Nama : Muhammad Rizky Fajar Dosen : Dr. Ir. Rosmina Zuchri, M.Pd
1. JELASKAN KONSEP DASAR HIDROLOGI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) DAN SIKLUS
HIDROLOGI!
Jawab:
a) Konsep Dasar Hidrologi Daerah Aliran Sungai (DAS):
Hidrologi DAS mempelajari siklus air di suatu wilayah yang dibatasi oleh batas alamiah seperti
pegunungan, bukit, atau perbukitan, yang mengalir ke satu titik tunggal yaitu sungai.
DAS merupakan unit hidrologi yang penting karena semua air hujan yang jatuh di wilayah
tersebut akan mengalir ke sungai utama di DAS tersebut.
Proses aliran air di DAS dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti curah hujan, topografi, jenis
tanah, tutupan lahan, dan aktivitas manusia.
b) Siklus Hidrologi:
Siklus hidrologi adalah pergerakan air di berbagai fase (uap air, air permukaan, air tanah, dan es)
melalui lingkungan yang berbeda, dari atmosfer ke permukaan bumi dan kembali lagi ke atmosfer
melalui proses evaporasi, transpirasi, presipitasi, infiltrasi, aliran permukaan, dan aliran bawah tanah.
Presipitasi : Proses turunnya air dari atmosfer ke permukaan Bumi dalam bentuk hujan, salju,
atau hujan es.
Evaporasi : Proses penguapan air dari permukaan tanah, sungai, dan danau menjadi uap air di
atmosfer.
Transpirasi: Proses pelepasan uap air oleh tanaman melalui daunnya ke atmosfer.
Infiltrasi : Proses masuknya air ke dalam tanah melalui permukaan tanah.
Aliran permukaan : Pergerakan air di permukaan tanah, termasuk sungai, danau, dan saluran air
lainnya.
Pengeluaran air tanah: Proses keluarnya air dari dalam tanah ke permukaan Bumi, misalnya
melalui mata air.
c) Kesimpulan
Siklus hidrologi memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekosistem, menyediakan air
bersih bagi kehidupan manusia dan hewan, serta mengatur iklim global. Pemahaman tentang siklus
hidrologi dan hidrologi DAS penting untuk pengelolaan sumber daya air dan mitigasi risiko bencana
alam terkait air, seperti banjir dan kekeringan.
Berikut adalah penjelasan beserta gambar tentang siklus hidrologi beserta komponen-komponennya:
1) Penguapan (Evaporation)
Penguapan adalah proses di mana air dari permukaan tanah, sungai, dan laut berubah menjadi uap
air di atmosfer karena pemanasan matahari.
Gambar: Ilustrasi matahari memanaskan permukaan air di danau atau laut, menyebabkan
penguapan air menjadi uap air di atmosfer.
2) Transpirasi (Transpiration):
Transpirasi adalah proses di mana tanaman menyerap air melalui akar dan melepaskan uap air
melalui stomata di daunnya.
Gambar: Ilustrasi tanaman yang menyerap air dari tanah melalui akarnya dan melepaskan uap air
melalui daunnya ke atmosfer.
3) Presipitasi (Precipitation):
Presipitasi adalah proses di mana uap air di atmosfer mengembun dan membentuk awan, yang
kemudian turun kembali ke permukaan bumi dalam bentuk hujan, salju, atau embun beku.
Gambar: Ilustrasi awan yang membentuk dan menghasilkan hujan, salju, atau embun beku ketika
mencapai permukaan bumi.
4) Infiltrasi (Infiltration):
Infiltrasi adalah proses di mana air hujan atau air permukaan meresap ke dalam tanah dan menjadi
air tanah.
Gambar: Ilustrasi air hujan yang meresap ke dalam tanah melalui pori-pori dan retakan tanah,
menjadi air tanah.
5) Aliran Permukaan (Surface Runoff):
Aliran permukaan adalah proses di mana air hujan yang tidak dapat meresap ke dalam tanah
mengalir di permukaan tanah dan menuju sungai, danau, atau laut.
Gambar: Ilustrasi air hujan yang mengalir di permukaan tanah, membentuk aliran sungai yang
mengalir menuju laut.
6) Aliran Bawah Tanah (Groundwater Flow):
Penguapan adalah proses di mana air dari permukaan tanah, sungai, dan laut berubah menjadi uap
air di atmosfer karena pemanasan matahari.
Gambar: Ilustrasi matahari memanaskan permukaan air di danau atau laut, menyebabkan
penguapan air menjadi uap air di atmosfer.
Siklus hidrologi ini terus berulang secara terus-menerus, membentuk suatu sistem yang sangat penting
bagi kehidupan di bumi. Gambaran siklus hidrologi ini dapat membantu dalam memahami peran air
dalam lingkungan alam dan pengelolaan sumber daya air.
Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah wilayah geografis di mana semua air hujan atau salju yang jatuh
akan mengalir ke dalam sungai utama dan anak sungainya menuju satu titik keluar DAS tersebut.
Karakteristik DAS sangat penting untuk dipahami dalam konteks manajemen air, konservasi alam,
mitigasi banjir, dan keberlanjutan lingkungan.
Topografi:
Bentuk topografi atau relief lahan di DAS mempengaruhi pola aliran air. Daerah dengan topografi
curam cenderung memiliki aliran air yang lebih cepat dan kemungkinan terjadinya banjir lebih tinggi.
Gunung, lembah, dan bukit-bukit merupakan fitur topografi yang umum di DAS dan memengaruhi
distribusi air secara spasial.
Curah Hujan:
Curah hujan adalah jumlah hujan yang jatuh di suatu wilayah dalam periode tertentu. Daerah dengan
curah hujan tinggi cenderung memiliki aliran air yang lebih besar dan sungai yang lebih stabil.
Variabilitas curah hujan musiman juga penting dalam menentukan ketersediaan air di DAS sepanjang
tahun.
Vegetasi:
Vegetasi di DAS memainkan peran penting dalam siklus hidrologi. Akar tanaman membantu
menyimpan air di tanah dan mengurangi erosi tanah. Daerah dengan tutupan vegetasi yang tebal
cenderung memiliki infiltrasi air yang lebih baik ke dalam tanah dan aliran permukaan yang lebih
lambat.
Tanah dan Geologi:
Sifat tanah seperti tekstur, kedalaman, porositas, dan permeabilitas mempengaruhi kemampuan tanah
untuk menyimpan dan mengalirkan air. Struktur geologi di DAS juga memainkan peran penting dalam
menentukan sumber air tanah dan pola aliran sungai.
Aliran Permukaan dan Drainase:
Pola aliran permukaan dan sistem drainase di DAS mempengaruhi bagaimana air mengalir dari hulu ke
hilir. Daerah dengan sistem drainase yang baik cenderung memiliki risiko banjir yang lebih rendah.
Sungai-sungai kecil, anak sungai, dan saluran air lainnya membentuk jaringan aliran permukaan yang
kompleks di dalam DAS.
Pola Banjir dan Debit Air:
Pola banjir di DAS, baik yang bersifat musiman maupun akibat hujan ekstrem, memiliki dampak besar
terhadap lingkungan dan masyarakat di sekitarnya. Debit air sungai di DAS sangat bervariasi tergantung
pada musim, curah hujan, dan aktivitas manusia seperti irigasi dan penggunaan air lainnya.
Penggunaan Lahan dan Aktivitas Manusia:
Penggunaan lahan seperti pertanian, pemukiman, industri, dan pertambangan dapat memengaruhi
kualitas air dan keberlanjutan lingkungan di DAS. Aktivitas manusia seperti deforestasi, penangkapan
ikan yang berlebihan, dan polusi dapat menyebabkan degradasi lingkungan di DAS.
11. JELASKAN BESERTA GAMBAR IMBANGAN AIR DI SUATU DAERAH ALIRAN SUNGAI
(DAS)!
Jawab : Imbangan air di suatu Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah konsep yang mencakup masuk dan
keluarnya air dari wilayah tersebut selama periode waktu tertentu. Imbangan air ini penting untuk
memahami ketersediaan air, pola aliran air, dan keseimbangan hidrologi di DAS tersebut. Berikut adalah
penjelasan beserta gambar tentang imbangan air di suatu DAS:
5) Definisi Imbangan Air di DAS:
Imbangan air di DAS merujuk pada perhitungan masuk dan keluarnya air dari wilayah DAS
dalam periode waktu tertentu, seperti dalam satu tahun hidrologi.
Masuk air ke DAS meliputi curah hujan, salju atau es yang mencair, dan aliran air permukaan
serta air tanah yang masuk ke wilayah DAS tersebut.
Keluar air dari DAS meliputi aliran air permukaan, aliran air tanah keluar, penguapan dari tanah
dan vegetasi, dan juga transpirasi dari tanaman.
6) Komponen Imbangan Air di DAS:
Masuk Air:
Curah Hujan: Air hujan yang jatuh di atas permukaan DAS.
Salju dan Es yang Mencair: Proses pencairan salju dan es yang berkontribusi pada aliran
permukaan dan air tanah di DAS.
Aliran Air Permukaan: Air yang mengalir di atas permukaan tanah menuju ke sungai-sungai
utama dalam DAS.
Air Tanah yang Masuk: Air yang meresap ke dalam tanah dan mengisi akuifer di dalam DAS.
Keluar Air:
Aliran Air Permukaan Keluar: Air yang mengalir keluar dari DAS melalui sungai utama dan
cabangnya.
Aliran Air Tanah Keluar: Air yang keluar dari DAS melalui akuifer atau mata air di perbatasan
DAS.
Penguapan: Proses penguapan air dari permukaan tanah, vegetasi, dan permukaan air dalam DAS.
Transpirasi: Proses penguapan air melalui daun tanaman selama proses fotosintesis.
7) Pentingnya Imbangan Air di DAS:
Imbangan air di DAS penting untuk mengukur ketersediaan air, mengelola banjir dan kekeringan,
merencanakan penggunaan air, dan menjaga keseimbangan ekosistem dan lingkungan hidup.
Penelitian dan pemantauan terhadap imbangan air di DAS membantu dalam pengambilan
keputusan terkait pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan.
8) Gambar Ilustrasi:
Gambar: Ilustrasi diagram yang menunjukkan komponen masuk dan keluar air dari suatu DAS.
Bagian dalam diagram mewakili masuk air (curah hujan, salju dan es yang mencair, aliran air
permukaan, air tanah yang masuk), sementara bagian luar diagram mewakili keluar air (aliran air
permukaan keluar, aliran air tanah keluar, penguapan, transpirasi).
Besarnya setiap komponen dapat diukur dan dihitung untuk menentukan imbangan air di DAS
tersebut.
Pemahaman tentang imbangan air di suatu DAS membantu dalam pengelolaan sumber daya air yang
berkelanjutan, perlindungan lingkungan hidup, dan mitigasi risiko bencana alam terkait air.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat mengunduh dan menginstal CropWat untuk
memenuhi kebutuhan perhitungan kebutuhan air tanaman dan persyaratan air irigasi.