Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI

GEOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI

FINAL

OLEH :
ALFA EINSTEIN TANARI PAKALANG
F 121 17 030

PALU
2021
Siklus Wilson (Wilson Cycle)
Siklus Wilson adalah satu gagasan yang dikemukakan oleh seorang Ahli
Geofisika asal Kanada, Souza Wilson. Wilson memperkirakan bahwa suatu
Samudera bisa tertutup karena proses pergerakan lempeng-lempeng litosfer. Suatu
kerak benua bisa terpecah menghasilkan kerak Samudera dan kelak nanti benua-
benua tersebut merapat kembali menutup kerak samudera tersebut. Berdasarkan
perhitungan Wilson bahwa terakhir kali benua-benua ini bergabung adalah pada
masa Perm atau 250 juta tahun yang lalu dan saat ini diperkirakan kita sudah
setengah jalan, maka diperkiran satu siklus Wilson yaitu pecahnya benua dan
bergabungnya benua itu kembali itu memerlukan waktu 500 juta tahun.

Gambar 1.1 Wilson Cycle

Siklus ini menjelaskan bahwa pada mulanya hanya ada satu benua yang
disusun oleh felsic rock (Granit SiC), yang masih bisa kita dapatkan disebagian
besar daratan utama hari ini. Kemudian batuan cair mulai naik dari bawah
permukaan dan mulai memecah benua tersebut dan didapati formasi batuan mafic
baru yang membentuk kerak samudera. Kemudian bagian yang pecah terbagi
menjadi dua daratan dan bergerak ke arah yang berlawanan dan mulai membentuk
laut sempit. Proses ini terjadi sampai terbentuknya cekungan samudera.

Gambar 1.2 Diagram Siklus Wilson mengenai pembukaan dan penutupan


cekungan samudra. Permukaan samudra tidak diperlihatkan. Tahap 1:
continental rifting dimulai, membentuk rift valley yang merupakan embrio
samudra. Tahap 2: Tahap awal; terbentuk teluk sempit. Tahap 3: Tahap akhir,
samudra luas dengan passive continental margin di kedua sisi. Tahap 4a:
penutupan samudra dimulai dengan pembentukan batas subduksi baru pada
lempeng samudra. Tahap 4b: terbentuk busur kepulauan gunungapi di dekat
batas subduksi. Tahap 5: tumbukan busur kepulauan. Batassubduksi baru di
dekat batas benua mengakibatkan busur kepulauan gunungapi bertumbukan
dengan benua, menghasilkan orogen. Tahap 6: tumbukan benua menghasilkan
orogen di atas suture, mengakhiri siklus. (Strahler, 1974).
Litosfer samudera bergerak semakin jauh sehingga mengalami
pendinginan yang mengakibatkan litosfer bergerak semakin kebawah yang
membuat cekungan samudera menjadi semakin dalam. Terjadi proses sedimentasi,
dimana sedimen dari benua tersedimentasi ke laut, pada batas kontinen
terbentuklah sediment wedge.
Kemudian terjadi permulaan penutupan cekungan samudera, dimana
terdapat satu zona subduksi sehingga litosfer samudera menunjam di palung.
Kemudian magma berakresi ke tepi lempeng, terjadi akumulasi sedimen dipalung
dan perkembangan prisma akresi berupa deformasi sedimen benua dan sedimen
laut dalam. Sedimen ini kemudian berubah menjadi batuan metamorf.
Kemudian terbentuk kerak benua baru, yang merupakan sumbu gunungapi
terdahulu. Sedimen yang terendapkan didasar kerak samudera membentuk
paparan benua. Dua massa benua menumbuk dan melenyapkan litosfer samudera
menghasilkan continental suture. Proses mendekatnya dua kontinen membawa
serta sediment wedge ke pegunungan dengan prisma akresi. Litosfer samudera
yang baru terbentuk secara terus menerus dikonsumsi ke batas lempeng
konvergen. Sekali tumbukan antara benua dan benua terbentuk, litosfer benua
bertambah luas.

Anda mungkin juga menyukai