Anda di halaman 1dari 21

MK.

PENGELOLAAN DAS TERPADU

Hand Out 3

SIKLUS HIDROLOGI

OLEH:
Prof. Dr. Ir. Hazairin Zubair, MS.
Ir. H. Muchtar S. Solle, M.Sc.
Ir. Syamsul Arifin Lias, M.Si.
Muh. Ansar, SP., M.Si.
Siklus hidrologi

• Siklus hidrologi secara alamiah yaitu menunjukkan


gerakan air di permukaan bumi, selama berlangsungnya
siklus hidrologi yaitu perjalanan air dari permukaan laut
ke atmosfir kemudian ke permukaan tanah dan kembali
lagi ke laut yang tidak pernah habis, air tersebut akan
tertahan (sementara) di sungai, danau/waduk dan dalam
tanah sehingga dapat dimanfaatkan oleh manusia dan
mahluk lain (Asdak 2004).
• Siklus hidrologi tidak akan dapat berlangsung jika atmosfer tidak
mempunyai kemampuan dalam menampung dan mengangkut uap
air, karena itu keberadaan atmosfer sangat penting dalam proses
distribusi air ke seluruh permukaan bumi. Siklus hidrologi
meliputi beberapa tahap utama yaitu :
1) Penguapan air dari permukaan bumi baik yang berasal dari
permukaan air, tanah, atau dari jaringan tumbuhan.
2) Kondensasi uap air pada lapisan troposfer, sehingga terbentuk
awan,
3) Perpindahan awan mengikuti arah angin,
4) Presipitasi dalam bentuk cair (hujan) atau padat (salju dan kristal
es) yang mengembalikan air dari atmosfer ke permukaan bumi,
5) Mengalirnya air mengikuti gaya grafitasi (dari tempat yang tinggi
ke tempat yang lebih rendah) baik dalam bentuk aliran permukaan
maupun aliran bawah/tanah.
Siklus hidrologi
• Evaporasi merupakan proses penguapan air yang berasal
dari permukaan air atau Tanah yang mengandung air.
• Sumber energi utama untuk eveporasi adalah radiasi
matahari. Oleh sebab itu laju evaporasi tertinggi tercapai
pada waktu tengah hari (solar moon).
• Uap air yang dihasilkan melalui proses evapotranspirasi dari
berbagai sumber di permukaan bumi akan bergerak ke
lapisan atas troposfer menjadi awan.
• Awan yang terbentuk sebagai hasil dari kondensasi uap air
akan terbawa oleh angin sehingga tersebar ke permukaan
bumi.
• Jika butiran air atau kristal es tersebut mencapai ukuran
besar,maka butiran air atau kristal es tersebut akan jatuh ke
permukaan bumi.
• Proses jatuhnya butiran air atau kristal es ini disebut
presipitasi.
Perkiraan Jumlah Air di Dunia
Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen
(20.97%), dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida
(variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya.
Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap
radiasi sinar ultraviolet dari matahari dan mengurangi suhu
ekstrem di antara siang dan malam. 75% dari atmosfer ada
dalam 11 km dari permukaan planet.
1. Evaporasi

• Pemanasan air samudera oleh sinar matahari


merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut
dapat berjalan secara kontinu.
• Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi
dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan
salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.
• Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi
dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung
jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman
sebelum mencapai tanah.
2. Kondensasi
• Kondensasi atau pengembunan adalah perubahan wujud benda
ke wujud yang lebih padat, seperti gas (atau uap) menjadi
cairan.
• Kondensasi terjadi ketika uap didinginkan menjadi cairan,
tetapi dapat juga terjadi bila sebuah uap dikompresi (yaitu,
tekanan ditingkatkan) menjadi cairan, atau mengalami
kombinasi dari pendinginan dan kompresi.
• Cairan yang telah terkondensasi dari uap disebut kondensat.
Sebuah alat yang digunakan untuk mengkondensasi uap
menjadi cairan disebut kondenser.
• Kondenser umumnya adalah sebuah pendingin atau penukar
panas yang digunakan untuk berbagai tujuan, memiliki
rancangan yang bervariasi, dan banyak ukurannya dari yang
dapat digenggam sampai yang sangat besar.
3. Presipitasi

• Presipitasi yang mencapai permukaan bumi dapat


menjadi beberapa bentuk, termasuk diantaranya hujan,
hujan beku, hujan rintik, salju, sleet, and hujan es.
Virga adalah presipitasi yang pada mulanya jatuh ke
bumi tetapi menguap sebelum mencapai
permukaannya.
4. Perkolasi

• Beberapa presipitasi dan salju cair bergerak ke lapisan


bawah tanah, mengalir secara infiltrasi atau perkolasi
melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan
sehingga mencapai muka airtanah (water table) yang
kemudian menjadi air bawah tanah.
5. Transpirasi

• Uap air juga dikeluarkan dari daun-daun tanaman


melalui sebuah proses yang dinamakan transpirasi.
Setiap hari tanaman yang tumbuh secara aktif
melepaskan uap air 5 sampai 10 kali sebanyak air yang
dapat ditahan.
• Setelah air mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam
tiga cara yang berbeda:
1) Evaporasi / Transpirasi - Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman,
dsb. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan
menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik
air yang selanjutnya akan turun (presipitasi) dalam bentuk hujan, salju, es.
2) Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah melalui
celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka airtanah. Air dapat
bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau
horizontal di bawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali
sistem air permukaan.
3) Air Permukaan - Air bergerak diatas permukaan tanah dekat dengan aliran
utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka
aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya
pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk
sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar daerah aliran
sungai menuju laut.
Hujan Dan Metode Pembagian Wilayah Hujan

• Hujan adalah salah satu unsur iklim dan merupakan unsur masukan bagi
suatu daerah aliran sungai (DAS).
• Oleh karena itu terhadap unsur ini memerlukan suatu pengelolaan yang
tepat, agar diperoleh keseimbangan antara hujan sebagai masukan (input)
dan aliran permukaan sebagai keluaran (output).
• Pengelolaan yang dimaksudkan di sini adalah memperbesar jumlah hujan
yang masuk ke dalam tanah dan kemampuan tanah menyimpan air,
dengan cara memperbesar kapasitas infiltrasi tanah.
• Pengelolaan ini terutama dititik beratkan pada kawasan DAS bagian hulu.

• Hal ini disebabkan oleh karena bagian hulu umumnya memiliki


kemiringan lereng curam yang sangat peka erosi.
• Di samping itu kawasan ini merupakan kawasan penyimpan air yang
lebih baik dari pada bagian hilir.
Model IO (Input-Output) Dalam Siklus Hidrologi

S = Input – Output
Di mana :
S = perubahan tampungan (storage change),
Input = masukan (inflow), dan
Output = keluaran (outflow).
Harto (1993) mengemukakan bahwa tujuan penggunaan suatu
model dalam hidrologi, antara lain sebagai berikut :
a) peramalan (forecasting) menunjukkan besaran maupun
waktu kejadian yang dianalisis berdasar cara probabilistik;
b) perkiraan (predicting) yang mengandung pengertian besaran
kejadian dan waktu hipotetik (hipotetical future time);
c) sebagai alat deteksi dalam masalah pengendalian; d) sebagai
alat pengenal (identification) dalam masalah perencanaan;
d) ekstrapolasi data/informasi;
e) perkiraan lingkungan akibat tingkat perilaku manusia yang
berubah/meningkat; dan g) penelitian dasar dalam proses
hidrologi.
Hidrograf

• Hidrograf digambarkan sebagai penyajian grafis antara


salah satu unsur aliran dengan waktu. Sedangkan
hidrograf limpasan didefinisikan sebagai grafik yang
kontinyu yang menunjukkan sifat-sifat dari aliran sungai
berkaitan dengan waktu.
• Normalnya diperoleh dari garis pencatatan kontinyu
yang mengindikasikan debit dengan waktu.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai