat mengembang dan mengerut adalah
kemarau atau musim kering. Pengerutan kadar air dalam tanah, luar ruang atau pori
adalah keadaan di mana tanah mengalami tanah serta kandungan mineral liat. A pabila
retakan retakan, yang disebabkan oleh kadar air dalam tanah tingg maka pori atau
karena ruang atau pori tanah tersebut tidak ruang dalam tanah akan banyak terisi oleh
terisi oleh air yang cukup(Hakim, 1986). air, sehingga terjadi pengembangan pada
Sifat mengembang dan mengerut tanah, begitu juga sebaliknya. Kandungan
tanah disebabkan oleh kandungan liat liat juga sangat berpengaruh disebabkan
36
karena permukaan liat yang besar dan dapat COLE=100x(Ia-If)/Ia
menyerap banyak air sehingga tanha yang Keterangan :
memiliki kadar air yang tinggi sangat mudah Ia: panjang tanah awal (panjang COLE
terjadi pengembangan (Munir, 1996). device bagian dalam
Berdasarkan uraian diatas praktikum ini If:panjang tanah akhir (mm)
bertujuan untuk mengetahui bagaimana COLE: dinyatakan dalam%
pengembangan dan pengerutan tanah serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya HASIL DAN PEMBAHASAN
sebagai bahan informasi untuk mengetahui
cara pengolahan pada tanah-tanah yang Berikut merupakan hasil pengamatan
memiliki sifat pengembangan dan Mengembang dan Mengerut Tanah
pengerutan.
Tabel 9. Hasil pengamatan mengembang dan
mengerut pada tanah
METODOLOGI PENELITIAN
Foto/Gambar Tanah
Letak Geografis dan Administrasi
Jenis
Lokasi pengamatan Tekstur Tanah berada di Sebelum Setelah
Tanah
Laboratorium Fisika Tanah,Fakultas Mengerut Mengerut
Pertanian Universitas Hasanuddin. Adapun
letak koordinat yaitu 5°7’54”LS dan
119°29’5” BT.
Tempat dan Waktu Sampel
Tanah
Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Kebun
Fisika Tanah Fakultas Pertanian Universitas Percobaan
Lahan
Hasanuddin pada hari Kamis, 31 Oktober Basah
2019 pada pukul 08.00-10.00 WITA. Fakultas
Alat dan Bahan Pertanian,
Unhas
Alat yang digunakan pada praktikum
pengembangan dan pengerutan tanah ini,
yaitu, batang pengaduk, Cole Device, wadah
pasta, spatula dan mistar. Adapun bahan
yang digunakan, yaitu, Gemuk, air, dan
sampel tanah Berdasarkan hasil pengamatan diatas
yang menggunakan metode COLErod.
PROSEDUR KERJA Metode COLErod adalah salah satu metode
yang digunakan untuk menentukan nilai
1. Menyiapkan alat dan bahan Coefficient of Linier Extensibility (COLE)
2. Menghaluskan sampel tanah dengan menggunakan pasta dari tanah yang
3. Mencampur tanah dengan akuades hingga telah lolos saringan <2 mm. Metode tersebut
berbentuk pasta dapat menunjukkan perbedaan antara
4. Mengoleskan gemuk pada COLE device pengembangan tanah saat basah dan
hingga merata pengerutan saat kering dengan cukup efektif.
5. Memasukkan pasta tanah kedalam COLE Dimana metode ini adalah metode yang
device dan didiamkan selama seminggu sangat tepat digunakan untuk mengetahui
dengan kering udara sifat mengembang dan mengerut tanah.
6. Mencatat hasil yang didapatkan Metode ini juga biasa digunakan di bidang
7. Menghitung hasil dari data yang engineering atau pembangunan. Hal ini
didapatkan dengan rumus: sependapat dengan (Hardjowigeno, 2007)

37
yang menyatakan bahwaBesarnya
pengembangan dan pengerutan tanah
dinyatakan dengan COLE dan PVC. Istilah
COLE banyak digunakan dalam bidang ilmu DAFTAR PUSTAKA
tanah (Pedologi) sedang PVC digunakan
dalam bidang Engneering (pembuatan jalan, Foth, Hendry D. 1994. Dasar-dasar Ilmu
gedung-gedung, dan sebagainya. Tanah. Yogyakarta: Gadjah Mada
Pada tabel tersebut terlihat jelas
Hakim, N., M. Yusuf Nyakpa, A. M. Lubis,
bahwa tanah mengalami pengembangan dan
pengerutan. Dimana awalnya tanah yang Sutopo Ghani Nugroho, M. Amin Diha,
basa mengalami pengembangan, setelah di Go Ban Hong, H. H. Bailey, 1986.
keringkan selama seminggu maka terlihat Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas
jelas retakan pada tanah itu jadi dapat di Lampung, Lampung.
katakana bahwa salah satu faktor yang Hardjowigeno, S. 1998. Ilmu Tanah. Jakarta:
mempengaruhi sifat pengembangan dan Akademika Pressindo.
pengerutan tanah adalah kadar air. Hal ini
Hardjowigeno. S., 2007. Ilmu Tanah.
sependapat dengan Foth, (1994) yang
menyatakan bahwa Adapun faktor- faktor Penerbit Akademika Pressindo : Jakarta
yang mempengaruhi sifat mengembang dan Munir, M. 1996. Tanah-Tanah Utama
mengerut pada tanah dalah kadar air dalam Indonesia. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.
tanah, luas ruang atau pori tanah serta
kandungan mineral liat. Ketiga faktor ini
sangat berpengaruh disebabkan karena
apabila kadar air dalam tanah tinggi maka
pori atau ruang dalam tanah akan banyak
terisi oleh air, sehingga terjadi
pengembangan pada tanah, begitu juga
sebaliknya.

PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum diatas, dapat
disimpulkan bahwa sifat pengembangan dan
pengerutan tanah disebabkan oleh
kandungan air dalam tanah tersebut, jika
tanah itu bersifat lembab atau mengandung
banyak air maka akan melakkukan
pengembangan, jika tanah itu kering maka
akan melakukan pengerutan. ,etode
COLErod adalah metode yang sangat baik
digunakan dalam menentukan sifat
mengembang dan mengerut tanak.
Saran
Untuk saran, waktu dalam praktikum lebih
diperhitungkan lagi sehingga berjalannya
praktikum dapat dilakukan dengan baik
tanpa terdengar keluhan dari mahasiswa lagi.

38

Anda mungkin juga menyukai