Anda di halaman 1dari 6

Nama : Aldhi Maulana Malik

NIM : G011191166

Kelas : Pemuliaan lanjutan

Heretabilitas > bagaimana suatu karakter/sifat mencerminkan genetikanya. , heritabilitas


merupakan hubungan ragam genotype dan fenotipe yang menggambarkan seberapa jauh fenotipe
yang tampak yang merupakan repleksi dari genotype. Heritabilitas dalam arti luas adalah ragam
genotik dan ragama fenotipe yang dapat diduga dengan rumus:

Heritabilitas arti sempit atau narrow sense merupakan penjelasan mengenai bagaimana
sebuah karakter tanaman dipengaruhi oleh ragam aditif serta ragam fenotipe. Rumusnya Yaitu:

Heretabilitas digunakan untuk mengetahui apakah benarfenotip dipengaruhi genotip atau


lingkungan. Konsep heritabilitas penting diketahui pada saat proses seleksi di pemuliaan
tanaman. Hal ini dikarenakan, dalam heritabilitas dapat diketahui fenotipe yang diamati
dipengaruhi oleh genetic ataukah lingkungannya. Oleh karena itu fenotipe merupakan kumpulan
dari factor-faktor genetic, lingkungan, dan interaksi genetic dan lingkungan.

P= G + E + (G X E)
P: Fenotipe
G: Genotipe
E: Lingkungan
G X E: Interaksi genetic dengan lingkungan
Secara sederhana GxE bias ditentukan apabila penelitian yang kita lakukan dibeberapa
tempat misalnya berbeda ketinggian, jenis tanah dll. Sehingga terjadi interaksi lingkungan
dengan genotip
Untuk Arti sempit, Fenotipe didefinisikan sebagai kumpulan dari factor-faktor genetic,
lingkungan, dan interaksi genetic dan lingkungan.
P = G+E+GE
Keterangan :
P = fenotipe
G = genetic
E = lingkungan
GE = interaksi genetik dan lingkungan
Genetik tanaman merupakan faktor yang dipengaruhi oleh sifat aditif, dominan, dan
epistasis. Definisi genetik tersebut diartikan sebagai heritabilitas arti sempit.
G = A+D+e
Keterangan :
G = genetic
A = adatif
D = dominan
e = epistasis
Sifat aditif adalah sifat penambahan secara konstan yang tergantung dari invidu itu
sendiri. Sifat dominan adalah respon sifat dari interaksi pada alel atau gen dalam suatu lokus.
Sifat episatasis adalah interaksi antara dua atau lebih lokus atau interaksi gen dengan den dalam
mengendalikan sifat kuantitatif tertentu yang sama.
Heretabilitas dapat ditentukan dengan beberapa cara, yaitu:
 Multi generasi
 Tetua dengan anak > parent of sprin
 Rancangan percobaan

Rancangan Percobaan
Multi Generasi

Kemajuan seleksi adalah selisih antara rata-rata generasi setelah seleksi dengan generasi
sebelum seleksi. Kemajuan seleksi sangat penting bagi kegiatan pemuliaan tanaman karena nilai
kemajuan seleksinya merupakan salah satu indaktor untuk menentukan keberhasilan seleksi yang
dilakukan. Misalnya rata-rata tinggi tanaman jagung pada F2 (sebelum seleksi) yaitu 145 cm.
Sedangkan ratarata tinggi tanaman jagung setelah seleksi (F3) yaitu 160 cm. Maka nilai
kemajuan seleksinya yaitu 15 cm.

Kemajuan seleksi adalah selisih antara rata-rata nilai genotipe tanaman terpilih dengan
rata-rata nilai genotipe populasi awal.
(G = x́ Fn− x́ F (n−1) )

Kemajuan seleksi diartikan sebagai sejauh mana keefektifan proses seleksi. Seleksi akan
efektif bila nilai kemajuan seleksi tinggi ditunjang oleh nilai keragaman genetik dan heritabilitas
tinggi. Besaram heritabilitas dapat digunakan untuk menduga kemajuan seleksi dalam suatu
program pemuliaan.
Kemajuan seleksi dapat diduga dengan rumus sebagai berikut:

R=Sh2

dimana:
R= Kemajuan seleksi
S= Seleksi Diferensial
h2 = Heritabilitas

Dalam melakukan kegiatan kemajuan seleksi, tidak boleh hanya menanam populasi hasil
seleksi saja, dikhawatirkan adanya pengaruh lingkungan seperti pengaruh cahaya matahari, air
yang cukup, tidak terserang hama, dan lain-lainnya begitupun sebaliknya. Jadi untuk melakukan
kegiatan kemajuan seleksi perlu menanam populasi hasil seleksi dan populasi sebelum seleksi
pada tempat yang sama dan perlakuan yang sama agar hasil seleksi yang dilakukan benar karena
pengaruh genetic.

Dalam populasi yang besar, ragam epistasis σP diangga p 0. Hal ini dikarenakan pada
populasi besar diketahu interaksi gamet satu dengan gamet yang lain bercampur semua sehingga
keragaman genetiknya kecil. Episatasis adalah interaksi antara dua atau lebih lokus atau interaksi
gen dengan gen dalam mengendalikan sifat kuantitatif tertentu yang sama.
Genetik tanaman merupakan faktor yang dipengaruhi oleh sifat aditif, dominan, dan
epistasis. Definisi genetik tersebut diartikan sebagai heritabilitas arti sempit.
G = A+D+e
Keterangan :
G = genetic
A = adatif
D = dominan
e = epistasis

Jawaban soal No. 5

Dr. Fuad memiliki masalah heritabilitas arti sempit,


Dik: Diferensial seleksi S
Kemajuan seleksi R
Indeks seleksi i
Ragam fenotipe rp
Bantu dia mencari h2 (heritabilitas dalam arti sempit).
Jawab :
Seleksi dalam 1 populasi dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:
S = x0 – x1
Sedangkan seleksi dalam 2 populasi dinyataakan dengan rumus sebagai berikut:
G = x́ F 3−x́ F 2
Intensitas seleksi dan diferensial seleksi diketahui yaitu sebagai berikut
x́1 −x́2
i=
σP
S
i=
σP
S=iσP
Maka dapat diketahui kemajuan seleksi yaitu sebagai berikut:
R=S × h2 (ns)
σA2
R=iσP
σP2
σA
R=i σA
σP
R=ih ( ns ) σA
Dari uraian rumus diatas maka dapat diketahui heritabilitas dalam artis sempit dapat
dihitung dengan rumus yaitu sebagai berikut:
R
h2 ( ns )=
S
R
h2 ( ns )=
i σP

Anda mungkin juga menyukai