Anda di halaman 1dari 52

Pengertian

Hidrologi adalah pengetahuan yang berhubungan dengan air


global (baik dalam bentuk cairan dan padat), sifat-sifat sirkulasi
dan distribusinya di atas dan di bawah permukaan bumi.
Daur hidrologi merupakan siklus pergerakan air dari laut, ke
atmosfer, kembali jatuh kebumi (Presipitasi), dan kembali lagi ke
laut melalui aliran permukaan, bawah permukaan, maupun
melalaui udara. Daur hidrologi (hidrologic cycle) melibatkan
interaksi yang sangat kompleks antara beragam fenomena
meteorologi, biologi, kimia, dan geologi.

Proses yang terjadi adalah :


1. Pemasan dari sinar matahari merupakan
faktor yng penting
2. Evaporasi merupakan proses penguapan
pada permukaan air terbuka dan
permukaan tanah ke udara
3.
Transpirasi
merupakan
proses
penguapan air yang berasal dari vegetasi
4. Evapotranspirasi merupakan proses
penguapan air yang berada di daratan, laut,
sungai dan tanaman ke atmosfer
5. Infiltrasi merupakan proses penyerapan
air kedalam lapisan tanah atau batuan
6.
Presipitasi
merupakan
proses
mengembunnya uap air menjadi segala
bentuk (salju, hujan, dll)

Akibat panas yang bersumber dari matahari, terjadi penguapan air yang
berada dipermukaan tanah, yang berada pada vegetasi dan air
permukaan, uap air hasil penguapan ini pada ketinggian tertentu akan
menjadi awan, kemudian beberapa sebab awan akan berkondensasi
menjadi presipitasi ( yang diendapkan atau dijatuhkan), bisa dalam
bentuk salju, hujan es, hujan, dan embun.
Air hujan yang jatuh kadang-kadang tertahan oleh tajuk (ujung-ujung
daun), oleh daunnya sendiri atau oleh bangunan dan sebagainya.
Hal ini diberi istilah intersepsi. Besarnya intersepsi pada tanaman,
tergantung dari jenis tanaman, tingkat pertumbuhan, tetapi biasanya
berkisar 1 mm pada hujan-hujan pertama.Kemudian sekitar 20% pada
hujan-hujan berikutnya.

Siklus air atau daur hidrologi adalah pola sirkulasi air dalam
ekosistem yang dimulai dengan adanya proses pemanasan
permukaan bumi oleh sinar matahari, lalu terjadi penguapan
hingga akan terjadi kondensasi uap air, yaitu proses perubahan
uap air menjadi titik air

Kumpulan titik air di atmosfer dinamakan awan. Bila uap air telah
menjadi titik-titik air, maka hujan akan turun. Kemudian air hujan
yang jatuh ke permukaan bumi akan tersebar, ada yang meresap ke
dalam tanah, singgah di dedaunan, mengalir menuju laut melalui
sungai atau mengumpul di danau, atau menguap lagi ke Atmosfer.
Studi menunjukkan bahwa jumlah air di bumi adalah konstan
membantu mengarah pada konsep-konsep dari siklus hidrologi.
Siklus hidrologi pengaruh pola iklim dan cuaca dan dengan demikian
perubahan seperti perubahan iklim global.

Sumberdaya air
Berdasarkan keterdapatannya sumber air berasal dari
Air permukaanmerupakan air yang bergerak diatas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau;
makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar.Aliran permukaan
tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk
sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut.
Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan sebagian air bawah
permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut.Proses perjalanan air di
daratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus hidrologi yang membentuk sisten Daerah Aliran Sungai
(DAS).Jumlah air di bumisecara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan tempatnya.

Air tanah
Menurut Herlambang (1996:5) air tanah adalah air yang bergerak di
dalam tanah yang terdapat didalam ruang antar butir-butir tanah yang
meresap ke dalam tanah dan bergabung membentuk lapisan tanah yang
disebut akifer.Lapisan yang mudah dilalui oleh air tanah disebut
lapisan permeable, seperti lapisan yang terdapat pada pasir atau kerikil,
sedangkan lapisan yang sulit dilalui air tanah disebut lapisan
impermeable, seperti lapisan lempung atau geluh.Lapisan yang dapat
menangkap dan meloloskan air disebut akuifer.

Menurut Krussman dan Ridder (1970) dalam Utaya (1990:41-42) bahwa


macam-macam akifer sebagai berikut:
a. Akifer Bebas (Unconfined Aquifer) yaitu lapisan lolos air yang
hanya sebagian terisi oleh air dan berada di atas lapisan kedap air.
Permukaan tanah pada aquifer ini disebut dengan water table
(preatiklevel), yaitu permukaan air yang mempunyai tekanan hidrostatik
sama dengan atmosfer.
b. Akifer Tertekan (Confined Aquifer) yaitu akifer yang seluruh
jumlahnya air yang dibatasi oleh lapisan kedap air, baik yang di atas
maupun di bawah, serta mempunyai tekanan jenuh lebih besar dari pada
tekanan atmosfer.
c. Leaky aquifer (semi confined atau akifer bocor) yaituAkifer yang
dibatasi oleh lapisan semi permeabel/lapisan akitard di atas atau
dibawahnya.

Akuifer: Suatu formasi batuan yang mengandung cukup bahan-bahan yang lulus dan mampu melepaskan
air dalam jumlah berarti ke sumur-sumur atau mataair. Ini berarti, formasi tersebut mempunyai
kemampuan menyimpan dan melalukan air.Pasir dan kerikil merupakan contoh jenis suatu akuifer.
Akuiklud: Suatu lapisan jenuh air, tetapi relatif kedap air yang tidak dapat melepaskan airnya dalam jumlah
berarti. Lempung adalah contohnya.
Akuifug: Lapisan batuan yang relatif kedap air, yang tidak mengandung ataupun dapat melalukan air. Batu
granit termasuk jenis ini.
Akuitard: Lapisan jenuh air namun hanya sedikit lulus air dan tidak mampu melepaskan air dalam jumlah
berarti ke sumur-sumur. Lempung pasiran adalah salah satu contohnya.

Litologi atau penyusun batuan dari lapisan akuifer di Indonesia yang penting adalah:
Endapan aluvial: merupakan endapan hasil rombakan dari batuan yang telah ada.
Endapan ini terdiri dari bahan-bahan lepas seperti pasir dan kerikil. Airtanah pada
endapan ini mengisi ruang antar butir. Endapan ini tersebar di daerah dataran.
Endapan volkanik muda: merupakan endapan hasil kegiatan gunungapi, yang
terdiri dari bahan-bahan lepas maupun padu. Airtanah pada endapan ini menempati
baik ruang antar butir pada material lepas maupun mengisi rekah-rekah/rongga
batuan padu. Endapan ini tersebar di sekitar wilayah gunungapi.
Batugamping: merupakan endapan laut yang mengandung karbonat, yang karena
proses geologis diangkat ke permukaan. Airtanah di sini mengisi terbatas pada
rekahan, rongga, maupun saluran hasil pelarutan (Gb. 4). Endapan ini tersebar di
tempat-tempat yang dahulu berwujud lautan. Karena proses geologis, fisik, dan
kimia, di beberapa daerah sebaran endapan batuan ini membentuk suatu morfologi
khas, yang disebut karst.

MATA AIR
Air tanah dapat muncul ke permukaan secara alami, seperti mata air,
maupun karena budidaya manusia, lewat sumur bor.
Mataair (spring) adalah keluaran terpusat dari airtanah yang muncul
di permukaan sebagai suatu aliran air. Mataair ditilik dari penyebab
pemunculan dapat digolongkan menjadi dua (Bryan vide Todd,
1980), yakni: Akibat dari kekuatan non gravitasi dan Akibat
kekuatan-kekuatan gravitasi.

Termasuk golongan yang pertama adalah mataair yang berhubungan


dengan rekahan yang meluas hingga jauh ke dalam kerak
bumi.Mataair jenis ini biasanya berupa mataair panas (Gb. 8).

Mata air gravitasi adalah hasil dari aliran air di bawah


tekanan hidrostatik.Secara umum jenis-jenisnya dikenal
sebagai berikut :

Mata air depresi (depression springs) terbentuk karena permukaan


tanah memotong muka airtanah.

Mataair sentuh (contact springs) terbentuk karena lapisan yang lulus


air yang dialasi oleh lapisan yang relatif kedap air teriris oleh muka
tanah.

Mata air artesis (artesian spring) terbentuk oleh pelepasan air di bawah
tekanan dari akuifer tertekan pada singkapan akuifer atau melalui bukaan
dari lapisan penutup.

Mata air pipaan atau rekahan (tubular or fracture springs) muncul dari
saluran, seperti lubang pada lava atau saluran pelarutan, atau muncul dari
rekahan-rekahan batuan padu yang berhubungan dengan airtanah.

Hidrologi

Hidrologi adalah ilmu yang berkaitan dengan air


bumi, terjadinya peredaran dan sebarannya, sifatsifat kimia dan fisikanya, serta reaksi dengan
lingkungannya termasuk didalamnya hubungan
dengan makhluk-makhluk hidup.

Siklus hidrologi

hidrogeologi
Hidrogeologi berarti ilmu
mengenai batuan,
merupakan
bagian
dari
hidrologi
yang
mempelajari
penyebaran
dan
pergerakan air tanah dalam tanah
dan
batuan
di
kerak
bumi
(umumnya dalam akuifer).

Macam Macam Siklus Hidrologi


Berdasarkan panjang pendeknya proses
yang di alaminya siklus hidrologi dapat
dibedakan menjadi 3 macam. Macam
macam siklus hidrologi tersebut yaitu
siklus hidrologi pendek, siklus hidrologi
sedang, dan siklus hidrologi panjang.
a. Siklus Hidrologi Pendek

Siklus hidrologi pendek adalah siklus


hidrologi yang tidak melalui proses
adveksi. Uap air yang terbentuk melalui
siklus ini akan diturunkan melalui hujan di
daerah sekitar laut. Berikut penjelasan
singkat dari siklus hidrologi pendek ini:
Air laut mengalami proses evaporasi dan
berubah menjadi uap air akibat adanya
panas matahari.
Uap air akan mengalami kondensasi dan
membentuk awan.
Awan yang terbentuk akan menjadi
hujan di permukaan laut.

Siklus Hidrologi Sedang


Siklus hidrologi sedang adalah siklus hidrologi yang umum terjadi di
Indonesia. Siklus hidrologi ini menghasilkan hujan di daratan karena
proses adveksi membawa awan yang terbentuk ke atas daratan. Berikut
penjelasan singkat dari siklus hidrologi sedang ini:
Air laut mengalami proses evaporasi dan berubah menjadi uap air akibat
adanya panas matahari.
Uap air mengalami adveksi karena angin sehingga bergerak menuju
daratan.
Di atmosfer daratan, uap air membentuk awan dan berubah menjadi
hujan.
Air hujan di permukaan daratan akan mengalami run off menuju sungai
dan kembali ke laut

Siklus Hidrologi Panjang


Siklus hidrologi panjang adalah siklus hidrologi yang umumnya terjadi di daerah
beriklim subtropis atau daerah pegunungan. Dalam siklus hidrologi ini, awan
tidak langsung diubah menjadi air, melainkan terlebih dahulu turun sebagai salju
dan membentuk gletser. Berikut penjelasan singkat dari siklus hidrologi panjang
ini:
Air laut mengalami proses evaporasi dan berubah menjadi uap air akibat adanya
panas matahari.
Uap air yang terbentuk kemudian mengalami sublimasi
Awan yang mengandung kristal es kemudian terbentuk.
Awan mengalami proses adveksi dan bergerak ke daratan
Awan mengalami presipitasi dan turun sebagai salju.
Salju terakumulasi menjadi gletser.
Gletser mencair karena pengaruh suhu udara dan membentuk aliran sungai.
Air yang berasal dari gletser mengalir di sungai untuk menuju laut kembali.

Siklus hidrogeologi

Definisi yang berkaitan


Akuifer
akuifer ialah suatu lapisan, formasi, atau kelompok
formasi satuan geologi yang permeable baik yang
terkonsolidasi (misalnya lempung) maupun yang tidak
terkonsolidasi (pasir) dengan kondisi jenuh air dan
mempunyai suatu besaran konduktivitas hidraulik (K)
sehingga dapat membawa air (atau air dapat diambil)
dalam jumlah (kuantitas) yang ekonomis.

Definisi yang berkaitan

Aquifer(Akuifer)adalah formasi geologi atau grup formasi yang


mengandung air dan secara signifikan mampu mengalirkan air melalui
kondisi alaminya. Batasan lain yang digunakan adalah reservior airtanah,
lapisan pembawa air. Todd (1955) menyatakan bahwa akuifer berasal
dari Bahasa Latin yaituaquidariaquayang berarti air danferreyang
berarti membawa, jadiakuiferadalah lapisan pembawa air.
Aquicludeadalah formasi geologi yang mungkin mengandung air, tetapi
dalam kondisi alami tidak mampu mengalirkannya, misalnya lapisan
lempung. Untuk keperluan praktis,aquicludedipandang sebagai
lapisan kedap air.

Aquitardadalah formasi geologi yang semikedap, mampu


mengalirkan air tetapi dengan laju yang sangat lambat jika
dibandingkan dengan akuifer. Meskipun demikian dalam
daerah yang sangat luas, mungkin mampu membawa
sejumlah besar air antara akuifer yang satu dengan
lainnya.Aquicludeini juga dikenal dengan nama formasi
semi kedap atauleaky aquifer.
Aquifugemerupakan
formasi
kedap
yang
tidak
mengandung dan tidak mampu mengalirkan air.

AIR TANAH DAN


AIR BAWAH
TANAH

Pendahuluan :

Air di alam mengalami proses (gerakan) yg dikenal dgn

SIKLUS HIDROLOGI, yg meliputi bbrp proses yaitu :


1. Evaporasi
2. Transpirasi
3. kondensasi
4. presipitasi
5. infiltrasi
6. perkolasi
Input dlm siklus ini adl CH yg didistribusikan melalui
thougfall (air lolos tajuk tanaman), aliran batang (stemflow)
atau air hujan yg langsung ke tanah yg kemudian menjadi
aliran permukaan, evaporasi dan transpirasi

Evaporasi / transpirasi - Air yang ada di laut, di daratan,


di sungai, di tanaman, dsb. kemudian akan menguap ke
angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan.
Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi
bintik-bintik
air
yang
selanjutnya
akan
turun
(precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.

Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak


ke dalam tanah melalui celah-celah dan poripori tanah dan batuan menuju muka air tanah.
Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air
dapat bergerak secara vertikal atau horizontal
dibawah permukaan tanah hingga air tersebut
memasuki kembali sistem air permukaan.

Transpirasi
Penguapan air di permukaan bumi bukan hanya terjadi di badan air dan
tanah. Penguapan air juga dapat berlangsung di jaringan mahluk hidup,
seperti hewan dan tumbuhan. Penguapan semacam ini dikenal dengan
istilah transpirasi.
Sama seperti evaporasi, transpirasi juga mengubah air
yang berwujud cair dalam jaringan mahluk hidup menjadi
uap air dan membawanya naik ke atas menuju atmosfer.
Akan tetapi, jumlah air yang menjadi uap melalui proses
transpirasi umumnya jauh lebih sedikit dibandingkan
dengan jumlah uap air yang dihasilkan melalui proses
evaporasi.

Evapotranspirasi
Evapotranspirasi
adalah
penguapan
air
keseluruhan yang terjadi di seluruh permukaan
bumi, baik yang terjadi pada badan air dan tanah,
maupun
pada
jaringan
mahluk
hidup.
Evapotranspirasi merupakan gabungan antara
evaporasi dan transpirasi. Dalam siklus hidrologi,
laju evapotranspirasi ini sangat mempengaruhi
jumlah uap air yang terangkut ke atas permukaan
atmosfer.

Sublimasi
Selain lewat penguapan, baik itu melalui proses evaporasi,
transpirasi, maupun evapotranspirasi, naiknya uap air dari
permukaan bumi ke atas atmosfer bumi juga dipengaruhi
oleh
proses
sublimasi.
Sublimasi adalah proses perubahan es di kutub atau di
puncak gunung menjadi uap air tanpa melalui fase cair
terlebih dahulu. Meski sedikit, sublimasi juga tetap
berkontribusi terhadap jumlah uap air yang terangkut ke
atas atmosfer bumi melalui siklus hidrologi panjang. Akan
tetapi, dibanding melalui proses penguapan, proses
sublimasi
dikatakan
berjalan
sangat
lambat.

Kondensasi
Ketika uap air yang dihasilkan melalui proses evaporasi,
transpirasi, evapotranspirasi, dan proses sublimasi naik
hingga mencapai suatu titik ketinggian tertentu, uap air
tersebut akan berubah menjadi partikel-partikel es berukuran
sangat kecil melalui proses kondensasi. Perubahan wujud
uap air menjadi es tersebut terjadi karena pengaruh suhu
udara yang sangat rendah di titik ketinggian tersebut.
Partikel-partikel es yang terbentuk akan saling mendekati
dan bersatu satu sama lain sehingga membentuk awan.
Semakin banyak partikel es yang bergabung, awan yang
terbentuk juga akan semakin tebal dan hitam.

Adveksi
Awan yang terbentuk dari proses kondensasi
selanjutnya akan mengalami adveksi. Adveksi adalah
proses perpindahan awan dari satu titik ke titik lain
dalam satu horizontal akibat arus angin atau perbedaan
tekanan udara. Adveksi memungkinkan awan akan
menyebar dan berpindah dari atmosfer lautan menuju
atmosfer daratan. Perlu diketahui bahwa, tahapan
adveksi tidak terjadi pada siklus hidrologi pendek.

Presipitasi
Awan yang mengalami adveksi selanjutnya akan
mengalami proses presipitasi. Proses prepitasi adalah
proses mencairnya awan akibat pengaruh suhu udara yang
tinggi. Pada proses inilah hujan terjadi. Butiran-butiran air
jatuh
dan
membasahi
permukaan
bumi.
Apabila suhu udara di sekitar awan terlalu rendah hingga
berkisar < 0 derajat Celcius, presipitasi memungkinkan
terjadinya hujan salju. Awan yang mengandung banyak air
akan turun ke litosfer dalam bentuk butiran salju tipis
seperti yang dapat kita temui di daerah beriklim sub tropis.

Run Of
Setelah presipitasi terjadi sehingga air hujan jatuh ke
permukaan bumi, proses run off pun terjadi. Run off atau
limpasan adalah suatu proses pergerakan air dari tempat
yang tinggi ke tempat yang rendah di permukaan bumi.
Pergerakan air tersebut misalnya terjadi melalui saluransaluran seperti saluran got, sungai, danau, muara, laut,
hingga samudra. Dalam proses ini, air yang telah melalui
siklus hidrologi akan kembali menuju lapisan hidrosfer.

Infiltrasi
Tidak semua air hujan yang terbentuk setelah proses
presipitasi akan mengalir di permukaan bumi melalui proses
run off. Sebagian kecil di antaranya akan bergerak ke dalam
pori-pori tanah, merembes, dan terakumulasi menjadi air
tanah. Proses pergerakan air ke dalam pori tanah ini disebut
proses infiltrasi. Proses infiltrasi akan secara lambat
membawa
air
tanah
kembali
ke
laut.
Nah, setelah melalui proses run off dan infiltrasi, air yang
telah mengalami siklus hidrologi tersebut akan kembali
berkumpul di lautan. Air tersebut secara berangsur-angsur
akan kembali mengalami siklus hidrologi selanjutnya
dengan
di
awali
oleh
proses
evaporasi.

Menurut Tood, (1960) diacu dlm Asdak, (2002), air tanah dpt

ditampung pd bbrp bagian wilayah (zona), yaitu :


(A). Zona air tanah : bermula dr permukaan tanah dan
berkembang ke dlm tanah melalui akar tanaman. Kedlman yg dicapai
tergantung tipe tanah dan vegetasi. Zona ini dpt diklasifikskn
menjadi zona air higroskopis, yaitu air yg langsung diserap dr udara
di atas permukaan tanah; air kapiler dan air gravitasi, yaitu air yg
bergerak ke dlm tanah krn gaya gravitasi bumi.
(B). Zona pertengahan (intermediate zona) : zona ini terletak
antara permukaan tanah dan permukaan air tanah dan merupakan
daerah infiltrasi.
(C). Zona kapiler (capillary zona) : zona ini terbentang dr
permukaan air tanah ke atas sampai ketinggian yg dpt dicapai oleh
gerakan air kapiler.
(D). Zona jenuh (saturated zona). Zona yg terletak di atas lap kedap
air dan semua pori2 tanahnya terisi oleh air.

e. Air gravitasi : air yg bergerak


ke lap lebih dlm krn gaya
gravitasi atau bergerak pd zona
jenuh . Air ini dibedakan :
1. Capillary gravitation water :
yaitu air yg bergerak krn
pengaruh gaya berat dan kapiler
2. Downward gravitation water :
yaitu air yg bergerak melalui
pori2 non kapiler dan menuju ke
air bawah tanah

f. Uap air (water vapour) : air dlm keadaan sbg


uap dlm pori2 tanah
Air tanah dpt diklasifikasikan dlm bbrp definisi, yaitu
:
a. Air osmotik : Air yg terpengaruh gaya osmotik dan
banyak terdpt dlm sel2 jasad hidup.
b. Air higroskopik : air yg terdpt pd permukaan
partikel tanah dan diikat kuat karena gaya permukaan.
c. Air tersier : air yg terikat krn gaya kapiler pd
pori2 tanah dan berhubungan dgn air bawah tanah.
d. Held water : atau (half wasser) yaitu air yg berada
pd partikel tanah dgn tegangan permukaan tanah pd
tekanan normal dan dpt bergerak tdk bersatu dgn air
tanah lainnya atau air bawah tanah.

Air Bawah Tanah


ABT (ground water) adl air yg mengisi pori tanah dan/atau batuan serta
bertekanan sm dgn atmosfer atau dpt dikatakan semua air yg terdpt di bawah
permukaan ABT (groundwater table) dan pd zona jenuh.
Secara umum, 97% sumber air tawar yg berada di bumi adl air tanah.
Air tanah ditemukan hampir di semua tempat di bumi, walaupun di daerah paling
kering spt padang pasir ataupun di bawah tanah yg membeku krn tertutup lap salju
atau es.

Air bawah tanah berasal dr air hujan, air tersekap (connate water) dan air magma.

Oki: krn asal usul ABT dpt dikemkkan


berdsrkan bbrp teori, diantaranya :
A. Teori Infiltrasi : ABT berasal dr air hujan yg jatuh
ke tanah (air tanah) terus masuk sbg air infiltrasi
setelah jenuh atau pori terisi air mk air terus ke
bawah sbg air perkolasi utk kemudian menjadi air
bawah tanah.
B. Teori Air Juvenil : air bawah tanah yg terbentuk
berasal dr magma yg telah mengalami berbagai
proses yg belum dpt diterangkan secara jelas. ABT di
bagi 2, air magmatik dan air vulkanik.

C. Teori Connate Water : ABT berasal dr formasi batuan


endapan di bawah laut yg lambat laun terangkat ke permukaan
air laut. Air yg tersimpan dan terbawa dlm formasi batuan tsb
akan menjadi
ABT.
D. Teori Kondensasi : ABT sbgn besar berasal dr uap
air di udara yg berkondesasi dan beredar melalui
rongga atau retakan batuan. Awan yg terbawa udara
dlm memasuki rongga atau retakan dpt mengalami
pengembunan dan akan mencair yg kemudian
menjadi ABT.

ABT dpt berada dlm bbrp kondisi sbb:


A. LapISAN permeabel dan lap impermeabel .
Lap yg dpt dilalui dgn mudah oleh ABT spt pasir /kerikil
disebut lap PERMEABEL.
Lap yg sulit dilalui ABT spt lap liat atau debu lap kedap air
(aquiclude) dan lap yg menahan air spt batuan disebut lap
kedap air (aquifuge). Keduanya disebu IMPERMEABEL. Lap
permeabel yg jenuh dgn ABT diatasnya disebutjg Aquifer.

B. Air bebas dan air terkekang (free water dan confined


water).
ABT dlm aquifer yg tertutup dgn lap impermeable mendapat
tekanan disebut air terkekang. ABT dlm aquifer yg tdk tertutup
dgn lap impermeabel disebut ABT bebas atau air tdk terkekang.
Permukaan ABT di dlm sumur dr ABT dr akuifer adl permukaan
air terkekang. Jadi permukaan air bebas adl batas antara zona
jenuh (ABT) dan zona aerasi (zona tdk
Jenuh/air tanah).

C. ABT tumpang (Perched groundwater).


Lap impermeabel dpt terbentuk dlm zona aerasi dan
ABT yg terbentuk diatasnya disebut ABT TUMPANG.
Air tumpang tdk dpt dijadikam sbg sumber usaha
pengembangan air tanah krn mempunyai permukaan
air yg bervariasi dan volume yg tidak besar.
Bbrp keadaan yg menyebabkan tekanan pd ABT akan
mengakibatkan variasi kedlman ABT, spt faktor musiman
spt perubahan pd aliran sungai, ET, perubahan tekanan
atm, angin, pasang surut, penampungan/rembesan,
serta gempa bumi.

Fluktuasi tinggi muka ABT secara alamiah akan seimbang


Tinggi muka air jg mengalami fluktuasi krn adanya kegiatan
pengambilan air tanah dan adanya pasokan air tanah di daerah
resapan, fluktuasi jg dpt terjadi akibat adanya perubahan atau
pergantian musim.
Persamaan keseimbangan ABT adl :
= semua bentuk pengisian spt rembesan dr sungai dll.
= semua bentuk pengeluaran spt rembesan melalui
sungan dll.
= perubahan cadangan air bawah tanah

II. ALIRAN AIR BAWAH TANAH


Aliran ABT adl air bawah tanah yg bergerak menuju
saluran secara lateral dan lambat melalui daerah yg jenuh
air. Air ini dpt mencapai saluran setelah bbrp hari, minggu
atau bulan.

Aliran ABT didasari oleh hukum DARCY dan Konduktivitas


Hidraulik serta Kompresibilitas dan Tegangan Efektif.

III. POTENSI AIR BAWAH


TANAH
Pemanfaatan ABT umumnya dilakukan dgn membuat
sumur, baik sumur biasa maupun sumur artetis.
Ketersediaan air sumur tdk akan cepat habis apbl sumur
dibuat pd ABT bebas dan debit pemanfaatannya tdk
melebihi debit sumur yg dibuat.
Debit sumur dpt dihitung sesuai dgn ketebalan akuifer.

Anda mungkin juga menyukai