Anda di halaman 1dari 11

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI

TUGAS MAKALAH
HIDROGEOLOGI

AIR TANAH

OLEH :
ALFA EINSTEIN TANARI PAKALANG
F12117030

PALU
2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
anugerah –Nya sehingga makalah dengan judul “Air Tanah” ini dapat tersusun
hingga selesai. Tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu saat pengerjaan makalah ini.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas MID dalam
matakuliah Hidrogeologi. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan untuk
menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembaca.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka penulis yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempuraan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi
pembaca.

Palu, 16 Mei 2022

Alfa Einstein Tanari Pakalang


F12117030
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air tanah merupakan sumber daya yang sangat bermanfaat bagi semua
makhluk hidup di muka bumi. Makhluk hidup khususnya manusia melakukan
berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan air. Kondisi tempat bermukim
berbedabeda, tidak semua daerah memiliki sumber daya air yang cukup,
sehingga ada daerah-daerah tertentu yang menglami kesulitan akan sumber
daya air. Bahkan ada daerah tertentu yang awalnya memiliki sumber daya air
berlimpah menjadi daerah yang kekurangan air.
Air tanah didefinisikan sebagai air yang terdapat di bawah permukaan
bumi. Salah satu sumber utamanya adalah air hujan yang meresap ke bawah
lewat lubng pori di antara butiran tanah. Air yang berkumpul di bawah
permukaan bumi ini disebut akuifer. Peranan air tanah semakin lama semakin
penting karena air tanah menjadi sumber air utama untuk memenuhi
kebutuhan pokok hidup orang banyak. Sumber air tanah berasal dari air yang
ada di permukaan tanah (air hujan, danau, dan sebagainya) kemudian meresap
ke dalam tanah di daerah imbuhan (recharge area) dan mengalir menuju ke
daerah lepasan (discharge area). Aliran air tanah di dalam tanah dari daerah
imbuhan ke daerah lepasan cukup lambat, sampai ribuan tahun tergantung dari
jarak dan jenis batuan yang dilalui (Sedana, 2015).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian air tanah?
2. Bagaimana siklus hidrologi berlangsung?
3. Apa saja bentuk wadah air tanah (jenis perlapisan)?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari air tanah
2. Untuk memahami siklus hidrogeologi yang berlangsung.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis perlapisan yang mampu menyimpan dan
meloloskan air tanah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Air Tanah
Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di
bawah permukaan tanah (Permen ESDM 02 Tahun 2017). Menurut
Herlambang (1996:5) air tanah adalah air yang bergerak di dalam tanah yang
terdapat didalam ruang antar butir-butir tanah yang meresap ke dalam tanah
dan bergabung membentuk lapisan tanah yang disebut akifer. Air tanah
bergerak dari atas ke bawah, air tanah juga bergerak dari bawah ke atas (gaya
kapiler). Air tanah bergerak horisontal pada dasarnya mengikuti hukum
hidrolika, air bergerak horisontal karena adanya perbedaan gradien hidrolik.
Gerakan air tanah mengikuti hukum Darcy yang berbunyi “volume air tanah
yang melalui batuan berbanding lurus dengan tekanan dan berbanding terbalik
dengan tebal lapisan (Utaya, 1990:35).

2.2 Siklus Hidrologi


Siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari
atmosfir ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui proses kondensasi,
presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Pemanasan air samudera oleh sinar
matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan
secara kontinu. Air mengalami evaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi
dalam bentuk air hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan
gerimis atau kabut. Air tanah dan air permukaan merupakan sumber air yang
mempunyai ketergantungan satu sama lain, air tanah adalah sumber
persediaan air yang sangat penting; terutama di daerah-daerah dimana musim
kemarau atau kekeringan yang panjang menyebabkan berhentinya aliran
sungai. Banyak sungai dipermukaan tanah yang sebagian besar alirannya
berasal dari sumber air tanah, sebaliknya juga aliran sungai yang merupakan
sumber utama imbuhan air tanah.
Secara umum terdapat 2 sumber air tanah yang dijelaskan sebagai berikut :
1) Air hujan yang meresap kedalam tanah melalui pori-pori atau retakan
dalam formasi batuan dan akhirnya mengalir mencapai permukaan air tanah.
2) Air dari aliran air permukaan diatas tanah seperti danau, sungai, reservoir
dan lain sebaginya yang meresap melalui pori-pori tanah masuk kedalam lajur
jenuh.

Gambar 1. Skema Daur Hidrologi global dalam aliran permukaan dan aliran air
tanah dalam sistim terbuka (Levin, 1985 dalam Toth, 1990).

Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat ber-evaporasi


kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian di-intersepsi oleh tanaman
sebelum mencapai tanah. Secara ringkas dapat dijelaskan bahwa siklus hidrologi
terus bergerak secara kontinu sebagai berikut :
1) Presipitasi adalah peristiwa jatuhnya cairan dari atmosfer ke permukaan
bumi, dapat berupa hujan air, hujan es maupun salju; presipitasi adalah
faktor utama yang mengendalikan berlangsungnya daur hidrologi dalam
suatu wilayah DAS. Keberlanjutan proses ekologi, geografi dan tata
guna lahan dalam suatu wilayah DAS ditentukan oleh berlangsungnya
proses hidrologi. Sekaligus juga sebagai pembatas bagi usaha
pengelolaan sumber daya air permukaan dan sumber daya air tanah. Ada
beberapa faktor yang berpengaruh terhadap presipitasi :
 Terdapat uap air di atmosfer
 Faktor meteorologi (suhu, kelembaban, awan)
 Lokasi/tempat sehubungan dengan sistem sirkulasi secara umum
 Terdapat rintangan alam (pegunungan, dan lain sebagainya)
2) Evaporasi/evapotranspirasi, adalah peristiwa berubahnya air menjadi uap
yang bergerak dari permukaan tanah, air dan tumbuhan ke udara. Air
yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb. kemudian akan
menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan. Pada
keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang
selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.
Ketika air dipanaskan oleh sinar matahari, permukaan molekul-molekul
air memiliki cukup energi untuk melepaskan ikatan molekul air tersebut
dan kemudian terlepas dan mengembang sebagai uap air yang tidak
terlihat di atmosfir. Sekitar 95.000 milyar kubik air menguap ke angkasa
setiap tahunnya, hampir 80.000 milyar kubik menguapnya dari lautan.
Hanya 15.000 milyar kubik berasal dari daratan, danau, sungai, dan
lahan yang basah, dan yang paling penting juga berasal dari tranpirasi
oleh daun tanaman yang hidup. Proses semuanya itu disebut
Evapotranspirasi.
3) Infiltrasi/perkolasi, fenomena meresapnya air kedalam ke dalam tanah -
Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan
batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler
atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah
permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air
permukaan. Kecepatan infiltrasi cenderung menurun secara eksponensial
(Horton, 1933) pada saat hujan meningkat yaiyu apabila curah hujan
melebihi kapasitas infiltrasinya. Kecepatan infiltrasi dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu :
 Jenis tanaman
 Kondisi permukaan atanah
 Suhu
 Intensitas hujan
 Kualitas air
 Volume simpanan bawah tanah
 Kelembaban tanah dan udara yang terdapat dalam tanah
 Sifat-sifat fisik tanah/struktur tanah
4) Larian Air Permukaan (surface run off) diatas permukaan tanah dekat
dengan aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit
pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Air permukaan,
baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan
sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir
membentuk sungai dan berakhir ke laut. Air hujan yang jatuh kebumi
akan sampai ke saluran/sungai melalui jalurnya masing-masing (Ward &
Trimble, 2004) :
 Larian permukaan bebas (surface run off)
 Aliran antara (interflow/subsurface run off)
 Aliran air tanah (groundwater flow)
Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus
hidrologi yang membentuk sisten Daerah Aliran Sungai (DAS). Jumlah air di
bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan tempatnya.
Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai
bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh
air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut.

2.3 Bentuk Wadah Air Tanah


Perlapisan tanah kaitannya dengan kemampuan menyimpan dan
meloloskan air dibedakan atas empat jenis perlapisan yaitu:
 Aquifer, adalah lapisan/formasi yang dapat menyimpan dan mengalirkan air
dalam jumlah besar. Lapisan batuan ini bersifat permeable seperti kerikil,
pasir dll.
 Aquiclude, adalah lapisan/formasi yang dapat menyimpan air tetapi tidak
dapat mengalirkan air dalam jumlah besar, seperti lempung, tuff halus, silt.
 Aquifuge adalah lapisan/formasi batuan yang tidak dapat menyimpan dan
mengalirkanair, contohnya batuan granit dan batuan yang kompak
 Aquitard, adalah lapisan/formasi batuan yang dapat menyimpan air tetapi
hanya dapat meloloskan air dalam jumlah yang sangat terbatas.
Menurut Krusseman dan Ridderman (1970) dalam Utaya (1990:41-42)
berdasarkan atas sebaran akuifer dan non akuifer dibawah permukaan tanah,
dikenali adanya sistim akifer sebagai berikut :
a. Akuifer Bebas (Unconfined Aquifer) lapisan lolos air yang hanya sebagian
terisi oleh air dan berada di atas lapisan kedap air. Permukaan tanah pada
aquifer ini disebut dengan water table (preatik level), yaitu permukaan air
yang mempunyai tekanan hidrostatik sama dengan atmosfer.
b. Akuifer Tertekan (Confined Aquifer) yaitu aquifer yang seluruh jumlahnya
air yang dibatasi oleh lapisan kedap air, baik yang di atas maupun di bawah,
serta mempunyai tekanan jenuh lebih besar dari pada tekanan atmosfer.
c. Akuifer Semi Tertekan (Semi Confined Aquifer) yaitu aquifer yang
seluruhnya jenuh air, dimana bagian atasnya dibatasi oleh lapisan semi lolos
air dibagian bawahnya merupakan lapisan kedap air.
d. Akuifer Semi Bebas (Semi Unconfined Aquifer) yaitu aquifer yang bagian
bawahnya yang merupakan lapisan kedap air, sedangkan bagian atasnya
merupakan material berbutir halus, sehingga pada lapisan penutupnya masih
memungkinkan adanya gerakan air. Dengan demikian aquifer ini merupakan
peralihan antara aquifer bebas dengan aquifer semi tertekan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Air tanah adalah air yang bergerak di dalam tanah yang terdapat didalam
ruang antar butir-butir tanah yang meresap ke dalam tanah dan bergabung
membentuk lapisan tanah yang disebut akifer. Siklus hidrologi adalah sirkulasi
air yang tidak pernah berhenti dari atmosfir ke bumi dan kembali ke atmosfir
melalui proses kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Perlapisan
tanah kaitannya dengan kemampuan menyimpan dan meloloskan air dibedakan
atas empat jenis perlapisan yaitu aquifer, aquiclude, aquifuge, dan aquitard.

3.2 Saran
Pada pembuatan makalah ini sebaiknya memperoleh informasi yang dari
referensi yang tepat sehingga data yang didapatkan itu baik. Dalam penulisan
makalah ini sebaiknya memperhatikan kaidah ilmiah yang telah ada. Meliputi
cara penulisan dan penyusunan makalah.
DAFTAR PUSTAKA
K. M. Arsyad, M. (2017). Modul Geologi Dan Hidrogeologi Pelatihan
Perencanaan Air Tanah. Bandung: Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber
Daya Air dan Konstruksi.

Anda mungkin juga menyukai