ABSTRAK
Tanah adalah produk atau hasil pelapukan batuan induk akibat pengaruh dari iklim, vegetatif,
dan topografi. Sifat mengembang ditandai dengan terisinya semua ruang pori-pori tanah baik
pori makro maupun pori mikro oleh molekul-molekul air dan gejala ini terjadi ketika tanah
dalam keadaan basah. Sedangkan sifat mengerut tanah terjadi ketika tanah dalam keadaan
kering setelah basah yang ditandai dengan semakin mengecilnya pori-pori tanah pada waktu
mengerut. Sifat mengembang dan mengerutnya tanah disebabkan oleh kandungan mineral liat
montmorilonit yang tinggi. Oleh sebab itu, para ahli bangunan sangat berhati-hati. Kalau tanah
banyak mengandung mineral liat tipe montmorilonit, mereka tidak berani mendirikan bangunan
atau jalan. Kalau terpaksa harus mendirikan bangunan atau jalan, maka lapisan atas tanah
dikupas atau dibuang, diganti dengan tanah dari tempat lain yang tidak mengandung
montmorilonit. Sifat mengembang dan mengerut adalah masuk atau keluarnya air ke atau dari
antara lempeng–lempeng liat kristal tipe 2 : 1 menyebabkan terlihatnya sifat mengembang dalam
keadaan basah dan mengerut dalam keadaan kering. Dimana,dalam praktikum kali ini
menggunakan metode COLErod yaitu dengan menggunakan pasta tanah dengan ukuran partikel
<2 mm. yang diadakan di Laboratorium Fisika tanah pada hari Jumat,31 Oktober 2019 pukul
08.00-10.00 WITA.
37
yang menyatakan bahwaBesarnya
pengembangan dan pengerutan tanah
dinyatakan dengan COLE dan PVC. Istilah
COLE banyak digunakan dalam bidang ilmu DAFTAR PUSTAKA
tanah (Pedologi) sedang PVC digunakan
dalam bidang Engneering (pembuatan jalan, Foth, Hendry D. 1994. Dasar-dasar Ilmu
gedung-gedung, dan sebagainya. Tanah. Yogyakarta: Gadjah Mada
Pada tabel tersebut terlihat jelas
Hakim, N., M. Yusuf Nyakpa, A. M. Lubis,
bahwa tanah mengalami pengembangan dan
pengerutan. Dimana awalnya tanah yang Sutopo Ghani Nugroho, M. Amin Diha,
basa mengalami pengembangan, setelah di Go Ban Hong, H. H. Bailey, 1986.
keringkan selama seminggu maka terlihat Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas
jelas retakan pada tanah itu jadi dapat di Lampung, Lampung.
katakana bahwa salah satu faktor yang Hardjowigeno, S. 1998. Ilmu Tanah. Jakarta:
mempengaruhi sifat pengembangan dan Akademika Pressindo.
pengerutan tanah adalah kadar air. Hal ini
Hardjowigeno. S., 2007. Ilmu Tanah.
sependapat dengan Foth, (1994) yang
menyatakan bahwa Adapun faktor- faktor Penerbit Akademika Pressindo : Jakarta
yang mempengaruhi sifat mengembang dan Munir, M. 1996. Tanah-Tanah Utama
mengerut pada tanah dalah kadar air dalam Indonesia. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.
tanah, luas ruang atau pori tanah serta
kandungan mineral liat. Ketiga faktor ini
sangat berpengaruh disebabkan karena
apabila kadar air dalam tanah tinggi maka
pori atau ruang dalam tanah akan banyak
terisi oleh air, sehingga terjadi
pengembangan pada tanah, begitu juga
sebaliknya.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum diatas, dapat
disimpulkan bahwa sifat pengembangan dan
pengerutan tanah disebabkan oleh
kandungan air dalam tanah tersebut, jika
tanah itu bersifat lembab atau mengandung
banyak air maka akan melakkukan
pengembangan, jika tanah itu kering maka
akan melakukan pengerutan. ,etode
COLErod adalah metode yang sangat baik
digunakan dalam menentukan sifat
mengembang dan mengerut tanak.
Saran
Untuk saran, waktu dalam praktikum lebih
diperhitungkan lagi sehingga berjalannya
praktikum dapat dilakukan dengan baik
tanpa terdengar keluhan dari mahasiswa lagi.
38